Minggu, 31 Juli 2016

Blusukan Syawalan, Kisah bersama Kaum Pecinta Situs dan Watu Candi

Blusukan "Syawalan" Komunitas Dewa Siwa
     Minggu, 31 Juli 2016, masih dalam suasana lebaran. Komunitas Pecinta Situs dan Watu Candi "DEWA SIWA" mengadakan kegiatan penelusuran sambil Halal Bihalal versi komunitas.  Rekan Dewa Siwa yang turut serta lumayan banyak, ditambah dari komunitas dari daerah lain.
Blusukan Syawalan Dewa Siwa
Keterangan 
     Foto Berdiri dari Kiri ke kanan, : Mas Beny, Saya @ssdrmk, Pak Yophie, Mas Hendrie, Lek Suryo, Yuda (no link fb), Kang Adjie Negro, Valaq (no link fb), Kang Viriya Candra , Lek Wahid, Mas Imam, Awan Kinthone (no link fb). Foto duduk kiri ke kanan : Mba Derry, Mbah Goenawan, Mbah Eka WP, Lek Trist, Bu Noorhayati Mas Romi Romeo. 
    Setelah Ramah tamah sebentar di perpustakaan kami memulai penelusuran berjamaah : 
     Tujuan pertama : Lingga Patok Kebondowo. (Ada naskah sendiri, klik link ini).
Dewa Siwa : road to blusukan syawalan
      Setelah mencoba mengeksplor, beberapa menyebar mencari secuil informasi mengenai Lingga Pathok ini. Mas Viriya Candra, Adji Negro dan Goenawan A Sambodo.... Rekan Komunitas Impor dari luar kota yang memberikan kami pelajaran berharga untuk selalu menggali informasi... kemungkinan batu pelengkap/ pendampingnya. 
     Lingga Pathok menurut warga, dulu pernah berfungsi sebagai alas pijakan untuk berwudhu di masjid dusun. Kemudian dipindah ke lokasi yang sekarang. Pada masa lalu fungsi lingga Pathon ini adalah Tapal batas wilayah Sima. Jika  melihat kanan dan kiri / area yang mengelilingi, terutama dekat dengan Situs di Bukitcinta dan Candi Dukuh.... (Dimungkinkan merupakan tempat terluar wilayah suci, yang berbatasan dengan wilayah biasa)
     Destinasi Kedua
   Perjalanan Berlanjut Menuju Yoni Truwangi Desa Tegaron Kecamatan Banyubiru. Keluar dari Kebondowo, kami menyusuri Kawasan Wisata Rawa Pening, ada Bukit Cinta yang di area dalam nya ada Situs Lingga, Kemudian melewati pula bukit yang dipuncaknya ada Candi Dukuh yang eksotis itu. (Link blog saya tahun 2011), saat ini sudah separuh candi telah direkontruksi. Di akhir naskah ini akan dibahas singkat Candi Dukuh yang menjadi klimaks blusukan kami, puncak habisnya energi kami.
Gerbang Desa Sepakung
     Sesampainya di Pasar Tegaron, ambil kanan, masuk menuju arah Desa Sepakung. Sebenarnya di Jalan masuk ini ada satu lagi situs yang oleh Lek Wahid pernah dipamerkan ke saya, (Situs Gilang--segera terkoneksi jika saya jadi di antar oleh beliau, pernah menjanjikan guide), namun karena peserta kali ini lumayan banyak, sementara situs berada di tempat yang nampaknya tidak mendukung bila personelnya sesak seperti ini... 21 orang!. Maka perjalanan kami teruskan.
Dewa Siwa
        Petunjuknya sangat mudah.... Gerbang masuk Desa Wisata Sepakung, Kami parkir di jalan setapak sebelah kiri sebelum gerbang tersebut. Jalan Kali kira-kira 200m menyusuri pematang sawah, kisah seru selengkapnya di link : Yoni Situs Truwangi Desa Tegaron Banyubiru.   
    Di Sini saya tampilkan foto seru... Saking serunya    sampai banyak yang lupa..... Bahwa Seru itu menyenangkan. Dan di sesi ini, yang jadi 'lakon utama memang Ketua ... enjoy this picture (saya kumpulkan postingan dari rekan) :

foto by Goenawan A Sambodo




Status Fb by Goenawan A Sambodo
       









Saya hanya bisa dapat dari satu sudut saja : 
  Selain subyek tersebut, Saya juga dapat lagi foto yang mengagumkan...bikin saya tertawa didepan monitor....
Bar Resepsi blabas Blusukan ni mas Hendrie

Video Amatir : Yoni Situs Truwangi
 
     Setelah beristirahat sejenak, berkumpul dan menikmati semua perbekalan yang dibawa rekan2..... Kami melanjutkan perjalanan menelusuri informasi dari warga yang kami temui di sawah tadi.

