Jumat, 13 Maret 2015

Situs Sitoyo Keji Ungaran

Umpak Situs Sitoyo Keji Ungaran
12 Maret 2015, 
     Setelah dapat info keberadaan umpak di Dusun Sitoyo Desa Keji, Kecamatan Ungaran Barat... segera saya meluncur kesana. Berada kira2 3 km dari pusat kota Ungaran. 
Kampung Seni Lerep
     Rute yang saya lalui dari alun-alun lama ungaran ambil melewati SMK NU Ungaran, Karangbolo ambil kiri... melalui kampung seni lerep ungaran, 
     Kemudian melewati pula kawasan wisata watugunung.
 Setelah itu terus saja keatas sampai melewati Kantor kecamatan Ungaran Barat. Kemudian melewati pula kolam renang. 









   Ikuti jalan desa, sampai ketemu dengan papan petunjuk ini : 
Di sebelah kiri papan gerbang penunjuk nama : 
     

       Masuk, Umpak Situs Sitoyo Berada di Halaman Masjid Ponpes Al Madinah ini : 
Umpak Situs Sitoyo Keji Ungaran 
    Umpak adalah sebuah alas tiang sebuah bangunan, bila dihubungkan dengan kondisi lingkungan, besar kemungkinan di sekitar situs ini dulunya ada sebuah bangunan suci (masa Hindu), tentunya ada lebih dari 1 umpak (seharusnya).. juga ada media penyembahan seperti bangunan candi, arca ataupun lingga yoni. Namun saat ini yang diketahui / yang tersisa hanya umpak saja.
   Keunikan umpak Situs Sitoyo Keji ungaran ini terdapat tonjolan yang berelief : 


Relief di Umpak situs Sitoyo Keji Ungaran

       Umpak Situs Sitoyo dari belakang :
Umpak Situs Sitoyo Keji
     Umpak Situs Sitoyo dari Atas
Umpak Situs Sitoyo Keji
     Umpak Situs Sitoyo dari Dekat
Umpak Situs Sitoyo Keji Ungaran
    Karena saya tidak ketemu informan /pemilik ponpes ini/ warga yang bisa saya tanya jadi cukup disini dulu, suatu saat mungkin saya perbaharui informasi...jika berkesempatan kesini lagi.... 

Save This Not Only a stone
Salam Pecinta situs

Rabu, 11 Maret 2015

Situs Lingga Karanganyar Candisari Semarang

Lingga Karanganyar Jangli Semarang
     Setelah Blusukan dari Yoni Don Bosco , Mbolang saya lanjutkan didaerah Karanganyar Kec. Candisari Semarang. Masih berkat pertolongan guide pemilik blog http://sutrisnasmg.blogspot.com/  Mbolang kali ini mblusuk sampai daerah Karanganyar, tepatnya masuk wilayah Kecamatan Candisari. Benar-benar mblusuk, karena kalau diulang saya ragu apa bisa menemukan kembali.. :)
    Rute yang saya lalui, dari arah peterongan - tanah putih terus naik ... Sampai melewati SPBU, kemudian ada jalan masuk arah kiri... tertulis nama jalan : jl. Jangli. Ikuti sampai ketemu dengan Gang berikut : 





      Kemudian sedikit berliku, agak membingungkan bila saya jelaskan (ta sempat ambil gambar petunjuk) namun tanya saja arah menuju watu Dandang di lingkungan Karanganyar Legok. Lingga berada di tempat pengelolaan air bersih warga. Lingga berada di halaman bangunan 'saniter' ini.... :





      Masyarakat mengenalnya dengan watu dandang....

Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
        Seperti menjadi sebuah bukti, keberadaan sebuah situs tak lepas dari mata air - Pentirtaan... sebagai sebuah simbol dan air sebagai penyuci diri sebelum ritual. Lingga sebagai Perlambang Kesuburan, erat kaitannya dengan Barata Siwa.

Pencerahan Tirta (sumber dari tetangga) : 
      Air merupakan sarana sembahyang yang penting. Ada 2 jenis air yang dipakai pada saat akan sembahyang yaitu: air untuk membersihkan mulut dan tangan dan air yang nantinya berfungsi sebagai tirtha. Beberapa orang juga menyebutnya dengan Toya. Tirta adalah air yang telah disucikan. kesuciannya bisa diperoleh dengan jalan dimantrai oleh orang yang berwenang(pandita dll) atau dengan mengambil disuatu tempat dengan disertai ritual keagamaan(wangsuhpada). Dilihat dari manfaat ada 3 jenis tirtha:
     Tirta yang digunakan untuk pensucian terhadap bangunan,alat upacara atau diri seseorang. Tirta ini diperoleh dengan jalan puja mantra para pandita. Tirtha ini sering disebut dengan tirtha. pengelukatan,perbesihan atau parayascita.biasanya dicipratkan tika kali yang mengandung arti sebagai simbol pensucian yang meliputi:awal,tengah dan akhir.
     Tirta yang digunakan untuk penyelesaian dalam upacara persembahyangan. Umumnya tirtha ini dimohon disuatu pelinggih utama pada suatu pura atau tempat suci tersebut. Istilah lain titha ini adalah wangsuhpada. Selain dicipratkan (maketis)di kepala (ubun-ubun) juga diminum tiga kali sebagai simbol pensucian bathin,lalu meraup(mencuci muka)tiga kali sebagai simbol pensucian terhadap lahir.
   Tirtha yang dimanfaatkan untuk penyelesaian upacara kematian. misalnya: Tirtha Penembak,Tirtha Pemanah dan Tirtha Pengentas.
      Didalam Weda Parikrama dan Surya Suwana dijelaskan, maksud dari pemakaian tirta itu adalah sebagai pensucian secara lahiriah dan rohaniah (lahir dibersihkan dengan air, bathin/rohani dibersihkan dengan kesucian tirtha). sumber :  https://m.facebook.com/notes/om-swastiastu/makna-sarana-persembahyangan-hindu/631699873521410/ 

informan : Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
     
 Saat Berada di sini, kebetulan ada warga yang bisa saya tanya keberadaan lingga ini. Info yang saya dapat tentang Batu ini: Karena Mirip Dandang (tempat Menanak nasi berukuran besar), akhirnya masyarakat menyebut lingga ini watu dandang. 

Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
     



 Kondisi batu yang rompal, menjadikan penampakan watu dandang bagian atasnya misterius... namun uniknya bagian bawah lingga ini berbentuk segi delapan. : 








(Info tentang bentuk unik segi delapan : 
     Berdasarkan bentuknya, Lingga dapat dibagi menjadi empat bagian, sebagai berikut.
a) Bagian puncak lingga yang berbentuk bulat disebut Siwabhaga lingga, merupakan simbol dari sthana atau linggih Bhatara Siwa.
b) Bagian tengah lingga yang berbentuk segi delapan disebut Wisnubhaga, merupakan simbol dari sthana atau linggih Bhatara Wisnu. 
c. Bagian bawah lingga yang berbentuk segi empat disebut Brahmabhaga, merupakan simbol dari sthana atau linggih Bhatara Brahma.
d) Dasar lingga yang berbentuk segi empat, dan pada salah satu sisinya terdapat sebuah saluran menyerupai mulut adalah tempat di mana air dialirkan seperti pancuran. Dasar lingga ini disebut Yoni.(Sumber : wira-hady blogspot.com)

Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
      Biasanya berpasangan dengan Yoni...... Namun menurut info yang saya dapat hanya Lingga phala (lingga yang terbuat dari batu) inilah yang diketahui oleh warga. Keberadaan lingga berada di dekat mata air serta sungai saat ini menjadi tempat warga menggantungkan kebutuhan airnya di tempat ini.

