Selasa, 23 Agustus 2016

Jejek Watu Purbakala di Langensari Ungaran

Watu Lumpang Langensari Ungaran
     23 Agustus 2016, Informasi keberadaan watu purbakala ini saya dapat dari komentar di blog saya, tepatnya di Naskah Watu Lumpang  Beji Ungaran
      Beberapa rekan yang domisili di area Langensari kutanya... Akhirnya beberapa waktu lalu saya mendapat kepastian keberadaan watu purbakala tersebut.
    Juga sudah mendapat kepastian keberadaan makam "Wringin Kembar"...
     Setelah melempar ajakan, di grup.... ternyata yang respon dan yang bisa hanya seorang saja.... tak apa2 lah.. yang penting blusuk...  Dan Sengaja kami janjian di Area Situs Wisnu Langensari.
     Menuju lokasi melewati Arca Wisnu Langensari. Kami juga tanya lokasi "Wringin Kembar kepada penjual Sego kucing depan situs Arca Wisnu ini. "Jalan lurus, hanya berjarak kurang dari 100m", kata beliau.
Makam Waringin Kembar
     Benar saja... Tak jauh. Parkir di halaman makam, kemudian kami berdua menelusuri dan mencari watu yang dimaksud. 
    Beberapa warga yang kami temui (ada 3 ibu-ibu) hanya geleng kepala. Rata-rata berkata "Tak Pernah lihat mas". Bukan Dewa Siwa kalau langsung balik kanan, kamu bagi tugas, Mbah eka menyusuri area makam, sedangkan saya mencari di area sawah belakang makam. 
      Di gubuk tak jauh dari makam, ada 2 Bapak-bapak yang sedang beristirahat. Awalnya mereka juga ragu, tapi setelah ngobrol, salah satu bapak tersebut baru teringat. "Oh iya mas, di pojokan sawah dekat rimbunan bambu diantara pohon pisang ada watu yang berlubang tengahnya, mungkin ini yang njenengan maksud", kata Bapak Tersebut.
     Langsung saja, semangat kami berkobar lagi. Segera Kami menuju lokasi.. Dan.....
Jejek Watu Purbakala di Langensari Ungaran
       Tak sabar, segera mengeksplor... Namun langsung kamu di cekam kebingungan. Sebabnya lubang ditengah tembus sampai sisi sebaliknya.


    Awalnya dari kejauhan, kami kira lumpang dengan posisi terbalik. Namun kok ketika sudah sangat dekat terlihat jelas lubangnya tembus. Sungguh, saya pribadi kebingungan.


   Untuk mengurangi kebingungan, kemudian kami coba 'membalik" watu ini.. butuh 2 orang agar tak terlalu menguras energi. Walau tak terlalu besar, namun percayalah berat sekali bila satu orang saja.
Jejek Watu Purbakala di Langensari Ungaran
      Malah menambah kebingungan kami, Watu Lumpang kok tembus, Umpak kok juga tembus.... Akhhh.... Bingung.
    Selain bingung, ditambah rasa gemetar karena "kaliren", memaksa kami untuk melanjutkan berdiskusi 'ini watu apa" di Sego Kucing depan Arca Wisnu Langensari.

   Ya Pengganjal perut murah meriah.... teh anget, 2 mendoan cukup memberikan energi berlebih. Maturnuwun traktirannya Mbah Eka WP. Menjadi supplemen blusukan Kali ini.
    Namun masih saja, kami tak mampu meyakinkan diri watu ini apa, bahkan penjual sego kucing dan warga yang nongkrong malah baru tahu ada tinggalan purbakala di dekat mereka.
     Warga sekitar menyebut watu ini : watu lumpang, untuk sementara kami menyebut demikian.. sampai ada yang memberikan pencerahan kepada kami... ini apa sic...!!!!
Video Amatir :


Blusukan bersama mbah e Eka WP.
Eka WP















Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
SSDRMK di Langensari
        Mengetahui, Merawat, Melestarikan...... Begitulah seharusnya!