Perjalanan Ketiga
    Dari Yoni Truwangi, kemudian kami balik kembali kearah Tegaron. Kira-kira 300m, ada gang sebelah kiri. Ikuti jalan tersebut. Beberapa kali, kami berhenti dan mencari... untuk memastikan letak tinggalan purbakala yang kami acara.

     Video Amatir Mencari Lokasi :
 

    Di video tersebut, hanya separuh dari pencarian kami. Sempat hampir patah arang karena kami tak menemukan, malah rekan lain yang hanya "kuat separuh jalan", ketemu warga dan malah dianter sampai ke lokasi.... acchhh sumpah 7 purnama kami umpatkan.....
Situs Tigorejo Tegaron
    Link Situs Tigorejo, Desa Tegaron Banyubiru... , Kisah detail di link tersebut.
     Setelah merasa cukup, disini cerita awal saya dimulai. Bermaksud mengabadikan momen kebersamaan saat di sini. Saya malah Kejlungup. Plusnya di tertawakan... bahkan ada yang tertawa lebar sampai tenggorokan terlihat semua... jian tak ada perikehewanan sama sekali.
tertawa diatas tragedi orang lain
    Perdebatan sengit di lokasi ini, antara ini Lapik Arca atau Yoni Unfinished. Di pihak Lapik Arca berargumen : tak ada pembaras di penampang atas batu, juga cerat yang tak ada lubang sebagai jalan air. 
foto by Max trist
    Sementara pihak yang kekeuh Yoni Unfinished, melihat dari ciri-ciri Watu yang nampak tak selesai/ tak sama antara kanan dan kiri juga ciri geografisnya.
   Yang pasti, boleh beda pendapat... tapi tetap rukun.... Sejarah memang kadang berbagai versi, yang lebih penting tetap datangi, lestarikan... itu lebih penting kawan! Daripada nyebar statement di media sosial... (maaf agak nglucu, lha kalo di tanggapi serius nanti sama .*******)
     Saya termasuk rombongan yang terakhir turun, yang pertama turun ternyata mampir dan dapat suguhan "Turahan hari raya", beruntungnya kawan kawan itu...(ra ndableg ra wareg).

   Kemudian Kami teruskan..... Perjalanan Keempat, 
Watu Lumpang 2
     Menuju Watu Lumpang di Dusun Batur Desa Sepakung. Minimnya rekan yang ambil gambar petunjuk, jadi ya seadanya mengandalkan pengingat saja. 
Dii Lumpang 1
    Untuk clue tempat istirahat kami untuk rebutan makanan itu dekat dengan musholla dusun. Kemudian kami berjalan kaki melewati rumah warga dan menyusuri jalan setapak di kebun warga.
      Ada 2 watu lumpang engan ukuran yang berbeda dengan jarak yang berdekatan. Watu lumpang 1 ada ditengah jalan setapak persis, sementara yang ke dua berada tak jauh dari lokasi 1, kira-kira 50m saja.  
Lumpang ke 2 Dsn. batur Sepakung
    Saat kami disini, ketika kami ngobrol santai dengan warga, tiba tiba... bapak yang awalnya cari rumput untuk ternaknya kemudian atas inisiatifnya sendiri bersihkan Lumpang ke 2 dari Lumpur... 
Ini tindakan nyata kawan! (foto by lek trist)
Ya kawan... ini tindakan nyata.... Kita???????
 
      Lalu generasi yang katanya penerus ini??? Bagaimana cara kita menghargai?
Link detail di 2 Watu Lumpang Dusun Batur Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang.
     Blusukan masih berlanjut : Perjalanan Kelima.
Beberapa dari kami sudah lebih dari satu kali menuju Situs di Area Kalibeji ini.... Sungguh dahsyat bagi Kami... Ada Lingga Di Poskamling, Yoni berukuran lumayan besar, watu candi yang ditata menjadi Makam, Mahakala berukuran besar, Yoni ukuran sedang... Nandi di samping rumah. Sebuah area yang tak terbayangkan dulunya bagaimana .... PASTI ADA WUJUD BANGUNAN SUCI ITU!!!!!.
Dokumentasi saat rombongan kami ada di lokasi :
Mahakala :
Mahakala : Kalibeji

Berdiskusi, Mengira-ira: 
Dewa siwa : Mahakala Kalibeji

      Rombongan terakhir, Max trist, Eka WP, Lek Suryo, Saya (SSDRMK), Imam, Hendri. 
Dewa Siwa : Happy Familly

 Yoni (ukuran sedang), dan watu candi berceceran :











   Saat kami sedang mengeksplor area ini, ada warga yang memberikan informasi keberadaan arca berwujud singo barong di sawah... Saat kami datangi sayangnya sawahh tersebut sedang ditanami padi, harus nunggu 3 bulan lagi....
Arca Nandi Kalibeji:






Yoni ukurang besar :
Yoni





Didekat Yoni ada watu candi berwujud makam ...

Perjalanan Keenam
    The Last destination, Akhirnya Candi Dukuh sebagai Final nya... Secara pribadi saya pernah ke sini sekitar tahun 2011, saat itu belum di restorasi. jadi mengulangi kesini malah beruntung bagi saya.
Candi Dukuh, banyubiru
    


     Dan Perjalanan berakhir hari ini di sini..... Semoga ketemu lagi di Blusukan bareng selanjutnya.... Salam.
Dewa siwa di Candi Dukuh
----
Suka Duka :

The Duration face
- Ada yang terlihat "Wajah Durasi",jelas di raut muka nya... sang Korlap kita kali ini... Apa Kabar lek Wahid?








di candi Dukuh



- Bahkan Ada pulang dari Blusukan ditinggal pergi istrinya..... "Gimana Kabar Mas Beny? heheheh..."









- Ada yang langsung tepar di lokasi, Candi Dukuh banyubiru.... "Apa Kabar Mas hendrie Samosier?"






- Ketika Sudah Lelah, Nampak siap menerkam siapa saja... hati hati ya...jangan dekat-dekat... heheheh











- Tapi ketika kumat menthel e... Menari yo oke juga (foto by lek trist)










- Entah... Apakah Begitu Saking Cintanya atau bagaimana maksudnya???? Pie Kabare Lek Tris?






Di Kala Cebur Kalibeji Banyubiru
- "Apa Kabar Mas Dhany, Semoga edanmu ra tekan omah... hehehehe...."









- Pak Lurah, ini oknum yang anarki..... dicatet ya Pak.... Laporkan ke Istrinya saja. ... "Apa Kabar Mbah Eka?" 







- Ndang dilereni mas botolmu.... wkwkwk.., mesakake mburimu wis ngantri suwi, ... Pie mas Kabare mas Viriya Candra?




-

- Wong tuo petingkah yo iki..... wkwkwkwkwk, Apa kabar bu guru? hehehehe

















    Akhirnya...selesai sudah........  Sampai ketemu lagi... momen2 mengharukan, kejadian langka, aksi keren dan tingkah ngangeni para dulur DEWA SIWA..... Salam Pecinta Situs dan Watu Candi.


Bersambung even blusukan berjamaah lainnya...

Salam blusukan

Kontributor Foto :
1. Kang Max Trist.....
2. Lek Suryo
3. Mbah Goenawan A Sambodo

Kamis, 28 Juli 2016

Arca Ganesha di Lingk. Karanganyar Ungaran

Arca Ganesha di Lingk. Karanganyar Ungaran
     Kamis, 28 Juli 2016. Ritual Blusukan Kemisan masih berlanjut. Kali ini masih dan akan terus bersama rekan yang telah kembali dari masa menghilangnya. Lek Sur...
teman obrolan sebelum blusukan
 Setelah ngobrol sebentar, Ngopi sambil santapan Jadah Bakar.. kami sepakat untuk menelusuri jejak legenda "Gajah berubah menjadi Kadal"... hehehehe. aneh? penasaran? baca saja cerita saya ini.....
   Berawal dari tak sengaja.... Ceritanya saya ngeyel blusukan sendiri nyari Makam kuno keramat di belakang Pabrik Coca Cola Bawen, namun makam itu tak ketemu, kemudian saya pulang, tepat di depan kantor Bupati Semarang (Jl. Diponegoro Ungaran) saya ingat, peliharaan saya : burung dara jagungnya habis. Jadilah saya memotong arah belok kanan, lewat gang di samping Bank Jateng Ungaran. 
Hasil gambar Lek Wahid 
   Suasana saat itu sudah sore, sekitar jam setengah 5. Melewati gang perkampungan, sehingga laju saya pelan saja. Tepat di pojokan sebelum keluar jalan lagi... (dekat jembatan). Mata terbelalak oleh sebuah patung. Perasaan saya langsung menangkap bahwa ciri badan arca adalah yakin itu Arca Ganesha, walaupun muka sudah di permak. 
   Karena hari sudah sore dan saya harus segera pulang. Di perjalanan saja ninggali pesan kepada rekan lain, Lek Wahid (Kerja di Semarang, barangkali pas pulang menuju rumahnya di ambarawa, bisa nengok sebentar untuk memastikan) dan Mbah Eka (Rumahnya di Ungaran siapa tahu bisa juga mencari sisik melik Arca ini).
      Tak berapa lama kemudian pesan gambar Lek wahid datang. Benar .... 100% dia juga yakin itu Arca Ganesha. juga ada watu candi yang mirip kemuncak. Serta Si empunya rumah hobi koleksi watu bahan akik (cerita Lek Wahid)
   Selang beberapa hari, kabar lebih lengkap datang lagi dari Mbah Eka, Berada di rumah Ketua RT, Pak Didik Nama beliau dan berasal dari daerah Sebandaran Ungaran, cerita Mbah Eka.

     Baru pada 27 Juli saya bisa menelusuri jejak purbakala di Link. Karangnyar RT 02/RW II Kelurahan Ungaran. Berada di halaman Rumah Ketua RT, Bapak Didik. Namun saat kesini saya hanya bertemu dengan istri dan anak beliau.
Arca Ganesha Ungaran
 Singkat cerita, setelah mohon ijin mendokumentasikan... mulailah saya mengabadikan dengan kamera HP seadanya.
     Dewa Ganesha adalah Dewa pengetahuan, kecerdasan, kebijaksanaan dan pelindung terhadap segala bencana. Ganesha digambarkan berkepala gajah dengan perut buncit. 
Arca Ganesha 
    Memiliki empat lengan, yang merupakan penggambaran utama tentang Ganesha. Dia membawa patahan gadingnya dengan tangan kanan bawah dan membawa kudapan manis, yang ia comot dengan belalainya, pada tangan kiri bawah. Dalam perwujudan yang lain, Ganesha digambarkan memegang sebuah kapak atau angkusa pada tangan sebelah atas dan sebuah jerat pada tangan atas lainnya.

   Kondisi Arca Ganesha ini ...... (saya tak mampu mengungkapkan kesedihan dengan kata-kalimat)... Selain tangan yang sudah tak nampak, yang paling miris adalah perubahan muka alias wajah Ganesha sudah di permak. Mengutip kata-kata lek Wahid, "Ganeshane diubah dadi kadal!". 
    Yang masih terlihat ciri jelas itu adalah arca Ganesha adalah perut buncit dan posisi sila kakinya yang menghadap.
      Dari ngobrol dengan Istri Bapak Didik, beliau memang pecinta, penghobi Batu dengan banyaknya bahan batu akik di rumahnya. (Saya yakin didalam lebih banyak lagi)
Dari samping
      Semoga cukup sampai disini perlakuan sembarangan generasi penerus ini... semoga dengan tulisan keresahan ini.... Arca Ganesha ini ditempatkan di hati yang semestinya. Walaupun bukan sakral namun tetap wajib untuk dihargai.
    Stop stigma sirik!!!!! Hanya menghargai hasil budaya masa lalu... itu saja....




    Video Amatir saat Blusuk Bersama Lek Suryo:


Blusuk Bersama ;
Save This Not Only A Stone...

Ketahui.... dan Mari Lestarikan


nb : Maaf resolusi pas pasan... hp AzusZ4.
--- Setelah menengok Arca Ganesha ini, kami lanjut "Silaturahmi di Rumah Rekan Dewa Siwa Lain Mas Eka Budhi. Lumayan dapat makanan ganjal perut .. hehehehe.. "Buatan beliau sendiri".

Enaknya Blusukan ya seperti ini... salah satunya.... 

SALAM PECINTA SITUS DAN WATU CANDI!!!

Rabu, 27 Juli 2016

Menelusuri Jejak Candi Lawang di Sikunir Bergas

Menelusuri Jejak Candi Lawang di Sikunir Bergas
     Rabu, 27 Juli 2016. Blusuk Comeback nya rekan... Setelah sebulan penuh bahkan lebih dia menghilang dari dunia permblusukan... Lek Sur. 
Kemuncak di Sikunir Bergas Lor : 1
     Kebetulan sekali hari ini Dapat info situs saat ngobrol di Messanger dengan Mas Dhany kemarin melihat penampakan 2 kemuncak di dekat rumahnya. Jadilah kami meluncur.
Kemuncak di Sikunir Bergas Lor : 2
     Kumpul di Tb Djaya (Mas Dhany Bosnya)Karangjati, setelah basa-basi sebentar meluncurlah kami....
     "Tak Sengaja... Pas Lewat..Lho kok ada.... perasaanku ini kuno" cerita mas DHany saat lewat dan pandangannya bertubrukan dengan watu kemuncak ini.

     Kemuncak Samping Kanan Rumah :
    Kemuncak Sebelah kanan Halaman Rumah lebih Detail : 


     Kemuncak Smaping Kiri Rumah :

     Kemuncak Sebelah Kiri Halaman Rumah lebih Detail : 


     Berada Di halaman rumah warga, Pas nya di kanan kiri pinggir halaman beliau. "Dulu ada di lapangan voli itu mas", cerita warga. "Sudah ada sejak simbah kami", tambah si empunya rumah.
   "Di dalam rumah juga ada lumpang mas...."tambah Ibu yang punya rumah pula. Spontan kami bertiga berpandangan (bukan mesra, namun takjub, ada kejutan super. Langsung serempak... "Pareng ningali mbah?" tanya kami.
   Dahsyat!! Lumpang masih terawat, juga masih digunakan.....
    Keberadaan Kemuncak, watu Lumpang dan informasi keberadaan Yoni yang terpendam di Lapangan Voli menjadikan pertanyaan ... Apa Lagi yang kalian ragukan? ada sebuah bangunan suci di sini!

Video Amatir (Property by Suryo):

   Saat mengabadikan 2 kemuncak ini, beberapa warga penasaran dengan aktivitas kami. mendekat dan bertanya..., endingnya... dulu di lapangan voli itu ada watu kotak yang ada lubangnya (kami kira yoni---), namun di pendam kembali. banyak watu kotak pula. warga sini menyebunya Candi Lawang Sikunir mas", jelas warga tersebut.
    Tak perlu komando, kami serempak menelusuri. juga bertanya pada warga yang saat itu sedang bermain voli. Namun semua geleng kepala... ya sejarah itu terputus di generasi 50an. Yang Muda kemana??? Nge Trip Terus lupa Trip yang ini>>>>>??
Lap Voli sikunir : selfie by lek sur
     Ditanah yang kami injak ini, dulunya berdiri sebuah bangunan suci.... CANDI LAWANG (warga menyebut demikian), tapi itu duluuuu sekaliiii. Yang tersisa hanya sebuah jarene mbah ku mbiyen.... itu saja. Tak kah menyesal kita??
Ket : Foto diatas, coba cermati apa yang kami temukan... (di gambar di bawa oleh warga y.ang pakai celana pendek merah)... cuilan batu bata ukuran jumbo... dengan kekerasan bata yang sama sekali berbeda dengan bata saat ini

     Blusuk Rabu Jahanam...wkwkwkwkkw, aku dikerjani gowo seragam dewe.....

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

      Mari Ketahui, telusuri dan Lestarikan


     Jangan diam saja dirumah...
Perhatikan sekelilingmu, barangkali ada, masih tersisa tinggalan kuno leluhurmu...
Jangan Abai!

---Maaf beberapa blusukan akhir-akhir ini gambar tak terlalu jerih... Kawan SLR yang biasanya setia menemani lagi rusak.... yang penting dokumentasinya nggeh.... monggo njenengan baleni.... kunjungi, rawat dan lestarikan.