Pohon Bendo
        Di Sebelah atas Lingga, ada pohon Bendo yang sangat besar, dan keberadaannya sangat dijaga oleh warga, karena mereka yakini ... yang menjadikan debit mata air tinggi serta jernih ya keberadaan pohon Bendo ini.... 
    Bahkan warga (informan) sempat menunjukkan debit yang tinggi itu kepada saya dengan menunjukkan tandon serta saluran air.
   Bila diurut keatas, menyusuri sungai, kata informan itu ada batu lempeng/datar yang sampai saat ini bisa mengeluarkan bunyi.... ini magis mungkin... tapi saya tak mau berandai-andai.. mungkin suatu saat nanti, entah kapan barangkali saya bisa kembali menelusuri... 
      Karena di Semarang... Kawasan Candisari ini dulunya memang banyak peninggalan kuno. Namun tentu saja perjuangan berat untuk menelusuri kembali.....
    
Lingga Karanganyar Candisari  Semarang
Semoga ada jalan untuk mengungkap kembali Situs di Candisari...  semoga....

Mari Kita Lestarikan.....

Gabung di grup : Komunitas Pecinta Situs Semarang Yuk...


Save This Not Only a Stone

Salam Pecinta Situs

Senin, 09 Maret 2015

Yoni Situs Candisari (SMA DON BOSCO Semarang)

Yoni Situs Candisari SMA DON BOSCO Semarang
      28 Februari 2015
saya dan max trist di yoni don bosco
      Sebuah Kawasan, bila bernama Candisari dapat dipastikan dulunya ada sebuah bangunan candi. Ada bukti shahih, keberadaan Yoni di Candi, hasil dari penelusuran seorang rekan komunitas pecinta candi, pemilik blog : sutrisnasmg.blogspot.com. 
       Mbolang kali ini 100% hasil guide nya.  Jalur cukup mudah, karena Yoni berada di lingkungan kampus SMA PL DON BOSCO Semarang, tepatnya di jalan Sultan Agung.
Sungguh Beruntung Guru Sejarah di SMA PL DON BOSCO.... Ada situs sejarah di halaman sekolah,  ketika topik tentang situs/ candi/ masa Hindu di Indonesia, tinggal keluar ke halaman....
    Yoni berada sekitar 20 meter dari belakang Pos Security yang berada di sebelah kiri Gerbang  sekolah.
    Setelah Minta ijin satpam, dan mengutarakan maksud saya.... kemudian mengeksplor Yoni : 
\

       Kondisi Yoni lumayan terawat... hanya karena tidak ada peneduh, beberapa bagian yoni ditumbuhi lumut. Ukuran Yoni cukup besar, dengan ukiran naga di bagian bawah cerat. 
Naga di bawah Cerat Yoni Don Bosco

      Yang menarik, bila biasanya yoni yang saya temui itu polos tanpa ukiran, Yoni Don Bosco dibeberapa sisinya ada relief.
 Yoni Don Bosco
 Relief  Yoni Don Bosco

       Yoni yang merupakan perlambang/ manifestasi dewa siwa sebagai sesembahan pemeluk Hindu, dan merupakan simbol kesuburan ibu pertiwi, berpasangan dengan lingga. Namun Info yang saya dapat, ketika ditemukan sudah tak ada lingga.

      Yang membuat saya bingung sekaligus bertanya tanya. Biasanya lubang tempat lingga berada simetris di tengah-tengah Yoni... Namun yang terlihat ini :
Lubang Lingga Yoni Don Bosco Semarang

     Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. Air yang dimaksud adalah air suci yang digunakan untuk ritual.  
                                  
                                 Lubang Cerat Yoni : 






          

Bersama bapak security, informan

Dari Obrolan dengan Security, info yang saya dapat : Yoni ini adalah satu dari 3 (tiga) yang berada di kawasan candi Semarang, yang 2 lagi tidak diketahui keberadaannya. Kemudian, tambah beliau bahwa dulunya ada bangunan candi pula..... upaya penelusuran yang mungkin hampir mustahilkahhhh?????


Respect to SMA PL DON BOSCO SEMARANG!

Save This... Not Only A Stone!
Yoni Situs Candisari (SMA DON BOSCO Semarang)
Salam Pecinta Candi

Minggu, 01 Maret 2015

Arca Wisnu Situs Langensari



Arca Wisnu Situs Langensari
    28 Februari 2015,
     Ketika iseng buka arsip, info tentang situs2... ternyata info sebuah arca di daerah Langensari. Tepatnya di Lingkungan Kalialang Langensari timur. Rutenya sangat mudah, lewat Jalur Semarang Solo, dari arah Ungaran setelah melewati pasar babadan,  kira-kira 100m kemudian ketemu (di sebelah kiri) dengan papan petunjuk SMk Muhammadiyah Ungaran / Jalan Sanjaya. Masuk gang Jl. Sanjaya tersebut, kira-kira 100m.. disebelah kiri sobat akan ketemu dengan Poskamling. Dibelakang PosKampling inilah Arca dewa Wisnu Situs langensari berada.
Arca Wisnu Situs Langensari
   Lokasi arca wisnu ini berada di sebuah tanah kosong milik Mbah Welas-Langensari Timur. Kondisi arca dewa Wisnu bagian wajah sudah rusak
Arca Wisnu Situs Langensari

Ukuran : tinggi : 113 cm
lebar     : 45 cm
tebal     : 33 cm
Bahan   : Batu
Periodisasi : Masa Hindu

     Dalam ajaran agama Hindu, Dewa Wisnu ; Viṣṇu, disebut juga Sri Wisnu atau Nārāyana adalah Dewa yang bergelar sebagai shtiti (pemelihara) yang bertugas memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam filsafat Hindu Waisnawa, Ia dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa yang tertinggi. Dalam filsafat Adwaita Wedanta dan tradisi Hindu umumnya, Dewa Wisnu dipandang sebagai salah satu manifestasi Brahman dan enggan untuk dipuja sebagai Tuhan tersendiri yang menyaingi atau sederajat dengan Brahman.

      Dewa Wisnu dilukiskan sebagai dewa yang berkulit hitam-kebiruan atau biru gelap; berlengan empat, masing-masing memegang: gada, lotus, sangkala, dan chakra. Yang paling identik dengan Wisnu adalah senjata cakra dan kulitnya yang berwarna biru gelap. Dalam filsafat Waisnawa, Wisnu disebutkan memiliki wujud yang berbeda-beda atau memiliki aspek-aspek tertentu.
Arca Wisnu Situs Langensari

     Wisnu sering dilukiskan memegang empat benda yang selalu melekat dengannya, yakni:

1. Terompet kulit kerang atau Shankhya, bernama "Panchajanya", dipegang oleh tangan kiri atas, simbol kreativitas. Panchajanya melambangkan lima elemen penyusun alam semesta dalam agama Hindu.
2. Cakram, senjata berputar dengan gerigi tajam, bernama "Sudarshana", dipegang oleh tangan kanan atas, melambangkan pikiran. Sudarshana berarti pandangan yang baik.
3. Gada yang bernama Komodaki, dipegang oleh tangan kiri bawah, melambangkan keberadaan individual.
Arca Wisnu Situs Langensari
4. Bunga lotus atau Padma, simbol kebebasan. Padma melambangkan kekuatan yang memunculkan alam semesta.


     Arca Dewa Wisnu Situs Langensari, masih terlihat jelas Terompet kulit kerang, Sementara Cakram sudah rusak. Untuk Gada dan Bunga Lotus sudah rusak pula.



     Beberapa warga masih memanfaatkan lokasi situs uni untuk ritual/ bersemedi.

Arca Dewa Wisnu dari Samping :
Arca Wisnu Situs Langensari


Arca Wisnu Situs Langensari
Arca Dewa Wisnu dari belakang : 
















     Selain keberadaan arca Dewa Wisnu di Situs Langensari ini ada pula beberapa batuan candi lain : 
Batu berceruk : 

     Batu berceruk ini berada tidak jauh dari arca Dewa Wisnu. Kemungkinan besar batu ini dahulu dimanfaatkan sebagai penampungan air yang dimanfaatkan untuk bersuci. Kondisi batu berceruk banyak ditumbuhi lumut sehingga mempercepat terjadinya pelapukan.
Batu Berceruk di Situs Langensari

Batu berelief lain : 

mari kunjungi dan lestarikan......


Save This Not Only a Stone
mbolang di Arca Wisnu Situs Langensari

Salam Pecinta Cadi

Senin, 23 Februari 2015

Yoni Situs Karangmanggis Boja

Yoni Situs Karangmanggis
      22 Februari 2015
     Masih kelanjutan info dari rekan komunitas... Minggu saya lanjutkan untuk Mbolang. Kebetulan tiap minggu saya ada kerjaan di daerah boja, jadi ya pas lah.
tugu  pertigaan desa Tampingan
      Rute menuju Yoni Situs Karangmanggis : dari arah Semarang.. Setelah terminal cangkiran, cari pertigaan yang ada tugu desa Tampingan : 
  Ambil kiri / arah ke wisata Pemandian  air panas Gonoharjo. Kira-kira 1,5km ada papan petunjuk perusahaan air minum Quatra : 
     Ambil sesuai petunjuk... ikuti jalan kampung (beton) itu, tidak sampai 100m kemudian sampailah : 
Yoni Situs Karangmanggis Boja Kab. Kendal
Ibu Katirah
      Yoni Situs Karangmanggis berada di Halaman seorang warga, kebetulan ketika saya mbolang kesini si pemilik rumah keluar dan malah bercerita perihal Yoni kepada saya. Ibu Katirah nama beliau, "Warga sini menyebut batu itu 'selo lumpang mas, dulu ditemukan saat saya membangun rumah ini, pas buat pondasi, tukangnya mencangkul batu yang keras, dan berbentuk kotak.. kemudian diangkat..... ".      "Sebenarnya dulu saya beri atap, tapi karena tertimpa kayu jadi roboh, dulu kondisi batu itu sangat bagus tidak berlumut.... ", tambahnya. Yoni memang berada di dalam sebuah bangunan yang tak beratap. Dari pengamatan saya, yoni ini belum ada tulisan telah terinventarisir. Saat saya tanyakan pada Ibu Katirah, benarlah dugaan saya.... beliau membangun sendiri (saat itu) tanpa bantuan pihak terkait.

Yoni Dari dekat :



Cerat Yoni : 
   
Cerat Yoni Karangmangggis
    Cerat berfungsi untuk mengalirkan air suci (keluar) yang disiramkan diatas lingga. Namun keberadaan Lingga masih misterius.
      Ibu Katirah juga bercerita, : "Dulu sempat ada orang yang ijin semedi di sini mas, kemudian esoknya bilang, suatu saat pasangan Yoni ini akan muncul",  mungkin lingga (pikirku). Semoga.
       Apapun itu... respect buat Ibu Katirah yang tidak secuil pun punya angan2 untuk lego ke kolektor.... malah mimpinya ketika ada rejeki lebih ingin bangun lagi peneduh buat yoni ini. Sungguh ini perlu perhatian..... Ayolah semua pihak yang merasa..... kita lestarikan!


    Save This... Not Only A Stone
Salam Pecinta candi

nb : 
1. Terimakasih kepada pemilik blog : sutrisnasmg.blogspot.com... alon2 mengko iso kabeh mas infonya
2. Rekan mahasiswa yang saya tak berani menyebut namanya, dan rela menunjukkan jalan. Maturnuwun.