Sabtu, 31 Oktober 2015

Candi Argosumo 2

Candi Argosumo 2
Sabtu, 31 Oktober 2015
    Saya telusuri Candi Argosumo 2 ini sebenarnya secara tak sengaja, saat saya mendampingi sahabat pecinta situs dan watu candi dari Komunitas PASAK Kediri. Awan Dilangit, nama di FB... (saya lupa nama aslinya siapa...wkwkwkwk), yang ingin mandi air panas, ke air terjun dan ke candi. 
watu candi di tengah jalan menuju air terjun gonoharjo
     Bertanya-tanya? pastinya, karena ini saya sengaja beri nama Candi Argosumo 2 untuk membedakan Candi Argosumo yang selama ini sudah diketahui masyarakat. Dan memang jaraknya tak begitu jauh. 
watu candi ceceran Candi Argosumo 2 : berpola detail
      Rute menuju kesana sama dengan naskah mbolang saya saat ke Candi Argosumo 1, beberapa waktu yang lalu. Namun saat itu saya tak menduga ada ceceran lebih banyak jika masuk nrabas 2 meter dari pinggir jalan. Alasan saya sic, saat itu selain hujan juga tergesa-gesa saat blusukan kesini (alibi kurang detail).
watu candi ceceran Candi Argosumo 2
watu candi ceceran Candi Argosumo 2 : di pinggir jalan
    Selain watu candi berbentuk kotak yang berukuran besar dalam jumlah banyak, juga nampak watu kuncian, pola dan betapa simetrisnya potongan-potongan batu itu, Seperti cetakan saja. padahal dulu, ratusan tahun yang lampu di potong satu persatu, dipahat pelan-pelan. 
     Sempat berkeinginan mengumpulkan di lokasi yang agak datar tak jauh dari lokasi ceceran. Namun setelah diskusi, selain kekurangan personil waktu juga sudah beranjak sore.... jadi kami tunda niat ini.
Berjajar nunggu sentuhan
          "Bila dibiarkan lama-mala musnah, namun jika kita satukan, kemudian kita beri penanda... minimal para pengunjung akan tahu keberadaan ini.... jika kita saklek dengan aturan, nunggu rusak? nunggu aus dan hilang? kita hanya diam saja?", beberapa pertanyaan dan bahan diskusi on lokasi yang hanya sebagian saya ungkapkan... 

      Walaupun hati sudah geregetan ingin segera ikut mencoba melestarikan, walaupun hanya dengan mengumpulkan serakan batuan ini.
    Selain bertiga saja, kondisi sudah capek dan waktu sudah limit akhirnya dalam hati dan berharap semoga rekan-rekan bisa dan berkenan kita bareng2 bisa memikirkan hal itu.
     Tapi saya yakin... niat baik ini belum tentu ditanggapi baik pula. Yang paling banyak tentu saja, belum apa-apa sudah bilang, "Lihat itu UU purbakala..!!!", jadi nunggu hilang saja kalau begitu.... Harusnya tak perlu banyak omong kalo lihat seperti ini...!!!!!!
warga pencari kayu bakar
     Saat di sini, kami ketemu dengan seorang warga yang sedang mencari warga. Saat kutanya.... tentang keberadaan watu candi ini.
     Beliau membenarkan dan sambil menunjuk arah candi Argosumo, "Ya selain di Argosumo itu, di sini dulu saat saya masih kecil ada watu candi yang nampaknya runtuh berserakan mas", Spontan kami terbelalak dan sungguh informasi yang sangat berharga.
Sebagian bertumpukan di gumuk ini
Watu Candi di jalan : 
     Kami bertiga menjadi menduga-duga. 
      Apakah Candi Argosumo 2 ini semacam candi Perwara/ Candi Pendampingnya, Bila diurutkan dari bawah (kira-kira saya).
      Air Panas menjadi tempat menyucikan diri... kemudian dilanjutkan menuju Pusat tempat ibadah / bangunan Suci yang saat ini di kenal dengan Candi Argosumo, dengan sebelumnya melewati Candi perwara terlebih dulu. 
Suryo sedang  mengamati watu candi di pinggir jalan
      Bila melihat keberadaan ganesha di candi Argosumo. Saya pribadi menyimpulkan kemungkinan di Candi ini ada arca nandi pula, karena bila ditarik garis lurus bisa saja. Maaf ini hanya analisa saya yang bodoh saja.
Mengamati secara dekat : candi Argosumo 2



Save this, Not Only a Stone!!









Salam Pecinta Situs dan Watu Candi


Mari Kunjungi dan Lestarikan

Yoni situs Lumpangsari Duduhan Mijen Semarang

Yoni Duduhan : Lumpangsari Duduhan Mijen
31 Oktober 2015


      Sekali dayung beberapa keinginan bisa terlaksana, barangkali pepatah itu bisa menggambarkan mbolang saya kali ini. Keinginan yang pertama adalah mendampingi Mas Awan Dilangit, Keinginan yang kedua, mengobati lama gak blusukan dan yang paling berhasrat sekali adalah niliki yoni pecah seperti yang dimuat di koran. 
     Singkat cerita, menuju lokasi bila tak bersama guide (istilah saya untuk dewa siwa yang sudah ke lokasi) atau mencari orang untuk bertanya lokasi 90% akan pasti tersesat. 
   Namun saya mencoba membuat petunjuk. (segera petunjuk update bila bisa kesini lagi) Menuju lokasi bila sahabat dari Mijen (BSB). Melewati jalan di Samping Mako Brimob Semarang (Jalur sama seperti Situs Duduhan-Mie Ayam). Dari Mie Ayam tersebut ke arah Kaligetas kira-kira 500m. Melewati Lapangan dan Kandang Sapi. Kemudian maju terus 100m ada tikungan yang cukup tajam, Di sebelah kanan ada sendang dan pohon beringin. Sebelum Sendang ada jalan masuk, ikuti jalan masuk tersebut. Kira kira sudah sampai jalan setapak tanah, ambil arah kiri. 50m kemudian parkir motor.
Yoni Pecah di Tengah area tegalan warga 
      Dan kami lanjut dengan jalan kaki kira-kira 75m, melewati tegalan nampak di tengah kebun Bediri tegak Yoni itu. Segera kami mendekat. Dan inilah yoni yang pecah itu :
Yoni pecah : Lumpangsari Duduhan Mijen
    Dari narasumber yang ditemui mas Trist, didapat cerita... Seperti yang diceritakan kembali kepada saya, "Menurut pak Asmuni (warga sekitar) Yoni dari situs duduhan pernah di curi tapi anehnya bisa kembali ke posisi semula. Sengaja di pecah karena banyak warga yang menjadikan yoni ini tempat ritual", jelas Mas Trist. "Katanya biar tak jadi  musrik", tambahnya. 
     Masih dari cerita Bapak Asmuni, dirusaknya yoni ini kira-kira sejaman dengan Wali. Entahlah bagaimana kebenaran cerita tutur tinular itu. Namun yang pasti, selama ini perusakan Yoni memang bertujuan untuk mengaburkan hakikat dan fungsi benda peninggalan peradaban sebelumnya. Padahal peradaban/ budaya sama sekali berbeda dengan Agama. (itu menurut saya pribadi)
Yoni Lumpangsari Duduhan

    Beberapa remukan batu yoni tersebar di sekitar yoni. Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran bangunan suci. Yang orang kini menyebut dengan Candi. Kadang ditempatkan di tengah bangunan suci tersebut. Nampak jelas sisa yang masih selamat : lubang Yoni tempat lingga berada,
Lubang Yoni Situs Lumpangsari Duduhan

Yoni Lumpangsari duduhan Mijen
     Dari foto disamping ini, (Yoni nampak dari belakang), saya sangat yakin bagian yang dirusak (dipecah) adalah bagian ceratnya.
   Selain keberadaan Yoni ini, di juga tersisa 2 umpak yang berbentuk nyaris bulat. 
    Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. 
Yoni Lumpangsari Duduhan
     Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat.
     Bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga.

Umpak Situs Lumpangsari duduhan Mijen

     2 Umpak yang dulu sempat pula diambil orang, namun dikembalikan lagi. Karena menjadi alas tiang bangunan suci, saya yakin jumlah umpak dulunya genap, 4/6/8..... namun ikut dirusak atau menjadi pondasi.
    Semoga adanya proses eskavasi di situs Candi Duduhan, yoni ini diperhatikan pula/ karena faktor keamanan dan kelestarian bisa di satukan dengan beberapa tinggalan yang tersebar serta pencuri yang tergerak hati untuk mengembalikan. Sehingga bila ada anak sekolah berkunjung bersama guru sejarahnya akan tahu tinggalan peradaban leluhurnya masa lalu, bukan hanya dari cerita karangan dan pelajaran saja.

     Perjalanan Ekspedisi Gonoharjo (naskah sendiri) bersama Awan Dilangit berlanjut... bersambung ke naskah berikutnya : Yoni Situs Duduhan (proses nulis)

Informasi dari Surat Kabar tentang situs ini dan beberapa peninggalan di sekitar area Duduhan :http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/jadi-bukti-pusat-peradaban-hindu/

     Mbolang bersama Awan Dilangit (Anggota PASAK)
Di Yoni Situs Lumpangsari Duduhan Mijen : awan, mas trist dan saya
     Trims to Max Trist ... ceritanya menjadi nambah bewarna sejarah ini....

Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

situs Yoni duduhan Mijen Semarang

Yoni Situs Duduhan Mijen Semarang
31 Oktober 2015
     Blusukan mendampingi saudara dari jauh, arek Pasak Kediri : Mas Awan Dilangit. Yoni yang kami telusuri ini berawal dari info saat kami menengok bekas eskavasi Candi Duduhan yang kini ditutup kembali. Jalurnya sangat mudah, Berada di pinggiran wilayah Kota Semarang. (dulu wilayah ini masuk Kabupaten Kendal-Perluasan Wilayah Kota). Area ini banyak situs yang kebetulan sudah saya telusuri. Yang Paling Dekat adalah Nandi, Lapik Arca dan Kemuncak di Warung Mie ayam Dekat Kantor Kelurahan Jatibarang. Arah Ketimur ada Candi Duduhan yang ta lama yang lalu baru di eskavasi (saat tulisan ini saya buat) ditutup kembali. Link blog : proses mengumpulkan data, yang rencana judulnya ("Dewa Siwa di Lokasi Eskavasi Candi Duduhan Mijen : Dari Hari ke Hari")
     Ke Barat Lagi ada Yoni Pecah Situs Lumpangsari Duduhan Mijen. Bisa di yakini area ini dulu berkembang agama Hindu sekitar abad 7/8M. 
Gambar 1 : Gang menuju Yoni Situs Duduhan
     Sejarah ini perlu di teliti lebih dalam tentang berbagai kemungkinan itu. 
     Untuk mempermudah sahabat berkunjung kesini, saya coba memberikan petunjuk dan gambar penandanya.
     Dari Kantor Kelurahan Jatibarang, ambil jalan ke kiri. Bila lurus menuju BSB/ Brimob. 
Gambar 2 : Masjid Duduhan
     Kira-kira hanya 50m di sebelah kanan ada Gang masuk (gambar 1). Kemudian terlihat masjid Nurul Iman Dusun Duduhan RW V Mijen di sebelah kiri jalan gang tersebut. (Gambar 2)
     Jalankan motor pelan-pelan. tak sampai 50m di teras rumah warga ini Yoni ini di letakkan. 
Yoni Situs Duduhan Mijen : Di depan rumah warga
      Dari cerita yang saya dapat, yoni ini adalah pindahan dari area sekitar Yoni Pecah di Lumpangsari Duduhan Mijen. Cerita lebihnya tak saya dapat. Ketika minta ijin ambil gambar, tuan rumah hanya keluar rumah sebentar. Memperbolehkan kami ambil gambar kemudian masuk rumah lagi. Padahal saya ingin tanya lebih banyak cerita tentang yoni ini.
Yoni Duduhan
      Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran Sebuah Bangunan Suci, Orang saat ini mengenal dengan istilah Candi..
Yoni Situs Duduhan : Lubang tempat Lingga
     Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi.
fotoby : awan dilangit
     Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. 
Yoni situs duduhan : lekukan dan cerat yoni
     Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. 
    Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. 
close up yoni duduhan Mijen
    Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
    Yoni Duduhan Mijen ini nampaknya model 'Plug n Play', alias pasangan beberapa kompenen bukan satu bagian utuh.

    Lingga dan Yoni mempunyai suatu arti dalam agama setelah melalui suatu upacara tertentu. Perwujudan Dewa Siwa dan istrinya (Shakti) yang melambangkan Kesuburan.
Yoni Situs Duduhan Mijen
     Setelah kami rasa cukup, perjalanan kami lanjutkan ke tujuan berikutnya.... "ini masih pemanasan mas awan" batin saya tersenyum... pingin nglempohke. Mbatin, Mas trist pasti mbrebes mili ngiris brambang goreng, nyesel kabur duluan... ternyata ada lagi yoni. "Kuwalat kowe kang trist, mbiyen pamer yoni pecah... wkwkwk"

Duet Bersama Mas Awan Dilangit, arek Pasak Kediri......
Saya dan Mas Awan Dilangit di Yoni Duduhan Mijen


Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
Save This Not Only a Stone!!!

Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Rabu, 30 September 2015

Situs Singo Barong Mantingan Magelang

30 September 2015

      Situs ini pada awalnya bukan termasuk tujuan mbolang kali ini, karena yang saya paham cuma Candi Gunung Wukir dan Candi Losari Saja. Walau agak dingin, tapi informasi  tentang Situs Singobarong saya dapat dari petugas yang ada di Candi Losari.
Dusun Mantingan Magelang (Gambar 1)
      "Balik lagi menuju Candi Gunung wukir, kira-kira 500m sebelum perempatan Kadiluwih, sampai di Dusun Mantingan. Di sebelah kiri ada gumuk/ bukit, atau gunung kecil. Situs ada di atas gunung itu", jelas beliau. 
Situs Mantingan : ada di tengah alas jati di bawah rumpun bambu
     Petunjuk, Gunung Singo Barong ada di seberang tulisan gambar 1. Depan tulisan dusun Mantingan ada Lapangan Sepakbola. Tepatnya Situs berada di Dusun Mantingan, Salam, Kabupaten Magelang.
 Warga menyebut dengan gunung Singo Barong. Kemungkinan penamaan Singo barong tersebut karena dahulu pernah ditemukan Makara yang mirip dengan Barong.
      Dahulu di dusun ini ditemukan arca dan makara, dan kini telah diamankan oleh pihak BP3, yang tersisa di dusun ini hanya berupa beberapa umpak, arca nandi dan sebuah lapik arca yang berukuran besar.    
     Kemungkinan dahulu terdapat sebuah arca yang berukuran besar, bisa dilihat dari diameter lapiknya yang begitu besar.
umpak dan lapik arca Situs mantingan

       Hanya bersisa tinggalan yang berwujud umpak, karena pada masa itu masyarakat membangun juga memakai unsur kayu yang tidak tahan lama. 

Ada kuburan di Situs Singobarong Mantingan
    Ukuran umpak di Situs Mantingan berukuran yang besar, pastinya tiang penyangga sebuah bangunan berukuran besar pula, namun saya tak punya sumber pasti yang bisa menjelaskan secara pasti bentuk dan kegunaan situs pada masa itu.
     Saat di sini, saya dapat messenger dari rekan yang memberitahukan keberadaan arca nandi. Tapi karena suasanya sedikit merinding, jadi terburu-buru saya menelusuri, dan akhirnya tak ketemu.
    Selain takut ular, seram pula karena ternyata tak jauh (masih di Gunung Singo Barong) ada makam keluarga yang terkesan ta terawat. Dari Obrolan singkat saya dengan seorang ibu, warga yang penasaran dengan aktivitas saya blusukan sendirian, "Ooh. itu makam baru mas, tak tahu kami kenapa buat makam disitu... padahal di gumuk itu kan dulunya sakral, lha wong itu kan peninggalan leluhur." urai beliau.
Arca Nandi Situs Mantingan
      Gambar arca nandi saya ambilkan dari Blog :  nyariwatu.blogspot.co.id
      Keberadaan Arca Nandi, Lapik arca ran Kala makara menjadikan saya pribadi yakin, situs di Gunung Singo Barong ini dulunya adalah bangungan suci umat Hindu.
       



      beberapa foto umpak Situs Singo barong Mantingan :

      Perjalanan Mbolang kali ini berhenti di sini, waktu sudah sore... saatnya pulang.... Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...

Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA