Tampilkan postingan dengan label banyubiru. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label banyubiru. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 September 2020

Gowes Blusukan ke Situs Sendang Banyubiru : Legenda Banyu berwarna Biru dimulai dari sini

Sendang Banyubiru
      Jumat 4 September 2020. Mumpung lagi musim gowes, ide gowes blusukan muncul lagi. Kalau dulu pernah saya mencoba gowes dari Ambarawa ke Situs Candi Ngembat di daerah Brongkol terasa aneh karena sangat jarang orang yang gowes. Namun di masa sekarang, walaupun bukan akhir pekan namun Jumat biasanya dipakai karyawan instansi/ kantor untuk berolahraga seperti gowes. Jadi sepanjang perjalanan saya ketemu dengan beberapa rombongan goweser. 
      Karena menemukan rekan dengan hobi watu sangat tidak mudah, ini ditambah hobi gowes… tambah langka pastinya. Tapi saya menemukan calon duet gowes Blusukan… Pie Kabare Mas Yohanes Salatiga… ? ayo blusukan gowes Salatiga area.. hehehee. 
Start Gowes Sendang Banyubiru
      Setelah gowes blusukan ini, baru saya sadar ternyata Situs Sendang Banyubiru sudah familiar dengan situs Sendang Banyubiru ini.. (saya terlewat/ sepertinya ada yang jahat menyembunyikan dari saya biar dulu tak saya tulis di blog…. Hahahha. Dugaan tapi mendekati kenyataan). 
      Untungnya ada berita yang cukup mengejutkan di suatu hari. Ada penemuan batuan Candi di dekat pasar Banyubiru, dimana seperti biasa ‘Ketua TACB like lone wolf : ada dimanapun situs baru ditemukan… sangar pokoknya….). Sambil menyimak dan menyimpan gambar kedalam memori, agar suatu saat jika sudah ketemu waktu bisa saya telusuri ulang.  (Di bawah saya sertakan dokumentasi rekan dari waktu-ke waktu Sendang banyubiru), agar kronologis waktu bisa terdokumentasikan.
     Dan Gowes hari ini bisa menyambanginya. Disambut batuan candi 'balok panjang', yang kemungkinan struktur batu candi penyususun petirtaan "Sendang Banyubiru"

Video perjalanan Gowes Blusukan di Link You tube : 

     Konon ceritanya Sendang Banyubiru ini adalah sebuah tempat yang menjadi cikal bakal nama Banyubiru itu. “Air sendang berwarna biru”, tak pernah kering walau kemarau panjang. Bapak Roni yang kebetulan saya temui saat kesini bercerita bahwa, sejarah Banyubiru sangat kuno, “Saya meyakini Banyubiru sudah ada sejak abad ke 7, jauh sebelum Ki Ageng Banyubiru bermukim di sini”, Bapak Roni membuka percakapan. Beliau adalah pegiat budaya yang juga mempelopori warga untuk bersama-sama nguri-uri Sendang Banyubiru ini. 
      Bapak Roni : 
Bapak Roni
     “Dulu sebelum kami selamatkan, banyak batuan sendang yang sudah dibawa orang”, jelas Bapak Roni. “Kemudian kami berkoordinasi dengan pak Kades tentang niat kami melestarikan Sendang Banyubiru yang merupakan identitas. Dan gayung bersambut, Kepala Desa mendukung dengan anggaran desa yang lumayan. Sehingga menambah semangat kami untuk terus menjaga warisan kuno ini. ", tambah Pak Roni.
Sendang Banyubiru
     Batu struktur candi sementara, saat ini ditata untuk nanti rencananya ditempatkan di tempat yang lebih layak 
Batu Candi Petirtaan Banyubiru
         Close up Batuan Candi  yang berbentuk kuncian:

      Semoga semakin banyak 'Bapak Roni' yang lain. Dengan semangat menjaga warisan peradaban masa lalu tentu menjaga identitas kepribadian bangsa pula.
     Sendang hasil Renovasi :
Sendang Banyubiru
    Blumbang Biru, dimana legenda air yang selalu biru memancar dari dalam tanah :