Minggu, 21 Agustus 2016

Menelusuri jejak Keberadaan Watu Lumpang Baran Ambarawa #1

    XX XXXXXXX 2016... (maaf karena request kawan, kronologis tanggal dan bulan saya sembunyikan, demi keamanan katanya...hahahah) 
    Penelusuran serba mendadak, informasi yang kudapat mendadak dangdut dari bang Derry alias Mba Devi Desi... xixiixixixi. "Ono watu lumpang di belakang SMPN 1 Ambarawa", katanya. Setelah obrolan di messanger tersebut, selang beberapa saat kemudian, Lek Wahid tanya, "Meh Blusuk pora?". Tak perlu lama berpikir, kusambut tantangan itu. 
 (Sayangnya yang mbemberi informasi, sampai naskah ini saya upload belum pernah mau blusuk bareng menelusuri jejak keberadaan watu lumpang ini--alesan terus...)
    Singkat cerita kami langsung berangkat dari Perpustakaan Ambarawa. Menuju lokasi destinasi Kali ini... SMPN 1 Ambarawa. Melewati situs Arca Baran Gembyang dan daerah Selembu (yang menjadi Misteri bagi kami), area dekat kolam renang itu sangat berpotensi untuk ada tinggalan purbakala. Ciri-Ciri Geografi sangat meyakinkan, selain nama Selembu adalah nama lain dari sapi yang berarti pertanda keberadaan Arca Nandi. Sayangnya penelusuran kami tak menemui hasil.
Watu lumpang #1 Baran Ambarawa
     Sampai di SMPN 1 Ambarawa, kami ambil kanan. Kemudian tanya warga. Oleh warga kami diberitahu ada watu lumpang di depan rumah Ibu Ambar (Yang juga karyawan SMPN 1 Ambarawa). "Perempatan kedua ambil kanan" ... Segera kami meluncur. Benar sekali.... Ada Watu Lumpang yang berbentuk Kotak, unik sekali.
Lumpang 1.
Watu lumpang #1 Baran Ambarawa
     Saat kami mengeksplor, Bu Ambar keluar dari rumah....,  tak lupa kami mengutarakan maksud dan tujuan kami. Setelah minta ijin dan berbasa-basi, diluar dugaan... Ada banyak mas watu lumpang ..... ada 3 lagi.....!!!!
Bu Ambar  menunjuk pohon Durian Manggis (dibawahnya watu lumpang 2)
    Segera perhatian kami langsung terfokus dari petunjuk yang diberikan Ibu Ambar tersebut. 
   Kami sungguh tertarik, dan berusaha untuk mengorek informasi lebih jelas. Keberadaan lebih dari 1 watu lumpang menjadikan kami berpikir keras.... wilayah disini dulunya bagaimana...... 
   Sebelumnya, close up dulu lumpang #1 Baran yang pertama. 
Watu lumpang #1 Baran Ambarawa
    Berbentuk kotak, berukuran lumayan besar dari bahan batu andesit. Beras dan berat. 
     Di beberapa sisi terdapat bekas usaha perusakan. Watu lumpang ini berada disamping rumah warga yang juga digunakan untuk usaha las listrik. 
     (Saat kesini, banyak sisa las yang di letakkan di lubang lumpang).
Watu lumpang #1 Baran Ambarawa

Video Amatir : 

Lumpang #1 
Watu Lumpang Baran Ambarawa #1
Rekan Blusuk Dangdutan :


     Kami lanjutkan mencari Lumpang yang ke #2. Petunjuknya dibawah Durian Manggis, menyusuri jalan sempit kampung sangat mudah, karena nengok ke atas, durian manggis itu besar sekali.



Lumpang#2
Watu lumpang #2 Baran Ambarawa
      Awalnya pohon durian Manggis, menurut cerita warga yang kami temui sangat aneh. Satu batang pohon dengan 2 dahan yang berbeda jenis.. dahan yang satu berbuah manggis sementara dahan satunya lagi durian, namun kini dahan yang berbuah manggis sudah mati.
Watu lumpang #2 Baran Ambarawa
    Lumpang yang kedua, berbentuk bulat namun di beberapa bagian sudah rusak, 'gompal'. Terlihat tak terawat sama sekali. Lebih parah dari yang pertama.
Watu lumpang #2 Baran Ambarawa


Video Amatir : 


    Saat kesini tak ada warga yang bisa kami tanya perihal watu lumpang ini. Kemudian dari lumpang yang ke#2, kami lanjutkan menuju yang ketiga. Sangat dekat... melewati jalan disamping rumah (dimana watu lumpang ini berada di halaman rumah tersebut). 

di Lumpang #2
@ssdrmk di Watu lumpang #2 Baran Ambarawa
Rekan Blusuk Dangduters :
Wahid di Lumpang Baran #2
     Penelusuran kami membutuhkan waktu lumayan lama. Karena masih mencari, 3 orang warga kami tanya malah tak tahu jumlahnya lebih dari 2. Ibu muda yang terakhir... "Coba cari mas di pinggir makam Baran Dukuh Lor..." ujar seorang ibu. 
Benar saja....: 
   Berada di pinggir makam Desa Baran Dukuh  Lor, di kebun milik warga.
Lumpang#3
Watu lumpang #3 Baran Ambarawa
    Berukuran paling besar, dengan bentuk paling indah (menurut saya), berlokasi sangat teduh juga aura yang masih kuat. Mungkin berlokasi dekat makam sehingga kondisi Watu Lumpang Masih utuh. Hanya lumput dan daun kering serta lumpur yang sedikit menutupnya. Mungkin karena di dekat makam jadi orang segan mengganggu Watu Lumpang yang ke#4 ini. Selain hal tersebut.... Eksotis-nya tak perlu dipertanyakan lagi!
Watu lumpang #3 Baran Ambarawa
     Banyak nyamuk, agak lembab tak jadi masalah bagi kami, yang jadi masalah kami berdua... Ya tentu saja Durasi. hehehehe.


   Di Lumpang #3
ssdrmk  di Lumpang #3 Baran Dukuh Lor


Rekan Blusuk Fans musik Dangdut :        
Wahid di Lumpang #3 Baran Dukuh Lor
     Dari Makam, kami lanjutkan mencari Watu Lumpang yang 4, Jalan lurus terus (melewati gang besar). masuk gang kecil (lebar kira2 1m saja) ... tak sampai 100 m ketemu... di bawah tanaman hias jenis Puring hijau.
Lumpang #4
Watu lumpang #4 Baran Ambarawa
    Berada di depan rumah seorang warga yang kebetulan juga guru nngaji anak-anak sekitar. Kalao lek Wahid mencoba mengingat namanya Bapak Rohmat. (jika ada info lebih tepat mohon di beritahu)
Watu lumpang #4 Baran Ambarawa
    Menurut Ibu (anak dari pemilik rumah), dulu air di watu lumpang ini berkhasiat... banyak menggunakan untuk pengobatan.

     Sayangnya, aktivitas kami ini berhadapan dengan wajah yang sedikit tak ramah (menurut ukuran kami, yang biasa penelusuran)... "Mboten di pendhet to mas?" (dengan intonasi yang ga halus). Kami kemudian mencoba menjelaskan kami dari mana.... Masih saja di jawab. "Mboten angsal menawi di betho, niku kagungan keluarga", masih dalam bahasa yang (menurut saya pribadi) ketus.
    Ach...itu semua suka duka kami saja... mohon maaf saya tak bermaksud curhat. Namun tujuan kami, atau saya pribadi hanya ingin membagi sebuah cerita sejarah.. bukan bermaksud yang lain.... hanya itu. Sejarah!

Video Amatir : 
 Di Lumpang #4
ssdrmk di Lumpang #3 Baran Dukuh Lor











Dandut tenanan :
Wahid di Lumpang #3 Baran Dukuh Lor
    

    Jumlah lumpang lebih dari satu di area yang berdekatan mengingatkan saya pada lumpang songo (9) di puncak merbabu... sayangnya saya belum bisa menelusuri sampia merbabu.... -- Jumlah yang banyak membuat kuat dugaan saya begitu pentingnya area Baran Dukuh Lor ini. 
    Lumpang yang awalnya, (salah satu fungsi) ditengarai sebagai media penetapan wilayah Sima (perdikan) entah karena kawasan suci peribadatan, wilayah yang berjasa atau karena anugrah lain. Jadi?????
     Saya kok menduga Lumpang di Dukuh Baran ini lebih dari 5.... Semoga saatnya nanti bisa ketemu semua.
---- Barangkali yang membaca coretan ini ada yang asli Dukuh Baran / sekarang domisili di Baran Dukuh Lor... Bisa nambah informasi? saya dengan senang hati untuk menerima.... Menelusuri... Tinggal saja pesan di Komentar / sms-wa ke no hp saya : 081805803200. Tapi jangan mitos dan legenda lo ya.... maaf.


