Tampilkan postingan dengan label Ganesha. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ganesha. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Desember 2016

Menengok Arca Ganesha di Lingk. Rengas Kelurahan Kupang Ambarawa : Jejak Peradaban

Minggu, 11 Desember 2016.
      Berawal dari rencana di jauh hari sebelumnya. Komunitas Dewa Siwa akan mengadakan kegiatan "Gathering" bersama Keluarga. Pas sedang mematangkan rencana, Pak Nanang klisdiantoro posting penelusuran Ganesha di Belakang SMK Islam Sudirman Ambarawa. Dan Pak Nanang ini Juragan bakso, yang juga buka warung di Berokan Bawen. Jadilah... kegiatan Kami adakan di lokasi warung Beliau "Bakso Pak Keman".
    Ngobrol ngalor ngidul dari yang ringan sampai berat, dari yang sekedar gossip rekan Dewa Siwa sampai bahas ilmu percandian. Suasana kekeluargaan memang sengaja dibangun di pertemuan kali ini. Saya, Lek Wahid dan Mas Beny yang kebetulan bisa membawa serta keluarga masing-masing. 
     Maksudnya biar keluarga tak kawatir saat kita blusukan... karena sudah kenal semua. Beberapa foto guyub Dewa Siwa kali ini : 
Dewa Siwa di Bakso Pak Keman Berokan Bawen

Dewa Siwa di Bakso Pak Keman Berokan Bawen

Dewa Siwa di Bakso Pak Keman Berokan Bawen : Mas Hendri Lapar

Dewa Siwa di Bakso Pak Keman Berokan Bawen

DS di Bakso Pak Keman Berokan Bawen

Dewa Siwa di Bakso Pak Keman Berokan Bawen

Bakso Pak Keman Berokan Bawen
     Bagi kami, Dewa siwa lebih dari sekedar teman blusukan bersama, lebih dari sehobi, dan lebih dari 'edan' bersama. 
   Namun sudah seperti keluarga besar. 
    Di Kesempatan kali ini, kaos, kalender dan langkah kedepan kami bicarakan santai tapi serius sambil saling bercanda..
   Walaupun masih banyak yang belum bisa menghadiri, namun Komunitas Dewa Siwa senantiasa berproses untuk menjadi keluarga. Keluarga Pecinta Situs dan Watu Candi. 
   Terimakasih kepada Pak Nanang "Bakso Pak Keman", Berokan Bawen (Tanjakan menuju Gembol-Dari Ambarawa) yang telah mempersilahkan kami "Gathering" di Warungnya.
     Setelah makan bersama, Kami lanjutkan blusukan bersama dengan destinasi Arca Ganesha di Belakang SMK Islam Sudirman 2 Ambarawa. Tentusaja Guide Beliau Pak Nanang Klisdiarto. Sebelum itu kami mendokumentasikan terlebih dulu... 10 tahun lagi menjadi sebuah kenangan yang mungkin saja sulit untuk kami ulang. 
      Keluarga Besar Dewa Siwa

Komunitas Dewa Siwa : Pecinta Situs dan Watu andi
     Yang hadir :
  1. Artdie
  2. Beny dan Keluarga
  3. Derry
  4. Hendrie
  5. Suryo
  6. SSDRMK
  7. Wahid dan Keluarga
  8. Tuan rumah : Pak dan Bu Nanang Klisdiarto

    Sebenarnya lokasi dimana Bakso Pak Pakeman ada juga Arca Ganesha Ngrawan, Arca Nandi Ngrawan, dan watu candi Belakang Pos Kampling Ngrawan Lor. Tapi karena kami sepakat untuk menelusur yang 'masih panas', : Arca Ganesha Belakang SMK Islam Sudirman.
    Setelah foto bersama, kami meluncur melalui rute melewati SMKN 1 Bawen Kemudian pertigaan berokan ambil kanan arah Kota Ambarawa. Setelah Jembatan Sebelah kanan ada jalan keatas (Sebelah klinik), arah Sekolah (SMPN 5, SMK Islam Sudirman). 50 m dari SMK Islam Sudirman ada perempatan kecil, ambil kanan (penanda warung kelontong). Masuk kira-kira 100m. Jalan menurun kemudian belok kanan lagi mengikuti jalan beton dengan pohon bambu disebelah kiri.
      Lalu Sampailah :
Arca Ganesha di Kupang Ambarawa
     Dari ciri fisik, mudah dikenali ini Ganesha. Posisi Duduk, perut buncit dan hiasan padma di bawah arca. Kondisi Arca seperti yang bisa dilihat, sudah tanpa kepala arca, belalai pun tak berbekas... Penuh Lumut dan Jamur. 
Close up Arca Ganesha dari atas
     Kami mencoba memberikan advice kepada warga sekitar untuk merawatnya, minimal mengamankan dilokasi yang terlindungi dari alam maupun mafia kolektur murka bin b@#$@#t, maaf.... masih banyak berkeliaran yang melihat sesuatu ada uang nya... atau yang punya rasa ingin memiliki.
     Ganesa (Dewanagari) adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. Dalam relief, patung dan lukisan, ia digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa). 

    Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. 
Ganesa masyhur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". 
    Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara. 
    Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu.
 Kisah tentang Ganesha lengkap baca di sini : (sumber www.mantrahindu.com
    Beberapa rekan mencoba menelusuri ulang 100m disekitar arca Ganesha ini. Namun tetap nihil. Masyarakatpun sudah tak ada yang tahu ihwal sejarah atau 'teman' dari Arca Ganesha ini

Ganesha Ambarawa : Komunitas Dewa Siwa
   Semakin lama sejarah jika masyarakat abai maka sejarah berganti dengan 'jarene' mitos bahkan 'tak tahu'!

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
@ssdrmk : dub smash di Ganesha Ambarawa
Blusukan formasi lengkap keluarga :
ssdrmk 











Pengumuman, barangkali berkenan membaca.
    Telah hilang disini : Sandal saya yang sebelah kanan ..... (Tertinggal)

Barang siapa menemukannya.. Akan saya pertemukan dengan sandal saya sebelah kiri
---
Terimakasih

Rabu, 30 November 2016

Mengunjungi tinggalan purbakala : Lingga Yoni di Pura Mandira Herdaya Dsn. Bantulan, Ds. Jembungan, Banyudono, Boyolali

     Rabu, 30 November 2016. Blusukan nekat... obat stress... destinasi kali ini super sekali, rekomendasi sekaligus guide spesial dari Mas Yogga Wahyudi

  1. Lingga Yoni Pura Mandira Herdaya.. Bantulan, Jembungan, Banyudono, Boyolali.
  2. Yoni Makam Dk. Cikalan, Ngaru Aru, Banyudono, Boyolali. 
  3. Yoni Makam Dk. Bodean, Dukuh, Banyudono, Boyolali. 
  4. Yoni Pojok Dukuh Bodean Dukuh Kec. Banyudono. Kab. Boyolali
  5. Situs Gajah Ndekem.. Legundi, Cepokosawit, Sawit, Boyolali. 
  6. Situs 4 Lumpang dan Sendang Legundi, Cepokosawit, Sawit, Boyolali. 
  7. Situs Yoni tegal  Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali. 
  8. Situs Lingga Yoni dan Lumpang Bunder Gede.. Plumutan, Barengan, Teras, Boyolali.
  9. Situs Yoni Pasar Pengging, Candirejo, Dukuh, Banyudono, Boyolali.

    Masing Masing dalam urutan rangkaian naskah tersendiri...., (Setelah Naskah Jadi Semua terhubung link) Selamat menikmati, kisah perjalanan kami, 
      Kali ini, blusukan luar kota menuju Kabupaten Boyolali berkat kemurahan hati mas Yogga Wahyudi, berangkat dengan kumpul terlebih dulu di bengkelnya      Mas Dhany Putra di Karangjati, Rencana kami berempat. Saya, Mas Dhany Putra, Lek Suryo dan Mas Iwan Putra. (Namun yang berangkat dulu saya dan Lek Suryo, Mas Dhany dan Mas Iwan : Nyusul - kami ketemu di destinasi ke 4).
      Singkat cerita, kami mampir dulu di Rumah Mas Yogga Wahyudi, didaerah pengging dan memang kebetulan 8 destinasi diatas hanya seputaran rumahnya saja. Joss tenan. Sebelumnya Rumanya sangat dekat dengan Yoni Mie Ayam Pengging dan Kala Kembar di Gapura.
  suplemen penambah semangat : sehat lek suryo?
        Tujuan Pertama kami adalah, Pura Mandira Herdaya Dusun. Bantulan, Jembungan, Banyudono, Boyolali. 
     Sebelumnya mampir dulu di Rumah Mas Yogga Wahyudi di Bantulan Ds. jembungan Banyudono. "Asyik nemu makanan..." Lek Suryo Histeris..... "Tapi kok lomboknya pedes ya... "??-- jawabsaya... alibi untuk makan tahu sebanyak-banyaknya itu mas Yogga... ehhehehe---
     Melewati Yoni Mie Ayam.... Ngobrol sejenak dan menentukan rangkaian destinasi, kami Segera beranjak... Karena sadar..destinasi kali ini super sekali. = banyak!!!
Arca di Pura Mandira Herdaya Dsn. Bantulan, Jembungan, Banyudono, Boyolali
   Sebenarnya kami agak segan, ketika diajak mas Yogga untuk masuk ke Pura, namun ketika masuk ke gerbang melihat banyaknya arca serta lingga yoni lengkap maka kami beranikan diri untuk melihat secara dekat.
    Mohon maaf, niat kami hanya ingin mengagumi tinggalan leluhur... bukan berniat macam-macam.
Lingga Yoni di Pura Mandira Herdaya Dsn. Bantulan, Jembungan, Banyudono, Boyolali
    Yoni dan lingga yang berada di Pura Mandira Herdaya ini, cerita dari mas Yogga bukan asli pasangannya. 
Lingga berasal dari Yoni Mie Ayam, dulu sempat menjadi ijakan orang mandi dan cuci di sungai, sementara lingga asli Yoni ini sudah pecah. 
Lingga Pura Mandira herdaya (foto By Yogga Wahyudi)

     Arca Ganesha, berjejer dengan Arca Resi Agastya
 Arca di Pura

    Lebih dekat dengan arca arca di Pura mandira Herdaya :
Ganesha
Resi Agastya

resi Agastya










     







     Bagi kami arca yang terpotong kepala tetap berharga, value-nya melebihi patung utuh buatan jaman sekarang.
--
Maaf jika tulisan saya ada yang tak berkenan....
---
     Trio blusukan, Lek SuryoMas Yogga Wahyudi dan saya @SSDRMK.
Di Pura Mandira Boyolali



      Menghargai lintas batas.... toleransi demi kebhinekaan....
Lingga Yoni Pura Mandira Boyolali
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi.

Selasa, 15 November 2016

Mengejar Yang Tersisa di Ngrawan Bawen : Arca Ganesha

Arca Ganesha Ngrawan Bawen
      Masih rangkaian di Blusukan Salam Jengkol Bersama Lek Wahid, Mbak Derry dan Mbah Eka. Setelah di reruntuhan Candi Ngasem, Watu Lumpang Kenteng Jetis Bandungan. Selanjutnya tujuan kami adalah Arca Ganesha di Ngrawan.
     Dari Lek Wahid, informasi keberadaan Situs ini berawal dari postingan Mas Artdie di Grup Facebook Dewa Siwa 14 november yang lalu..., kemudian respon memberikan penunjuk arah plus di hari H malah jadi guide.
     Janjian di Pertigaan Ngrawan, Dusun Keongan, pananda paling mudah dari arah Ambarawa, melewati SMK N 1 Bawen, Kemudian sebelah kanan ada gang yang khas ada petunjuk jahit sepatu plus sepatu berukuran jumbo... Masuk 100m, lalu sampailah.... (Mohon ijin mas Artdie foto saya cantumkan ya)
Arca Ganesha Ngrawan (foto by artdie)
   Awalnya kami mengira ini adalah nandi yang terpendam separuh, namun setelah kami minta ijin warga, ternyata 'sepotong' Arca Ganesha yang tinggal pinggang kebawah, mengingatkan kami satu arca yang tak jauh dari Ngrawan : Arca Baran Gembyang  = sama sama tinggal sepotong bagian bawah.
Ganesha Ngrawan (foto by Derry)
     Kami sepakat tanpa berdebat melihat ciri-ciri sisa tambun nya perut, kemudian bentuk tangan dan posisi duduk. 100% kami sepakat ini Arca Ganesha. Kemudian tanpa di setting beberapa dari kami menyebar ke sekeliling membentuk perimeter, karena keyakinan kami yang lain, tentu ada batu pendukung yang lain.
sumber : http://blog.sivanaspirit.com/

     Ganesha sendiri adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. 
     Dalam relief, patung dan lukisan, sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. 
    Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa) (diolah dari berbagai sumber).
      Hasil penelusuran rekan, tak jauh dari lokasi Arca Ganesha memang ada satu batu berbentuk kotak, presisi yang kami duga salah satu unsur struktur bangunan yang berkaitan dengan arca Ganesha ini.









    Foto close up potongan Arca Ganesha, memperlihatkan ciri khas : 

Perut tambun Ganesha
      















     Foto dari Belakang :
Arca Ganesha Ngrawen Bawen

 Foto dari Samping :

Arca Ganesha Ngrawen Bawen

   
      Ketika mengerumuni potongan arca Ganesha ini, warga banyak yang penasaran. Setelah itu kami malah mendapatkan banyak informasi. Dulu memang banyak dan pernah dikumpulkan menjadi satu dirumah mantan kepala desa beberapa periode silam. 
    Bergegas kami mencoba menggali informasi, yang kata warga istri bapak kades tersebut masih ada. Dan kami disarankan untuk bertandang kerumah beliau. 
    Dan hasilnya, Kami sangat terlambat... tahun 90an.. memang benda purbakala itu dikumpulkan di depan rumah Bapak Kades, dengan maksud untuk diselamatkan dari mafia kolektor. namun karena gangguan-gangguan di luar nalar, kemudian benda purbakala tersebut dikemblikan dilokasi awalnya. Namun saat ini sudah banyak yang hilang. entah.... Begitu kurang lebih yang kami dapat.
     Namun yang pasti, benda cagar budaya di area ini erat kaitan dengan tinggalan yang berada di dusun lain : Arca Nandi Mustikajati dan Watu Candi bertumpuk di Belakang Poskamling Ngrawan Bawen.
     Semoga masih ada yang tersisa, dan suatu saat kami sempat menelusurinya... untuk kami bagi ke keturunan kami nantinya....

Beberapa yang terjepret kamera :
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

Mari Ketahui, dan Lestarikan

nb :
Terimakasih kepada para kontributor foto (all blusuker today)

Kamis, 28 Juli 2016

Arca Ganesha di Lingk. Karanganyar Ungaran

Arca Ganesha di Lingk. Karanganyar Ungaran
     Kamis, 28 Juli 2016. Ritual Blusukan Kemisan masih berlanjut. Kali ini masih dan akan terus bersama rekan yang telah kembali dari masa menghilangnya. Lek Sur...
teman obrolan sebelum blusukan
 Setelah ngobrol sebentar, Ngopi sambil santapan Jadah Bakar.. kami sepakat untuk menelusuri jejak legenda "Gajah berubah menjadi Kadal"... hehehehe. aneh? penasaran? baca saja cerita saya ini.....
   Berawal dari tak sengaja.... Ceritanya saya ngeyel blusukan sendiri nyari Makam kuno keramat di belakang Pabrik Coca Cola Bawen, namun makam itu tak ketemu, kemudian saya pulang, tepat di depan kantor Bupati Semarang (Jl. Diponegoro Ungaran) saya ingat, peliharaan saya : burung dara jagungnya habis. Jadilah saya memotong arah belok kanan, lewat gang di samping Bank Jateng Ungaran. 
Hasil gambar Lek Wahid 
   Suasana saat itu sudah sore, sekitar jam setengah 5. Melewati gang perkampungan, sehingga laju saya pelan saja. Tepat di pojokan sebelum keluar jalan lagi... (dekat jembatan). Mata terbelalak oleh sebuah patung. Perasaan saya langsung menangkap bahwa ciri badan arca adalah yakin itu Arca Ganesha, walaupun muka sudah di permak. 
   Karena hari sudah sore dan saya harus segera pulang. Di perjalanan saja ninggali pesan kepada rekan lain, Lek Wahid (Kerja di Semarang, barangkali pas pulang menuju rumahnya di ambarawa, bisa nengok sebentar untuk memastikan) dan Mbah Eka (Rumahnya di Ungaran siapa tahu bisa juga mencari sisik melik Arca ini).
      Tak berapa lama kemudian pesan gambar Lek wahid datang. Benar .... 100% dia juga yakin itu Arca Ganesha. juga ada watu candi yang mirip kemuncak. Serta Si empunya rumah hobi koleksi watu bahan akik (cerita Lek Wahid)
   Selang beberapa hari, kabar lebih lengkap datang lagi dari Mbah Eka, Berada di rumah Ketua RT, Pak Didik Nama beliau dan berasal dari daerah Sebandaran Ungaran, cerita Mbah Eka.

     Baru pada 27 Juli saya bisa menelusuri jejak purbakala di Link. Karangnyar RT 02/RW II Kelurahan Ungaran. Berada di halaman Rumah Ketua RT, Bapak Didik. Namun saat kesini saya hanya bertemu dengan istri dan anak beliau.
Arca Ganesha Ungaran
 Singkat cerita, setelah mohon ijin mendokumentasikan... mulailah saya mengabadikan dengan kamera HP seadanya.
     Dewa Ganesha adalah Dewa pengetahuan, kecerdasan, kebijaksanaan dan pelindung terhadap segala bencana. Ganesha digambarkan berkepala gajah dengan perut buncit. 
Arca Ganesha 
    Memiliki empat lengan, yang merupakan penggambaran utama tentang Ganesha. Dia membawa patahan gadingnya dengan tangan kanan bawah dan membawa kudapan manis, yang ia comot dengan belalainya, pada tangan kiri bawah. Dalam perwujudan yang lain, Ganesha digambarkan memegang sebuah kapak atau angkusa pada tangan sebelah atas dan sebuah jerat pada tangan atas lainnya.

   Kondisi Arca Ganesha ini ...... (saya tak mampu mengungkapkan kesedihan dengan kata-kalimat)... Selain tangan yang sudah tak nampak, yang paling miris adalah perubahan muka alias wajah Ganesha sudah di permak. Mengutip kata-kata lek Wahid, "Ganeshane diubah dadi kadal!". 
    Yang masih terlihat ciri jelas itu adalah arca Ganesha adalah perut buncit dan posisi sila kakinya yang menghadap.
      Dari ngobrol dengan Istri Bapak Didik, beliau memang pecinta, penghobi Batu dengan banyaknya bahan batu akik di rumahnya. (Saya yakin didalam lebih banyak lagi)
Dari samping
      Semoga cukup sampai disini perlakuan sembarangan generasi penerus ini... semoga dengan tulisan keresahan ini.... Arca Ganesha ini ditempatkan di hati yang semestinya. Walaupun bukan sakral namun tetap wajib untuk dihargai.
    Stop stigma sirik!!!!! Hanya menghargai hasil budaya masa lalu... itu saja....




    Video Amatir saat Blusuk Bersama Lek Suryo:


Blusuk Bersama ;
Save This Not Only A Stone...

Ketahui.... dan Mari Lestarikan


nb : Maaf resolusi pas pasan... hp AzusZ4.
--- Setelah menengok Arca Ganesha ini, kami lanjut "Silaturahmi di Rumah Rekan Dewa Siwa Lain Mas Eka Budhi. Lumayan dapat makanan ganjal perut .. hehehehe.. "Buatan beliau sendiri".

Enaknya Blusukan ya seperti ini... salah satunya.... 

SALAM PECINTA SITUS DAN WATU CANDI!!!

Rabu, 01 Juni 2016

Ada Arca Ganesha di Pinggir Jalan raya Ngadirejo Temanggung

 Arca Ganesha  Traji di Pinggir Jalan raya Ngadirejo Temanggung
      Rabu, 1 Juni 2016 setelah dari Endhong Sewu, kami langsung meluncur pulang. Selain energi terkuras, (belum kaman juga), waktu juga sudah memberi peingatan kepada kami. Kami meluncur pulang sambil ngabari Mas Viriya Candra (sahabat situs Temanggung), siapa tahu bisa ketemu sambil makan mie ayam.
Sendang Si dukun
       Rute pulang sama dengan rute kami berangkat tadi... saat melewati sendang Sidukun Desa Traji Parakan Temanggung, entah kenapa lek Suryo lajunya sangat pelan... padahal sebelumnya di gang keluar Candi Pringapus saja kencang sekali. "Pingin pelan saja", katanya. 
     Dan...... ternyata ada petunjuk untuk kami.... Ada Ganesha tepat di seberang kami. 2m dari pinggir jalan raya depan rumah warga. 
Ganesha Traji Di pinggir jalan raya
     Ganesha,  (Dewanagari) adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan.     Dalam relief, patung dan lukisan, digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisipewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa). 
    Kondisi Ganesha tanpa kepala, sangat memilukan. Esensi sebuah patung tanpa kepala adalah tak bermakna. Kesimpulan saya mengarah ke pemusnahan, penghapusan ingatan sebuah peradaban sebelumnya oleh peradaban yang baru.
    ---Sejarah memang harus jujur----
    Masih Blusuk Bersama Lek Suryo Idein, Kenangan Perjalanan Terakhir Luar Kota bersama si Bocah Hilang sampai saya nulis naskah ini.....
suryo wibowo
Save This, Not Only a Stone...
di Ganesa Traji Temanggung
Mari Kunjungi, Muliakan dan Lestarikan....

     Penelusuran ini merupakan rangkaian penelusuran Temanggung area, Sebelumnya berturut-turut situs Bagusan, Situs Gumuk Candi, Situs Paladan, kemudian Mampir di Arca Nandi dekat Kantor Desa Kataan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, Mengunjungi kembali Candi Pringapus kemudian Petirtaan di Sendang Endhong Sewu Pringapus Temanggung.

saya, lek suryo dan kang viriya
    Sebelum pulang, Nnobrol dengan Dedengkot situs Temanggung Kang Viriya Candra, Ditemani semangkok Mie Ayam, Gorengan, Es Jeruk diakhiri dengan Secangkir kopi hitam plus sebatang rokok... Maka riuhlah obrolan kami