Kamis, 21 Januari 2016

Situs Santren Wonokerto Bancak

Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak
          Awalnya, suatu  yang lalu, 29 April 2005, saya melihat keberadaan situs ini tanpa sengaja sama sekali, saat ikut layanan Perpustakaan Keliling yang menuju SMP 1 Bancak, kebetulan mobil melaju perlahan. 
Blusukan tak terduga : Yoni Santren
     Posisi saya melihat ke arah kiri dan..... Pandangan saya terkunci sebuah batu di depan mushola. 
    Segera saja saat perjalanan pulang saya minta berhenti sebentar mampir di Masjid Ar Rohman Dsn. Santren ini. Namun Celakanya, HP saya baterai nya habis. Apa boleh buat, saya minta teman saya untuk foto pakai hape nya, walaupun hasilnya ya begitulah....
    Karena gambar yang kurang jelas, tak maksimal itu pula yang menjadikan saya berjanji, suatu saat pasti akan kembali ke sini. Sekalian Nyari Arca Nandi di Ds. Lembu. Saat ketemu guru SMPN 1 Bancak tadi bilang, Kalau ke Lembu : "Jalannya seperti mencari surga", jelas beliau. menggambarkan betapa sulitnya medan menuju lokasi.
     Finally, Akhirnya kesampaian juga. Masih bersama Lek Suryo , sudah menjadi sebuah kebiasaan, bahkan kebutuhan bagi kami. Hari Kamis menjadi hari wajib blusukan. Setelah bertanya ke tujuan blusukan baru kepada beberapa rekan, namun tak ada yang memberikan jawaban yang jelas. Terngiang ingatan ada Arca Nandi di Desa Lembu Kecamatan Bancak, sekalian 'tandhoek" blusukan Yoni Santren.
    Jadilah, Melalui Jalur Bawen- Tuntang (berangkat dari perpus Ambarawa), kemudian saya titip motor dulu di Tuntang: alasanya biar bisa dokumentasi efektif rute, padahal sebenarnya saya tak mau capek.... hehehehe. sori lek.) 
Masjid Ar Rohman Santren Bancak
    Dari Tuntang, Melewati kecamatan Bringin, Kemudian setelah SMPN 1 Bringin Maju Terus kira2 1km ada pertigaan ambil ke kanan. Bila Lurus menuju Kedungjati Grobogan. Ikuti jalur tersebut sampai ketemu dengan Dewa Wonokerto. Kemudian susuri jalan perlahan. Cari Masjid Ar Rohman Dusun Santren.
    Dan yoni itu ada di halaman masjid, bedampingan dengan Tiang Listrik : 
Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak : Di Halaman Masjid

      Kondisi Yoni sudah "di oprak' habis-habisan, Di Plester, di Cat, Cerat di potong bahkan dipasangi pelat besi diatasnya.
Saat saya disini keduakalinya, ketemu dengan warga. "ooo... watu itu dulu ada di sawah pinggir desa, kemudian oleh Wali Mertongasono dipindah ke halaman masjid ini. 
     Masih beruntung, daripada Yoni ini dihancurkan, batin saya.
Cerat di potong, kemudian dihaluskan dengan ditambah semen, seperti penampang atas yoni yang di plester pula. 










 Yoni di Cat










Yoni di beri plat besi



Entah maksudnya buat apa.....











   Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita . Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga. (Sayangnya Lubang tempat lingga sudah ditutup plester semen)
Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak


     Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi.

    Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. (Cerat Dipotong)

   Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. 

    Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
kode inventaris Yoni Santren

    Yoni Situs Santren Desa Wonokerto Kecamatan Bancak kabupaten Semarang ini sudah di Inventaris pihak terkait, namun baru sampai tahap ini... entah selanjutnya....


   


Blusukan ke dua... bersama Lek Suryo

Mari Lestarikan Tinggalan Leluhur ini


Save This... Not Oly a Stone...


+ untuk sementara saya menyimpulkan ini adalah yoni, yang mungkin saja bila plester itu dihilangkan bisa saja umpak atau lapik arca..... mohon maklum.

++Perjalanan berlanjut ke Desa Lembu, Masih di Kecamatan Bancak...tunggu link kisahnya....

Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang

Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
Kamis, 21 Januari 2016
   "Jalan Rusak, Naik turun, licin dan jauh......" seorang bapak menjelaskan kala itu. "Seperti jalan ke Surga" : kata informan tentang Dsn. Lembu Bancak Kemarin... Kalimat itu pula yang membuat saya menunda-nunda penelusuran ini. tapi akhirnya ---
    Kamis wajib Blusukan menjadi cara saya untuk menelusuri area yang sejak lama diangan-angan. Dan Partner saya masih Lek Suryo, Blusukan ini lanjutan menelusuri Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak.
mantap rasa
     Jam Makan siang tepat kami sampai di Bancak, isi perut sebentar, Mie ayam murah meriah sambil tanya rute dan medan.
mie ayam mantap rasa Bancak
gambar 1
    





    Sedikit melegakan, jawaban dari penjual mie ayam, "Jalan memang jauh mas, tapi ga separah itu kok, sudah di beton semua...." (saya cerita petunjuk yang kudapat sebelumnya.) Setelah rehat sejenak, kami lanjutkan. 
     Sesuai petunjuk yang kami dapat tadi, dengan jalan yang ke arah susukan, melewati alas jati dan papan nama masuk jalan ke Makam keramat " Simbah wali bayi wali ragas rogo". Sekitar 200m kemudian ketemu dengan Petunjuk (gambar 1) Tandon air. 
      Tandon air biru dipinggir jalan ini. Setelah tandon air ada jalan ke kiri menurun, jalan sudah lumayan (tidak seperti bayangan saya : sudah cor2-an.
gambar 2
    Ikuti jalan itu, melewati hamparan sawah, menyusuri pinggir sungai, melewati jembatan dan menembus hutan jati milik warga. Sampai kemudian ketemu dengan pertigaan (gambar 2).
   Sungguh suasana sangat alami dan menyejukkan mata. Dari Pertigaan yang ada Patung Lembu/ Kambignya itu.... sobat sudah dekat. Lumayan untuk merecharge semangat kembali....
    Pas di Perempatan saat kami berhenti dan memutuskan untuk bertanya kembali, ternyata... Situs itu ada di depan mata kami
Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
   Akhirnya sampailah kami....
    
     Situs Berada persis di area halaman rumah Bapak Waji.                    Seperti info dari Situs budaya lokal (yang sekarang sudah hilang situs tersebut, merger instansi nampaknya)...  Secara detail informasi yang terpampang :

       Patung Nandi
Ukuran :
  • Panjang : 35 cm
  • Lebar : 17 cm
  • Tinggi : 24 cm
Patung Arca 
  • Panjang : 22 cm
  • Lebar : 19 cm
  • Tinggi : 22 cm
     Kedua Arca ini berada di halaman rumah warga yaitu Bapak Waji. Kondisi kedua arca tidak utuh. Bagian wajah rusak sehingga tidak dapat diketahui identitas arca. Sedangkan untuk arca lembu bagian wajah juga sudah rusak.  (begitu bunyi info tersebut)
Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
     Keadaan situs saat ini sungguh menggembirakan bagi saya, walau kedua arca sudah tanpa kepala (namun perhatian warga begitu nyata) dengan di buatkan rumah arca. Juga atensi beberapa warga yang mendekat saat saya meng'eksplor' situs ini. 
gambar 3 :Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak 
   Sungguh membanggakan warga Dusun Lembu ini, Sudah tahu pentingnya menjaga tinggalan leluhur demi pengetahuan anak cucu kelak (narasi satu paragraf yang saya simpulkan dari percakapan dengan warga). Nampak di gambar 3, beberapa warga ikut menemani kami serta menjadi sumber informasi bagi kami.
     Video Amatir saat kami di Situs Lembu, Kecamatan Bancak : 


    Yang menarik bagi kami, (bahkan saya sempat membawa sebagai oleh-oleh) adalah batu lempeng yang datar. Saat saya bertanya pada warga : ooo batu itu memang banyak... biasanya ditemukan warga saat mengolah ladang, konon sebagai tatanan untuk jalan supaya rata... Spontan saya takjub, sangat amazing,, bila benar.... sudah tinggi lah peradaban nenek moyang kita..... paving jalan modern sekarang tak ada apa - apanya dengan jaman itu......--- bila di hubungkan dengan kondisi/ ciri khas peninggalan yang berada di tengah.... Letak geografis Lembu bancak ini memang logikanya ada di jalur lalu lintas masa itu...... W...O..W!!!! 

      Blusukan Bersama Lek Suryo
saya (kanan) dan lek suryo di Lembu Bancak Kab. Semarang
Mari Lestarikan Tinggalan Leluhur ini
was here : dusun lembu bancak
  Save This... Not Only a Stone...

Kamis, 14 Januari 2016

Watu Lumpang #2 Situs Pendem Sidorejo Bergas

Watu Lumpang Situs Pendem Sidorejo Bergas
Kamis, 14 Januari 2015
     Awalnya, Postingan dari Kang Dhanny Putra di Grup Dewa Siwa, tanggal 2 Desember 2015 Mblusuk dewe...mencari yg masih bisa menyambung benang merah sebuah peradaban masa lalu...watu lumpang dan batuan candi di Sidorejo(pendem), Bergas, Karangjati...tanya pada org2 malah diguyu,kurang gawean,wes edan tho kwe mas...(no edit)
    Setelah beberapa kali menyesuaikan waktu, akhirnya Kamis wajib Blusukan..... : Saya, lek Suryo dan Mbah Eka W. Prasetya dan tentu saja di temani beliau mas Dhanny. Area pendem Sidorejo bergas, tepatnya di belakang kantor Kecamatan Bergas ini Banyak situs. Bertebaran di sekitar pemukiman penduduk. Sementara ini saya baru menelusuri : watu lumpang, kemuncak, ada lagi informasi tentang kaki arca yang disimpan di kantor Kecamatan bergas. Namun saya belum sempat/ belum punya link ke sana.

       Untuk Rute/ jalur penujuk arah menuju lokasi cukup mudah, cari saja kantor Kecamatan Bergas, yang berada di Jl. Sukarno Hatta/ Jalur Semarang-Solo. Dari arah Solo, setelah kantor Kecamatan sebelah kiri ada gang masuk (tertulis Sidorejo). Ikuti Jalur itu. Kira-kira 100m kemudian ada Poskamling. (foto dan petunjuk jelas masih nunggu Mas Dhanny) Situs ini ada dibelakang pos kamling ini. (lihat video amatir untuk mengetahui arah).
Watu Lumpang Pendem Sidorejo Bergas : Terbalik

     Saat kami kesini, watu lumpang pendem terbalik. Setelah kami minta ijin warga, kemudian kami bertiga membalik posisi watu lumpang tersebut. Tujuan utamanya ingin mengetahui bentuk penampang atas nya.
Ingin tahu penampang ats watu lumpang Pendem Sidorejo bergas

Watu Lumpang Situs Pendem Sidorejo Bergas : mirip bentuknya 
    Setelah kami rasa cukup, watu lumpang kami kembalikan lagi ke posisi awal. 
    Selain keberadaan watu lumpang di area ini. 
     Banyak Pula watu candi kotak berpola yang berukuran Besar. 
watu lumpang ganjel kayu

    Namun sayangnya sudah menjadi alas "ganjel" Kayu, ada yang tergeletak begitu saja di pinggir rumah atau malah sudah diplester jadi lantai sumur.
Watu candi = alas tiang rumah












watu candi terbengkalai











terbengkalai, 











setiap tiang memakai alas watu candi













watu candi yang digunakan pula u batas rumah













Watu candi, berpola/ berlubang samping pos kampling




Video Amatir saat di Situs Pendem Sidorejo bergas : 











      Sebagai bahan Bacaan, tentang area Pendem Sidorejo Bergas ini, saya sertakan beberapa dokumen yang berhasil saya kumpulkan..... dan Jangan Terkejut.... Mari kita telusuri bersama saja.....



      
























Blusukan Bersama, Trio Lestari
Watu Lumpang Situs Pendem Sidorejo Bergas

Save This Not Only a stone.
Watu Lumpang Situs Pendem Sidorejo Bergas
Mari Lestarikan....

Kamis, 07 Januari 2016

Menelusuri Jejak Candi di Kalibeji Tuntang : Ada Nandi di Samping rumah

Menelusuri Jejak Candi di Kalibeji Tuntang : Ada Nandi di Samping rumah

Kamis 7 Januari 2016

      Masih Blusukan Penelusuran jejak Candi, Lanjutan dari Naskah Yoni Situs Bejirejo Kalibeji Tuntang. Seperti janji Bapak Kusriyanto yang berkenan menunjukkan ebberapa watu relief di rumah Mertua beliau kami jalan mengekor di belakang Bapak Kusriyanto.
      Jalan kaki menyebrangi jalan kampung, tepat depan rumah Yoni Bejirejo... Menyusuri jalan kampung tersebut, kira-kira 100m awaskanlah mata kalian. Karena Pandangan menohok ada di samping rumah papan.
Ada Nandi di Samping rumah : Kalibeji Tuntang

       Kebetulan memang saat itu, pandangan saya, pertama yang menangkap sosok arca Wahana Dewa Trimurti tertinggi : Dewa Siwa itu. "Eits...Stop...stop...lihat ....", spontan kami mendekat; Nampak dari belakang rumah, tepatnya dari kamar mandi ada dua orang ibu usai memandikan anaknya. Namun pandangan salah satu ibu sungguh tak bersahabat, awalnya saya pribadi maklum karena baru melihat kami, namun menjadi lebih tak bersahabat, ketika kami jelaskan kami ingin mengambil gambar alias hanya dokumentasi dengan super 'defensif' nya langsung ketus, "Itu punyanya mertua saya!", Kami hanya Ambil dokumentasi bu, ini kan peninggalan Purbakala, bukan milik perseorangan. "Batu itu awalnya bukan disini bu, tapi di depan perkarangan bapak... jadi bukan milik mertua ibu!", tambah Bapak Kusriyanto yang menemani kami. yang nampaknya gemas pula.
Candi Kalibeji : Ada Nandi di Samping rumah
     Saya langsung menyingkir tak tahan dengan gaya sok tahu ibu itu, Yang tahan dan bersabar memberikan pencerahan nampaknya hanya Mbah Eka WP... ---Tapi saat saya konfirmasi di lain hari nampaknya mbah Eka juga sudah melupakan semua percakapan dengan Ibu itu. "Bila di ingat, bikin sakit hati...", jelasnya...---- 
kalibeji : tak terbantahkan ada candi
    Saya kemudian mencoba mengamati beberapa lokasi, karena yakin tak hanya Arca Nandi ini saja. Dan Benar pula... Ada Watu Candi besar berpola di teras rumah ini.
   Di tiang rumah, di tiap pojokan menggunakan pula watu candi sebagai alasnya.
   Kemudian, penelusuran kami lanjutkan, menuju rumah Bapak Kusriyanto, yang konon mengumpulkan batu berelief dari sekitarnya. 
    Di Dekat arca Nandi, banyak pula pecahan watu yang kami yakini adalah pecahan dari Batu Candi yang berasal dari struktur sebuah bangunan suci masa lalu itu. Terlihat dari ciri-ciri batu yang identik dengan jenis batu Arca Nandi dan Watu Candi Berpola.
kalibeji : pecahan watu candi

Kalibeji : jadi tempat sandal
          Saat menuju Lokasi yang ingin ditunjukkan kepada kami, kami melewati sebuah rumah yang menggunakan alas tempat sandal di lantai teras rumahnya dengan Watu Candi....

     
    Sebelum kami ditunjukkan, jalan masuk ke Rumah mertua beliau banyak watu candi kotak (saya yakin dulu menjadi bagian / struktur bangunan suci--candi--- itu)



    Batu Ber-relief itu : 
Relief watu candi di Kalibeji













   Keberadaan Watu Candi Berelief ini, kemudian 2 yoni tak jauh dari lokasi dan tentu saja Arca Nandi menjadikan keyakinan kami semakin bertambah. Tentang Keberadaan Sebuah Bangunan Suci Masa Lalu. Dan Menambah kuat dugaan kami adanya pemukiman kuno di sekitar area ini. Sebagai bahan penguat, perjalanan kami lanjutkan ke penelusuran selanjutnya : Mahakala di sendang Kalibucu, Kalibeji... (link segera terhubung setelah naskah selesai)


Video amatir rekan Lek Wahid : 
link you tube
  1.  http://youtu.be/5UhPDyKn2Lc
  2. https://www.youtube.com/watch?v=42looanVPOQ

Save This Not Only a stone.
Arca Nandi di Samping Rumah : Kalibeji

Mari Lestarikan....

Ada Mahakala di Kalibeji : Menelusuri Jejak bangunan Suci Masa Lalu di Kalibeji

Mahakala Kalibeji
Kamis, 7 Januari 2016
    Masih menelusuri area Kalibeji, lanjutan dari Penelusuran 1# Yoni Bejirejo, dan 2# Arca nandi Kalibeji. Dari lokasi parkir motor, kami ambil jalan arah ke kanan, kemudian pertigaan ambil kanan lagi, terus mengikuti jalan perkampungan menuju Kalibulu.
sendang kalibucu, kalibeji tuntang
     Arca Makahala berada 2m di depan sendang.
    Tak ada sumber informasi yang bisa kami tanyai tentang keberadaan Mahakala di lokasi ini. Apakah dari dulu di disini (in situ), ataukah pindahan dari lokasi lain ; seperti misal dari area dekat Arca Nandi/ Yoni.
     Saya pribadi yakin, seyakin-yakinnya.... Begitu besarnya ukuran Mahakala ini (biasanya diletakkan di atas pintu masuk bangunan suci (candi) maka mutlak ukuran Candi tentulah besar. Sebagai Perbandingan, saya bandingkan dengan kala dari Candi Banyunibo
candi Banyu Nibo
            Kala Candi banyunibo




Kala Kalibeji






kala Candi banyunibo









     


Terbayangkan!!! betapa Besarnya Bangunan Suci itu...
    Sekedar bahan bacaan tentang Kala
     Mahakala adalah salah satu tokoh dalam mitologi India. Di Jawa, tokoh ini dipahatkan di sebelah pintu masuk candi bersifat Siwaistik, bersama pasangannya, Nandiswara. Kedua tokoh ini dianggap sebagai emanasi atau pancaran Siwa dan dianggap sebagai tokoh penjaga pintu. (wikipedia)

       Pada setiap candi tentu terdapat hiasan ini. Kala-makara terdiri dari dua kata, yaitu Kala dan Makara. Kala berarti raksasa yang menakutkan, sedangkan makara berarti wujud binatang dongengan Hindu yang terdiri dari campuran bentuk-bentuk gajah, buaya, ikan. Hiasan kalamakara terdapat pada bagian atas pintu masuk candi. Kepala Kala dipahatkan pada bagian atas pintu masuk candi, sedangkan Makara terdapat pada bagian bawah pintu masuk. Hiasan Kala dan Makara selalu merupakan sebuah kesatuan, sehingga keduanya sering disebut sebagai satu nama, yakni Kalamakara.     
     Hiasan ini sengaja dipasang di pintu masuk candi sebagai penjaga kesucian candi tersebut. Karena bentuknya yang menakutkan, yakni kepala raksasa yang sedang menyeringai, maka ia diharapkan dapat menakutnakuti roh-roh jahat yang akan memasuki bangunan candi yang dianggap suci.
     Di samping kalamakara yang bertugas menjaga kesucian candi, pada pintu masuk candi, agak ke depan, biasanya terdapat pula patung-patung raksasa yang disebut Dwarapala. Tetapi patung raksasa yang amat besar dengan sikap duduk dan memegang penggada ini, biasanya hanya terdapat di muka pintu utama yang menuju ke kompleks candi. Pada candi Budha sering terdapat patung singa di depan kalamakara. Tugasnya masih menjaga kesucian candi. (http://kurniawatialfita.blogspot.co.id)
Mahakala  Kalibeji Tuntang Kab Semarang
    Masyarakat / warga sekitar mengenal Mahakala ini dengan sebutan "Watubucu", Sementara Mbah Eka ketika mencoba menggali informasi kepada warga tentang Maha kala ini malah mendapatkan informasi "doktrin", : batuan ini sudah ada sejak nabi ibrahim dan harus dihancurkan karena berhala... Aneh bin bingung, cerita yang berkembang turun termurun itu.
 
Blusukan 4 Sekawan :
Lek Suryo, Mbah Eka, Saya @ssdrmk, Pak Artoyo : Di Kalibeji

Save This Not Only a stone.

Imagine : biggest temple.
Mari Lestarikan....