nb : Bersambung

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
   Blusukan ndangdutan ini kami akhiri dengan suguhan "Cheff Derry by Project"... Lumayan menjadi energi blusukan.... bisa terbang, heheheh. maturnuwun mbak.... Sambel e Joss Gandhos....
Derry Aditya owner : ayam bakar

Kamis, 18 Agustus 2016

Menelusuri Jejak keberadaan Yoni di Lerep Ungaran

    Kamis, 18 Agustus 2016. Blusukan Kemisan still go on.... hehehe. Kali ini kok ya jeh ono yo wong apikan tenan...wkwkwkwk. Nyolu ben suk maneh diterke Mbah Eka.., Berawal dari postingan Mbah eka... sekilas ketika melihat.. "Watu opo kui".... detik selanjutnya.... Jika boleh lebay.... Hati ini miris.... Yoni tersisa hanya sepenggal saja!. Langsung melihat agenda... dan tak sabar untuk segera menelusuri.... semoga tak telat.. karena waktu begitu cepat. Telat sedikit saja potongan sisa yoni ini bisa saja hilang, atau dipaksa hilang (---dirusak--dipethel2).
Masjid Ichihadul Muchidin Lerep Ungaran
    Menuju Desa Lerep, Dari Alun-alun Ungaran. (Tenan owg..baik sekali hari ini mbah eka... wis dijemput di Perpusda ungaran... di boncengke, diterke sisan... plus nanti ada lagi plus super nya.... "Bar Udan lemah teles, Kabeh mau Gusti Allah sing mbales..".... hehehehe. Maturnuwun.
     Dari alun-alun Lama Ungaran, menuju jalan melewati komplek wisata Kampung Seni (tak tahu apa yang ada di dalam -- Kami tak bisa Masuk) Watu gunung (Ada arca nandi), terus Kantor kecamatan ambil jalan ke kiri. Sampai ketemu dengan Desa Lerep. Kemudian cari Masjid  Ichihadul Muchidin Lerep Ungaran.
    Potongan sisa Yoni berada di pojokan area parkir Masjid 
Yoni  Lerep Ungaran
        Yoni yang biasanya saya temui saat penelusuran, masih terlihat keindahannya.. berbentuk kotak, ya rusak paling banter 70% lah... lha ini.... ach.... E$%$##!!!... 
     
Perbandingan : Yoni Kalibeji Banyubiru  
Untuk Mengingatkan kembali apa sic itu Yoni : 
Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah (Kadang berbentuk lingkaran.)
    Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi.
    Bentuk Yoni di Indonesia  umumnya berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan laubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. 
    Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. 
    Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
Yoni di Lerep Ungarran
         Namun..... Seperti yang sahabat lihat di dokumntasi saya ini... Yoni Desa Lerep hanya tinggal bagian paling ujung... Tak nampak bentuk cerat ...achhh..... !



     Yoni Lerep close up, detail yang tersisa,











































    Video Amatir (maaf karena campur aduk antara sedih marah tak tau berbuat apa : videonya sembarangan...)... Gambar pun jauh dari sempurna...hanya memakai Hp owner.. --Harap Maklum

   Selain Potongan Yoni ini, Mbah eka saat penelusurannya juga diberi tahu ada lumpang terbalik di halaman rumah cucunya Kyai Suhud.
Lumpang Lerep Ungaran
   Berada 10m Dari masjid, awalnya dengan posisi terbalik, karena ketak tahuan warga juga empunya rumah yang tak paham watu ini apa. "oooo itu tinggalane Simbah Kyai Suhud", cerita warga tersebut.
    Singkat cerita setelah social enginering nya berhasil.. kemudian warga dengan inisiatif kemudian membalik posisi lumpang tersebut.
Lumpang Lerep Ungaran

    Keberadaan watu lumpang, menjadikan keyakinan kami...area ini dulunya ada sebuah bangunan suci! 100%!


   Inilah sosok Mbah eka tersebut, berfoto dengan empunya rumah : 





     Mbah Eka juga dapat dari cerita Bapak tersebut,   Pernah ada 2 Arca di sini...tapi saat ini sudah di curi orang... 


     Blusuk suasana kemerdekaan. kami bener-bener merdeka tanpa kendala akomodasi... Bisa Ngemil aqua plus suguhan udud.... tetep bisa blusukan...... Tak butuh alasan lain!
 Nb : Ditambah kebaikan mbah eka : Gelem urunan tuku jarum separuh...wwkwkwkwkwk. Super Apikan dino iki.

bersama Potongan Yoni Lerep Ungaran

   Sudah cukup...Perlakuanmu jangan diteruskan... walau tersisa sepenggal yoni... Tapi bagi kami ini tetap Yoni!

Save This... Not Only a Stone!!!!!!!!!!






Jumat, 05 Agustus 2016

Lumpang di Sidomulyo, Berubah jadi Alas duduk kongkow

Jumat, 5 Agustus 2016
     Dan Ritual Jumat Jumatan masih ada... Berawal postingan di Grup facebook, Mbah eka menampilkan kebiasanya... membikin  kami surprise.... 
     "Kok kono Ketemu terus, sering banget penelusuran membawa hasil, dari pada enggaknya", puji saya. Dia hanya ngekek.... "Itu kan yang terlihat", alihnya.  
Lokasinya sungguh tak saya duga...sering lewat jalan ini, dekat dengan exit tol Ungaran, arah SMPN 2 Ungaran/ makam Pahlawan Jendral gatot Subroto.
    Berada di depan rumah pegawai Pos, (Mbah Eka W Prasetya yang ketemu langsung tak ingat nama beliau) yang nampaknya juga minat pada benda-benda kuno. Terlihat dari barang-barang yang di pajang di beberapa sudut rumahnya. Namun sayangnya kurang ada Passion dengan watu purbakala.
2 watu lumpang di Sidomulyo Ungaran
    Terlihat dari Watu lumpang koleksinya, yang beliau letakkan di depan rumah sekaligus digunakan untuk kongkow bersama tetangga.
    Sudah di jadikan alas kursi, disemen lagi.... sayang sekali.
alas tiang bendera : lumpang     
     Saat kami kesini, yang kedua kali... Tak ketemu dengan beliaunya, hanya ketemu ibu (orang tua) beliau. Jadi kami tak mendapatkan cerita dari mana asal muasalnya.
     Kupasan satu persatu dua watu lumpang...
Lumpang sisi kanan :
     Sebelah kanan, sekaligus alas dari umpak tiang bendera (tragis bener)!.

     Lebih detail, close up lumpang sebelah kanan (Sidomulyo)
Disemen : Lumpang Sidomulyo
     Sudah disemen dan terlihat bekas lubang. Perkiraan saya untuk menancapkan batang bambu lampu penjor
   Apakah beliau empunya watu lumpang ini (Pemilik sekarang bukan pembuat), mengenai watu lumpang ini.... mungkin sekadar hiasan saja... mungkin lo ya....
Lumpang 1 : sebelah kanan , Sidomulyo Ungaran
   Saat kami mendokumentasikan dua watu lumpang ini, walaupun ditemani ibu pemilik rumah... namun tetap tatapan aneh dari warga sekitar juga orang lewat tetap kami dapati.... , batinya pasti "Orang aneh tuh, watu opo kui kok di foto"....

Lumpang sebelah kanan dari sisi yang lain :
Watu lumpang sebelah kiri : Sidomulyo
   Sudah di semen, di tumpuki batu untuk alas duduk kongkow juga.... hmmmm
Ditutupi : Watu Lumpang Sidomulyo Ungaran
Gambar dari atas
Watu Lumpang Sidomulyo
     Watu Lumpang jaman dahulu kala (bukan sekarang), memiliki nilai ritual tinggi/ salah satu unsur watu yang di sucikan sebagai media/ sara ritual tertentu. Seperti penetapan tanah Sima, Ritual persembahan sesajen, atau ngalap berkah (orang agak modern untuk mencari keberuntungan... hahahahaha....(Maaf deskripsi terakhir saya hanya satire untuk menggambarkan kondisi lumpang ini sekarang... Maaf!)

Video Amatir 2 Watu Lumpang Sidomulyo dekat dengan Makam Gatot Subroto :


Selfie trio watu : 
di lumpang Sidomulyo _ gatot subroto



     Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

nb : 
Mohon maaf tak bisa lebih detail, karena kami tak ketemu dengan si empunya rumah. takutnya beliau tak berkenan. Maturnuwun