Tampilkan postingan dengan label arca. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label arca. Tampilkan semua postingan

Minggu, 10 Oktober 2021

Arca Keramat tinggalan Masa Hindu Klasik di Bogoreco,Kec. Guntur Demak

Arca di Situs Bogoreco, Guntur-Demak
     Minggu 10 Oktober 2021. Pandemi membuat segalanya menjadi berat, mulai dari pembatasan mobilitas sampai yang terberat kehilangan rekan blusukan, menjadikan semangat ngedrop pula. Berimbas dengan hasil blusukan yang tertunda bahkan hampir hilang.
     Butuh usaha keras mengingat kembali cerita blusukan yang sudah dilakoni, bagaimana tidak? sudah hampir setahun, naskah tak saya tulis. Saya mulai coba menggali informasi tentang blusukan terakhir yang belum tertulis, sampai memeriksa satu-persatu folder di komputer, laptop dan google drive. Setelah perjuangan, akhirnya ketemu satu lokasi .... dokumen Situs Bogoreco, Kecamatan Guntur kabupaten Demak. Juga menghubungi kembali mas Romi (guide blusukan saat itu) untuk mendapatkan informasi penting yang barangkali terlewat.
Diskusi setelah resik resik situs Tugu, Semarang : Saya, ssdrmk kaos Hitam, Mbak erni Mas Luthfan dan Mas Romi (yang berselfie)
     Kisah dimulai ketika, obrolan saat ketemu di resik-resik situs Watu Tugu, Jrakah Semarang. Saat itu disela-sela ngobrol, kami mendiskusikan ada sebuah informasi dari Mas Romi tentang hasil penelusurannya di dekat kampung halamannya (=dekat mranggen). 
    Saat itu, ditengah mepetnya waktu ketika ada keperluan mendesak di area Pucanggading. Saya melihat celah kesempatan waktu, hit n run .... saya janjian jam 4 dan rencana saya langsung meluncur, dan mas Romi kok kebetulan berkenan....
     Singkat cerita, jam 4 sudah berada di titik awal petunjuk menuju rumah Mas Romi, yang entah mengapa setiap ke rumah mas Romi saya selalu kesasar... aneh. Dari Mranggen, kami kemudian meluncur menuju kecamatan Guntur, motor sata bawa agak laju karena pertimbangan hari mendekati petang. 
   Arah maupun petunjuk benar- benar terlupa, pingin minta tolong mas Romi untuk mencari titik di google map satelite sangat rikuh... heheheh. jadi saya lompati saja ya.... (tapi entah nanti barangkali beliau berkenan memberikan titik di google map... nanti saya update).
     Yang saya ingat, kami masuk di jalan menuju persawahan, saat itu banyak tatapan tanda tanya dari warga. Kemudian kami parkir di sela-sela rimbunan Bambu, tepat dimana tujuan kami sudah ada di depan mata. 
Demak
Situs Bogoreco, Bogosari guntur Demak
    Berada di Dusun Bogoreco Desa Bogosari, dimana kemungkinan asal nama dusun ini karena keberadaan arca ini ( jawa = reco). Sementara di google baik kamus sansekerta maupun kawi tak ada arti untuk kata bogo.  Semoga sahabat ada yang berkenan memberikan pencerahan. 
     Walaupun di vlog nanti kami lebih mengarah arca ini Dewi Durga, namun kami tak juga menutup kemungkinan arca ini Rsi Agastya.  Ciri khas durga menginjak Kerbau (setelah lebih seksama tak nampak) tak ada. namun sekali lagi saya menerima pencerahan, bukan apa-apa... minim dokumentasi dan detail gambar menjadikan tulisan ini jauh dari kata layak.  Jadi semoga banyak lagi blusuker yang mengupas arca ini agar warga masyarakat menjadi tahu.
     "Lupa juga", kata Mas Romi saat saya tanya posisi Arca ini saat ini dimata warga ; bagaimana, legenda/ sejarah yang berkembang .. mungkin saya harus kembali lagi kapan-kapan untuk melengkapi lagi cerita saya ini. Selain banyak yang terlewat, HP saya juga mati, alhasil 90% dokumentasi di Bogoreco saya meminjam HP mas Romi.
     Versi Video vlog amatir di : https://youtu.be/qBx6j_Ezq_s


