Minggu, 02 Agustus 2015

Situs Srumbung Gunung, Desa Poncoruso Kec. Bawen

Arca Situs Srumbung Gunung, Desa Poncoruso Kec. Bawen
     Selasa 14 Juli 2015
      Blusukan kali ini sebenarnya bukan tujuan utama, Rencana akan mblusuk ngabuburit (masih bulan puasa) ke Situs Pakopen Bandungan. Tapi saya berinisiatif untuk nengok terlebih dulu.... dan karena itulah membuat blusukan ini seru, muter-muter, panik dan saling prengut2an.... hahahaha.... Komunitas ber-proses.
     Janjian di depan Balai desa Samban, untuk menuju lokasi situs kami meluncur arah Pemancingan Jimbaran. Proses pencarian ta perlu saya tuliskan (muter2). Sobat tinggal baca hasil akhirnya saja. 
    Kira-kira 1km kemudian ketemu dengan tugu ini, masuk gang dekat tugu tersebut, kemudian ambil yang jalan lurus keatas. Jika kekanan jalan buntu. 
sumber foto : Lek Trist.... "Motornya ketemu, orangnya dimana?
    Ikuti sampai ketemu dengan makam warga Srumbung gunung. Parkir di depan area makam. Yang pertama sampai disini Saya dan Mas Eka WP,  Kemudian berturut-Turut Mas Kusuma Wardhana, Lek Wahid, Bu Noor Hayati dan keluarga serta terakhir lek Trist... Informasi yang sepenggal dari Ketua DEWA SIWA : Di belakang makam dekat sungai... menjadi pegangan kami.... namun..... 10 menit ta ketemu sungai itu.... heheheh "Belakang makam itu sungainya berapa ratus meter mba? ... hehehehe".
     Untung, saat itu ada seorang nenek yang sedang berladang.... Saat kutanya.... kaget beliau. "Kok jenengan ngerthos mas?", Si nenek takjub rupanya. Tidak memberitahukan dimana lokasi arca nandi dan Watu bulus yang saya cari, malah tanya asal saya dari mana. "Lembune teng galengan mriko (sambil menunjukkan arah tenggelamnya matahari), naming nggih niku mpun mboten wonten sirahe. Menawi buluse teng caket lepen", jelas beliau dalam bahasa Jawa, terjemahkan sendiri ya.....
Kali kecil dibelakang Makam Srumbung gunung

     Tak lupa berterimakasih, sambil diiringi tatapan heran.... (kira-kira beginilah tatapan beliau saya artikan "Kok tahu dapat informasi dari mana ya?"), saya mengikuti petunjuk beliau, menuju arah tersebut. Saat menelusuri kali kecil (bukan sungai..) saya disambut seekor ular, yang ekornya saja sama dengan ibu jari kaki saya...., dan ternyata semua rombongan yang terpisah2 kedatangannya semua melihat, Pertanda ini sambutan baik kah?
    Tak berapa lama Arca Nandi Situs Srumbung gunung terlihat di kejauhan
Situs Srumbung Gunung : dibawah Panah merah..  Arca nandi berada
    Tak sabar rasanya ingin segera sampai di dekat arca Nandi Srumbung Gunung. 
    Kemudian....
Arca Nandi Situs Srumbung Gunung
      Nandi tanpa kepala, lama-lama saya jadi terbiasa mbolang ke situs dan mendapati kondisi arca tanpa kepala. Miris. Tapi mau bagaimana lagi.... Karena saya duga tujuannya ya menghilangkan esensi dan dan hakikat arca tersebut. Saya menyebutnya dengan pemusnahan budaya. 
     Nandi atau Nandiswara adalah lembu yang menjadi Wahana dewa Siwa dalam mitologi Hindu. Dia juga merupakan juru kunci Siwa dan Parvati.
     Arca Nandi untuk pemujaan agama Hindu Siwa. Dia juga adalah guru dari 18 Master (18 Siddha) , termasuk Patanjali dan Thirumular.



Situs Srumbung Gunung, Desa Poncoruso Kec. Bawen
      Arca Nandi Situs Srumbung Gunung Desa Poncorus Bawen, 
Gambar arca nampak dari belakang   :



Saya di Arca Nandi Srumbung Gunung Bawen
      Ketika meng'eksplor Arca Nandi ini, ada seorang Bapak petani yang memberitahukan informasi adanya Watu Lumpang dan Watu bulus tak jauh dari lokasi Arca Nandi ini. 
  Saat itulah saya dan mas Eka sempet Prengut2an... hehehehe  Prioritas pie? lha sing dijemput ki malah seneng neg keblasuk lo ya..--ya to lek wahid?----... wkwkwkwk...
    "Asline jemput Bu Noorhayati opo ponakane? ...wkwkwkwk. "kok semangatmen...." wakakakak... 'nesu leleti lethong'
    Akhirnya, Saya melanjutkan menelusur Watu Lumpang dan Watu Bulus tanpa Mas Eka, apalagi ada kedatangan Mas Kuwuma Wardhana, jadilah saya lanjutkan ke Watu Lumpang Situs Srumbung Gunung berdua. 

Watu lumpang ada di dekat prasasti ini
   Dari Arca Nandi, saya menelusuri arah utara sesuai petunjuk bapak petani tadi. "Turut di saluran air, nanti penghabisan talud, Watu Lumpang itu berada mas..." jelas Bapak tadi.  Tak menunggu waktu lama, saya dan mas Kusuma menuju lokasi kedua. Kira-kira 100m dari Arca nandi,   
    Sampailah :
Watu Lumpang Situs Srumbung Gunung

@ssdrmk di Watu Lumpang Situs Srumbung Gunung
     Watu lumpang, pada jaman dahulu sebagai bagian kehidupan masyarakat yang agraris/ pertanian. Difungsikan untuk menumbuk padi dan digunakan pula dalam ritual setelah panen padi, yang berfilosofi syukur atas karunia melimpah dari Dewi Sri... "Selain syukur atas karunia Yang kuasa, bergandengan dengan tampah, orang jawa ketika memilih beras yang akan dimasak 'ditapeni' .... selalu yang ditumbuk adalah yang terbaik. Dan apa yang dipersembahkan adalah yang terbaik, sehingga panen kedepan akan jauh lebih melimpah... (Mohon koresinya mas Radito Prahoro).
        Setelah dari watu lumpang, sejauh mata memandang terlihat di pinggir sungai batu-batu besar yang bejejer di seputaran sungai. Segera kami berdua (Saya dan Mas Dhana) turun mencari 'Watu Bulus".

    Setelah beberapa lama mencari, Tak lama kemudian nampaklah watu yang memang mirip dengan Bulus = kura-kura air tawar.
Watu Bulus Situs Srumbung Gunung Bawen


    Watu Bulus, saya sangat penasaran awalnya. Apakah mirip dengan bulus yang ada di Candi sukuh Karanganyar....bulus/ kura-kura yang merupakan binatang yang bisa hidup di dua alam ini.

     Salah satu kisah tentang kura-kura :


Samuderamanthana :
      Pengadukan lautan susu yang dilakukan oleh para dewa dan raksasa untuk mendapatkan air kehidupan/amrta. Pengadukan tersebut mengunakan Gunung Mandara dengan Naga Besuki sebagai pemutarnya, kura-kura Akupa yang merupakan penjelmaan Dewa Wisnu menyelam ke dasar laut menjadi pondasi agar gunung mandara tidak tenggelam.



Pembagian Ketiga Dunia : 
a. Dunia Bawah = kura-kura 
b. Dunia Tengah = Gunung
c. Dunia Atas = lingga 


       Karena teringat cerita tentang Kura-kura tersebut. maka kami bergegas.... 
Watu Bulus Srumbung Gunung Bawen
     Namun, beberapa saat mencermati. Saya sedikit ragu.... ini bukan hewan Bulus seperti yang dimaksud. namun potongan/ Lempengan yoni bagian atas. Rupanya memang kebiasaan masyarakat, karena mirip... disebutkah dengan hewan yang mirip tersebut.
    Untuk memastikan, saya menunggu kedatangan crew Dewa SIWA lain. Yang terdengar sudah datang dari riuh nya..... ramai juga... dan ternyata... tulisan saya diatas tadi benar adanya.... Semangat jemput karena... ada makhluk langka itu..... hahahahahaha. Pangapurane ibu Noor Hayati. Ampun Kapok lho....
Yoni Situs Srumbung Gunung Bawen
      Setelah komplit berkumpul, kami mencoba membalik watu bulus ini untuk mengetahui sisi bagian lain. Dan Memastikan sebenarnya apa watu bulus ini. Danwalau sudah bertiga, masih terasa sangat berat, sekaligus harus berhati-hati..... Ternyata :
     


 Yoni berukuran besar.....
 Namun hanya bagian atasnya saja yang masih tersisa. 
Menariknya. Yoni Situs Srumbung Gunung ini dibuat dengan bagian bagian terpisah. 
Yoni Srumbung Gunung Bawen
            Kami mencoba menelusuri di sekitar area, karena di sekitar sungai memang tersimpan bahan-bahan pembuat yang lumayan banyak. tapi beberapa waktu berlalu kami tak menemukan jua.....  

Situs Srumbung Gunung
        Waktu beranjak gelap, dan saatnya berbuka puasa sebentar lagi. Kami memutuskan untuk mengakhiri Mblusukan di watu bulus ini..... Sebelum berpisah, Berfoto bersama Makhluk langka Komunitas Dewa Siwa....
Dewa Siwa di Situs Srumbung Gunung : Potongan Yoni.

Salam Pecinta Situs 
saya di watu bulus Situs Srumbung Gunung Bawen

Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan....

Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Selasa, 28 Juli 2015

Watu Lumpang Situs Pojoksari Ambarawa

Watu Lumpang Situs Pojoksari Ambarawa
     Senin, 13 Juli 2015

      Pagi itu, Tiba-tiba.... "Jam 3 nanti, Blusukan mas",Koh Singo datang sambil cerah dan semangat ke tempat kerjaan saya. "Tadi barusan dapat informasi di Pojoksari Ambarawa ada Watu Lumpang", tambahnya. Tanpa berpikir dua kali ku iyakan saja.
   
Menuju Situs watu Lumpang Pojoksari
    Singkat cerita, Akhirnya jam 3 kami janjian. Start dari Perpustakaan Ambarawa. Rute menuju Pojoksari saya lewat Jl. Pemuda kemudian lurus melewati turangga ceta, perempatan Jalan Lingkar Ambarawa lurus, setelah melewati kantor kelurahan Pojoksari, pas tikungan maju sedikit sebelah kiri ada gang. 
    Masuk Gang tersebut. Kira-kira 10m kemudian ada gang lagi sebelah kanan. 
    Masuk Gang yang kedua, Terlihat Masjid dari pinggir gang tersebut.
Masjid Nurul Huda Pojoksari Ambarawa





     Situs berada tak jauh dari Masjid Nuruh Huda Pojoksari.
    Posisi Watu lumpang berada di samping masjid. kira-kira 50m menyusuri sela rumah warga. Sebenrarnya ada jalan alternatif kedua dan lebih mudah. namun saat saya ke sini ditutup. harus loncat.. Bila lewat jalur ini tinggal lurus saja.
Jalur 2: Menuju Watu Lumpang Pojoksari Ambarawa
Kemudian ketemulah, 
Situs Watu Lumpang Pojoksari Ambarawa
     Watu lumpang, sudah dibuatkan peneduh... namun kesan pertama yang kami dapatkan adalah sudah lama ta terawat lagi. Menurut info yang saya dapat, lahan / area tanah dimana Watu Lumpang ini adalah milik seorang anggota Polri. Tapi saya belum dapat info benar/ tidak.
      Watu Lumpang, Bagi masyarakat jaman dulu sering erat kaitannya dengan areal persawahan. untuk menumbuk padi. Jadi menurut perkiraan saya area ini dulunya adalah lahan yang sangat subur, sekelilingnya sudah ada peradaban.
Watu Lumpang Pojoksari Ambarawa
   Dari pencarian saya belum ada kode inventarisir dari pihak terkait.
     Dari warga yang saya tanya... tentang seluk beluk dan sisik melik watu lumpang ini hanya menggerakkan bahu tanda tak tahu.....
 Semoga setelah saya menceritakan kisah ini ada yang inbox fb saya,memberikan kisah menarik tentang Watu Lumpang ini....
   Di dekat Watu lumpang, tepatnya di bekas rumah tinggal (gubug) ada umpak-umpak berukuran kecil yang membuat kami bertanya-tanya...... apakah ini :


 
      Mbolang bersama Koh Singo Sekar Liman

Dewa Siwa di Watu Lumpang Pojoksari Ambarawa

Save This Not Only A Stone!

saya di watu lumpang Pojoksari
Salam Pecinta Situs

Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...


Mari Kunjungi dan Lestarikan.... 


Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Senin, 27 Juli 2015

Situs Sawah Reco Bergas Lor Kabupaten Semarang

Arca di Sawah Reco Bergas Lor
     
      Kamis 2 Juli 2015.
Sebenarnya, Sawah reco ini mbolang ngabuburit cadangan, Ceritanya begini : 
     Siang sebelumnya, saya dapat informasi dari beliau Bapak Ris Winner di Daerah bergas lor ada Makam Pejuang Wanita Laskar Diponegoro, yang makamnya berasal dari batuan Candi lepas.
    Respon datang dari lek Trisno, setelah bersepakat. Kami janjian ketemuan di depan SDN Bergas Lor 01. Sambil nunggu, saya mencoba survey.... informasi yang ternyata saya gagal fokus.... dari percakapan messanger fb saya dengan beliau :
      Karena saking semangatnya saya langsung mencari petunjuk itu. Setelah 'pradaksina' muter-muter 3 kali... kok ga ketemu makam tersebut.... Rada mutung... rada ngomel2... tapi setelah saya cermati percakapan dengan beliau.... ternyata salah saya sendiri...... apes.... Pangapuranipun ingkang kathah bapak....
     Karena tak ketemu, Untung Saya menyiapkan PlanB, obat kecewa pula pada Max trist, saya teringat inpo dari Koh Singo tentang keberadaan potongan Arca pematang sawah di Bergas Lor. Petunjuk dari koh Singo. Arah bandungan, Setelah Indomaret ada gang sebelah kanan. Masuk 10m... ada gang kecil/jalan setapak... ikuti jalan tersebut.
batuan candi lepas : Sawah reco Bergas lor
       Namun yang kami dapat berbeda.... beberapa warga yang ku tanya, dimana jalan menuju Sawah reco hanya geleng kepala,    Namun, pandangan mata kami tertuju sebuah batu kotak besar berpola : 






      Fotonya blur.... Lek tris Grogi pas ambil gambar, ada cewek bening lewat.
   

     Beruntungnya kami, setelah agak kebingungan, ada seorang nenek mendekat, karena tertarik dengan aktivitas kami jepret2 di batu candi ini. Singkat cerita, malah beruntung, karena kami jadi punya sumber informasi.
   Menurut empunya rumah, seorang nenek (Saya lupa tanya nama) yang bawa dulu  Bapaknya."Batu ini dulu di 'Bopong' oleh swargi bapak saya mas". Berarti itu sudah lama sekali, Masih kata beliau "Riyen Kathah watu kotak, malah wonten ingkang benthuke kados kursi teng Sawah Reco mriko, teng telecek... saiki ning dhi, mboh  ilang di gowo sopo... " jelas nenek itu dalam bahasa jawa medhok-nya.
    Bertemu dengan nenek tersebut (yang kebetulan didepan rumah ada watu candi, menjadikan setitik cahaya cerah keberadaan arca yang saya cari. Setelah mendapatkan penjelasan, Saya dan Max Trist kemudian melanjutkan penelusuran. Keluar menuju jalan Bandungan lagi, kami kembali menuju arah Semarang. Arah yang ditunjukkan kepada kami : Jalan setapak di seberang Kuburan setelah Jembatan yang menikung, 100m dari indomaret.
         Informasi yang kedua, seorang Bapak yang kami temui... memberikan tambahan semangat, "Ya di sawah itu, tepatnya di Pematang ada Sisa Arca bagian Bawah".
Sampailah Kami....
Situs Sawah Reco Bergas Lor
      Sawah Reco, dari namanya saja membuat kami membelakkan mata.... Reco berasal dari kata Arca. Kami berdua bersepakat..."Berarti dulunya di Sawah itu ada Arcanya!" saat kami mendekat... sempat berdiskusi namun akhirnya kami setuju. bahwa ini adalah potongan bagian bawah Arca Ganesha.
Situs Sawah Reco Bergas Lor
    Kami, berani menyimpulkan sisa bagian bawah arca ini Ganehsa didasari beberapa hal :
1. Samar-samar ada relief masih bisa diraba seperti ujung belalai.
2. Area Bergas Lor ini banyak dikelilingi Arca Ganesha.
Situs Sawah Reco Bergas Lor
    Hasil penelusuran kami, di belakang tak jauh dari arca ini ada beberapa sisa batuan candi lepas yang ditumpuk menjadi penguat pematang sawah 


      Mbolang ngabuburit bersama, akhirnya buka puasa ya on lokasi... 
saya dan max Trist di Situs Sawah Reco BergasLor Bergas
      Mblusuk kedua, mengumpulkan di satu lokasi. Temuan batuan candi di sekitar situs: 
Tampak Mas Eka dan Lek Trist di Situs Sawah reco Bergas Lor


Save This Not Only A Stone!

@ssdrmk di Situs Sawah reco bergas Lor


Nb :.
     Segera akan berlanjut menelusuri informasi makam 2 pejuang wanita laskar P. Diponegoro... informasi dari Beliau bapak Ris Winner. Yang tak jauh dari situs ini.... (berharap beliau saged guide... hehehehe)


_______
Salam Pecinta Situs

Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan.... 


Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Situs Watu Pawon Kawengen Ungaran Timur

Situs Watu Pawon Kawengen Ungaran
     Selasa 7 Juli 2015
      Untuk yang kedua kalinya...... Matursembahnuwun mas Dewagita informasinya selalu membuat tak tahan untuk langsung mblusuk situs.
http://www.panoramio.com/photo/23275267
Mount Carmet Ungaran
    Kali ini informasi ada di pinggiran kota Ungaran yang berbatasan langsung dengan Demak/Grobogan. Menuju lokasi kami janjian terlebih dahulu di Alun-Alun Kalirejo jam 3.  Kemudian Perjalanan kami lanjutkan, dengan janjian ketemu mas Dewagita di Mount Carmel. Ini adalah kali pertama kami bersua.
    Setelah ramah tamah sebentar, kami menuju lokasi,(nunggu beberapa foto kontributor....jawel lek trist.)
     Blusukan kali ini spesial bagi saya.... selain ke situs juga momong anak, hehehehe... kata rekan... "Wah regenerasi..." tapi kata saya.... "Repot gendhong.... wkwkwkwk".

     Lima menit dari mount Carmet, lalu sampailah kami,
Situs Watu Pawon Kawengen Ungaran
    Sudah ter-cover  BCB, dari papan peringatan yang terpasang, namun ya sebatas itu.. karena selebihnya ya sepi ta pernah ada aktivitas lagi, nunggu lapuk. Selain Yoni 'Glimpang' alias terguling. Ada pula didekatnya Arca Ganesha tanpa kepala juga tak jauh (kira-kira 10 meter dibelakangnya) ada Arca Nandi yang juga tanpa kepala.     
     Karena memang maklhuk tanpa kepala akan hilang esensi makhluk itu, dan berartii tak bermakna lagi. 
Sebuah usaha pemusnahan budaya. 
      Berada di tengah alas jati milik warga, Situs ini jarang terjamah. hanya sesekali dibersihkan. Itupun bila ada yang ritual di situs ini, dan sayangnya ritual itu sangatlah jarang. 

Yoni lebih dekat,
Yoni Situs Watu pawon Kawengen Ungaran
    Penyebab tergulingnya Yoni, menurut mas Dewagita tak ada masyarakat yang mengetahui, dan itupula yang menjadikan masyarakat menyebut Yoni ini Watu pawon. Bahkan ada cerita aneh, konon dulu ada sekelompok warga yang bakar ketela di watu pawon ini, ketika matang rasanya antara satu ketela dengan ketela yang lain berbeda rasanya.
Penampang Yoni dari depan.....
Yoni Situs Watu pawon Kawengen Ungaran

Lubang lingga di Yoni Situs Watu pawon Kawengen Ungaran
         Masih nampak,  walau tergerus pelapukan. Pembatas air suci agar tak tumpah saat disiramkan ke lingga masih jelas terlihat.      Lubang tempat lingga masih nampak persegi dengan presisi 100%. Hebat sekali proses pembuatan Yoni ini. 
Cerat Yoni yang masih terlihat....
Yoni Situs Watu pawon Kawengen Ungaran


Yoni dari sisi yang lain :

Alas Yoni :
Arca Ganesha
Ganesha Situs Watu pawon Kawengen Ungaran

      Salah satu dewa dalam agama Hindu yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. 
    Digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa).
     Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa masyhur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". 
      Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara.

      Masih nampak terlihat belalai Ganesha :


   Arca Ganesha dari Belakang


    Arca Nandi

Nandi Situs Watu pawon Kawengen Ungaran
  
Nandi Situs Watu pawon
     Arca Nandi / nandisvara adalah wahana dari Dewa Siwa. Dan Merupakan pintu masuk/ tahap pertama sebelum memuja dewa siwa.
    Makluk mitologi dalam hindu, yang digambarkan sebagai makhluk suci berwujud lembu/sapi.
    Dengan posisi duduk/ dalam bahasa jawa 'Njerum"....
       


Saya bersama nandi di Situs Watu Pawon.kawengen Ungaran

      Dilihat keberadaan Yoni, Ganesha dan Nandi tentunya ini adalah peninggalan masa hindu. Dan Dugaan saya dulunya ada Arca Siwa. Sebagai puncak Sesembahan Bangunan Suci yang ada di situs ini. Melihat Beberapa batuan candi lepas berpola dan berbentuk kotak. 

     Beberapa batu candi pendukung : 
 Batuan Candi berpola.... Seperti potongan sebuah umpak.


    








     Batuan candi... Berlomba ketahanan dengan akar pohon...



  Finally but never end!  DEWA SIWA Mblusuk bersama :
saya, Max Trist, Dewagita dan Eka  Wp di Situs WatuPawon Kawengen Ungaran

Video Amatir (Sept 2017) : 


Jagad Pramudhita : Situs Watu Pawon Kawengen
Save This, Not Only A Stone!



The Next generation, my son!









Salam Pecinta Situs.....
Mari Kunjungi dan lestarikan....



Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA