Watu Lumpang Sambirejo, Bringin |
Senin, 17 Februari 2020. Sama sekali tak ada pertanda perasan untuk ketemu sesuwatu saat saya ditugaskan playanan perpustakaan keliling ke Daerah Bringin Kabupaten Semarang.
Di awal perjalanan menuju lokasi pertama yaitu desa Kalikurmo (di desa ini dulu saya pernah menelusuri sebuah petilasan Syekh Siti Jenar dan berulangkali di ajak untuk menguak jejak kolonialisme oleh seorang rekan yang kebetulan perangkat desa.. namun memang bukan passion saya hehehhe). Tujuan yang kedua SD Sambirejo Bringin. Setelah dari SD, sebelum perjalanan kami lanjutkan, partner saya (Mas Teguh ) entah kesambet apa tiba-tiba nawari ngantar blusukan kalau ada tujuan di dekat area Bringin.
Berada di depan rumah warga : Watu Lumpang Sambirejo, Bringin, Kabupaten Semarang |
Eh.. tepat saat nawari tadi pandangan saya beralih ke kiri jalan, dan langsung bersirobrok dengan sesu’watu’. Watu Lumpang!.
Saya langsung histeris berteriak, “Stop, kita mundur, Ada Watu Lumpang”, jelas saya. “Salahe mau ngejak blusukan”, tambah saya lagi sambil tertawa.
Watu Lumpang Sambirejo, Bringin, Kabupaten Semarang |
Mas Teguh bingung, “Ono Watu?”, tanyanya. Tak saya jawab, karena langsung buka pintu mobil saya segera turun dan mohon ijin kepada warga yang kebetulan ada di dekat rumah.
Berada di depan rumah, Watu lumpang ini berbeda dengan biasanya lumpang biasa (tidak kuno). Bila yang biasa berbentuk kotak cenderung prisma. Ini berbentuk sedikit kotak dengan penampang atas ada pembatas tipis dibagian tepi. Berbeda dengan watu lumpang modern dimana penampang atas pembatasnya relatif kaku.
Watu Lumpang Sambirejo, Bringin, Kabupaten Semarang |
Watu lumpang yang digunakan sebagai ritual permulaan masa tanam menempati posisi spesial bagi sarana ritual di masa agraris saat zaman Hindu klasik/kuno.
Tak banyak yang bisa saya korek informasi sisik melik tentang watu lumpang ini. Warga yang saya minta ijin tadi ternyata sudah pergi ke ladang.
Walaupun berada di pinggir jalan, saya yakin bahkan warga Sambirejo pun mungkin tak ada yang tahu ada watu lumpang kuno desa mereka. Semoga dilain waktu saya bisa ketemu dengan si empunya rumah. Agar bisa tahu sejarah dan kemungkinan “nguri-uri” Watu Lumpang ini.
Semoga Watu Lumpang Sambirejo, Bringin ini tetap lestari. Bukti jejak peradaban masa silam.
Partner Blusukan Tak Sengaja : Watu Lumpang Sambirejo, Bringin, Kabupaten Semarang |
Bersama Partner ini pula saya dulu pernah juga tak sengaja bertemu dengan Yoni Santren Wonokerto Bancak (Coba ya baca juga kisah serunya)
Salam pecinta Situs dan Watu Candi
#hobikublusukan