Rabu, 30 November 2016

Blusukan ke Yoni Makam Dk. Cikalan, Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali.

    Rabu, 30 November 2016. Destinasi ke #2. Blusukan nekat... obat stress... destinasi kali ini super sekali, rekomendasi sekaligus guide spesial dari Mas Yogga Wahyudi : 
  1. Lingga Yoni Pura Mandira Herdaya.. Bantulan, Jembungan, Banyudono, Boyolali.
  2. Yoni Makam Dk. Cikalan, Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali. 
  3. Yoni Makam Dk. Bodean, Dukuh, Banyudono, Boyolali. 
  4. Yoni Pojok Dukuh Bodean Dukuh Kec. Banyudono. Kab. Boyolali
  5. Situs Gajah Ndekem.. Legundi, Cepokosawit, Sawit, Boyolali. 
  6. Situs 4 Lumpang dan Sendang Legundi, Cepokosawit, Sawit, Boyolali. 
  7. Situs Yoni tegal  Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali. 
  8. Situs Lingga Yoni dan Lumpang Bunder Gede.. Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.
  9. Situs Yoni Pasar Pengging, Candirejo, Dukuh, Banyudono, Boyolali.
      ---
Destinasi ke 2#
Yoni di Makam Dukuh Cikalan, Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali.
     Yoni Makam Dk. Cikalan, Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali. Setelah dari Pura Mandira Herdaya kami berlanjut menelusuri jalan desa yang di kanan dan kiri hamparan sawah menghijau, dibeberapa lokasi berayun rimbunnya pohon bambu. Suasana sangat menentramkan jiwa kami. 
     Mohon maaf, karena saking tenggelamnya perasaan kami, saya terlupa untuk mengambil gambar penunjuk arah. Solusinya saya merekomendasi kader DEWA SIWA Region Boyolali untuk menjadi guide... hehehehe, Beliau Mas Yogga Wahyudi.
 Yoni di Makam Dukuh Cikalan, Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali.
      Yoni dengan corak sederhana, polos dan berukuran sedang ini terletak di pinggir makam dusun, hanya 1 meter saja dari persawahan. 
  Berungkali saya terlupa untuk membawa meteran dari rumah, padahal setiap akan blusukan, satu hari sebelumnya saya sudah siapkan... jadi mohon maaf saya tak bisa memberikan dimensi Yoni Makam Dukuh Cikalan ini.  Lubang Lingga terlihat berbentuk bulat, seringnya bentuk lubang lingga segi empat. 
batu bata Jumbo di Makam Dk. Cikalan
    Kondisi relatif baik, Lek Suryo dan mas Yogga mencoba menelusuri makam untuk mencari batu pendukung lain. 
        Atau barangkali Lingga pasangan yoni ini di salah satu Pathok makam. Namun tak mereka lihat. "Hanya Beberapa Batu Bata Jumbo", kata Lek Suryo.
     Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran sebuah bangunan suci, dimana sekarang dikenal dengan sebutan candi.

    Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi.

     Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. 

   Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk lingkaran yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. 
   Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.

Video Amatir : 

    Trio blusukan, Lek SuryoMas Yogga Wahyudi dan saya @SSDRMK.
Yoni Makam Dukuh Cikalan Ngaru Aru Banyudono
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi..
@ssdrmk di Yoni Makam Dukuh Cikalan Ngaru Aru Banyudono
Mari Lestarikan
--
Perjalanan berlanjut....

Situs Yoni Pasar Pengging, Candirejo, Dukuh, Banyudono, Boyolali.

Rabu, 30 November 2016. Destinasi ke #9. Blusukan nekat... obat stress... destinasi kali ini super sekali, rekomendasi sekaligus guide spesial dari Mas Yogga Wahyudi : 
Jujur saya, semangat saya turun 90%, saat mas yoga Bilang satu lagi. Terutama saya… sudah sejak keluar dari gang setelah penelusuran sebelumnya, saya celingukan cari warung mie ayam. Namun sayangnya rekan yang lain masih 95%... Jadilah saya manut karena saya juga membonceng saja. Hahahahahg.
Namun pengorbanan saya terbayar lunas plus doorprize  Siapa sangka Kami berbelok ke pasar Pengging. Kami kompak “Dipasar ada situs mas?” tanya kami serempak kepada Mas Yogga. Dia cuman tersenyum misteri. Kami segera menjejak sinar lampu merah motornya. Parkir di lantai 2 Pasar Pengging, kemudian kami ditunjukkan pemandangan paling indah didunia, (maaf lebay, karena untuk sementara bisa melupakan rasa lapar kami. 
Situs Yoni Pasar Pengging
Segera kami cari jalan untuk turun, dan segera menyentuh untuk mengobati rasa kagum kami, dan ternyata lumayan muter2… “Batin saya di kerjani mas Yogga nich, biar tamba ndredek …. haghaghag".
Tak ada informasi apapun yang bisa kami dapat tentang tinggalan purbakala (Situs watu ini) yang tepat berada di Lt. 1 ditengah-tengah Pasar Pengging. 
Situs Yoni Pasar Pengging, Candirejo, Dukuh, Banyudono, Boyolali.
Kami duga, (belum 100% yakin), dua watu purbakala  ini adalah Yoni yang berbeda dan berbeda pula level parahnya kerusakan.
Yoni 1 (ukuran yang lebih besar) 
Situs Yoni Pasar Pengging
Hilang bagian atas, namun terlihat lebih halus yoni ini. (dari pada yoni yang ke 2)
 Dari detail Yoni yang pertama ini…. Hiasan sederhana namun terlihat indah… Sayangnya bagian atas dirusak.
Yoni 2 (Ukuran lebih kecil)
Situs Yoni Pasar Pengging
Kerusakan diseluruh sisi Yoni ini, Yang paling parah hilangnya bagian Bawah Yoni. Dan Juga grompal di semua sudut Yoni
(Penampang Atas, dimana terdapat lubang lingga berbentuk kotak, lengkungan di setiap sisi untuk menahan air dan juga cerat untuk mengalirnya air. 
Situs Yoni Pasar Pengging
Disebelah Yoni ini ada pula batu kotak yang berukuran besar, kami duga menjadi satu kesatuan unsur sebuah bangunan suci masa itu. 
Situs Yoni Pasar Pengging

Keterbatasan informasi sejarah sangat kami nantikan dari siapapun yang membaca kisah kami ini, yang berkenan untuk kami bagikan kembali….
Foto bersama Personel minus one… (katanya berkorban untuk yang lain jadi tak apa tak ikut foto) 

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
di Pasar Pengging
 Dan Penelusuran Boyolali Area berakhir Hari ini, Dilain hari, lain waktu semoga penelusuran bersambung….

Dan Kami Akhiri dengan menu wajib blusukan : Mie Ayam Pengging

Salam

Situs Lingga Yoni dan Watu Lesung, Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.

Rabu, 30 November 2016. Destinasi ke #8. Blusukan nekat... obat stress... destinasi kali ini super sekali, rekomendasi sekaligus guide spesial dari Mas Yogga Wahyudi : 

(Dhany) Dan semangat kami masih 100%, “Hanya 100m dari Yoni Tegal Candi ini”, jelas Mas Yogga. Kami mengekor dan benar saja… Yang lami cari berada di halaman rumah warga, terlihat masih lengkap. Karena berada di dalam area rumah (=samping rumah namun didalam pagar), salah satu dari kami mencob meminta ijin. Dan terimaksih kepada pemilik rumah. Selain diperbolehkan malah memberikan banyak cerita ikhwal Yoni-Lingga ini. 
Situs Lingga Yoni Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.
Kalau Yoni ini asli ditempat ini tak pernah pindah, namun lingga diatasnya itu replika alias saya buat ulang mereka-reka bentuknya. Serta saya beri penguat plat besi agar cerat tak patah lagi mas”, jelas Bapak Pemilik rumah sekaligus yang selama ini merawat Yoni tersbut. Sedikit kecewa memang, tapi kami sangat menghargai upaya beliau agar Yoni ini masih berpasangan dengan Lingga.
Yoni Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.
Kondisi Yoni secara keseluruhan lumayan (banyak ditumbuhi lumut). Berdimensi lumayan besar. “Nanti sekalian melihat watu lesung di belakang samping rumah kami juga mas”, tambah beliau sambil ijin meninggalkan kami karena ada pekerjaan di bengkel beliau. Wow, sungguh surprise bagi kami.  Sebagian dari kami langsung penasaran dan segera menuju watu lesung tersbut. Namun saya putuskan untuk mengeksplor Yoni ini terlebih dahulu.
Yoni sudah diberi alas plesteran
Cerat Yoni Plumutan
cerat
Cerat Yoni tanpa Penyangga, namun diberi tambahan penguat… saya memahami maksudnya…. Walau sedikit kurang pas… namun memahami….
Cerat diberi semen penguat (yang berwarna putih)





Lubang Linga di bagian atas Yoni berbentuk Kotak 
Lubang lingga
Yoni tampak dari belakang 
Dari beberapa literatur yang pernah saya baca, fungsi dari lekukan di sekeliling bagian atas Yoni adalah untuk penghalang air suci, (sebagian literatur menyebutkan Mentega dan atau susu), yang dipakai dalam ritual untuk menyirami lingga. Air suci /susu dan atau mentega akan keluar melalui saluran air di cerat. Dan itulah yang paling utama dalam ritual tersebut. (mohon koreksi jika tak tepat. 
Situs Lingga Yoni, Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.
Yoni sederhana namun tetap eksotis dengan hiasan presisi dan tegas di sekeliling badan yoni 
Situs Lingga Yoni, Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali
Setelah cukup mengeksplor Yoni, saya lanjutkan menyusul rekan lain yang sudah berada di watu lesung.
Berada tak jauh dari makluk yang dijadikan wahana dewa siwa, namun kali ini makhluk hidup : sapi… = Arca Nandi. Dan berada di belakang rumah. 
Watu Lesung, Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.
Kami hamper mirip berargumen, bahwa dulunya mungkin saja ini dijadikan tempat memandikan bayi atau bahkan kolam renang mini utuk bayi? Siapa tahu…. hehehe
Maaf jika kisah ini tak cukup ilmiah, karena tujuan kami edukasi…. Bukan yang berat-berat pastinya.
Blusukan tak kenal lelah walaupun terlihat di wajah2 kelaparan 
Dewa siwa
Salam Pecinta Situs dan Watu candi 
di Plumutan
Dan Penelusuran masih berlanjut

Situs Yoni Tegal Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.

Rabu, 30 November 2016. Destinasi ke #7. Blusukan nekat... obat stress... destinasi kali ini super sekali, rekomendasi sekaligus guide spesial dari Mas Yogga Wahyudi : 
    Destinasi ke 7# Situs Yoni Tegal Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.
Situs Yoni Tegal  Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali. 
Awalnya semangat kami tinggal 50% yang tersisa… plus kami sudah kelaparan stadium akhir---saya sendiri sudah gemetar. Namun tawaran Mas Yogga Wahyudi, “Ada 3 lagi mas dengan lokasi berdekatan”, seperti menjadi energizer bagi kami. Okelah lanjuuttt.
Tujuan selanjutnya ada di pinggir kebun papaya milik warga, di Kecamatan Teras, tapi masih tetanggaan sama Kecamatan Banyudono” jalas Mas Yogga untuk meyakinkan kami lagi… Dan sudh fullcharge sekarang bahkan 110%. 
Dan benar saja.. Yoni tanpa lingga yang ada di pinggir jalan penghubung antar desa. Kami yakin jika bukan orang gila situs sperti kami, pastinya anya menganggap angin lalu keberadaan Yoni ini. Untuk itulah, walaupun kecil dan mungkin saja belum berpengaruh apa-apa, tapi saya mencoba membagikan kisah perjalanan kami ini, serta Yoni yang kami anggap layak dihargai ini harus lebih banyak orang paham.
Situs Yoni Tegal  Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali. 

Kondisi Yoni sungguh memprihatinkan, tertutup rumput gajah –yang biasa untuk pakan ternak sapi. Lingga juga sudah raib entah kemana. Dibeberapa sisi ditumbuhi banyak jamur dan lumut.
Yoni beberntuk kotak presisi yang relatif sederhana namun tegas. Ukuran juga tak terlalu besar, dibandingkan 3 yoni sebelumnya di penelusuran kami hari ini. 
lubang cerat
Cerat yoni sudah patah sebagian, tak ada relief maupun makluk penyangganya macam ular naga, kura-kura ataupun gana.  
Lubang cerat Yoni Tegal  Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali. 

     Lubang lingga berbentuk segiempat simetris. Untuk dimensi ukuran, karena tak ada dari kami yang membawa alat ukur jadi mohon maaf tak bisa kami berikan. Lubang Lingga : 
Lubang Lingga Yoni Tegal  Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali. 
Dari sumber berbagai sumber :
Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci.
Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Bentuk Yoni yang ditemukan di Indonesia pada umumnya berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), JagatiPadmaKanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
Yoni Tegal  Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali. 
Lingga dan Yoni mempunyai suatu arti dalam agama setelah melalui suatu upacara tertentu. Sistem ritus dan upacara dalam suatu religi berwujud aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh nenek moyang dalam usahanya untuk berkomunikasi dengan mereka. Dalam ritus dan upacara religi biasanya dipergunakan bermacam-macam sarana dan peralatan, salah satu di antaranya adalah arca (Dari berbagai sumber)

Blusukan full personel : 

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi 


Penelusuran tetap berlanjut.

Blusukan Tanpa Batas Wilayah, Karena Mataram Kuno itu Eksotis!!!


Dan Penelusuran Terus Berlanjut

Situs 4 Lumpang dan Sendang Legundi, Cepokosawit, Sawit, Boyolali.

    Rabu, 30 November 2016. Destinasi ke #6. Blusukan nekat... obat stress... destinasi kali ini super sekali, rekomendasi sekaligus guide spesial dari Mas Yogga Wahyudi : 
  1. Lingga Yoni Pura Mandira Herdaya.. Bantulan, Jembungan, Banyudono, Boyolali.
  2. Yoni Makam Dk. Cikalan, Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali. 
  3. Yoni Makam Dk. Bodean, Dukuh, Banyudono, Boyolali
  4. Yoni Pojok Dukuh Bodean Dukuh Kec. Banyudono. Kab. Boyolali
  5. Situs Mbah Gajah Ndekem. Senden, Cepokosawit, Sawit, Boyolali. 
  6. Situs 4 Lumpang dan Sendang Legundi, Cepokosawit, Sawit, Boyolali. 
  7. Situs Yoni tegal Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali. 
  8. Situs Lingga Yoni dan Lumpang Bunder Gede. Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.
  9. Situs Yoni Pasar Pengging, Candirejo, Dukuh, Banyudono, Boyolali. ---
    Destinasi ke 6# Situs 4 Lumpang dan Sendang Legundi, Cepokosawit, Sawit, Boyolali. 
Lumpang Legundi
     Masih di seputaran Boyolali, dan masih bersama para ekstrim garis keras blusukan situs... Menuju Lokasi sekalilagi kami tak sempat menandai dengan gambar petunjuk arah.   
      Lokasi lumpang dan watu candi ada di sebuah rumah kosong. Dari percakapan saya dengan mas Yogga, dulu ini bekas rumah Pak Carik...Entah yang periode tahun berapa....
    Lumpang tersebar di beberapa titik di halaman dan belakang rumah. 
Lumpang ke 1 : ada di sebelah rumah

Lumpang 2 dan 3 : ada di halaman 


Lumpang ke 4 : ada di belakang rumah, berbatasan dengan rumah warga lain.

   Selain watu lumpang, banyak lagi watu tinggalan purbakala berbentuk balok yang berukuran lumayan besar di beberapa titik (banyak sekali tersebar).
 2







       Dari 4 lumpang ini kami kemudian melanjutkan, menuju sendang Legundi. "Ada di lingga Pathok disana", jelas Mas Yogga.
Lingga Patok, Sendang Legundi Cepokosawit
    Dari rumah warga tersbut, kami berjalan kaki menuju Sendang. Posisi Sendang berada di pinggir sungai di di bawah sendang.
     Saat melewati sendang, lagi-lagi kami melihat batu kotak berukuran lumayan besar, serta jelas batu bata jumbo di pinggiran kali.




     Kami berunding cukup lama, antara mengamankan ketempat yang lebih aman atau kami biarkan saja. Karena pertimbangan kami bila banjir atau tergeletak begitu saja lama-lama akan digunakan warga untuk kepentingan pribadi akhirnya kami sepakat untuk memindahkan ke Sendang. 
     Kebetulan di samping sendang sedang ada proyek (saat kami kesini sedang tahap pondasi), nampaknya akan membangun tandon air. Kami memberanikan diri untuk meminjam 'angkong' untuk memindahkannya, sekaligus minta ijin. Untung saja ", karena ternyata ada warga yang komentar... "Wah untung njenengan njelaskan itu watu apa, karena sebenarnya watu itu mau kami buat pondasi proyek ini"..... kami tersenyum lega...
     Proses pemindahan ke Sendang :







     Dan sekarang aman ditengah sendang, kalau kami tempatkan di pinggir nampaknya akan buat pancikan...

      Semoga watu berharga ini tak lekang, tak hilang tak musnah dari ingatan!!
Blusukan itu tak cuma Ngetrip Ngadventure..... 
Lumpang Dusun Legundi Desa Cepokosawit
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
Lingga Pathok Sendang Legundi Cepokosawit
Dan Penelusuran berlanjut