Watu Lumpang Klowoh, Lemahireng Bawen |
Kamis, 24 Mei 2019. Beberapa bulan lalu, pak Nanang
memberikan titik koordinat watu lumpang yang berukuran cukup lumayan.
"Pulang dari rumah teman, tak sengaja lihat watu Lumpang ini", kata
Pak Nanang waktu itu. Saya kemudian menyimpan di database destinasi tersebut.
Sementara, hari ini seperti yang kami rencanakan beberapa waktu lalu saat
penelusuran ke Petirtaan Gonoharjo, jadwal kami adalah reresik sebuah situs di daerah Jambu. Beberapa rekan sudah
bersedia, bahkan seorang pamong budaya serta satu jupel candi juga tertarik
turut serta.
Saya pribadi malah 5 hari lobi 'istri', untuk blusukan
sekalian bukber. Yang diluar dugaan acc tanpa syarat, alias lampu hijau. Dan sepertinya
rencana akan berjalan lancar seperti harapan kami.
Namun, bagai petir menyambar ... Satu screenshoot
dikirim lewat WA ke saya, pak Nanang menambahi pesan. "Gawe Reresik
dibatalkan", gara gara situs tersebut ternyata keduluan orang
membersihkan. Walaupun sebenarnya tidak secara tuntas, dugaan saya dibersihkan
hanya untuk melihat penampang atas....
Saya gelo sekali, bagaimana tidak.... Rencana gawe Reresik batal, benda
cagar budaya itu urung dibersihkan.
Karena saya terlanjur membuat planning, anak juga sudah dirumah rewang, saya menguatkan hati
untuk mencari destinasi alternatif yang bisa saya telusuri sendiri. Karena pak
Nanang sepertinya saking gelo ne,
beliau melampiaskan dengan berburu di
alas gunung, (saya tahu setelah ketemu istri beliau) dan tak merespon WA saya.
Saya juga mencoba WA mas Seno, barangkali bisa jadi guide namun karena WA masih down (efek pendemo tak mau ngaku
kalah=maksa harus menang) nampaknya tak terkirim.
Awalnya mau nekat lintas antar kota : Candi Bongkotan
Wonosobo, yang sudah lama sekali saya impikan, namun sampai di Karangjati ada
ragu dalam hati saya, sadar diri dengan kondisi fisik, slogan "Ngelih-Ngelak
.... Wani!", saya kesampingkan dulu, akhirnya saat berhenti di
SPBU Galpanas isi Pertalite, kemudian saya malah teringat titik koordinat yang
diberikan pak Nanang. Jadilah memantapkan hati yang dekat saja.
Dusun Klowoh Lemahireng, Bawen |
Untung sisa kuota kasih bisa berikan petunjuk arah di Gmaps.
Saya ikuti panah dalam peta..., Sampai kemudian masuk di gerbang dusun Kluwoh
Desa Lemahireng Kec. Bawen.
Dari kejauhan, Watu Lumpang sudah terlihat...
Watu Lumpang Klowoh, Lemahireng Bawen |
Tak ada cerita yang saya dapat hari ini tentang watu
lumpang ini, selain asal mula ditemukan oleh pekerja proyek perumahan tersebut.
Kemudian beruntungnya, alat Beghu yang mengangkat tak meremukkan watu Lumpang
ini. Apresiasi tinggi, saya sampaikan kepada Pimpro Perum Punsae 3... Yang masih peduli dengan
memindahkan ke lokasi yang sekarang.
Watu Lumpang Klowoh, Lemahireng Bawen |
Tinggal pihak desa yang ditunggu gerakannya. Watu
lumpang ini bisa menjadi tetenger, sumber sejarah desa. Watu Lumpang pada masa lalu menjadi bagian tak pisahkan dari kehidupan religius masyakarakat. Salah satu fungsi lumpang digunakan sebagai sarana ritual menyiapkan sesaji untuk persembahan kepada para dewa-dewi. Lekat di daerah yang agraris. Subur.
Watu Lumpang Klowoh, Lemahireng Bawen |
Dan yang paling
memungkinkan untuk menangani ya pemdes dengan seluruh sumber daya yang ada
termasuk Anggaran.
Saya berkhusnudzon
saja, ketika Pimpro menaruh Watu Lumpang ini tepat dipinggir jalan dusun, tepat
di jalan masuk bakal perumahan (Saat saya kesini masih tahap meratakan tanah).
Tujuannya pasti ingin menarik perhatian, barangkali pihak terkait berinisiatif
merawat benda cagar budaya ini.
Atau malah pihak pengembang akan menjadikan
semacam tetenger (=baca ‘monumen’) yang bisa menjadi ciri khas perumahan ini. semoga..
Terlihat lumayan besar, dan tebal Watu Lumpang Klowoh Lemahireng ini, dan relatif kondisinya masih baik. Tak berlumut, menandakan baru saja diangkat dari dalam tanah.
Watu Lumpang Klowoh, Lemahireng Bawen |
Seperti Watu Lumpang yang berada di Tambakboyo
Ambarawa, warga bersama-sama membangunkan khusus tempat yang layak, didekat pos
kamling warga dengan taman minimalis. Ini Gambar dari Watu LumpangTambakboyo, ijin model... (semoga beliau berkenan... apa kabar kawan?)
Watu Lumpang Tambakboyo Ambarawa |
Tapi, lumayan lah ketika warga masih peduli.
Semoga pihak pengembang perumahan Punsae 3 ini bijaksana….
Watu Lumpang sangat mencolok,
Tapi tentu saja warga kebanyakan pasti tidak sama
seperti saya/ kami para pecinta situs… Namun Harapan kami tetap ada pihak yang nguri-uri…
Semoga ada pembaca yang tahu legenda, mitos atau kepercayaan warga tentang Watu Lumpang ini dan berkenan berbagi kepada saya, agar bisa saya bagikan lewat kisah sederhana ini...
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
Watu Lumpang Klowoh, Lemahireng Bawen |
Sampai ketemu di perjalanan selanjutnya,
#hobikublusukan
Nb :
Esok paginya saya ternyata kesini lagi… Setelah acara,
saya janjian dengan Mas Eka Budi, pemilik Blog sesama Pecinta Situs : Ini Link
Naskahnya.. https://jelajahkarungrungan.blogspot.com
Itu daerah saya. Dan itu memang sementara di situ. Besuk kalau sudah selesai pengerjaan proyek akan di kembalikan di tempat semula
BalasHapusMaturnuwun informasinya
HapusTrimakasih sudah sampai di dusun saya tercinta ini,,
BalasHapusdan saya perjelas batu tersebut tidak di temukan.Dari awal sudah kelihatan dan jelas terlihat keberadaan batu tersebut di Dusun klowoh . Dan tentunya sudah ada kesepakatan warga dengan pengembang PUNSAE3, untuk penempatan batu tersebut. sementara menunggu tempat yang semula batu di ambil dan akan di kembalikan lagi dalam proses penataan. Maka sementara di taruh di pingir jalan.
Maturnuwun atas pencerahanipun. semoga saya bisa dikabari lagi bila sudah dikembalikan ke tempat asal yang layak..
HapusSalam Pecinta situs dan watu candi
Siap
HapusTerima kasih mas Bambang sudah dimasukan blog dan keberadaanya selalu dipantau oleh teman2 dari Randugunting ayo kawan2 dAri Lemah Ireng kita buka kawasan dari Randugunting dan Lemah Ireng situs2 yg ada disana bersama kita lindungi peninggalan situs purbakala salam hormat dari Randugunting Aman johani dari Komunitas peduli budaya Randugunting
BalasHapusOk mas
BalasHapusalkhamdulillah batu klowoh sekarang sudah ditempatkan di tempat yg sudah tepat.
BalasHapusAlhamdulilah saat ini sudah saya buatkan tempat dan benar-benar saya openi dan saat ini sudah buat ikon perumahan kami dipas pintu gerbang , dan mudah2an batu tersebut menjadi desrinasi wisata sejarah
BalasHapus