Jumat, 09 Agustus 2019

Misteri Kemuncak di Situs Kintelan Lor Candirejo Tuntang : Apakah Bukti Keberadaan Sebuah Bangunan Suci?

 Kemuncak di Situs Kintelan Lor Dandirejo Tuntang 
            Jumat-2 Agustus 2019, Setelah sehari sebelumnya saya bertandang ke tempat kerja Lek Trist (kawan blusukan pertama saya), di "Joksi Ungaran", dekat Rumdin Bupati Semarang), kami bersepakat untuk bernostagila. Kok Jumat?blusukan sampai "Lalai" Jumatan? eits... jangan mem-vonis dulu ... baca sampai akhir... hehehehe -- Itu menjawab japri rekan...
      'Blusukan Jumat', bermaksud ingin mengubah sekaligus melawan kebiasaan saya sendiri, bahwa blusukan harus hari Kamis.. (sampai kemudian muncul istilah Kemisan dan sejak saat ini saya akan mengubahnya. 
         Kebetulan edisi perdana ini dapat partner 'koncolawas', plus rekan ini ada ciri khas yang membuat kangen yaitu kebiasaan dulu kalau blusukan pasti membawa 'teh kotak'. Pemanis pahitnya blusukan saat kesasar ataupun panas terik.
      Saya sebenarnya sudah melempar ajakan di grup WA, namun yang serius ya cuman satu orang, tak lain adalah sang juragan keset…. Hehehhe... Mas Dhany, seperti kesepakatan kami menunggu di trafict light Karangjati. Kami kemudian langsung meluncur menuju area tujuan kami : Candirejo Tuntang. Dari petunjuk gmaps pemberian Pak Nanang Klisdiaro yang di kirim beberapa hari sebelumnya. Tujuan kami ini berada di posisi dekat dengan jalur lingkar Salatiga.
Kami jumatan di Masjid Syukur Blotongan Salatiga : Blusukan Nostagila Teh Kotak
     Namun tentu saja…. Jam 12.00, tepat kami kemudian Jumatan dulu di Masjid Syukur Blotongan Salatiga. Usai Jumatan, kemudian balik arah, gang pertama ambil kiri.
    Sempat mandek di beberapa warung, untuk mencari teh kotak sebagai penanda blusukan perdana Jumatan ini. Namun tak bisa kami peroleh. hheheheh.  Tapi show must go on, kami lanjut kurang lebih 1km, menyusuri perkampungan. 
     Sampailah kami ;
Situs Kintelan Lor Candirejo Tuntang
     Berada di gumuk tertinggi di dusun Kintelan Lor, ada 2 makam kuno yang di sisi pojok nya ada kemuncak candi. Melihat sekelilingnya, dibawah ada makam, kemudian juga ada Tandon air maka ciri toponimi melekat sudahlah.... bahwa memang dulu dugaan saya ada bangunan yang disakralkan disini.
 Kemuncak di Situs Kintelan Lor Candirejo Tuntang 
          Menurut informasi yang saya dapat dari Mas Yohanes Supriadi (rekan blusukan dari Salatiga) di makam yang disakralkan warga ini yakni makam Kyai Ahmad Thoyib, bagaimana sisik meliknya saya belum mendapatkan pencerahan, barangkali nanti akan ada yang berkenan membagian cerita panjang lebar agar bisa diketahui tutur tinular sejarah dusun Kintelan Lor Candirejo Tuntang  tinggalkan dikolom komentar nggeh atau tinggalkan no WA...
Close up,
Kemuncak di Situs Kintelan Lor Candirejo Tuntang
      Saya menduga ini sebagai bagian dari bagian atas sebuah bangunan suci masa lalu…. Terdiri dari bagian bawah yang mirip teratai 'padma' dan bagian atas mirip lingga. Dugaan sementara Kemuncak.
     Membandingkan dengan bagian atap candi Prambanan, 
Kemuncak Candi Prambanan
   Walaupun ada lagi kemungkinan bagian atas adalah lingga patok, dimana merupakan penanda tapal batas luar area suci = saat ini orang mengenal dengan nama candi. biasanya 8 titik terluar ada lingga patok ini (saya tetap menyimpan kemungkinan ini.

   Yang unik atau cukup membuat kening berkerut tak ada kuncian antar bagian... (jika ini kemuncak), 


      Maturnuwun, Pak Nanang Klisdiarto yang memberikan panduan... Juga Mas Dhany yang menyambut ajakan blusukan Jumatan spesial Teh Kotak ini.... Saya dan Lek Tris, 

 saya dan max trist
      Setelah jadi, segera link vlog saya di sini : (nunggu editing plus upload ke channel youtube)
    Sampai disini cerita Blusukan Nostagila Teh Kotak, ketemu di kisah berikutnya... Salam pecinta situs dan watu candi.
nb :
      Saat perjalannan pulang, saya belokkan di Situs Lapik Gading Tuntang : Kisah sebelumnya ada di link blog : penelusuran Lapik Situs Gading Tuntang
#hobikublusukan

Kamis, 01 Agustus 2019

Penelusuran Lapik Situs Gading, Tuntang

Lapik Situs Gading, Tuntang

Kamis, 1 Agustus 2019. Sebelum puasa 1440H ini, mas Seno memperlihatkan sebuah gambar yang cukup membuat saya gelisah. Bagaimana tidak, keberadaan situs di Daerah Tuntang ternyata luput dari pantauan. Tak beberapa lama kemudian saya bersama seorang sahabat lama (bukan pemblusuk), Mas Arif dan Mas Eka WP (kalo yang ini blusuker) niatnya ingin ‘blusukan sekaligus syukuran promosi jabatan e Mas Eka, apa kabar Pak Kasi?
Singkat cerita, setelah memuaskan hasrat kulineran di Opor Bebek Makyah Banyubiru, kami kemudian mencoba mencari situs yang mas Seno maksud. Dengan hanya berbekal ingatan (seperti) Yoni terbalik, lokasi sekitar Bu Toha-SPBU-Polsek Tuntang kami keluar masuk gang, dan bertanya lebih dari 6 warga. 
Sedikit malu kepada Mas Arif, yang memang bukan pemblusuk situs, saya mencoba beralibi kami memang tak berjodoh dalam dunia watu..beda dengan mas Eka yang tersenyum rada pie… (batine mesti : cah blusukan kui pantang mundur).. tapi apa daya, akhirnya saya putuskan untuk menunda.
Satu bulan kemudian, setelah minta mas Seno akhirnya menggambarkan Denah lokasi (gambar mirip yang diundangan orang nikah….) kemudian juga sudah menawari beberapa rekan plus kali ini dengan motor. Tepatnya hari ini… saya membulatkan tekat untuk ‘harus blusukan’, tidak boleh tidak.
Beberapa yang saya jawil, Mas Eka (double) angkat tangaan karena tak bisa melipir dari kerjaan, sementara Mas Dhany awalnya kode untuk ikut, eh di last minute membatalkan (alasane jemput anak.. padahal yakin … takut kemul keset di waktu malam.. ngaku saja mas? ..hahaha)…- saya sebernarnya sempat putar balik di traffic light ketika lihat Mas Dhanny standby diatas motor dan sudah berhelm. Saya muter di depan kecamatan, balik arah ke Toko Bangunan  beliau.. eh kata karyawannya, “Baru saja pergi”…
Ya sudah, single fighter batin saya. Menuju Tuntang saya menguatkan mental. Berbekal denah saya mencoba menelusuri ulang… tapi … gila…. 3 kali saya muter2 tak ketemu jua… saya kemudian selonjor didepan SPBU, mencoba minta petunjuk Pak Nanang. Barangkali paham keberadaan situs tujuan saya kali ini. Kalau minta mas Seno lagi tentu saja saya tengsin
Diluar dugaan, jawaban beliau “Lagi dirumah Mas Seno dengan Mas Romi. Sebentar akan ke lokasi”… jawab Pak Nanang. seketika langsung nyess hati saya. wkwkwkw.
Tanpa basa-basi, saya langsung mengikuti beliau. Sebenarnya tadi saya salah masuk gang, terpaut satu... tapi cukup vital... hehehhe.
Akhirnya sampailah.
 Lapik Situs Gading, Tuntang

Ngobrol sejenak, tanya kabar (lama ga bersua)... kami ngobrol santai. sambil melihat (mungkin) Yoni di depan kami. 
Lapik Situs Gading, Tuntang 

Berada di hlaman rumah warga, dengan posisi terbalik, Sayangnya si empunya rumah tak ada.
Lapik Situs Gading, Tuntang 

Kami kemudian mendekat, berdiskusi kemungkinan-kemunngkinan (Karena satu garis kearah Salatiga terdapat banyak situs.... Karena saking penasaran dengan sangat terpaksa kami mencoba memiringkan.... (sekedar untuk melihat, bukan memindahkan 1 cm pun...).
lubang cerat

 Setelah melihat secara langsung, ternyata tak ada lubang lingga.... hanya ada pelipit (pembatas di setiap tepi)...

Dugaan beralih ke kemungkinan ini Lapik Arca...
Lapik Situs Gading, Tuntang 
Berbagai kemungkinan tambahan, karena argumen topografi area Gading ini konturnya banyak gumuk, sumber air pun relatif berlimpah..
Saat kami ngobrol... sambil nunggu tuan rumah... Ada warga (remaja) yang tertarik dan mendekat. Namun sayangnya saya lupa namanya...
Beberapa cerita mistis, cerita aneh bahkan tak bisa dinalar mengalir. Namun yang cukup membetot rasa empati kami, pernah Lapik ini hendak di lego lewat medsos. Seketika kami berempat langsung pasangn mimik protes. Dengan memberanikan diri saya memohon untuk membatalkan niat terseut, karena Lapik ini bisa menjadi tetenger desa, benang merah sejarah maupun cerita luhur kelak bagi generasi penerus. Jangan sampai hilang akar....
Bersyukurnya, uploadan tersebut sudah dihapus...
Semoga..... Tetap lestari, pihak desa atau warga masyarkat mulai peduli....
Teringat Pesan bung Karno... Kurang lebih....
" Bolehlah Islam tadi jangan ke arab-araban...
"Kristen tapi jangan kebarat-baratan
"Hindu jangan menjadi India....
Tapi kita Nusantara!
Lapik Situs Gading, Tuntang 

Video Amatir : Nunggu selesai di edit dan upload di channel You tube ya)

Sampai ketemu di penelusuran berikutnya :
Maturnuwun kepada Mas Seno.... Yang tak kapok memberikan guide...
Lapik Situs Gading, Tuntang : narasumber, Mas Seno dan Mas Seno 

Salam pecinta Situs dan Watu Candi

#hobikublusukan