Maturnuwun mas Romi
Mas Romi, Mranggen
     Salah satu partner andalan, yang sering menuruti permintaan saya.. hehee... kapan-kapan njenengan ku antar kemana mas? heheheh ..
     Salam pecinta Situs dan watu Candi!
Spiritmu tetap kubawa kawan #lektrist
#hobikublusukan

Rabu, 16 Juni 2021

Arca Ngampin Ambarawa, Masih Terjaga dengan Baik.


Arca Ngampin Ambarawa
      Rabu 16 Juni 2021. Disela PPKM darurat, saat WFO 50% tiba tiba teringat pengalaman blusukan penelusuran situs beberapa tahun silam. Dimana hasil blusukan ada yang melarang untuk mem-publish, bahkan dengan ancaman... padahal saya belum melakukan apa apa di medsos baik IG, FB maupun twitter, naskah di blog juga belum kepikir. Waktu itu blusukan di area Ngampin Ambarawa, dua destinasi. Pertama di salah satu penginapan dan yang kedua dikebun warga. Oknum tersebut katanya juga memiliki penginapan tersebut (penginapan keluarga---).
     Eh ditambah orang lain yang ternyata dibelakang saya ngrasani bahwa blog saya ini banyak menyebabkan hilangnya situs... Heheheh ... Padahal biasanya sebelum saya datang banyak yang sudah posting di medsos.... Entahlah.... Mungkin maruk, pingin dikuasai sendiri, padahal jika bergerak bersama sama akan terasa mudah. Itu pikiran saya. Tapi Karena sudah ilfill dengan para pelaku itu, ya sudah saya skip, akhinya foto dan video hasil penelusuran itu saya simpan di folder dengan judul ada ancaman.
       Berlalu-nya waktu, karena lama tak blusukan, kangen nulis pula di blog, saya ingin membagikan kisah blusukan itu, walaupun kisahnya ada pahitnya 'tentang sebuah arca di dekat kolam ikan Ngampin  Kulon Ambarawa'. Sialnya.. foto dan video sampai tulisan ini saya buat tak ketemu. Ya sudah....
     Serba kebetulan, saat bertugas di Ambarawa, terlintas dibenak untuk WA rekan blusuker aktif Ambarawa. Bu Noorhayati, guide dan jadi teman bincang2 di lokasi situs. Rencana saya bikin podcast ringan di lokasi. Eh gayung bersambut, beliau berkenan menemani.
     Link podcast di channel youtube mampir yaaa!!!... :

      Ngampin sendiri mempunyai jejak peninggalan masa lalu yang spesial, beberapa masih dapat dilihat. Seperti : Candi Ngentak, Lumpang, Kala. Lapik di Situs penginapan Ngampin, kemudian pasti banyak lagi yang disembunyikan. 
    Menuju lokasi kurang dari lima menit,, petunjuknya disebrang SPBU, di jalan gang tepat di samping kolam renang, ikuti jalan tersebut. Menyeberangi Rel KA, Arca Berada di samping rumah warga dekat kolam ikan.
      Sayangnya saat sampai di lokasi kami tak ketemu beliau yang punya rumah. Terakhir saat blusukan beberapa waktu lalu, orangnya super ramah, walaupun sekilas kebetulan hanya berpapasan saat beliaunya mau pergi. Namun kesan 'monggo' nya tulus dan ramah beda 180derajat dengan destinasi sebelumnya.

