Sabtu, 16 September 2017

Situs Watu Lumpang Mijen, Semarang

Situs Watu Lumpang Mijen, Semarang
       Sabtu, 16 September 2017. Tawaran blusukan 3 hari yang lalu saat penelusuran di Situs Ki Demang Jatibarang Mijen, Semarang tak mampu kutolak. 
    Pujian pun tak perlu saya ungkap, karena mungkin malah mengurangi pahalanya.. heheheh. Sesuai tawaran, jam 1an saya dijemput dirumah, kemudian menuju lokasi. Tujuan utama penelusuran hari ini adalah runtuhan candi di Trisobo, Meteseh kec. Boja postingan rekan di grup WA dan FB. Walaupun.
Lumpang berada di seberang Warung Es Degan Mijen
     Informasi sangat terbatas dari pengupload,  namun kami berdua tak patah semangat. Tetap berpikir positif, mungkin belum terbuka hatinya berbagi info kepada kami (terutama susahnya info jika saya bertanya... maaf curhat).
      "Sebelum ke Trisobo, mampir dulu di Lumpang Mijen" , kata LekSur. Dari Gunungpati, kami lewat jalur alternatif yaitu SMPN 22 Semarang ambil kiri, Kaligetas, Duduhan (bertebaran situs di area Duduhan Jatibarang) tembus kubota/markas brimob bsb, kemudian ambil kiri melewati pasar Mijen.
     Petunjuk yang paling mudah, dari arah Semarang 100m sebelum Puskesmas Mijen, tepat diseberang warung es degan, "Mas Imam, di beri info rekannya", jelas Lek Suryo sesaat setelah parkir motor di lahan kosong.
Lumpang Mijen di Pojokan

     Lumpang tertanam ditanah dan  masih bertahan.
Situs Watu Lumpang Mijen, Semarang
     "Awalnya info yang saya terima lumpang kecil,  saat kutengok ternyata ada lumpang yang berukuran lebih besar pula",  Lek Sur menirukan cerita dari Mas Imam
      Kondisi lumpang nyaris tenggelam didalam tanah, hanya penampang atas yang terlihat. Lumpang juga telah terpotong 30%.
Secara visual asli orang awam seperti saya, lumpang ini nampaknya "benar-benar" ditinggalkan.
Situs Watu Lumpang Mijen, Semarang

     Didekatnya ada lumpang versi kecil. Dengan lubang lumpang nampaknya menyesuaikan ukuran. 
Situs Watu Lumpang Mijen, Semarang
    Hanya bisa menduga, jika lumpang yang besar mungkin adalah lumpang yang digunakan bersama untuk ritual orang sekampung pada masa itu, sedangkan yang kecil mungkin digunakan ritual pribadi (tentu saja bangsawan pada masa itu). 
      Maaf ini kesimpulan orang awam seperti saya yang tak punya background arkeolog atau sejenisnya... hanya seseorang yang cinta saja. 
       Dengan kerendahan hati menerima, pencerahan. Walaupun yang saya alami susah mendapatkan cerita dari yang katanya suhu... hahahhaha. Ilmu padi hanya retorika bagi mereka. 
      Maaf saya memang kecewa dengan beberapa oknum tersebut. Karena mungkin memang kisah di blog ini dianggap sebelah mata saja olehnya ... hehehhe, namun bagi saya.... ya memang begitu, saya terima dengan lapang dada, yang penting blusukan dan berbagi ikut meng-edukasi walaupun sepele saja yang saya lakukan. Abaikan jika kalimat tersebut agak lebay... Sesuai suasana... hahaha.

Video amatir :

The Partner, Lek Sur
Suryo Wibowo : di Situs Lumpang Mijen Semarang
Salam pecinta situs dan watu Candi.

Berlanjut penelusuran situs di Trisobo, Meteseh Boja.
#Takperlutenar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar