Rabu, 30 September 2015

Situs Singo Barong Mantingan Magelang

30 September 2015

      Situs ini pada awalnya bukan termasuk tujuan mbolang kali ini, karena yang saya paham cuma Candi Gunung Wukir dan Candi Losari Saja. Walau agak dingin, tapi informasi  tentang Situs Singobarong saya dapat dari petugas yang ada di Candi Losari.
Dusun Mantingan Magelang (Gambar 1)
      "Balik lagi menuju Candi Gunung wukir, kira-kira 500m sebelum perempatan Kadiluwih, sampai di Dusun Mantingan. Di sebelah kiri ada gumuk/ bukit, atau gunung kecil. Situs ada di atas gunung itu", jelas beliau. 
Situs Mantingan : ada di tengah alas jati di bawah rumpun bambu
     Petunjuk, Gunung Singo Barong ada di seberang tulisan gambar 1. Depan tulisan dusun Mantingan ada Lapangan Sepakbola. Tepatnya Situs berada di Dusun Mantingan, Salam, Kabupaten Magelang.
 Warga menyebut dengan gunung Singo Barong. Kemungkinan penamaan Singo barong tersebut karena dahulu pernah ditemukan Makara yang mirip dengan Barong.
      Dahulu di dusun ini ditemukan arca dan makara, dan kini telah diamankan oleh pihak BP3, yang tersisa di dusun ini hanya berupa beberapa umpak, arca nandi dan sebuah lapik arca yang berukuran besar.    
     Kemungkinan dahulu terdapat sebuah arca yang berukuran besar, bisa dilihat dari diameter lapiknya yang begitu besar.
umpak dan lapik arca Situs mantingan

       Hanya bersisa tinggalan yang berwujud umpak, karena pada masa itu masyarakat membangun juga memakai unsur kayu yang tidak tahan lama. 

Ada kuburan di Situs Singobarong Mantingan
    Ukuran umpak di Situs Mantingan berukuran yang besar, pastinya tiang penyangga sebuah bangunan berukuran besar pula, namun saya tak punya sumber pasti yang bisa menjelaskan secara pasti bentuk dan kegunaan situs pada masa itu.
     Saat di sini, saya dapat messenger dari rekan yang memberitahukan keberadaan arca nandi. Tapi karena suasanya sedikit merinding, jadi terburu-buru saya menelusuri, dan akhirnya tak ketemu.
    Selain takut ular, seram pula karena ternyata tak jauh (masih di Gunung Singo Barong) ada makam keluarga yang terkesan ta terawat. Dari Obrolan singkat saya dengan seorang ibu, warga yang penasaran dengan aktivitas saya blusukan sendirian, "Ooh. itu makam baru mas, tak tahu kami kenapa buat makam disitu... padahal di gumuk itu kan dulunya sakral, lha wong itu kan peninggalan leluhur." urai beliau.
Arca Nandi Situs Mantingan
      Gambar arca nandi saya ambilkan dari Blog :  nyariwatu.blogspot.co.id
      Keberadaan Arca Nandi, Lapik arca ran Kala makara menjadikan saya pribadi yakin, situs di Gunung Singo Barong ini dulunya adalah bangungan suci umat Hindu.
       



      beberapa foto umpak Situs Singo barong Mantingan :

      Perjalanan Mbolang kali ini berhenti di sini, waktu sudah sore... saatnya pulang.... Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...

Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Candi Losari

candi Losari
Perempatan kadiluwih 
 Rabu 30 September 2015 

    Mengikuti Petunjuk dari Petugas di Candi Gunung Wukir. Saya segera meluncur. Perempatan Kadiluwih terus saja... bila ke Candi Gunungwukir kearah kanan, arah ke Candi Losasi arah kiri. 
     Ikuti jalur tersebut, beberapakali berbelok kanan dan kiri namun tetap di jalur utama, sampai melewati pabrik triplex, kira-kira 300m dari pabrik tersebut lalu sampailah....
      