       Kedatangan kali ini juga ingin mengungkap secara jelas rasa penasaran saya, tentang ini arca apa. Dulu saat kesini diskusi belum secara detail. Tapi dengan obrolan dengan Bu Noorhayati di Podcast memnuat sedikit terang. Dugaan saya bisa : arca AwalokiteÅ›wara, salah satu Bodhisatwa yang paling dimuliakan. Selain satu kaki dibawah, ciri lain ada bunga teratai (=juga di beri gelar padmapani). Mencoba compare ddengan arca di Candi Mendut : sumber https://www.sasadaramk.com/2011/11/candi-mendut-peninggalan-bersejarah.html
Sumber foto dari blog ini juga
       Sementara Mungkin Juga arca ini adalah Manjusri. Dalam agama Buddha Manjusri dekenal sebagai Bodisattwa yang mempunyai sifat bijaksana, atau dikenal sebagai “yang mengajarkan kebijaksanaan”. Manjusri selalu digambarkan sebagai anak muda, sehingga tidak pernah digambarkan mempunyai sakti. Ia merupakan Bodisattwa yang populer dan dipuja di seluruh negeri yang menganut agama Buddha. Foto perbandingan dengan Arca Manjusri sumber dari : http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng
       Arca Manjusri temuan dari Ngemplak Simongan : sumber http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya

     Sayangnya ciri-ciri antara Awalokistwara ataupun Manjusri yang memang mirip sudah hampir musnah perbadaannya, terutama kepala arca yang raib. 
      
   Sampai saya tulis cerita ini saya masih diliputi Keraguan, walaupun  menjadikan saya mencari tahu...
      Kondisi Arca masih sangat baik, walau tentu butuh perhatian, baik dari masyarakat sekitar maupun pemerintah. Pujian tulus kepada pemilik lahan yang tetap menempatkan arca dilokasi asli 'insitu', lewat tulisan ini saya coba mengetuk warga sekitar atau pemerintah untuk membuatkan tempat yang layak tanpa memindah ke lokasi lain, Kami dari Komunitas Dewa Siwa pun siap bila dijawil, apapun baik urun rembug, turut menyumbang tenaga dan masih banyak lagi. 
      Beberapa foto arca Ngampin Ambarawa :


Arca Ngampin Ambarawa dari belakang

Arca Ngampin Ambarawa  dari Atas

    Maturnuwun senior Bu Noorhayati, pencerahannya menakjubkan.
Bu Noorhayati Dewa Siwa
      Sampai ketemu di penelusuran berikutnya :
     Salam pecinta situs dan watu candi
#hobikublusukan

Minggu, 11 April 2021

Dewa Ganesha bertebaran... Muncul Lagi Arca Ganesha di Bergas Lor.

Arca Bergas Lor, kabupaten Semarang
     Senin 12 April 2021, Kadang level pertemanan akan diuji oleh kesalahpahaman, level tertinggi dalam persahabatan adalah hujatan super dasyat, level saudara tertinggi dengan pamer sekaligus ngece super dewa.
     Tapi saya hanya akan membahas 2 oknum, yang bagaimanapun berperan besar menjadikan naskah ini bisa saya tulis. Walupun tak elok ketika cerita sumpah serapah kepada rekan dibaca orang lain. Kesannya saya tak berakhlak, namun saya akan mencoba jujur. Foto pamer :

     Oknum pertama, pamer. Adalah salah satu keahliannya, ilmu yang pasti tak didapat di perkuliahan tentu, hehe. Namanya Mas Eka WP, ketika sedang leyeh-leyeh istirahat habis gowes blusukan (link cerita Lapik Margosari Boja), tanpa merasa rikuh, atau berdosa membuat orang lain sakit hati, tatap matanya dalam foto ini seperti ingin mengatakan “Iri Bilang Bos!”, ditambah teknik limpe yang seperti tikitakanya klub decul, malesi tenan… Di WA, saya tulis ucapan yang benar benar terdalam waktu itu. Tapi karena gengsi, saya tetap pura-pura tak interest sama sekali (walau dalam hati perih….). 
     Saat mencoba melupakan, eh keesokan harinya Mas Dhany Putra dengan s*nt8l9y6ny5 sambil mrenges, nawari, “Cedak omahku, terke pora?”, ingin mengesampingkan alias cuma read saja. Tapi antara hati, pikiran dan jemari tak terkoordinasi, tak satu kata. Jari tanpa sadar menyambutnya. Sebenarnya Cuma 5 huruf? Tapi berarti banyak…."kapan"... Yang berarti runtuh tembok besar permasalahan… wkwkwkwk. Asli, serius yen diwedar permasalahannya akan setebal ensiklopedi, merembet kemana-mana. Namun berkat kedewasaan Mas Dhany yang ternyata masih menyimpan sedikit kebaikan… nawari juga.. hahahaha. (baik= menyuguhkan kopi ketika ke rumahnya). Sekalian curhat, entah kenapa hanya gara-gara watu sampai sekarang malah ada satu yang belum cair. Bekunya melebihi hati x pokoke hahahahha….. (itu juga ada sumbangsih mas Dhany…. Oknum ini Komplit pokoke yo kadang malaikat seperti hari ini tapi kadang …… ra tegel nulis…wkwkwkk)
     Diluar dugaan ternyata, tak sepenuhnya ngeterke.. heheh. Mas Dhany janjian dengan komunitas barunya… Lembah Gana, berkumpul dan ingin menelusuri situs seputaran Bergas. Diawal, saya seperti obat nyamuk, apalagi tampilan beliau-beliau sangar, totalitas, mantap pokoknya. Jadi ngerasa kambing congek, newbie alias pemula. Tapi saya mencoba menekan sampai dasar perasaan minder itu, karena arca dengan kepala palsu sangat membuat hati kepincut. Akhirnya saya mengekor...
      Dari Rumah Mas Dhany, yang didekat pasar Karangjati, lokasi tujuan tak sampai 5 menit. Benar dibelakang rumahnya ditarik garis lurus tapi pakai penggaris dilihat Peta. Maturnuwun Mas Dhany dan segenap Anggota Komunitas Lembah Gana, saya diijinkan untuk menyusup.
     Kemudian sampailah, 
     Bersama pemilik:

      “Dulu disimpan Bapak didalam rumah, kemudian saya pindah ke tempat yang sekarang”, buka mas Joko. Konon oleh Bapak Beliau ditemukan sekitar tahun 1989-an di sawah miliknya di area Gebugan, tak jauh dari tempat tinggal beliau. Niatnya merawat kemudian dibawa pulang. Alm. Bapak martono, nama beliau.
     “Saat ditemukan sudah tanpa kepala, tapi saya juga tak tahu kapan tepatnya dibuatkan kepala arca baru itu”, tambah beliau. 
     Dugaan sementara, arca ini adalah Ganesha dari ciri Khas Perut yang gendut, kemudian 4 tangan, 2 didepan dan 2 dibelakang, di badan juga terselempang tali. Kurang lebih itu yang akhirnya memunculkan dugaan Ini Arca Ganesha. 
    Tempat duduk, berbentuk teratai :
     Tampak dari belakang :
Dari gambar, apakah arca ini mengisi relung sebuah bangunan? 

         Di Area Bergas ini banyak sekali Arca Ganesha, …. Berarti apaa ini?!! Dewa Ganesha atau Bathara Gana adalah juga dewa Pengetahuan, kecerdasan, kebijaksanaan… apakah dahulunya banyak kaum cerdik pandai, pertapa, orang yang berilmu diarea ini? Atau malah area ini jadi tempat pusat pendidikan? Sebuah dugaan liar saya pribadi. Yang sudah saya dokumentasikan : Arca Mbah Dul Jalal, Arca Ganesha Pondansari, Ganesa Congol, Ganesha Sidomuncul, kemudian dugaan Arca yang Hilang di aliran sungai dusun Kenangkan depan Sidomuncul. Selain tentu banyak lagi wujud peninggalan lain yang seabrek banyaknya. 
     Belum lagi yang sudah beralih tangan dengan uang … infonya di sekitar perhutani depan Gereja (nama dusunya pendem) dulu ditemukan pula Arca Ganesha yang utuh dan indah, sayangnya penemunya butuh uang… jadilah waktu itu tahun 90an seharga 50rb..(namun ini saya dapat info tutur tinular, entah kebenarannya).
     Untuk berbagai cerita tentang Ganesha, siapa dia tugasnya apa dsb, sahabat cari di google ya.. banyak kok, soalnya naskah ini spesial semi curhat.. Tentang dua oknum yang ternyata memang saudara… sedulur saklawase. Terakhir, maturnuwun poro konco…. Mugo2 seduluran nambahi awet umur lan akeh rejeki. ----
Seperti Dewa Ganesha... Kita harus bijaksana....
    Untuk 2 oknum lain, sengaja tak saya munculkan. Satunya raja PHP, satunya dewa limpe : ternyata menyimpan info dahsyat…..
Maturnuwun mas :
     Link cerita video singkat di channel youtube ya….
     Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
     Sampai ketemu di Blusukan Berikutnya…

Nb: nunggu bayar piutang diterke pas puasa, mengulang saat blusukan puasa beberapa tahun lalu. Colek Oknum pertama!

Jumat, 28 Februari 2020

Ada Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik

Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik
      Jumat, 28 Februari 2020. Kadang teman atau sahabat datang silih berganti, semua itu tergantung niat, namun sahabat yang baik tentu tak berpikir harus datang ataupun pergi.. sahabat sampai kapanpun tetap sahabat.
foto diawal-awal persahabatan watu saya dan max trist

      Lek Trist, atau yang saya kenal di awal 2012 dengan nama Max Trist di medsosnya. Rekan pertama yang kopdar dan kemudian blusukan bareng. Seingat saya, beliau jauh-jauh dari Tembalang ke Ambarawa tempat kerja saya kemudian minta dianter ke beberapa situs. Yang paling berkesan situs terakhir hari itu, beliau saya tinggal karena durasi memaksa saya pulang dulu. Agak keterlaluan memang, padahal situs Kalitaman Bergas, adalah sebuah bukit ditengah alas…. 
banyu klopo dan legenda teh O 
     Untungnya di pertemuan pertama itu, Lek Trist tetap berpikir positif kepada saya walaupun saya gabur. 
    Buktinya dilain hari saat saya gantian minta antar area tembalang beliau dengan senang hati menemani. Dan sudah hampir satu dasa warsa tapi persahabatan karena situs tetap terjalin, Lek Trist ini juga yang selalu saya sambangi ketika #kangeblusukan Walaupun tentu hanya ngobrol ngalor ngidul plus minum suguhan khas : banyu Klopo yang selalu beliau sediakan. 
       Spesial Jumat ini, selain nongkrong di Joksi Ungaran, kami juga janjian blusukan trio, bersama sahabat baru (tidak benar-benar baru sebenarnya… heheheh), setelah beberapa hari kemarin dapat kiriman gambar dari rekan, ada Arca Nandi yang cukup Besar berada di Rumah Warga di Banyumanik. Maturnuwun Mbak Erni, yang berbaik hati berkenan meluangkan waktunya disela-sela bimbingan skripsi. Setelah siap, apalagi menurut info mba Erni lokasi Situs ini dekat dengan Masjid, jadilah jam 11 kami langsung meluncur. 
       Tak butuh waktu lama, untuk sampai. Kurang dari 30 menit kami kemudian ketemu di seberang SPBU Sukun Banyumanik, segera kami mengekor Mba Erni. Beberapa kali keluar masuk gang, dan tak hapal kanan lalu belok kiri sampailah kami. 
Ada Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik

     Nandi berada di salah satu rumah bagian depan (Teras depan), nampaknya garasi yang juga disulap menjadi fungsi lain. Dari bentuk rumah, nampaknya empunya juga suka sejarah masa lampau/ sekedar gaya rumah yang etnik bin unik. (Mohon maaf tak secara detail informasi lokasi, selain lupa Mba Erni juga baru tahap melaporkan ke tim regnas)
Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik
Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik
     Nandi sebelumnya tertimbun di dalam tanah di area lahan kosong sekitar tahun 80'an. Dulu daerah ini dikenal dengan nama Perumnas Banyumanik. 
     Warga menemukannya tidak sengaja saat menggali tanah untuk ditanami pepohonan. Kemudian diletakkan di teras rumah warga yang bernama pak Heri (--sampai saat ini masih aman damai--lestari). Arca berbentuk Sapi (Nandi) bernilai sejarah tinggi di jamannya sehingga harus di jaga dan dilestarikan", jelas Bapak Heri ketika Mba Erni menyambangi.
      Semoga kedepan semakin mulia Arca Nandi ini!

Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik

      Berukuran cukup besar namun sayangnya sudah tanpa kepala arca.
Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik
       Konon saat ditemukan (tak jauh dari rumah Bapak Heri), sudah tanpa kepala. Bagian belakang Arca Nandi, 
Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik
           Keberadaan Arca Nandi di Pedalangan Banyumanik ini, menambah bukti peradaban, daerah yang cukup dekat dengan beberapa situs seperti Sumur Kuno di Sumurboto, Yoni di Kenteng Sumurboto Tembalang.
      Maturnuwun Mba Erni dan Max Trist …. 
Mba Erni, Max Trist dan saya : di Arca Nandi Banyumanik
      Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
     Sampai ketemu di penelusuran selanjutnya, bersambung ke Situs Watu Lumpang Pedalangan
#hobikublusukan

Selasa, 24 Desember 2019

Keindahan Situs Blerong, Guntur Demak

www.sasadaramk.com
Situs Blerong, Guntur Demak
     Selasa 24 Desember 2019. Kadang sesuatu yang tiba tiba itu mengejutkan. Hari ini pas pulang Mranggen tiba tiba terbesit ide blusukan. Pinjam motor kakak ipar, hubungi mas Romi trus gass. Karena tiba tiba persiapan blusukan kurang matang, mungkin karena panik, saya jadi lupa rumah Mas Romi dimana. Padahal sudah tiga kali saya main. Karena Gmaps dan berulang kali panduan online, tepat ketika sampai HP mati. 
    Kepalang tanggung, saya nekat alias 'ndableg', minta juga dokumentasi pakai hp nya Mas Romi. (Moga moga beliau maklum wkwkkw) "Sudah minta antar, hp pinjam pula", mungkin begitu. Hehehehe. Semoga amal-mu menjadi berkah mas. Wkwkkw. 
       Dari rumah mas Romi kami meluncur melewati perempatan pasar Mranggen. Menyusuri jalan tersebut, kira kira 4/6 km tepat di perempatan Bulusari, ambil kanan. Kemudian ketemu dengan jembatan langsung ambil kiri, Ikuti jalan cor ke kanan satu kali terus lurus 200m lalu Situs Blerong nampak, dan sampailah kami.      
sasadaramk.com
Situs Blerong, Guntur Demak
     Situs Blerong sudah terawat rapi. Konon warga dan Bapak Kades sangat memperhatikan situs ini. Dapat kiriman gambar dari Mas Seno, Jika musim kemarau saja sekeren ini... bayangkan saat musim hujan ketika disekelilingnya hamparan padi menghijau. (Tapi HP Mati, jadi tak bisa dokumentasi ,apes banget😭)
foto by Seno
Situs Blerong Guntur Demak (foto : Seno)

    Yoni, Arca Ganesha, dan Arca yang sudah rusak (dugaan saya, masih belum pasti antara Mahisasuramardini dan Nandi) serta Lingga Patok. (Saya membatasi dua dugaan itu (pertimbangannya kurangnya ilmu dan ini nampaknya situs ini tempat suci agama Hindu, Seringkali bila ada Yoni, ada Nandi, ada Mahisasuramardini (Dewi Durga), ada arca Ganesha pula. sederhananya satu paket, walaupun banyak juga yang saya temui hanya satu ODCB saja.
     Yoni, 
Yoni Situs Blerong, Guntur Demak

       Yoni, Manifestasi dewa siwa. dan shaktinya. Dewa Siwa dilambangkan dengan Lingga (Yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya--semoga masih terpendam bukan hilang). 
www.sasadaramk.com
Lubang Lingga di Yoni Situs Blerong, Guntur Demak 
     Dibagian salah satu sisi Yoni,  terdapat tonjolan yang bernama cerat. Sayangnya Yoni situs Blerong ini cerat sudah rusak, penyangga cerat juga sudah hilang. 
Cerat Yoni Situs Blerong, Guntur Demak
      Diatas cerat ada relief Kala sebagai penjaga dari hal-hal negatif, kemudian penyangga berupa Kura-Kura dan Ular sebagai pertanda dunia atas dan bawah.  Cerat juga menghadap ke arah Utara dimana Shakti dewa Siwa bersemayam.
Arca Ganesha,
www.sasadaramk.com
Arca Ganesha Situs Blerong, Guntur Demak

     Dewa Ganesha adalah anak dari Dewa Siwa yang merupakan dewa pendidikan, kebijakan.
www.sasadaramk.com
Situs Blerong, Guntur Demak
       Perut gendut, kepala Gajah dan taring patah satu adalah ciri khasnya. Sayangnya bagian kepala sudah rusak, entah aus karena lapuk atau dirusak tak ada yang mengetahuinya. 

      Lingga Patok,
www.sasadaramk.com
Lingga Situs Blerong, Guntur Demak

     Saya menduga ini Lingga Patok, karena bila dipasangkan dengan Lubang Yoni ukuran sedikit berbeda.
 Lingga Patok Situs Blerong, Guntur Demak
    Keberadaan Lingga Pathok ini biasanya berjumlah genap, 4/8   Untuk menandakan batas suci. Dimana di dalamnya ada bangunan tempat pemujaan. mungkin dengan wilayah sekelas kadipaten atau diatasnya. 
Malah barangkali pembangunanya diinisiasi pejabat wilayah atau bahkan raja vassakl siapa tahu?
    Ayo para generasi muda Blerong dan sekitarnya cari tahu sisik melik sejarah desa kalian...
     Untuk situs Blerong, karena komplit, ada Yoni, Ganesha juga arca (mungkin dewi Durga), saya meyakini Situs Blerong Kecamatan Guntur Kabupaten Demak ini dulunya spesial dan menempati tempat yang istimewa bagi masyarakat kala itu saat peradaban masa hindu kuno berdiam di sekitar Blerong.
     Bila melihat di Situs Candisari Mranggen juga ada jejak kemuncak yang masih bisa kita lihat. Juga Yoni di daerah Kadilangon Desa Kebonbatur Mranggen masih di seputaran Mranggen, Tentu banyak lagi situs sekitar yang lain yang jelas menjadi bukti. (Letak kecamatan Guntur-Mranggeh bersebelahan).
     Arca, (dugaan sementara {Mahisasuramardini}, mohon pencerahannya para suhu😀.
Dewi Durga Situs Blerong, Guntur Demak

    Yang menguatkan dugaan saya, nampak samar-samar dibagian bawah seperti penggambaran Mahesasura (=kerbau), jadi siapa lagi kalau bukan dewi Durga sang Penakhluk raksasa Kerbau. 
Dewi Durga Situs Blerong, Guntur Demak
     Suasana Situs Blerong mengingatkan saya pada keindahan Situs Petungkriyono Pekalongan. sama-sama ditengah sawah. Beberapakali sudah saya melewatkan acara blusukan bareng ke Blerong. Memang jika sudah waktunya tiba tiba pun jadi.
   "Mbah Dudukan", seorang warga menjelaskan tentang masyarakat menamai situs ini. Konon bisa disebut begitu karena penemuannya tiba tiba saat petani membuat sumur untuk pengairan di musim kemarau. 
     "Diduga masih ada 2 watu yang masih terpendam", jelas mas Romi. Belum di gali karena sesuatu hal. Dugaan guru spiritual itu ada arca dan lingga pasangan Yoni ini. 
    Sekian dulu episode tiba-tiba penelusuran kali ini, semoga ada pencerahan juga cerita lain yang masih tersimpan misteri.
     Link channel youtube : (segera setelah di edit)
    Tiba-tiba pakai Surjan tanpa janjian, Hahahah. Maturnuwun Mas Romi,
Mas Romi dan Saya di Situs Blerong Guntur Demak
      Sampai ketemu dipenelusuran berikutnya😀. 
 Saya di Situs Blerong Guntur Demak
     Salam pecinta situs dan watu candi😀. 
     #hobikublusukan

nb : link berita tentang situs ini