Senin, 18 Mei 2015

Menelusuri Jejak Candi Ngentak Ngampin Ambarawa

Situs Candi Ngentak Ngampin Ambarawa
      Jumat, 14 Mei 2015...
sumber : foto mas wahid
   Berawal postingan foto anak rekan mbolanger Mas Wahid  yang dibelakangnya ada sebuah batu..., Kemudian, beberapa kali saya tanya dan mencoba menelusuri lokasi sendiri.. dengan berbekal info tersebut namun nihil....
    Akhirnya karena penasaran sekaligus lama tidak mbolang... saya nekat membuat postingan agenda 'mbolang'. di Grup Dewa Siwa Dan Akhirnya karena mungkin banyak yang berhalangan, hanya saya dan tentu mas wahid yang menelusuri jejak Candi ngentak Ngampin ini.
       Keberadaan Candi Ngentak berbalut misteri.. Karena hanya segelintir warga yang masih mengingat keberadaan situs di lokasi ini. Ngampin merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Ambarawa, yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Jambu (Kabupaten Semarang). Situs Candi Ngentak Berada di salah satu wilayah Ngampin, seperti nama situs... Berada di Dusun Ngentak Lingkungan Ngampin Kulon. Kuliner Serabi "Ngampin" sangat khas dan bisa dicoba di sini.... Di Pinggir jalan raya kuliner ini dijajakan 
serabi ngampin
        Janjian sekitar Jam 3 Sore., Ketemu langsung dengan Pak Ari yang kebetulan rumahnya di dekat situs ini. Beliau berkenan mendampingi serta menjelaskan bagaimana dulunya situs ini... 
       Berminat menelusuri pula? Dari deretan kuliner Serabi Ngampin ini terus saja arah Yogya, Di Depan SMPN 3 Ambarawa, sebelum SPBU Ngampin... sebelah kanan ada jalan gang. Seperi nampak digambar : 
    





Masuk Gang kira-kira 50m sampailah :
Situs Candi Ngentak Ngampin
situs candi ngentak ngampir di area rumah ini
      "Dulu situs ini pernah dieskavasi, awal tahun 90an, kira-kira 1m sampai 2m ada pola bangunan terbuat dari batu bata dan batu candi. tapi entah kenapa ditutup kembali", Jelas bapak Arik. Situs ini berada di area rumah alm mbah Tjip... yang masih tetangga dekat dengan Bapak Arik. 

Yang masih tersisa di Situs candi Ngentak : 



Batu Bata berukuran besar.... yang berserakan :




    Di lokasi inilah dulu sempat dilakukan penggalian.... :

     




    
     Tidak Jauh dari Situs,  terdapat mata air "Sendang gayam" yang tak pernah kering walaupun kemarau panjang. Di Dekat Mata Air, kemudian tanah subuh menjadi sebuah ciri dimana ada sebuah tempat yang dulu disakralkan alias sebagai tempat ibadah masa mataram hindu...(kesimpulan sementara saya).     

     Sebelum Pindah lokasi saya sempatkan untuk berfoto bersama, dari kiri ke kanan : Pak Ari, Mas Wahid dan saya 

       Setelah menelisik di seputaran Rumah alm Mbah tjip, (saya sarankan untuk yang ber-golongan darah AB membawa lotion anti nyamuk, kalau tidak...nasipnya sama seperti Mas Wahid... "Bancakan Nyamuk"... Gol. darah Lain tentu lebih baik juga pake lotion anti nyamuk). Kami di perlihatkan batu berelief di rumah bapaknya Pak Ari,yang letaknya berseberangan dengan Rumah alm. Mbah Tjip... untuk melihat lagi temuan kala...:          Kala(makara) adalah salah satu bentuk wajah raksasa dan diapit oleh relief wanita cantik, desain ornamentis yang selalu menghiasi bagian atas pintu candi-candi di Jawa. Bentuk kalamakara ini merupakan salah satu wujud ornamen figuratif yang memiliki fungsi spirutual, yaitu sebagai 'tolak balak' (pengusir roh-roh Jahat). Biasa kita menyebutkan penolak sial atau penolak ancaman batin yang tidak tampak secara lahiriah. 

    Dalam cerita Hindu dan Budha, KALAMAKARA itu awalnya berupa dewa yang tampan. Ia mendapat hukuman dan kutukan dari Sang Hyang Widi, berubah menjadi raksasa yang buas dan setiap binatang yang dijumpainya dimakan dan diterkamnya. Dan terakhir memakan tubuhnya sendiri dan tinggal kepalanya yang kita sebut KALAMAKARA itu. (sumber:http://serbasejarah.blogspot.com)
Kala Situs Candi Ngentak Ngampin Ambarawa
     Jika, mengikuti sumber literatur itu, keberadaan kala makara ini sangat meyakinkan saya bila dulu ada sebuah bangunan berwujud candi... entah pendarmaan ataupun pemujaan... dan dugaan saya.

     Relief Kala Dari Belakang : 








      Dari Kalamakara, kami berlanjut ke 'Watu Lumpang'... Jalurnya... dari Kala berada keluar arah ke kanan/ masuk dari gang awal lagi terus keatas... pertigaan pertama ambil kiri..







Setelah ambil kiri... jalan 50m, ambil kiri lagi : 







    Lalu Sampailah, watu lumpang berada di pinggir sungai...
watu lumpang situs ngentak ngampin Ambarawa
     Karena keterbatasan sumber informasi mengenai fungsi dan sejarah... untuk sementara "watu Lumpang saya tunda info... update setelah dapat info  yang benar.

Cerita dari Warga : "Dulu Watu Lumpang 'digelundungkan' ke sungai tapi balik lagi mas.."






     Ada 3 mata air dan sungai yang dekat dengan posisi watu lumpang ini




Save This Not Only a Stone
di Watu Lumpang Situs Candi Ngentak Ngampin Ambarawa
Salam Pecinta Situs....



Gabung yuk di Grup FB Pecinta  Situs DEWA SIWA 
  

Senin, 11 Mei 2015

Yoni Situs Kalirejo Ungaran

Berada di halam Rumah Dr. Adil, Spog. Kalirejo
Yoni Situs Kalireno Ungaran
     Kamis, 30 April 2014
      Setelah dapat info dari kenalan baru.... yang ternyata mahasiswa sejarah... trims Mba Laiva Mailana atas infonya. Saya berinisiatif untuk segera posting pengumuman 'Mbolang di Grup Fb... dan respon menggembirakan datang dari 2 orang kawan. Jadilah Saya, Mas Wahid dan Mas Eka Janjian di Kalirejo, pas nya di mushola dekat Alun-Alun bung Karno. Jam 4 Kami Janjian dengan info destinasi adalah Yoni di Kalirejo dan watu candi di perumahan Sidosari town House.
     Menuju Lokasi sangat mudah, ada beberapa jalur menuju Situs Kalirejo ini. Karena lokasinya hanya puluhan meter dari alun-alun Kalirejo, maka relatif mudah untuk menjangkau....
Makam Pahlawan Gatot Subroto
     Jalur Semarang Solo... pas di exit tol,... ambil kiri (lurus pun bisa lewat jalur masuk tol, namun sobat perlu hati-hati ) Kalau kiri setelah SMPN 2 Ungaran, kemudian pertigaan Makam gatot Subroto ambil kanan.... : 
Sumber foto :  bellezuli.blogspot.com
Ungaran : di Alun Alun Bung Karno Kalirejo
      Jika Lurus/ lewat jalur masuk Tol,  selain hati-hati perhatikan ketertiban pula  hehehehe, tidak saya sarankan untuk lewat sini.... ketemu dengan tulisan Ungaran yang bisa untuk selfie. Lewat Jalur kanan/ ke kiri sobat akan ketemu di Alun2 Bung Karno Kalirejo Ungaran.. jadi pilihlah yang aman bukan?
     Setelah berada di Alun-Alun Kalirejo.... Lanjutkan arah ke Kantor Kecamatan Ungaran Timur (kalongan/Kawengen), hanya 20 meter dari Alun-Alun Bung Karno Kalirejo... Ada Papan Nama Dr. Adil Zulkarnain Sp OG.
   Yoni Berada di Rumah beliau.... Dr. Adil. Tepatnya di Kalirejo Ungaran Timur.
Yoni Situs Kalirejo Ungaran
      Awalnya kami berniat untuk menemui langsung Beliau, Dr. Adil. Namun ternyata saat kesini beliau sedang joging di sekitar alun-alun. Sambil Menunggu, kami minta ijin kepada perawat yang ada disitu (kebetulan jam Praktek beliau jam 17.00). Namun selang beberapa waktu, karena tak jua datang... Akhirnya kami memutuskan pulang. Walaupun sesaat setelah kami berpamitan ternyata beliau pulang. Apa boleh buat, hari sudah sore, dan destinasi selanjutnya masih butuh penelusuran.. jadi kami putuskan untuk tetap pulang tanpa mendapatkan Cerita dari dr. Adil.... Semoga lain kali bisa sowan.
       Lingga-Yoni merupakan penggambaran wujud visual, dengan bentuk yang bervariasi sesuai dengan landasan konsepsinya, namun pada hakikatnya merupakan sebuah simbol. Simbol atau lambang adalah tanda-tanda yang dibuat oleh manusia dipergunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi. Sejalan dengan pengertian tersebut, Soebadio mengungkapkan bahwa lingga-yoni merupakan simbol dari Siwa (sumber : I Made Berata,. 1994. “Lingga dengan Tiga Buah Relief Arca di Pura Puseh Kangin Canangsari Badung”. Skripsi. Denpasar: Jurusan Arkeologi Fakultas Sastra Universitas Udayana)
Yoni Situs Kalirejo Ungaran
      Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga. Kondisi Yoni cukup memprihatinkan penuh dengan lumut. Yoni ditempakan sebagai penghias kolam ikan (yang sudah tak berfungsi)

        Keberadaan Lingga tidak terlihat, Karena belum tanya langsung kepada empunya rumah, kami belum mengetahui sejarah keberadaan Yoni ini. Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. 




      Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. Cerat Yoni terdapat relief kala serta ditopang dengan kura-kura di bawahnya. 

Relief Kala :
Cerat Yoni Situs Kalirejo











Kura Kura : 

Kura-kura di Yoni Kalirejo
    







       
      


    Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. 







       

    

      Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. 

     Entah Karena Cerat tak bisa mengeluarkan air sebanyak air mancur yang dialirkan, cerat ditambah alur air. Sungguh merubah fungsi aslinya.... :(





    Di Bagian atas yoni ada satu batu bulat seperti bola, entah itu batu apa....  mungkinkah watu peninggalan pula...? lalu fungsinya kira2 apa ya? jika hanya batu hiasan tambahan dari Beliau dr. Adil.... ya biarlah......

Oleh Oleh dari Mas Eka WP : 
Keberadaan Yoni ini, menjadi rahasia umum dan dipercaya, ketika pasien dokter Adil datang dan lama belum punya keturunan.... setelah datang kesini tak lama kemudian hamil..... mitos ataukah sugesti entahlah....

      Bersama Gerombolan "Mbolanger :  merah : Mas WahidKuning : SayaPutih : Mas Eka W.P
Di Yoni Situs Kalireho Ungaran
   
    
     Perjalanan Selanjutnya, Kami coba menelusuri penemuan watu candi di sekitar perumahan Sidosari toen House... yang tak jauh dari alun-alun Bung Karno Kalirejo ini. Namun Security perumahan cluster tersebut geleng kepala saat kami bertanya... ---
      Lain hari, ternyata info belum akurat, bukan didalam kompleks perumahan maun di bukit belakang perumahan tersebut.
Semoga suatu saat kami bisa menelusuri ulang..... let's hope!

SAVE THIS NOT ONLY A STONE


SALAM PECINTA SITUS


Gabung yuk di Grup FB Pecinta  Situs DEWA SIWA 
      

Candi Argosumo

Candi Argosumo
     Sabtu, 18 April 2015
     Mbolang ke Candi Argosumo ini adalah destinasi terakhir kami.. edisi Mbolang bersama Kang Puspo Setyo, Tujuan awal kami di Yoni Situs Tambangan Mijen, Kemudian Situs Yoni Campurrejo, Situs Yoni Karangmanggis, Situs Yoni Nglimut dan terakhir di Candi Argosumo. 
pertigaan Campurejo
    Menuju Kawasan Wisata Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo ini sangat mudah... banyak akses dan papan petunjuk arah. Jalur yang saya tempuh, sekalian mengenalkan situs pada senior saya... saya lewat Pertigaan Tampingan kemudian melewati Taman rejo. Ikuti saja jalan tersebut.... 


    Bila ingin mampir di Situs Yoni Karangmanggis penandanya adalah : 






     
      Kemudian Kalo Mampir pula ke Situs Yoni Nglimut , Penanda menuju situs : 


   

Jalan Masuk Kawasan Wisata Pemandian Air Panas Nglimut Gonoharjo : 


Sambutan tangga menurun menuju Pemandian air panas ngimut
     Setelah membayar tiket Masuk Rp. 8000,- dan Parkir motor Rp.1.000,- kami mencari warung, beli air minum mineral untuk perjalanan, karena kami sadar (terutama saya sebenarnya sudah tahu), tantangan jalan yang akan kami lalui, "Pemanasan yang tepat untuk kang Puspo... hahahahhaamedan jalan lumayan berat, yang harus sobat lalui.

     Menyusuri jalan menuju Pemandian Airpanas, kita akan disuguhi pemandangan alam yang menakjubkan, belum lagi kesegaran udara yang masih terasa sejuk, walaupun memang ada resiko, yaitu jalan terjal, naik turun dan licin (berlumut) apalagi setelah hujan, pastinya sobat harus ekstra hati2. 
  Kurang lebih 500m kemudian kita akan disambut dengan Kolam sumber air panas yang mengandung belerang. Ada 2 Kolam yang disebut kawah Margotopo I dan Margotopo II.     
Gonoharjo Hot Spring Water 
berendam di Kolam belerang
Kolam air hangat

      Dibelakang tulisan Gonoharjo Hot Spring Water petualang bisa mandi di kolam air panas yang kecil dengan pemandangan pepohonan yang rindang dan sedikit berkabut tentunya. Pemandian air panas Nglimut Gonoharjo diyakini dapat menyembuhkan beberapa penyakit kulit seperti kadas, gatal-gatal, panu dan lain sebagaianya. 


   Karena air panas tersebut mengandung belerang.
    Di Area ini banyak berderet warung, kolam renang air hangat kolam berendam, gazebo untuk sekedar beristirahat toilet dan mushola. Di kalangan warga Gonoharjo ada kepercayaan berkumur dan cuci muka tiga kali di pancuran air itu berkhasiat sebagai obat awet muda, membuat otak lebih segar, dan mudah dalam menerima materi pelajaran.  Pada sekitar tahun 1982 area tersebut kemudian dikelola oleh Perum Perhutani sampai sekarang.

      
Menuju Candi Argosumo  
      Sebentar saja kami merendamkan kaki di kolam air panas, kami melanjutkan perjalanan menuju destinasi kami, jalan terus. Menelusuri jalan setapak (pernah baik jalannya) karena saat ini yang tersisa tinggal bongkahan2 plesteran saja... namun tak mengurangi pemandangan yang eksotis di kiri kanan. 
Melewati aliran air sungai, kanan kiri pohon yang besar, belum lagi suara serangga khas hutan.... kalau di desa saya menyebut itu "Jenggeret".
    





    Menuju Candi Argosumo, Kita akan melewati Air terjun dengan ketinggian kira2 10m... pemandangan yang Natural.... Kalau menurut Kang Puspo "AMAZING!!!"" .... 
     Sebenarnya, gatal juga pingin mandi air terjun.... merasakan jatuhnya air tepat di muka.... sensasinya pasti segar sekali, apalagi air tidak terjun tidak terlalu tinggi.
watu candi
     Namun karena tujuan Mbolang saya ini ke Candi Argosumo... waktu yang mepet, cuaca gelap mendung menatap kami, jadilah hanya angan saya saja mandi di air terjun ini. 
WATU CANDI BERTEBARAN....
Wwatu candi
   
   Jalanan semakin terjal... namun banyak kami lihat watu candi bertebaran di sepanjang jalan.. yang menandakan dulu sudah ada sistem jalan menuju Candi Argosumo. 
pohon yang melintang







     Selain licin, sinar matahari juga kesulitan menembus lebatnya hujan, jadi lumayan gelap ditambah mendung jadi lengkap. Saat kami lewat ada pohon yang merintangi jalan.
     

       Setelah kira2 1,5km berjalan kaki dari gerbang masuk, lalu sampailah kami di Candi Argosumo

    
    Candi Argosumo, begitulah warga mengenalnya, dilihat dari arti secara harafiahnya ; Argo atau Arga berarti Gunung, sementara Sumo andi yang berada di Gunung dan merupakan tempat suci dimana bisa didapat ketenangan jiwa.... (kesimpulan saya pribadi).. sambil saya tanya pada rekan....
    Reruntuhan candi, saya menyebutnya. Bagaimana tidak... walau dapat saya pastikan itu dulunya berwujud candi namun ornamen-ornamen pentingnya banyak yang hilang, musnah lapuk atau dicuri...entahlah.
      Kumpulan dokumentasi reruntuhan Candi Argo Sumo yang (dengan keterbatasan waktu) saya coba ambil gambarnya : 
   Parade reruntuhan Candi Argo Sumo 



     Saat kita masuk area Candi sumo ini, kita akan disambut Arca Ganesha yang telah rusak dan terguling. 
Arca Ganesha di Candi Argosumo




     Keberadaan arca ini, menguatkan dugaan bahwa Candi ini Peninggalan masa Hindu sebagai Tempat suci pemujaan.
   Kalau kita cermati, tempat yang tinggi, subur, dekat dengan mata air adalah ciri-ciri bangunan suci yang didirikan pada masa itu. Tempat yang tinggi berfilosofi dekat dengan Hyang widi ....
Arca Ganesha di Candi Argosumo











Sebuah Cerita (jangan percaya bila ragu....)
+++
     Mbolang kali ini sangat berbeda bagi saya... Bersama Kang Puspa Setya (baru pertama mbolang bersama beliau)... yang ternyata kakak kelas waktu kuliah dulu... minat nya sebenarnya sedikit berbeda dari saya... (singkatnya, jika saya adalah tujuan mbolangkali ini mendapatkan informasi untuk saya bagi...agar lestari, sedikit berbeda dengan kang Puspa... mendapatkan pengalaman rohani...)
   Dengan bekal kemampuan batin beliau itulah, saya mendapatkan pengalaman baru... saat di Area Candi ini, saya merasa nyaman sekali, namun perasaan ingin cepat-cepat.... nampak sekali saya buru-buru saat mengambil gambar...walhasil banyak gambar kamera saya tidak sempurna alias Blur... ach barangkali memang saya ga sopan.. tidak kulonuwun dulu.... , tak berapa lama kemudian hujan deras.... , dan Kang Puspa berulang kali menceritakan keanehan yang beliau rasakan.... ada baiknya tanya sendiri di blog beliau : Sawogatra bagaimana pengalamanya di Candi Argosumo ini.
     Saat perjalanan pulang. (Saya ngetik ini sambil merinding, padahal beda waktu dan lokasi) kurang lebih 200m sebelum gerbang masuk.... ada kejadian yang membuat kami berdebat... Pandangan Kang Puspa melihat sesosok cewek berambut panjang melintas 2 m didepan kami, sementara saya tak melihat apapun.... selama jalan 200m itu saya dan beliau berdebat terus...---- agar memastikan, saya beranikan tanya ke Ibu pedagang warung.... tentang hal ini. 
     Terkejut beliau, sebelum bercerita... malah beliau memperlihatkan beliau merinding....
     Ternyata memang dulu ada beberapa kejadian seperti yang kami alami... Panjang lebar beliau menceritakannya.        Dan memang ada fakta... beberapa kali kecelakaan yang mengakibatkan korban meninggal di kolam yang sekarang ditutup di area pemandian air panas. Namun beliau tidak ingat benar apakah ada kecelakaan yang korbanya cewek berkaos biru dan berambut panjang---
---
    Sungguh Pengalaman yang AMAZING... idem saya dengan kang Puspa.



Mbolang Bersama kang Puspa Setya

SAVE THIS... Not Only a Stone...
Salam Pecinta Candi


Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA
dan khusus kota Semarang yuk kita berbagi di Pecinta Situs Semarang