     Warga mempercayai bahwa nama Banyubiru berawal dari Sendang ini, Tokoh-tokoh penting di masa lalu pernah tinggal di Banyubiru. Air sendang juga tak pernah kering walau kemara panjang, juga berkhasiat untuk kesehatan.
    Saya tampilkan dokumentasi Sendang Banyubiru dari masa ke masa, yang sempat didokumentasikan beberapa rekan.
  • Pak Nanang Klisdiarto


  • Bu Noorhayati

  • Saya Dapat foto ini di Grup WA Dewa Siwa



      Salam Pecinta Situs dan Watu Candi 
Gowes
#hobikublusukan 
#gowessehat

Senin, 24 Februari 2020

Jangan Lupa Menengok Watu Lumpang Cemoro Sewu saat wisata ke Gumuk Reco Sepakung

      Senin, 24 Februari 2020. Lagu milik Patty Smith 'Sometimes love just ain't enough' menjadi latar cerita kali ini.      
Watu Lumpang Cemoro Dewu Sepakung banyubiru
         Awalnya setahun lalu saya ikut kegiatan 'one day trip with blogger" yang diadakan Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang. Salah satu destinasi-nya menuju Wisata Gumuk Reco Desa Sepakung Banyubiru. Saat itu karena hanya peserta jadi tidak bisa mampir ke Cemoro Sewu, walaupun lokasi wisata ini hanya berjarak kurang lebih 100m dari Gumuk Reco Sepakung, yang bikin merana itu di Cemoro Sewu Ada ODCB yaitu Watu Lumpang. 
Gumuk Reco Sepakung 



















     
     Cukup lama sebenarnya saya dan istri merencanakan quality time berdua ke Gumuk Reco Sepakung ini.
     Di lokasi Wisata Gumuk Reco Sepakung, seperti namanya ada batu yang dipercaya warga adalah arca = reco. Nama lokasi pun konon dari batu ini. 

Ayunan Langit Gumuk Reco Sepakung
       Ayunan Langit, Ondo langit juga Helipad dan sarang burung adalah spot selfie favorit di Wisata Gumuk Reco ini. banyak yang instagrammable! Tiket masuk, parkir dan voucher wifi total saya berdua Rp. 27rb.  
     Sarang Burung, 















      View selama perjalanan sangat memukau, puncaknya  tentu bermain Ayunan Langit dengan pengalaman seru. Tentu bagi yang berani! Saya? Enggak lah.. wekekek.  Cukup RP. 10 rb untuk menikmati sensasi adrenalin itu, melihat istri saya berayun diatas jurang saja ngilu.
         Teringat 2 anak masih kecil. wkwkwk... saya cukup jadi yang mendokumentasikan aja. Hahahaha...
Ondo Langit Sepakung
      Untuk "Ondo Langit" tiketnya 25 ribu. Saya memberanikan diri, agar dirumah tak diejek istri terus, plus dapat foto romantis, karena sometime love just ain't enough!
       Cikal bakal 'Gumuk Reco' : Gumuk berarti Bukit, sedangkan Reco adalah Arca = "Bukit yang ada Arcanya".  Saat di Gumuk Reco saya melihat ada beberapa monyet liar mencari makan di atas Ondo Langit. semoga gak nakal... tapi menjadi daya tarik sendiri masih ada monyet liat berarti alam Desa Sepakung masih original.
       di Lokasi Watu 'Gumuk Reco' :
Gumuk Reco Sepakung : Batu Cikal bakal nama Gumuk Reco 
    Setelah menghabiskan waktu berdua di Gumuk Reco, kami kemudian menuju Cemoro Sewu, walaupun kondisi mulai gerimis tapi kepalang tanggung, saya harus ke Cemoro Sewu!, Kali ini saya tak boleh melewatkan begitu saja.      Karena hujan, saya akhirnya naik sendiri... sementara Istri nunggu di parkiran. 
Cemoro Sewu Sepakung
      Saat penelusuran, melihat fasilitas Cemoro Sewu saat ini nampaknya lama ga di rawat = terbengkalai. Mulai dari Mushola yang lama tak digunakan, toilet yang lama tak dibersihan. Spot foto ayunan, flying fox juga Pintu Surya yang sempat firal tak terurus. Semoga ada perbaikan lagi😭 Sambil celingak-celinguk saya mencari dimana watu Lumpang Cemoro Sewu Berada. Sampai puncak Cemoro Sewu Alhamdulillah hujan reda. Saya terus jalan kaki sendiri.. sampai di puncak, ketika napas sudah ngos-ngosan,  dan mendaki cukup membuat saya mulai ragu. 
Watu Lumpang Cemoro Dewu Sepakung banyubiru
      Dipuncak Cemoro Sewu saya sampat menyibak grumbul rumput, walau was-was ada binatang yang tersembunyi, belum lagi  monyet monyet liar tadi, bila mereka naik dan berjumpa.. bagaimana jal? Deg deg plas jadinya ....   wkwkwk 
      Akhirnya saya pasrah... tak semangat. Dalam batin saya malu sama istri, nanti jawab apa ya..

     Langkah lunglai menuruni Semoro Sewu, saya yang awalnya ingin selfie di Pintu Surya jadi tak bersemangat. Benar benar patah arang. Namun masih mencoba mengedarkan pandangan mata .. eh bila jodoh tak akan kemana... Ternyata saya lewati... 
Watu Lumpang Cemoro Dewu Sepakung banyubiru : Tepat di depan Ankringan bambu





















       Watu Lumpang Cemoro Sewu ada di Balik pohon Pinus... Sedikit tersamarkan rumput. Tepat di depan angkringan bambu. 
Watu Lumpang Cemoro Sewu Sepakung
Watu Lumpang Cemoro Dewu Sepakung Banyubiru
     Sayangnya dibeberapa kesempatan, saya ngobrol dengan warga Sepakung dan pengelola Wisata Gumuk reco tak ada yang tahu, bahkan kaget kok saya tahu, padahal menurut saya Watu Lumpang Cemoro Sewu bisa dijadikan lokasi dijadikan wisata sejarah wisata- religi bahkan bisa dijadikan kajian untuk tahu sejarah desa Sepakung bahkan Banyubiru.
Watu Lumpang Cemoro Sewu
     Watu Lumpang, atau yang dikeramatkan oleh para pendahulu kita sebagai Sang Hyang Kulumpang,  menempati tempat yang mulia di kehidupan ribuan tahun silam. 
      Di masa itu, Watu Lumpang sebagai sebuah media atau sarana untuk upacara keagamaan saaat masa mulai panen atau setelah panen sebagai wujud terimakasih atas karunia yang melimpah kepada Dewi Sri.
    Pemimpin upacara, dengan sarana watu lumpang ini menyiapakan sesajen juga sebagai pusatnya ritual memberikan persembahan hasil pertanian.
     Beberapa temuan lain, ada watu lumpang yang berelief atau beinkripsi sengkala tahun yang menandakan watu lumpang itu spesial. Digunakan sebagai sarana penetapan tanah perdikan= shima.
     Versi lain, watu lumpang yang lebih sederhana memang erat kaitan di kehidupan masa Hindu Klasik, Bahkan sebagai urat nadi kehidupan karena watu lumpang digunakan untuk menumbuk biji yang diolah sebaga bahan makanan. 
Watu Lumpang Cemoro Sewu
      Kondisi Watu lumpang masih lumayan, walaupun dugaan saya bentuknya sudah tak seperti dulu lagi, Namun masih mempesona sebagai sebuah saksi nyata peradaban.
Watu Lumpang Cemoro Sewu
       Sebagai bahan tambahan pemikiran di sepakung ada 2 situs sayng jaraknya cukup dekat : perlu dibaca pula 2 link situs ini. 
1. Yoni Truwangi Sepakung
2. Lapik Arca Tigorejo Tegaron
(ada di kisah blusukan berjamaah : Bblusukan Syawalan )
       Semoga. Harapan tetap ada....
      Segera saya hub istri untuk foto berdua. Bagaimanapun hobi dan keluarga haruslah harmonis.... "Sometime Love Just ain't enough".

Warung Bu Dar Karangjati

     Pemungkas Blusukan couple, kami kemudian mampir di Warung Makan Sop "Bu Dar" Karangjati. Menu Klangenan yang seger sekali....
di Watu Lumpang Cemoro Dewu Sepakung Banyubiru 
       Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
sasadara Manjer Kawuryan
#hobikublusukan

Kamis, 31 Oktober 2019

Roadshow Wisata Kabupaten Semarang with Blogger 2019 #2: Serunya Desa Wisata Sepakung Banyubiru

       Kamis, 31 Oktober 2019. Trip lanjutan dari One Day Trip 2019 with Generasi Milenial Kabupaten Semarang 2019. Dari Destinasi sebelumnya : Link Cerita Roadshow Wisata, Rombongan menyusuri jalanan antara Bandungan- Ambarawa- dan Banyubiru. Perjalanan yang menurut saya sangat berpotensi untuk paket destinasi wisata yang tiada duanya. 
Desa Wisata Sepakung Banyubiru
      Destinasi wisata alam seperti Gunung Ungaran - Rawa Pening-Gunung Telomoyo, juga wisata sejarah ; Candi Gedongsongo -Museum Palagan Ambarawa - Museum Kereta Api belum lagi berbagai destinasi lain macam kuliner, instagrammable
      Yang akan kita datangi ini salah satu Desa Wisata yang lagi nge-Hits. Ada Ondo Langit dan Ayunan Langit. Tapi bagi saya pribadi, terus terang saja… harap-harap cemas semoga trip ini tak hanya ke Gumuk Reco, tapi juga mampir ke Cemoro Sewu. Karena yang tersisa situs-nya ada di Cemoro Sewu. Sementara Gumuk Reco hanya sebuah nama (tak ada yang tahu dimana Reco = penyebutan nama biasanya identik dengan lokasi tersebut---sayangnya tak ada yang bisa saya temui dan kemudian mendapatkan cerita), kembali ke Cemoro Sewu, dari info teman komunitas, ada Watu Lumpangnya. Semoga secepatnya saya bisa melengkapi naskah ini (bersambung), dengan foto dan cerita lain di Cemoro Sewu yang berjarak kurang dari 500m saja. 
      Desa Sepakung, yang berada di Kecamatan Banyubiru, berada di antara gunung Telomoyo… petunjuk arahnya selain lewat Gmaps, misalnya dengan manual … Cari saja Pasar Tegaron, kemudian ambil kanan. Ikuti jalan tersebut. Sahabat akan menikmati pemandangan yang menakjubkan. Dimana landscape Rawapening terlihat indah di kejauhan. Namun tentu saja ada sisi lain… Adrenalin tentu saja harus bernyali… Bagaimana tidak… Jalan sempit, di kanan tebing sementara di kiri jurang yang dalam. 
      Bagi yang tak biasa berpergian naik kendaraan dengan medan terjal, naik turun serta berbelok-belok saya sarankan membawa obat anti mabuk.
   Dan ternyata kami hanya lewat saja tak mampir di Cemoro Sewu... (semoga segera saya bisa ke lokasi unuk melengkapi naskah ini). Untuk sementara saya ambilkan dari postingan rekan pecinta situs di FB, plus sedikit ceritanya.  
ini dia Watu Lumpang Cemoro Sewu, 
sumber foto : fb sabakuseno

         Kisah Watu Lumpang Cemoro Sewu, yang konon akan kembali ke titik semula jika dipindahkan..... kisah menarik lain tunggu ya di penelusuran ulang ... dan ini hasil Penelusuran Ulang saya ke Cemoro Sewu : Watu Lumpang 
      Gumuk Reco Sepakung, Lokasi wisata yang dikelola oleh pemerintah Desa Sepakung ini, tepatnya berada di dusun Kenongo. Mulai viral sekitar tahun 2017 saat ini sudah dilengkapi dengan beberapa spot foto tambahan yang sangat menarik.
    Masuk lokasi wisata, tiket Rp. 10.000,-
Desa Wisata Sepakung Banyubiru
    Suasana kesegaran hutan Pinus, langsung terasa.... 
Desa Wisata Sepakung Banyubiru
       Beberapa spot di Gumuk reco Sepakung, Banyubiru yang berlatang pemandangan menakjubkan :

landskape Salatiga dari Gumuk Reco Sepakung Banyubiru
Sangkar Burung,
Sangkar Burung Gumuk Reco Sepakung Banyubiru
Helipad, 
helipad, Gumuk Reco Sepakung
    Nampaknya Romantis spot, (misal ada bunga atau detail lain akan menambah menarik....) :
Gumuk Reco Sepakung
     Saat saya sedang menata hati untuk mencoba ondo langit.. (baca ragu-ragu--takut), pas sudah yakin berani eh hujan.... wkwkkwk
      Ayunan Langit, (foto saya ambilkan di grup WA peserta one day trip 2019)... mohon ijin...
Ayunan Langit, Gumuk Reco Sepakung
     Juga Ondo Langit, entah adrenalin saya hari ini tak terlalu tangguh. 
Ondo Langit Gumukreco Sepakung

     Menyesal? pasti... apalagi saat menulis cerita ini. Segera saya ingin ulang kembali penelusuran ke Gumuk Reco dan Cemoro Sewu Sepakung, karena saking takjubnya saya melewatkan beberapa spot. Terutama yang bikin menyesal adalah Batu Gumuk Reconya.... Saya dapat dari awanhero.com :
by awanhero.com
Batu Gumuk Reco Sepakung Banyubiru

       Batu inilah saya duga menjadi cikal bakal nama  Gumuk Reco. Konon bila bila dlihat dari atas secara tegak lurus akan nampak sesosok wajah. Benar atau tidak memang perlu untuk penelusuran ulang.
Ibu Ika Sari Hendrastuti, paling kiri dari Dinas Pariwisata Kab. Smg
sumber foto : Grup WA onedaytrip2019
     Di akhir cerita.... saya ingin mengucapkan terimakasih kepada Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menjelajahi beberapa lokasi wisata. Juga bagi teman-teman blogger lain yang menginspirasi terutama 2 blogger yang memprovokasi saya untuk beralih ke domain '.com' . Makasih awanhero.com dan travellerscouple.id
      Bagi saya pribadi yang selama ini blog hanya untuk menceritakan hasil penelusuran situs, tapi dengan pengalaman yang saya peroleh, bisa 'mengkolaborasikan', situs cagar budaya dengan lokasi wisata bisa menambah warna di blog saya ini.    Terimakasih. Salam Budaya...
#hobikublusukan

Roadshow Wisata Kabupaten Semarang with Blogger 2019 #1: Taman Celosia 2 - Candi Gedongsongo - Sunrise Hill

     31 Oktober 2019. Rangkaian kegiatan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang (link cerita hari sebelumnya : Saparan di Dusun Sumogawe Getasan) bertajuk "Trip with Blogger 2019". 
      Dari rundown yang dibagikan hari ini nampaknya punya keseruan yang lain.... Taman Celosia 2, Candi Gedong Songo 1, Sunrise Hill dan tujuan terakhir ke Desa Wisata Sepakung  (naskah sendiri).
  • Taman Celosia 2 : Happy and Fun
Taman Celosia 2 : Sumber Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang
    Destinasi pertama ini berada di Jalan menuju Candi Gedongsongo Bandungan. Taman Celosia sendiri sejatinya ada 3, Taman Celosia 1 (saat ini sedang ditutup), Taman Celosia 2 Happy and fun serta Taman Celosia 3 Happy Night.
     HTM normal Rp. 25.000,- banyak spot menarik memanjakan mata. Spot instagrammable bertebaran. Mulai dari Unik, Modern, Romantis: Rumah Retak, Teletubbies, Salju, Nuansa Korea, Stone Henge, 3D, Taman Kelinci, Taman Bunga, Dermaga Putih, Kolam Renang (Celosia Water Dance), White Marine Park, Aneka Permainan : Flying Fox, Go Cart dan ATV).
      Celosia 2, nampaknya diciptakan dari ide bahwa saat ini berkembang kebutuhan "berwisata" bagi semua kalangan untuk berselfie.
        Suasana Korea langsung terasa: 
Taman Celosia 2 
Taman Celosia 2














       




       Cukup puas! di Taman Celosia, banyak sekali spot instagrammable... Apalagi berlatar Gunung Ungaran....
Taman Celosia 2 
Keren!
Taman Celosia 2





























      Selain Korea, Nuansa Jepang juga ada.... Bunga Sakura bermekaran didepan rumah 'minka' (rumah adat/ rakyat jepang)
Taman Celosia 2
 Dermaga Putih, 
dermaga putih Celosia 2
       Taman Bunga, 
Taman  Celosia 2
         Trip Berlanjut ke Destinasi ke 2 ....
  • Candi Gedong Songo 1, 
    Candi Gedong Songo : Sumber Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang
     Bagi saya, mengunjungi Gedongsongo tentu menjadi nyawa #onedaytrip2019 ini. 
Candi Gedong Songo : Candi Gedong 1
        Setelah Dari lokasi modern kemudian berkunjung ke lokasi sejarah kuno ... Mengajak keluarga dilain hari tentu semacam "wisata sejarah", "menjadi milenial tapi tetap berjatidiri". 
    Kompleks Candi Gedongsongo menjadi magnet wisatawan baik dalam negeri maupun wisman. "Yang paling banyak kunjungan wisata masih tetap Candi Gedong Songo ini", jelas Ibu Hendraswati dari Dinas Pariwisata. 
      Berbagai fasilitas pendukung pariwisata baik hotel, rumah makan ataupun destinasi 'milenial'  menjadikan Candi Gedongsongo menjadi paket wisata pelancong jika ke kawasan Bandungan.
ssdrmk di Candi gedong 1 
      Berada di Lereng Gunung Ungaran, letak Candi yang konon berjumlah 9 ini terpisah dan membutuhkan tracking yang menantang menjadi sensasi sendiri. Apalagi selain pemandangan lembah rawa pening yang indah dan konon kesegaran udara Gedongsongo salah satu yang terbaik di dunia menjadi keunggulan.
   Sebagai bahan 'pemantik' ketertarikan, coba lihat gambar berikut ini...
Jaladwara : Saluran Air di Candi Gedong 1
Relief Gana di Gedong 1 : Candi Gedongsongo
         Pertanyaan saya? bagaimana caranya orang pada masa itu membuat sedetail itu? ... pertanyaan sederhanya yang sampai saat ini menjadikan naskah di blog ini hampir 500-an.. hehehhe. Saya Penasaran!
     Karena keterbatasan waktu, kunjungan kami hanya ke candi Gedongsongo 1. 
      Foto bersama di Candi Gedongsongo 1 :
One Day Trip Kabupaten Semarang bersama Geenerasi Milenial : Gedong Songo Candi gedong 1
   Trip Berlanjut ke Destinasi ke  ....
  • Sunrise Hill : 
    Sunrise Hill : Sumber Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang
     Kunjungan berikutnya, Sunrise Hill yang berada 100m sebelum Gedongsongo. Destinasi wisata yang termasuk baru. Jika pernah mendengar spot selfi icon horor yang viral ya di Sunrise Hill ini.
    Tentu saja spot selfie lain tak kalah menarik. Harga Tiket Masuk 30K. namun ada promo menarik jika kita follow akun IG : @sunrisehill_gedong_songo
      Karena alasan pribadi saya tak ikut saat peserta lain mengeksplor "Kampung Horor Sunrise Hill".... 
Sumber :sunrisehillbandungan.com
     Penasaran langsung saja kesini ..hahahha. tapi siap mental lho ya.
    Sementara saya langsung berbelok ke Rumah Terbalik di sisi sebelah kanan dekat Kolam Renang. 
       Sebelumnya tak mau terlewat, di 3 lokasi eye catching saya langsung menempatkan diri... hehehe 
Sunrise Hill Gedong Songo
Sunrise Hill Gedong Songo
Sunrise Hill Gedong Songo

       Rumah terbalik menjadi pengalaman pertama saya, saking saya senangnya postingan di IG tidak maksimal karena lupa balik gambar...hehehhe.
Sunrise Hill : Rumah Terbalik
Sunrise Hill : Rumah Terbalik
Sunrise Hill : Rumah Terbalik
         Setelah puas mengeksplor, kami serombongan makan siang di Resto Sunrise Hill. Menu masakan tradisional ; Sayur asem, ikan asin, joss tenan!
        Ada Kolam Renang, Resto juga fasilitas lain seperti Playground, Komidi Putar, studio foto pakaian adat Jawa-korea-Jepang-China...dan masih banyak lagi
Foto bersama peserta One day tripp 2019 di Sunrisehill
     Sampai Ketemu di perjalanan lainya...Salam....