Tampilkan postingan dengan label Bancak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bancak. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 September 2020

Jejak Peradaban di Plumutan Bancak Kabupaten Semarang : Situs Yoni


Yoni Plumutan
      Selasa 15 September 2020. Penelusuran kali ini sungguh beruntung. Sebelunya beberapa hari lalu saya di beri gambar Mas Agus Suradi (Rekan Pegiat Literasi founder Joglo Pintar Lebu Bancak) tentang situs yang berada di bancak. Saya tentu gerak cepat merespon. Kebetulan hari ini ada tugas ke Bancak, bersama rekan kerja, jadi sekalian saya mencoba menghubungi Mas Agus untuk jadi guide. yang ternyata menyanggupi. 

      Setelah sebelumnya sempat mengisi dulu energi dengan Mie Ayam di Bringin, ritual sebelum atau sesudah blusukan tentu andalan adalah Mie Ayam. hehehe. 
      Kemudian kami janjian di Dekat Kantor Desa Wonokerto Bancak, setelah ngobrol sejenak sambil nglinting kami kemudian mengekor mas Agus. Parkir di pinggir jalan tepat di Batas Desa Jlumpang dan Desa Plumutan.

Batas Desa Plumutan
     Kami kemudian jalan menyusuri sawah tadah hujan yang kering. Cuaca cukup panas dan saya terlupa bawa topi/ slayer, jadila helm-nya mas agus saya paksa pinjam saja... hehehe. Beberapa saat berjalan, kami kemudian sampai di lokasi dimana adaa 6 pohon jeruk ditengah sawah.

foto saya ambil dari tugu Batas Desa

     Setelah beberapa saat sampailah kami,


yoni Plumutan, Bancak

       Mas Agus menceritakan dongeng atau legenda yang berkembang di warga : Batu Purbakala ini konon pernah dibuang ke jurang sebelah sana, akan tetapi balik lagi. Kemudian dibiarkan oleh warga", jelas Mas Agus.
         Sayang sekali saat kesini, Kondisi yoni sudah Terbelah! hanya tinggal separuh saja!


Channel Youtube :



       Maturnuwun Para Partner,


Saya Mas Agus Joglo Pintar Dan Didik Ariyanto

      Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

Sampai ketemu di penelusuran berikutnya
#hobikublusukan

Kamis, 06 Desember 2018

Ada Yoni Situs Plumutan : satu persatu terkuak

Yoni Situs Plumutan
          Kamis, 6 Desember 2018. Dan Blusukan Kemisan Berlanjut. Info yang saya dapat dari petugas perpustakaan Desa Plumutan bahwa di Makam Dusun Ada Watu Lumpang waktu itu memang sudah masuk dalam buku catatan saya. Tapi.... Seharusnya langsung saya telusuri. Karena biasanya jadi terlupa... Untungnya senior saya Pak nanang, dan Bu Wahyuni (Istri pak nanang) seperti wekker, pengingat, ketika mereka upload penelusuran dan memberikan lokasi dimana Situs itu. 
Bu Wayuni dan Mas Seno di Yoni Plumutan Bancak
      Saya jadi tersadar..... dan kameisan kali ini bagus juga penelusuran kesana.
      Apalagi seorang rekan pegiat literasi, pemilik Joglo Pintar Lembu Bancak ingin turut serta. "Wah ada teman nich pikir saya", apalagi saya ada tujuan lain sebelumnya yaitu tugas dari Kantor untuk mendokumentasikan beberapa Makam Pahlawan; di Bedono Jambu dan Getasan. (setelah saya upload jelajah hari ini, ada satu yang apresiasi : "Makasih mas Age Kharisma melengkapi narasi makam pahlawan tersebut")
     Walaupun sepertinya memang menjadi blusukan jelajah yang lumayan membutuhkan mental dan fisik, namun saya tak gentar, tetap saya lanjutkan.   
Foto Makam Pahlawan :
Makam Pahlawan Bedono Jambu
Makam Pahlawan Getasan



      Jalur Gila, Dari Ungaran saya menuju Bedono Jambu, Kemudian melewati Jalur Banyubiru ambil Kanan tembus Getasan. Kemudian Balik arah menuju destinasi Blusukan Kemisan ini : Bancak! Dari Ujung Barat ke Ujung Timur.
      Melewati Salatiga, tembus Pabelan kemudian Bringin lalu akhirnya sampai di Wonokerto Bancak.  Faktor 'U' memang tak bisa saya lawan, lama ga motoran jarak jauh 'semuten' semua...wkwkwk, akhirnya istirahat di Mushola Arohman Dusun Santren Wonokerto, pas kebetulan dihalaman ada Watu purbakalanya. Link penelusuran tahun 2016 
Situs Santren Wonokerto Bancak
       Setelah rehat, lanjut menuju lokasi, janjian dengan Mas Agus S di Depan Kantor Desa Plumutan Bancak, awalnya ada project lain dari kantor dengan penjual mie ayam "interview impact baca buku', sekalian jajan kuliner wajib blusukan namun belum beruntung mie ayam bang Yudi tak jualan.
    Menuju lokasi adalah keberadaan Puskesmas pembantu (saya dari Arah kantor Desa Plumutan), kemudian rumah bekas Pos Polisi, Ada Gang Sebelah Kanan Masuk kira-kira 500m. Ambil Kanan Menuju Makam lalu sampailah. Saya ucapkan beributerimakasih kepada mas Sabaku Seno yang sabar membalas WA saya memandu dari jauh.... (maklum mas faktor U...wkwkwkkw.
     Setelah beberapa saat saya mencari (bertanya 2x), 1 x keblasuk jauh..... sampailah....  
 Yoni Situs Plumutan 
      Berada di Dusun Jatisari Desa Plumutan, masyarakat mengenal dengan makam 'Krangkeng'. Yoni tidak terlalu besar dan bermotif sederhana. 
       Cerat Yoni Sudah Gompal tapi menyisakan lubang tempat keluarnya air suci saat ritual keagamaan. 

Cerat  Yoni Situs Plumutan 
           Sementara bagian penampang atas Yoni, Lubang dimana Lingga berada berbentuk kotak
Lubang Yoni Plumutan
      Sudah kebiasaan mungkin, Lingga seringkali sudaah tidak berada di tempatnya. kadang dijadikan 'patokan', dicuri, atau dirusak. Tapi pasangan Yoni Plumutan ini entah dimana tak ada yang memberitahu saya..... hehehe. Semoga masih ada...
     Sebenarnya saya dan Mas Agus S, sempat mencoba menyisir di beberapa titik di makam, walaupun ada perasaan rikuh gimana gitu, soalnya pas adzan dhuhur kok sliweran dimakam. Tapi saya mantabkan diri untuk mencoba mencari, barangkali bernasib baik dan melihat Lingga, walau jadi patokan.
    Di Bagian Tubuh Yoni, walaupun bermotif sederhana dan secara keseluruhan Yoni ini diselimuti lumut namun bagi saya tetap GAGAH dan indah..... menyimban sejuta kenangan dan cerita masa lalu yang seharusnya jadi pembelajaran masa kini, walaupun sampai saat ini memang belum... 

       Semoga dengan sedikit kisah dari saya ini mampu menerbitkan para generasi muda plumutan untuk nguri-uri sejarah budaya yang sangat berharga ini. Bukan karena ini tinggalan siapa, namun bagaimana sebuah mahakarya, olah budi, olah rasa, sampai jadinya sebuah 'YONI', yang relatif utuh sampai saat ini. 
   Perlu untuk mencari legenda, atau mitos atau getuk tular, atau hanya tutur tinular mengenai asal usul Yoni ini menjadi suatu cerita yang bisa diturunkan kepada anak cucu Plumutan kelak. Agar garis cerita tak putus.

Yoni Situs Plumutan
     Setelah beristirahat sebentar, kemudian merencanakan ekspedisi selanjutnya, Saya mohon pamit kepada Mas Agus. tentu saja Durasi waktu memanggil saya.
 Terimakasih kepada Mas Agus, Pak Nanang, Bu Wahyuni, Mas Seno yang terlibat langsung atau diam-diam menolong saya....
      Walaupun lumayan panas, tapi hati saya adem di sini....


Maturnuwun mas Agus S (Joglo Pintar)
Agus S Joglo Pintar dan Saya @ssdrmk

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
Ada Yoni Situs Plumutan
#Hobikublusukan

Kamis, 21 Januari 2016

Situs Santren Wonokerto Bancak

Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak
          Awalnya, suatu  yang lalu, 29 April 2005, saya melihat keberadaan situs ini tanpa sengaja sama sekali, saat ikut layanan Perpustakaan Keliling yang menuju SMP 1 Bancak, kebetulan mobil melaju perlahan. 
Blusukan tak terduga : Yoni Santren
     Posisi saya melihat ke arah kiri dan..... Pandangan saya terkunci sebuah batu di depan mushola. 
    Segera saja saat perjalanan pulang saya minta berhenti sebentar mampir di Masjid Ar Rohman Dsn. Santren ini. Namun Celakanya, HP saya baterai nya habis. Apa boleh buat, saya minta teman saya untuk foto pakai hape nya, walaupun hasilnya ya begitulah....
    Karena gambar yang kurang jelas, tak maksimal itu pula yang menjadikan saya berjanji, suatu saat pasti akan kembali ke sini. Sekalian Nyari Arca Nandi di Ds. Lembu. Saat ketemu guru SMPN 1 Bancak tadi bilang, Kalau ke Lembu : "Jalannya seperti mencari surga", jelas beliau. menggambarkan betapa sulitnya medan menuju lokasi.
     Finally, Akhirnya kesampaian juga. Masih bersama Lek Suryo , sudah menjadi sebuah kebiasaan, bahkan kebutuhan bagi kami. Hari Kamis menjadi hari wajib blusukan. Setelah bertanya ke tujuan blusukan baru kepada beberapa rekan, namun tak ada yang memberikan jawaban yang jelas. Terngiang ingatan ada Arca Nandi di Desa Lembu Kecamatan Bancak, sekalian 'tandhoek" blusukan Yoni Santren.
    Jadilah, Melalui Jalur Bawen- Tuntang (berangkat dari perpus Ambarawa), kemudian saya titip motor dulu di Tuntang: alasanya biar bisa dokumentasi efektif rute, padahal sebenarnya saya tak mau capek.... hehehehe. sori lek.) 
Masjid Ar Rohman Santren Bancak
    Dari Tuntang, Melewati kecamatan Bringin, Kemudian setelah SMPN 1 Bringin Maju Terus kira2 1km ada pertigaan ambil ke kanan. Bila Lurus menuju Kedungjati Grobogan. Ikuti jalur tersebut sampai ketemu dengan Dewa Wonokerto. Kemudian susuri jalan perlahan. Cari Masjid Ar Rohman Dusun Santren.
    Dan yoni itu ada di halaman masjid, bedampingan dengan Tiang Listrik : 
Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak : Di Halaman Masjid

      Kondisi Yoni sudah "di oprak' habis-habisan, Di Plester, di Cat, Cerat di potong bahkan dipasangi pelat besi diatasnya.
Saat saya disini keduakalinya, ketemu dengan warga. "ooo... watu itu dulu ada di sawah pinggir desa, kemudian oleh Wali Mertongasono dipindah ke halaman masjid ini. 
     Masih beruntung, daripada Yoni ini dihancurkan, batin saya.
Cerat di potong, kemudian dihaluskan dengan ditambah semen, seperti penampang atas yoni yang di plester pula. 










 Yoni di Cat










Yoni di beri plat besi



Entah maksudnya buat apa.....











   Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita . Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga. (Sayangnya Lubang tempat lingga sudah ditutup plester semen)
Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak


     Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi.

    Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. (Cerat Dipotong)

   Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. 

    Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
kode inventaris Yoni Santren

    Yoni Situs Santren Desa Wonokerto Kecamatan Bancak kabupaten Semarang ini sudah di Inventaris pihak terkait, namun baru sampai tahap ini... entah selanjutnya....


   


Blusukan ke dua... bersama Lek Suryo

Mari Lestarikan Tinggalan Leluhur ini


Save This... Not Oly a Stone...


+ untuk sementara saya menyimpulkan ini adalah yoni, yang mungkin saja bila plester itu dihilangkan bisa saja umpak atau lapik arca..... mohon maklum.

++Perjalanan berlanjut ke Desa Lembu, Masih di Kecamatan Bancak...tunggu link kisahnya....

Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang

Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
Kamis, 21 Januari 2016
   "Jalan Rusak, Naik turun, licin dan jauh......" seorang bapak menjelaskan kala itu. "Seperti jalan ke Surga" : kata informan tentang Dsn. Lembu Bancak Kemarin... Kalimat itu pula yang membuat saya menunda-nunda penelusuran ini. tapi akhirnya ---
    Kamis wajib Blusukan menjadi cara saya untuk menelusuri area yang sejak lama diangan-angan. Dan Partner saya masih Lek Suryo, Blusukan ini lanjutan menelusuri Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak.
mantap rasa
     Jam Makan siang tepat kami sampai di Bancak, isi perut sebentar, Mie ayam murah meriah sambil tanya rute dan medan.
mie ayam mantap rasa Bancak
gambar 1
    





    Sedikit melegakan, jawaban dari penjual mie ayam, "Jalan memang jauh mas, tapi ga separah itu kok, sudah di beton semua...." (saya cerita petunjuk yang kudapat sebelumnya.) Setelah rehat sejenak, kami lanjutkan. 
     Sesuai petunjuk yang kami dapat tadi, dengan jalan yang ke arah susukan, melewati alas jati dan papan nama masuk jalan ke Makam keramat " Simbah wali bayi wali ragas rogo". Sekitar 200m kemudian ketemu dengan Petunjuk (gambar 1) Tandon air. 
      Tandon air biru dipinggir jalan ini. Setelah tandon air ada jalan ke kiri menurun, jalan sudah lumayan (tidak seperti bayangan saya : sudah cor2-an.
gambar 2
    Ikuti jalan itu, melewati hamparan sawah, menyusuri pinggir sungai, melewati jembatan dan menembus hutan jati milik warga. Sampai kemudian ketemu dengan pertigaan (gambar 2).
   Sungguh suasana sangat alami dan menyejukkan mata. Dari Pertigaan yang ada Patung Lembu/ Kambignya itu.... sobat sudah dekat. Lumayan untuk merecharge semangat kembali....
    Pas di Perempatan saat kami berhenti dan memutuskan untuk bertanya kembali, ternyata... Situs itu ada di depan mata kami
Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
   Akhirnya sampailah kami....
    
     Situs Berada persis di area halaman rumah Bapak Waji.                    Seperti info dari Situs budaya lokal (yang sekarang sudah hilang situs tersebut, merger instansi nampaknya)...  Secara detail informasi yang terpampang :

       Patung Nandi
Ukuran :
  • Panjang : 35 cm
  • Lebar : 17 cm
  • Tinggi : 24 cm
Patung Arca 
  • Panjang : 22 cm
  • Lebar : 19 cm
  • Tinggi : 22 cm
     Kedua Arca ini berada di halaman rumah warga yaitu Bapak Waji. Kondisi kedua arca tidak utuh. Bagian wajah rusak sehingga tidak dapat diketahui identitas arca. Sedangkan untuk arca lembu bagian wajah juga sudah rusak.  (begitu bunyi info tersebut)
Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
     Keadaan situs saat ini sungguh menggembirakan bagi saya, walau kedua arca sudah tanpa kepala (namun perhatian warga begitu nyata) dengan di buatkan rumah arca. Juga atensi beberapa warga yang mendekat saat saya meng'eksplor' situs ini. 
gambar 3 :Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak 
   Sungguh membanggakan warga Dusun Lembu ini, Sudah tahu pentingnya menjaga tinggalan leluhur demi pengetahuan anak cucu kelak (narasi satu paragraf yang saya simpulkan dari percakapan dengan warga). Nampak di gambar 3, beberapa warga ikut menemani kami serta menjadi sumber informasi bagi kami.
     Video Amatir saat kami di Situs Lembu, Kecamatan Bancak : 


    Yang menarik bagi kami, (bahkan saya sempat membawa sebagai oleh-oleh) adalah batu lempeng yang datar. Saat saya bertanya pada warga : ooo batu itu memang banyak... biasanya ditemukan warga saat mengolah ladang, konon sebagai tatanan untuk jalan supaya rata... Spontan saya takjub, sangat amazing,, bila benar.... sudah tinggi lah peradaban nenek moyang kita..... paving jalan modern sekarang tak ada apa - apanya dengan jaman itu......--- bila di hubungkan dengan kondisi/ ciri khas peninggalan yang berada di tengah.... Letak geografis Lembu bancak ini memang logikanya ada di jalur lalu lintas masa itu...... W...O..W!!!! 

      Blusukan Bersama Lek Suryo
saya (kanan) dan lek suryo di Lembu Bancak Kab. Semarang
Mari Lestarikan Tinggalan Leluhur ini
was here : dusun lembu bancak
  Save This... Not Only a Stone...