     Candi Losari hanya 200m dari Jalan Raya Magelang - Jogja :
Candi Losari

     Saat saya tiba di Candi Losari, Petugas sedang keluar nampaknya, karena ruang kosong. Setelah menunggu beberapa saat ta muncul juga, saya beranikan diri langsung ke lokasi. 
     Candi Losari adalah sebuah candi Hindu, yang terletak di Dusun Losari, Desa Salam, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. 
tangga turun di Candi Losari
     Candi Losari ditemukan di tengah kebun salak oleh Bapak Badri pemilik kebun salak tersebut, ketika menggali parit pada tanggal 12 Mei 2004. Saat Beliau menggali ternyata terdapat banyak batu candi.   Saat itu, Beliau berinisiatif membawa pulang temuan dan menyusun/ menata kembali dirumah. 
        Terpendamnya candi dibawah tanah ini diyakini akibat erupsi Gunung Merapi lebih dari satu kali dengan waktu ratusan tahun lampau. 
    Menurut  keterangan dari papan info yang terpasang didepan Candi, saat di gali juga ditemukan Dewa Lokapala. Diperkirakan Candi Losari dibangun sekitar abad VIII-IX Masehi.
Candi induk Losari


    Candi Losari terdiri dari satu candi utama yang belum di restorasi, dan tiga candi perwara (pendamping) berukuran sekitar 3x3 meter yang sebagian sudah tertata ulang.
   Candi Losari terdiri atas sebuah candi induk dengan ukuran 4,5 x 4,5 meter. Candi induk dikelilingi oleh tiga candi perwara masing-masing berukuran 2,58 x 2,58 meter.
     Di dalam bilik candi terdapat relung yang diduga merupakan ruang untuk menempatkan arca. Sebelumnya di sekitar lokasi candi sempat ditemukan sekitar 10 buah arca yang saat ini disimpan di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah.
     Tingginya genangan air membuat batu-batu candi, seperti berada di tengah kolam. Sebagian batuan candi yang terendam atau terkena air terlihat berwarna lebih hitam dan berlumut.
    Close up Candi Induk Losari




















Candi Losari
   3 Candi Perwara Losari
Candi Perwara; Candi Losari
Kala Makara di pintu candi Perwara
Relief di badan Candi Perwara
Atap Candi Perwara

Ada Yoni di Candi Losari
Yoni Candi Losari
Yoni Candi Losari
  Saat selesai menjelajah Candi Losari dari dekat, Petugas menghampiri.... "Ndherek ningali candi nggeh pak, wau kulo teng pos mboten wonten tiyang", setengah teriak kepada beliau. hanya mengangguk respon yang saya dapat kemudian "Nanti isi buku tamu didepan!" tambah beliau sambil berlalu. Singkat cerita, ta ketemu keramahan yang sama seperti di Candi Gunung Wukir rupanya... Setelah menuliskan nama di Buku kunjungan, saya mencoba menggali cerita, namun belia hanya menunjuk papan informasi candi di halaman depan. Saya maklum, mungkin beliau capek!
        Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
ssdrmk di Candi Losari : Ada ikan di Candi Losari

Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Candi Gunung Wukir

Candi Gunung Wukir
Rabu, 30 September 2015
     Sudah menjadi kebiasaan saya pribadi, jika ada pelatihan tak lengkap rasanya pulang tanpa Mbolang dulu. Walaupun pelatihan lokasinya di Semarang. Awalnya kebingungan menentukan lokasi, jadi saat itu sekitar jam 10, saya sempatkan untuk mampir di JOKSI (tempat kerja) nya Max Trist untuk minta saran. Kebetulan Pelatihan di Plaza Hotel Srondol.
batas kota
     Singkat cerita, beliu menyarankan blusukan ke Candi Gunungwukir, Candi Losari dan Situs Singo Barong, 3 tujuan dalam satu area. Jadilah... 
      Dari Semarang sekitar jam 10.15WIB. Saya bergegas meluncur ke arah Salam Magelang. Cukup cepat laju motor saya karena ada batas waktu saya harus kembali. Agar ta kena semprit wasit di rumah...heheehehe. 
petunjuk 1
Petunjuk 2
      Tepat adzan duhur saya sudah sampai di Kota Muntilan. Istirahat sebentar sambil memastikan arah dan petunjuk. 
        Sesampai di Pertigaan menuju Kadiluwih ambil Kanan kemudian perempatan ambil kanan lagi sampai ketemu dengan penunjuk menuju candi Gunung Wukir. Ikuti jalur tengah perkampungan tersebut. 
     Kemudian titip parkir motor di belakang rumah warga. Ada Lumpang di tampingan dekat saya parkir....
     Sesuai petunjuk yang saya dapat dari Max trist dan warga yang saya jumpai, menuju Candi Gunung Wukir harus menyusuri jalan setapak. Melewati jembatan kecil, yang jika hujan pastinya licin.
    Di pojokan Jembatan, ada watu lumbung, yang kebetulan saat saya lewat, ada seorang kakek-kakek yang sedang membersihkan lumbung tersebut. "Niki riyen saking nginggil niku nak..." jelas sang kakek, ketika kutanya asal watu lumbung tersebut.
     Setelah Ngobrol sebentar, kemudian perjalanan saya lanjutkan. 
      Menyusuri hutan bambu dan tanjakan dengan jalan masih alami dari tanah. Suasana sangat alami, udara sangat segar sekali ditambah dengan kicau burung dan bunyi gesekan bambu membuat serasa 10 abad yang lalu. Tak terbayangkan suasana masa itu... Ketenangan jiwa macam apa yang didapat.. pastinya luar biasa.

menuju Candi Gunung Wukir
     Ketenangan yang saya peroleh membuat tetap semangat, walaupun mbolang kali ini, hanya sendiri, dan selama perjalanan tak ketemu dengan satupun warga. Berasa seperti jaman Mataram Kuno saja.
    Walaupun tak ada orang, namun saya yakin saja. Karena sumber saya menjelaskan bahwa hanya jalan setapak inilah satu-satunya menuju Candi Gunung Wukir, jadi saya tak mungkin 'kesasar'. Dan inilah Candi Gunung Wukir yang melegenda itu....
   Candi Gunung Wukir, Candi Canggal, atau Shiwalingga adalah candi Hindu yang berada di Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah,   berada di atas Bukit Wukir, yang oleh masyarakat sekitar disebut Gunung Wukir, tepat di lereng sebelah barat Gunung Merapi. Dengan titik koordinat : 7°38′03″S 110°17′48″E. Tinggi bukit Wukir lebih kurang 300m dpl.
    Candi ini merupakan candi tertua apabila dihubungkan dengan angka tahun Berdasarkan prasasti Canggal yang ditemukan pada tahun 1879 di reruntuhan candi ini, Dalam Prasasti itu tertulis : didirikan pada saat pemerintahan raja Sanjaya dari zaman Kerajaan Mataram Kuno, yaitu pada tahun 732 M (654 tahun Saka). Prasasti ini memiliki banyak informasi berkait dengan Kerajaan Medang atau Mataram Hindu. Berdasarkan prasasti ini, Candi Gunung Wukir mungkin memiliki nama asli Shiwalingga atau Kunjarakunja.
      Oleh L. Poebatjaraka, Candi Gunungwukir diidentifikasikan sebagai candi untuk menempatkan Lingga yang didirikan oleh Raja Sanjaya di Bukit Sthirangga. Yang terdiri dari Candi Induk dan tiga Candi Perwara yang saling berhadapan.
    Bila Candi Gunungwukir dihubungkan dengan Prasasti Canggal  yang diterbitkan tahun 732 Masehi, maka candi ini bersifat Hindu Siwa, Prasasti Canggal sendiri ditulis untuk memperingati pendirian sebuah lingga di Bukit Sthirangga untuk kebahagiaan manusia. 
    Kompleks tempat reruntuhan candi ini berada mempunyai ukuran 50 m × 50 m. Bangunan candi sendiri terbuat dari jenis batu andesit setidaknya terdiri atas satu candi induk dan tiga candi perwara. Selain prasasti, di kompleks candi ini juga ditemukan yoni, lingga (lambang dewa Siwa), dan arca lembu betina atau Nandi.
   Candi Induk Gunung Wukir : 
Candi Induk Gunung Wukir
Candi Induk
Candi Induk Gunung Wukir
     Di Candi Induk Gunung Wukir tersisa Yoni tanpa lingga yang berukuran lumayan besar, Yoni Candi induk Gunung Wukir dari Depan....
Yoni Candi Gunung Wukir : candi induk

      Di bagian bawah cerat, (nampaknya) ada hiasan ular naga yang sudah rusak.
      Lubang di Yoni tempat lingga berada....
Lubang Yoni : tempat Lingga Candi Gunung Wukir










Lingga gunung wukir (courtesy NYPL)

   
     Lingga yang konon adalah pasangan Yoni Gunung Wukir ini sudah terbang ke Luar negeri... (Sumber foto : nyariwatu.blogspot.co.id)













Yoni Candi induk Gunung wukir dari Samping....














Yoni Candi induk Gunung Wukir dari belakang....













Saya di Yoni Candi gunung wukir : 



  Reruntuhan Batu candi disekitar candi Induk Gunung Wukir. 
Puzzle yang belum tersusun




     











3 Candi Perwara
Candi perwara 1
Candi perwara 1 : Candi gunung Wukir








Yoni di Candi Perwara




Yoni Candi Perwara 1 : Candi Gunung Wukir
Candi Perwara 1 : Candi Gunung Wukir 
    Saya di dalam Candi Perwara 1
sasadaramk di Candi Gunung Wukir


Candi perwara 2
Candi Perwara 2 (tengah), Candi Gunung Wukir

     Arca Nandi di dalam Candi perwara 2 (tengah) Candi 
Gunung Wukir.
Arca Nandi Candi Gunung Wukir
     
Nandi Menghadap Yoni : Candi Gunung Wukir
     Arca Nandi di Candi Perwara 2, Menghadap Yoni Candi Utama. Nandi adalah wahana Siwa yang di wujudkan dengan simbol yoni.




Candi Perwara 2 (tengah) dari samping...

    Saya di dalam Candi Perwara 1, Candi Gunung Wukir



Candi perwara 3



Yoni di Samping Candi Perwara 3
Yoni Candi Perwara Candi Gunungwukir

Ada relief kala unik di cerat yoni
Cerat Yoni di Candi  Wukir


Watu Candi Ikonik di Candi Gunung Wukir






Relief reruntuhan di Candi Gunung Wukir

Kemuncak


Prasasti Canggal

   
















     Angka Tahun penulisan Prasasti Canggal, berbentuk Candrasengkala yang berbunyi "Sruti Indriya Rasa" (Sruti = 4, Indriya = 5, Rasa = 6) yang menyatakan tahun 654 Saka atau 732 Masehi. Prasasti ini dianggap sebagai prasasti "berangka tahun" yang tertua di Pulau Jawa. Ditemukan di Halaman Candi Gunung Wukir dan saat ini disimpan di Museum Nasional Jakarta. Prasasti dipahat pada media batu menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta.





Isi Naskah Prasasti Canggal :

1)
Cakendre'tigete crutindriya-rasairankikrte vatsare.
varendau dhavala-trayodaci-tithaubhadrottare kartike.
lagne kumbhamaye sthiranga-viditeprastisthipat parvate
lingan laksana-laksitam narapatic cri sanjayac cantaye.

2)
Gangottunga-taranga-ranjita-jatamaulindu-cudamanih.
bhasvat-pankti-vibhuti-deha-vikasan nagendra-hara-dyutih.
crimat-svanjali-koca-komala-karair dewais tu ya (s) stuyate.
sa creyo bhavatam bhavo bhava-tamas suryo dadatv adbhutam.

3)
bhakthi-prahvair munindrair abhinutan asakrt svarga-nirvana-hetoh.
devair lekharsabhadyair avanata-makutaic cumvitam sat-padabhaih.
angulya-tamra-pattram makha-kirana lasat-kecararanjitantam.
deyat cam cacvatam vas Trinayana carananinditambhoja-yugma.

4)
aicvaryaticayodbhavat sumahatam apyaqdbhutanam nidhih.
tyagaikanta-ratas tanoti satatam yo vismayam yoginam.
yo'stabhis tanubhir jagat-karunaya pusnati na svarthatah.
bhutecac caci-khanda-bhusita-jatassa tryam vakah patu vah.

5)
Vibhrad-dhema-vapus-svadeha-dahanajvala evodyaj-jatah. 1)
veda-stambha-suvaddha-loka-samayo dharmartha amodbhavah.
devair vandita-pada-panjaka-yugoyogicvaro yoginam.
manyo loka-gurur dadatu bhavatam siddhim svayambhur vibhuh.

6)
Nagendrotphana-ratna-bhitti-patitam drstvatma-vimva-criyam.
subhnubhanga-kataksaya kupitaya Nunam crya viksitah. 2)
yo yogaruna-locanotpala-dalac cete'mwu-cayya-tale.
tranartham'tridacais stutas sabhavatamdeyat criyam cripatih.

7)
asid dvipavaram yavakhyam atulam chanyadi-vijadhikam.
sampannam kanakakarais tad-amarai (s saksa)d ivoparjitam. 1)
crimat-kunjara-kunja-deca-nihi (tam lin) gadi-tirthavrtam. 2)
stanam divyatamam civaya jagatac cambhos tu yatradbhutam.

8)
tasmin dvipe Yavakhye purusa-padamahalaksma-bhute pracaste.
rajogrod-agra-janma prathita-prthuyaca sama-danena samyak.
casta sarva-prajanam janaka iva cicorjanmato vatsalatvat.
sannakhyas samnatarir manur iva suciram pati dharmena prthvim.

9)

evam gate samanucasati rajya laksmim sannahvaye'nvayavidhau samatita-kale. svarge sukham phala-kulopacitan prayate. bhinnam jagad bhramati coka-vacadanatham.

10)
jvalaj-jvalana-vidravat-kanakagaura-varnah.
mahad-bhuja-nitamva-tungatama-murddha-crngonnatah.
bhuvi sthita-kulacala-ksiti-dharoccapadocchrayah.
prabhuta-guna-sampadodbhavati yastato meruwat.

11)
criman yo mananiyo wudha-jana-nikaraic castra suksmarthavedi. raja cauryadi-gunyo raghur iva vijitanekasamanta-cakrah. raja cri sanjayakhyo ravir iva yacasa dig-vidik-khyatalaksmih. sunus sannaha-namnas svasur a(vanipater) nyayatac casti rajyam.

12)
yasmin chasati sagarormi-racanam cailastanim medinim.
cete raja-pathe jano na cakitac corairna canyair bhayaih.
kirtyadyair alam-arjitac ca satatamdharmartha-kama naraih.
nunam roditi rodititisa kalir ancaceso yatah.

Terjemahan (bebas) :

1)
Pada tahun raja-Caka yang telah lalu dengan ditandai angka cruti indriya rasa= 645 caka(atau 732 masehi), hari senin, hari baik, tanggal 13 paro terang bulan kartika................
sang raja sanjaya mendirikan lingga yang ditandai dengan tanda-tanda (yang telah dipastikan) di bukit yang ber-
nama sthirangga buat keselamata (rakyatnya).

2)
Sang dewa bhawa (ciwa), sang matahari bagi kegelapan hidup (ini); yang di hormati oleh sekalian dewa-dewa sera-
ya menelakupkan kedua tangannya yang halus menjadi seperti cupu-cupu untuk menyembahnya dengan hormat; yang memakai serampang raja ular; yang mengem
bangkan diri mejadi berbagai-bagai kenikmatan yang gilang-gemilang (di dunia ini); yang bersanggul mahkota terhias dengan menikam yang berupa bulan sabit, dan berkilauan seperti gelombang sungai Gangga yang suci; moga-mogalah
beliau memberi kemuliaan yang sangat besar kepada kamu sekalian.

3)
Kedua kaki sang dewa Bermata tiga (ciwa), yang bagus sempurna seperti bunga teratai dengan jari-jarinya, meng
kilap karena cahaya kukunya; kedua kaki yang di hormati oleh sekalian pemuka para resi seraya berbakti meren
dahkan dirinya sambil memuja dengan sair-sairan yang sering disairkan karena mereka ingin mendapatkan kenikmatan dalam akhirat; kedua kaki yang dihormati oleh para dewa yang dikepalai oleh Batara Indra seraya sujud sampai mahkotanya menyentuh tanah, seolah-
olah kumbang yang mencium bunga teratai (=kaki kedua) itu; moga-mogalah kedua kaki sang Bermata-tiga yang ba
gus sempurna itu memberi keselamatan yang kekal kepada kamu sekalian.

4)
Beliau yang, karena sipatnya yang sangat luhur dan kuasa itu - menjadi gudang segala keajaiban yang besar-besar; yang senantiasa dengan iklas membuang kepentingan sendiri, selalu membuat heran kepada para pandita;
Yang dengan badanNya delapan memeLihara dunia tidak untuk keperluan sendiri, tetapi karena belas kasihNya;
Moga-mogalah sang bermata tiga. Raja dari sekalian makhluk, yang mahkotanya terhias dengan bulan sabit itu memberikan perlindungan kepada kamu sekalian.

5)
Sang jagad guru (dewa Brahmana) yang termulia, raja pandita dari sekalian seperti bunga teratai – dihormati oleh
para dewa; yang memberi kesenangan, kefaedahan dan kebaikan (di dalam dunia ini ); yang mengikat tata-cara ma
nusia dengan tiang yang sangat teguh
yakni kitab Weda-weda; yang bermahkota tinggi berkilau-kilauan seperti api menyala, api yang keluar dari badan sendiri, BadanNya yang mengkilap seperti emas; moga-mogalah dewa yang Terjadi dengan sendirinya (Svayambhu=Brahmana) dan sangat berkuasa
itu memberi kamu sekalian kesempurnaan kepada kamu sekalian.

6)
Sang dewa Wisnu yang dilihat oleh parameswariNya, dewi Cri , dengan mata mengkerling dan alis lengkung karena
marah (yang pura-pura), sambil bercermin memandang bayang-bayang nya didalam menikam di atas kepala naga raja yang membeberkan leher; sang dewa wisnu yang mataNya merah - seperti angkup bunga tanjung – karena sangatNya bersemedi; beliau yang berbaring diatas laut seraya dihormati oleh para dewa yang pertolonganNya; Moga-mogalah sang dewa wisnu itu memberi bahagia kepada kamu sekalian .

7)
Adalah pulau mulia, bernama Jawa, Yang tak ada bandingannya tentang Hasil buminya, terutama hasil padi;
Kaya akan tambang emas yang semata-mata diakui kepunyaan oleh para dewa; pulau yang penuh dengan tempat-tempat pemujaan suci, Kujarakunja namanya
untuk keselamatan dan kemakmuran dunia.

8)
Di pulau jawa tersebut, yang sangat masyur menjadi mustika diantara tempat manusia lain-lainnya, disitu ada
seorang raja , sang Sanna namanya berasal dari keluarga kerajaan tinggi dan mashur karena jasanya yang sangat
besar, memerintah sekalian rakyatnya dengan kebaikan, anugerah kehalusan budi, seolah-olah seorang ba-
pa (mendidik) anaknya mulai dari kecil karena cintanya; yang menaklukanmusuh nya dan seperti sang Manu sangat
lama memerintah kerajaannya dengan keadilan.

9)
Setelah raja yang bernama sang Sanna yang seperti bulan bagi turunnya itu, mendiang sesudah beliau sangat la-
ma memelihara kebahagiaan negaranya, dan pergi keswarga untuk merasakan kenikmatan , yakni himpunan buah tabi-
ainya yang sngat baik itu, - maka pecahlah negaranya, binggung karena susah kehilangan perlindungan.

10)
(adapun)yang berbangkit (menggantiNya menjadi raja), yakni seorang yang warna kulitnya berkilau-kilauan seper
ti emas luluh di dalam api yang berkobar-kobar..........; yang mempunyai lengan kuat seperti bukit barisan turun
dari puncak bukit barisan turun dari puncak bukit indungnya; yang mengangkat kepalanya sangat tinggi seperti
bukit meru (Himalaya) dengan puncaknya; yang kakinya terletak lebih tinggi dari pada kepala raja-raja yang du-
duk di tengah.

11)
Yang termulia dan dihormati oleh sekalian para bijaksana karena pengetahuan nya akan kitab-kitab dengan maksudnya yang sulit-sulit; seorang raja yang berakibat gagah berani seperti cri Rama , menaklukkan sekalian raja- raja di sekitar negaranya. namanya ialah sang raja Cri Sanjaya, dengan jasanya sebagai matahari, mashur di mana-mana mempunyai kebahagiaan. beliau ialah putera sang Sannaha, saudara perempuan sang raja (sanna tersebut di atas).

12)
Selama raja ini memerintah kerajaannya yang berpending gelombang samudera dan bertetek bukit-bukit, maka orang yang tidur di tepi jalan raya tidak takut penjahat dan bahaya lain-lainnya. Oleh manusia, manusia yang kaya akan nama baik tercapailah selalu kesenangan, kefaedahan dan kebaikan dengan cukup. sekarang sang kali seolah-olah hanya menangis-nangis saja, sebab tidak dapat bahagian suatu apa. (sumber : ki-demang.com


Candi Gunung Wukir
Mitos di Candi Gunung Wukir
      Mitos di Candi Gunung Wukir : ada mitos yang menyertai keberadaan dari candi ini. Yaitu, siapa saja yang mengajak pacarnya mengunjungi Candi Gunung Wukir ini, pastilah akan menjadi jodohnya. “Semacam peneguhan pasangan kita. Percaya atau tidak, semuanya terserah Anda,” kata Widodo.
dewa siwa on Candi gunung Wukir

     Para Petugas (2 orang), yang berada di Candi Gunung Wukir ini sangat Ramah, dan welcome kepada siapa saja. Malah ketika saya memperkenalkan diri dari komunitas Pecinta Situs dan Satu Candi DEWA SIWA, beliau berdua langsung paham dan, " Oia.. beberapa waktu lalu ada dari komunitas Dewa siwa yang kesini dan minta ijin nempel stiker itu.", sambil nunjuk stiker hitam di kaca kantor Penjaga Candi Gunung Wukir, yang familiar dimata saya.
     Begitu mengalirnya percakapan waktu itu. Secara pribadi menambah semangat saya untuk terus melakukan perjalanan sejarah seperti ini. 
Prasasti Canggal
     Selain bercerita tentang suka-duka bertugas di Candi Gunung Wukir ini juga banyak bercerita sejarah serta bercerita beragamnya pengunjung yang datang dengan tujuannya sendiri-sendiri. "Ini ada terjemahan Prasasti Canggal yang melegenda itu", tambah beliau. "Penerjemahnya sudah meningggal mas...." tambah beliau...
    Juga ada watu candi berelief Kala makara, yang menurut dugaan saya adalah kala Candi Induk Gunung Wukir. (no picture, sorry). Saat berpamitan, beliau berdua memberi kan saran, "Mampir sekalian mas ke Candi Losari, dekat dari sini. Tak ada 1 km", sambil menggambarkan arah dan petunjuknya yang cukup jelas. Sebenarnya itu memang tujuan ku kedua... hehehe. Lewat tulisan ini saya ingin berteimakasih pada beliau berdua.... "Maturnuwun pak, kulo saged ngangsu kawruh"
     Foto bersama Petugas BCB di Candi gunung Wukir,
Saya dan petugas di Candi Gunungwukir
       Sayangnya karena terlalu asyik ngobrol sampai saya lupa tanya nama beliau berdua. 

Salam Pecinta Candi
Candi Gunung Wukir














Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan....

Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA