Tampilkan postingan dengan label arca. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label arca. Tampilkan semua postingan

Jumat, 22 September 2017

Arca Nandi Di UKSW Salatiga

Arca Nandi Di UKSW Salatiga
      Jumat, 21 September 2017, kesempatan langka seperti hari ini sangat jarang saya dapatkan. Seperti seribu tahun sekali baru muncul... bagaimana tidak, rutinitas hari Jumat,  yang biasanya ada saja agenda di kerjaan, jadwal anter jemput anak,  dsb. Namun, kali ini mumpung anak libur plus agenda kerjaan kosong ya akhirnya niru aja rekan yang lain, Kode 7.0.3. ( Maaf ini kode rahasia) sekali kali lah.
Arca Nandi Di UKSW Salatiga
     Bermula dari informasi rekan, "Ada barang bagus ada  patung sapi di depan cafetaria UKSW", kata rekan tersebut, yang sebenarnya sudah sejak lama saya wanti - wanti saat yang bersangkutan bercerita saat itu mulai jadi Dosen di UKSW. Saya minta tolong dicarikan informasi keberadaan watu lumpang di area kampus.
      Diluar dugaan, setelah beberapa tahun berlalu, saya sampai lupa permohonan saya. Kang Pram ini ngabari, bukan yang saya maksud tapi tetap malah diluar ekspetasi saya : keberadaan Arca Nandi.
Ditambah beberapa hari lalu mas Dhani pamer blusukan dalam diamnya, dalam, penelusuranya ternyata mendapatkan sedulur anyar dalam perwatuan, salam kenal mas Sabda Alam (berjumpa di shopping center Salatiga namun tak sempat bertegur sapa, lain kali semoga masih berkesempatan di guide beliau).
Jadilah, penelusuran kali ini dalam rangkaian beberapa naskah, setelah berkoordinasi dengan The Partner Lek Suryo, kemudian berangkat dari perpustakaan Ungaran jam 9 bersama rekan Kode 7.0.3 mas Eka W. Prasetya, mampir di Tb. Dhanny Putra Karangjati, dengan maksud memaksa beliau jadi penunjuk arah.
Detail Arca Nandi Di UKSW Salatiga
      Singkat cerita, kami janjian bertemu di depan UKSW. Mencoba percaya diri masuk ke UKSW karena tentu saja usia kami nampak tanggung.... dimana mana berlalu lalang terlihat lebih segar. Achhh... saya pribadi jadi teringat jaman kuliah dulu.
     Kejadian lucu, jika saya dan Mas Eka WP, masih cocok lah masuk ke sini (walaupun usia tak mampu kami pungkiri) kaos berkerah, sepatu kets, Mas Dhanny celana pendek sandal nyumbang.... wkwkkwkw... Lek Suryo pake batik!!!, Cinta batik memang oke sic.... mmmmmwkwkwkkw.
Arca Nandi Di UKSW Salatiga
     Kami tertawa bersama, mentertawakan diri kami sendiri seperti alien di alam lain... wakakakak.  Sayang sekali momentum ini terlewat untuk kami dokumentasikan.
     Posisi kami sudah didepan Arca Nandi UKSW, Kami seperti berjamaah untuk jaim, tak seperti biasanya langsung jeprat-jepret cuek. Hahhaha. Hanya saya dan Lek Suryo yang nekat.
     Arca Nandi di seberang jalan masuk mobil, di seberang cafetaria UKSW.
     Arca Nandi sudah mengalami rekondisi, dari bekas cat sudah lebih dari 2x berubah warna, terlihat sisa cat hijau di bawah cat hitam yang mengelupas. Tak lagi eksotis memang.
     Tapi patut disyukuri, kepala arca masih utuh, walaupun 'tuannya' tak nampak lagi, maksud saya yang biasanya menyertai: seperti arca siwa,  lingga yoni lapik, ataupun struktur batu bangunan pemujaan masa silam. Nandi atau lembu = sapi adalah wahana dari dewa Siwa.
      Keberadaan Situs di area pendidikan mengingatkan saya akan Yoni Don Bosco yang digunkan untuk pembelajaran anak didiknya. Namun di UKSW ini saya tak tahu...... semoga ada pembaca yang tahu bagaimana.. hehehe,  serta menyadarkan saya harus segera ke Candi Kimpulan yang berada di area Perpustakaan UII Yogyakarta. Semoga segera terlaksana.

Video Amatir : 

     Maturnuwun Kang Alberto Pramukti, infonya... Salam Seduluran.

Gaya Sokyess... Mahasiswa Out of the Day :
Arca Nandi UKSW
     Salam pecinta situs dan watu candi, Penelusuran Berlanjut.... Ke Petirtaan Tlogo Pabelan
SSDRMK : Arca Nandi Di UKSW Salatiga

#takperlutenar

Kamis, 24 Agustus 2017

Arca di Balemong Resort Ungaran : Blusukan di tempat yang nyaman

Arca Nandi di Balemong Resort Ungaran
Kamis, 24 Agustus 2017. Kemisan never stopped!. walau sang partner PHP.. hehehe
Penantian panjang dan saya hanya mengira naskah ini hanya impian saja. Bagaimana tidak, destinasi yang saya inginkan untuk telusuri ada di sebuah lokasi diluar jangkauan kemampuan saya. Walaupun tiap hari saya pulang pergi melewatinya, karena rumah saya di Gunungpati, hanya melirik saja "kapan saya bisa masuk" : begitu angan saya.
Informasi yang saya terima tentang keberadaan arca di lokasi ini sudah sekitar 3 tahun lalu. Salah satunya status dari rekan di facebook sekitar tahun 2015. Mas Andrew, akhirnya saya kesini mas....
Namun baru hari ini, saya bisa menyambanginya. Itupun melalui proses yang tak mudah. Ceritanya begini …..
Ketika tempat kerja, perpustakaan mendapatkan undangan untuk berkegiatan di Balemong oleh perpuseru CCFI, maka perasaan saya saat itu adalah sebuah doa yang terjawab. 
Kegiatan tersebut dimulai pada hari Rabu 23 s/d 24 Agustus 2017. Saking gembiranya, hari Rabu saya berusaha untuk datang lebih awal, namun malang tak dapat saya tolak. Tepat sesampainya di Gerbang masuk perpustakaan Ungaran di Alun Alun Lama. Badan saya terasa ada yang tak beres, mata berkunang-kunang alias blawur tanda meriang.
Singkat cerita, setelah mengeluarkan semua makanan yang saya makan saat sarapan serta yang saya makam dari tadi malam, akhirnya saya pulang diantar rekan kerja. Aneh-nya (maaf agak jorok), tepat didepan Balemong saya muntah lagi di atas mobil.. untungnya sesaat sebelum mengotori dalam mobil tas ransel berhasil saya saut  dan berhasil mutah didalam tas ransel saya.. heheheh… maaf.
Kandaslah hari ini saya ketemu dengan Arca di Balemong resort.
Belum menyerah, saya segera mungkin berusaha memulihkan energi agar hari Kamis, 24 Agustus saya bisa menghadiri hari terakhir kegiatan. Jujur saja motivasi terbelah antara menghadiri kegiatan dan melihat arca tersebut, tentunya prosentase lebih besar yang saya sebut terakhir,… hehehe.
Dan Akhirnya,
Arca Nandi di Balemong Resort Ungaran
“Beberapa patung buatan baru mas, dari perajin seperti di Muntilan, Bali dan Mojokerto. Tapi banyak yang asli seperti Arca Sapi yang ditengah halaman tersebut” jelas seorang OB saat saya tanya. Sang pemilik yang konon adalah warga Negara Belanda (antara heran dan gemas) kok ya lebih merawat… lebih menjaga budaya kita. Dia membuat konsep bangunan jaman kuno dengan mayoritas kayu dan batu sebagai bahan struktur bangunannya yang menjadikan suasana di Balemong sangat njawani, apalagi dibelakangnya berdiri Gunung Suci Ungaran (pada masa itu).
Tentu saja, menyimpan arca untuk kepentingan pribadi bahkan komersial (hiasan) pasti juga bukan tindakan yang bisa dibenarkan, tapi kemungkinan si holander ini pun memperolehnya dari kolektor lokal pribumi. Salah tapi mending-lah menurut saya, daripada di lokasi asli : insitu tapi di-gepuk, dibuat talud, di pasang keramik di cat, dsb, perlakuan kita malah nyatanya memang banyak yang begitu. (contohnya Yoni di Situs Njambon Ungaran ; lokasi yang tak terlalu jauh dari Balemong)
Saya malah apresiasi, atas konsep seperti ini….
Arca Nandi di Balemong Resort Ungaran
Intinya saya tak akan membahas salah atau benar, hanya ingin membagikan cerita saya menjumpai beberapa arca di Balemong Resort Ungaran ini. Itu saja. Karena salah atau benar ada instansi yang berwenang yang menentukan.
Setelah waktu istirahat, saya kemudian memanfaatkan untuk mendokumentasikan beberapa arca yang terlihat pandangan mata.
Arca Nandi
Arca Nandi di Balemong Resort Ungaran
Arca Nanddi dari belakang;
Arca Nandi di Balemong Resort Ungaran
Arca Dewa Brahma, Catur muka





























































Arca  
(Sampai naskah ini saya unggah saya belum ketemu informasi tentang nama arca ini, Saya menunggu informasi tentang arca ini ... dari pembaca yang berkenan )




Di beberapa titik ada batu bata yang berukuran jumbo : banon.
Batu Bata jumbo di Balemong Resort Ungaran


Salam Nyandi
Arca Nandi Balemong Resort Ungaran

Jika bukan kita yang melestarikan, Siapa Lagi…???

Minggu, 23 Juli 2017

Blusukan Syawalan 1438 Komunitas DEWA SIWA : catatan Perjalanan

Poster Blusukan Syawal 1438H by Wahid Cahyono
     Minggu, 23 Juli 2017. Kegiatan bertajuk "Blusukan Syawalan 1438H" ini adalah gawe dari Komunitas Pecinta Situs dan Watu Candi DEWA SIWA yang rutin diadakan. Penelusuran rame rame para anggota komunitas. Didahului dengan rembugan  destinasi oleh Tim kecil, didapatlah 11+ situs di area Boja Kabupaten Kendal. Yang tentunya pada masa itu mungkin tak ada sekat batas wilayah karena masih satu wilayah kerajaan kuno di masa Hindu Klasik.
     Setelah pengumuman dibuat, kali ini kreatif si pembuat poster "Dengan konsep natural hasil inkripsi", kata Lek Wahid. Padahal kami yakin penyebabnya bukan itu, haghahhag... Kumpul di Rumah rekan Anggota komunitas yang memang rumahnya di area Boja mas Beny. Jam 8 pagi, Walaupun pada kenyataannya, waktu memang belum bisa kami kalahkan.... hahahha... Dengan korlap Mas Imam alias Raden Naya Genggong.
     Dengan inisiatif beberapa rekan, janjian dan memilih rute sendiri sebelum kumpul di rumah mas Beny, saya juga menawari bagi yang memilih rute lewat Gunungpati, saya persilahkan transit di rumah saya. Kemudian mampir di Yoni Pragulopati
Dan Hari H
     Jam 8 pagi lebih 20 menit bu Noorhayati asal ambarawa muncul di rumah, kemudian disusul Mas Romi yang berdomisili di Mranggen Demak. Beberapa saat menunggu rekan lain; Eka WP Ungaran... yang beberapa saat kemudian Ternyata putranya meriang disusul istri dan ibu nya, sehingga mengurungkan keikutsertaan, semoga cepat sembuh kang..., beberapa rekan lain belum ada kabar.
     Karena sudah siang, kami memutuskan untuk berangkat menuju titik kumpul. Kali ini saya formasi lengkap ; saya istri dan kedua anak (apa boleh buat, tak enak rasanya liat ekspresi si kecil jika ditinggal dan dititipkan, walaupun nanti terlihat paling rempong). Dari rumah, sesuai janji saya mampir dulu ke situs Yoni Pragulopati.
di Pragulopati : Romi dan Noorhayati
     Detail ada link di naskah ini : Situs Yoni PRAGULOPATI.
     Dari Situs Pragulopati, arah menuju Rumah mas Beny sama dengan arah menuju wisata berkuda Santosa Stable.  (--- dan Beberapa situs link 1 dan 2) yang menjadi destinasi kali ini.
selfi by Bu Noorhayati
di apit Istri saya dan istrinya Mas Hendrie
      Kurang dari 15 menit kemudian kami sampai, yang ternyata kami adalah rombongan pertama.
yang duduk di luar rumah : Istri mas Hendrie
foto by suryo
    Sambil berbincang dan menghabiskan sajian, selfie dulu, request bu Noorhayati.

     Personel yang bergabung, setelah itu sekaligus berturut turut datang ke rumah mas Beny : Saya+, Mas Romi, Bu Noor hayati, Mas Hendri+, Suryo Dona, Mas Imam, mbak Derry+. (+ berarti dengan keluarga)
Belakang : ben, Derry, Jagad, Suryo, Romi, Hendri, nafis, Imam, Saya, maria, Bhumi
foto by istrinya Mas Hendrie
di Depan Rumah Mas Beny
     Sepengginang waktu, kemudian kami memutuskan untuk memulai blusukan sambil memantau jalur komunikasi barangkali lek Wahid dan lek Trist serta yang lainya ada  menyusul :
Destinasi 1 :
     SITUS CANDI SURINGGONO alias Waktu Pande. Saya hanya akan menyajika kisah blusukan lebih banyak dengan gambar. Untuk detail lokasi dan sebagainya klik link nya ya.... (soalnya sudah secara pribadi saya kunjungi).
Menuju Watu pande ; Beny, Noorhayati, Romi, Derry, Imam dan Suryo : foto by Beny
     Sementara rekan lain dengan gagah berani, melalui medan terjal Saya dan keluarga serta mas Hendri menyerah, dan menunggu di bawah. 
    Kalo saya jelas motor tak akan mampu plus momong 2 bocah tak tega rasanya ninggal istri handle sendiri. 
     Kalo alasan Mas Hendrie... hmmmm.  Tanya sendiri.... wkwkwkw.
     Di Situs candi Suringgono, yang menuju lokasi ; Mas Beny + , Suryo Dona, mas Imam, Mas Romi, Mbak Derry+.
Motornya Suryo Dona
     Hot pic.... entah apa maksudnya motor blusukke di lubang tengah jalan berlumpur. 

"Mungkin dia lelah"



Bu Noorhayati








ini apa lagi, selfie njuk kon pie? ga ngrewangi malah ceria senyumnya... liato ekspresi jaket biru : suryo dona ?







Yang sampai Watu Pande, 
Belakang : Imam, Suryo, Noorhayati, Nafis, Romi, Gilang, Derry.
Selfie by Beny
di Situs Watu Pande
Sementara saya : 
Istri, Bhumi dan Jagad



















judulnya Bahagia itu sederhanya 

Lanjut,
Destinasi 2 :
     YONI SITUS PASIGITAN, kali ini  saya+ tak mau ketinggalan, kemudian Mas Hendri, Mas Imam,  mba derry+, Mas Beny+, Mas Romy+, bu Noorhayati.
Selfi by Beny, Posisi Belakang : ki-ka Gilang, Jagad, Noorhayati, Romi, Hendrie
with tongsis : Beny,
DepanImam, Suryo, Derry, Nafis, Saya
     Tak ada kejadian iconik di sepanjang jalan menyusuri pematang sawah walau salah satu dari kami biasane nyemplung, ngglundung, atau sejenisnya. Padahal saya sudah on shoot camera ... dan ini yang menyebabkan baterai hp saya mati. 













Yang saya dapat cuman 2 foto itu 

Destinasi 3
     YONI KLIRIS, sayangnya dilokasi ini Mas Hendrie+ harus pulang menyudahi blusukan rame2 ini, karena panggilan pak lurah katanya saat berpamitan dengan Suryo Dona,  "sayang mas... padahal +nya njenengan belum akrab dengan watu... belum addicted"
Yang Moto gilang, di Yoni Kliris : Berdiri  ki-ka : Noorhayati, Suryo Dona, Romi, Imam
Duduk : Jagad, Saya-Istri dan bhumi, Beny+nafis
     
     Di sini pula kami, dapat kabar dari seberang, lek Wahid urung ikut serta karena anake rewel minta ke situs bermain, ... ke Taman Unyil Ungaran, padahal katanya sudah rencana menuju Rumah Mas Beny.. Yach... si pembuat poster kreatif itu tak ikut. 
      Beberapa kecewa namun memahami... karena anak e ki mesti dikon mboke... lha po wani vs mboke? Nasib mu lek....  wkwkwkkw.




hot pic,  
Gilang, derry, Beny, Noorhayati, Suryo, Romi, Imam
di Situs Kliris
     Kumpul, ngemil dan istirahat bareng, sunggung suasana yang bikin kami sering merindukan kebersamaan.

lanjut, 

Destinasi 4
 Beny, Nafis dan Imam di Masjid Tambangan : foto by Imam
     YONI TAMBANGAN, Yoni yang teraniaya . Bagaimana tidak cermat dirusak, penumpang atas di semen, di cat dan alih fungsi untuk pasang bambu lampu penjor (hias). Mungkin itulah penyebab mengapa tak ada satupun dalam pantauan saya yang berfoto dengan Yoni ini. 
     Kecewa pastinya, laper mungkin atau malu bisa juga. Saat di sini memang banyak orang. Tapi apa iya cah DS jika sudah ketemu watu candi masih tahu dimana malu itu berada????

Lanjut,
Destinasi 5
     YONI CANGKIRAN, saat rombongan datang yoni cangkiran terkunci gerbang. Namun pertolongan ajaib datang dari rumah di depan situs. "Yang bawa kunci rumah depan sana mas", tunjuknya. 
Romi selfie dengan 2 anak kecil yang membantu kami
    Dua orang anak,kecil tersebut dengan bu Noorhayati yang tampil terdepan meminjam kunci. Soalnya yang lain sudah yakin kemampuannya... pasti dipinjami lah. 
     Karena kebaikan tersebut, saya memutuskan untuk masing-masing satu striker kebanggaan : DEWA SIWA, yang tanpa saya diduga langsung ditempel di kaca rumahnya : terlihat difoto selfi mas Romi.

Ssdrmk : direbut Bhumi
Maaf ya saya foto disini.

berdiri ki-ka : Beny, imam, Gilang, derry, Suryo
duduk ki-ka : Romi, Nafis, Maria, Jagad, Saya, bhumi,  adik lokal, Noorhayati
di Situs Cangkiran
     Berfoto di sini dulu, dibantu salah satu adik tersebut...
Dhany Putra
     
     Saat kami keluar gang dan menunggu Pak Yopie, eh juragan keset datang... : Mas Dhany+. 
      
     Karena mas Dhany datang tepat didapatkan akan melanjutkan perjalanan, kami mendapuk Mas Beny untuk menemani kembali ke Yoni Cangkiran, sementara yang lain melanjutkan perjalanan.

"Nasibmu Mas, Hanya Melihat dari luar... tapi lumayan lah dapat menyentuh cerat ...."


















Destinasi 6
     YONI KARANGMANGGIS, beberapa kali kesini mungkin yang menjadikan empunya rumah sangat ramah kepada kami, dimana yoni berada di halaman. Tambahan crew datang satu lagi, sugeng, pripun kabare pak Yophie, beliau senior yang penuh semangat. Masih Pakai seragam, dan konon setelah blusukan akan kerja lagi. wow., semangatnya 110%.
ki-ka ; beny, Dhany, Derry, Romi, Gilang, Suryo Dona, Noorhayati, Nafis, Yophie, Saya dan Imam : foto by beny 

Derry Aditya : di yoni Situs Karangmanggis
      Hot pic, ternyata tak bisa menahan lapar beliau, hmmm Gilang anake makan kripik singkong, (tertutup sebagian siku) sementara mbokne makan nasi ayam... tega banget..wkwkwk : 










lanjut, 
Destinasi 7
     SITUS CANDI NGLIMUT, situs yang hampir 95% ini tertutupi lumut tetap menarik hati bagi kami.


Lanjut,
Destinasi 8
     PETIRTAAN GONOHARJO, awalnya destinasi terakhir atau puncak tujuan Blusukan Syawalan 1438H ini adalah Candi Argosumo berbonus Air Terjun. Namun kenyataan tak mampu dipungkiri. Ternyata mayoritas dari kami tak mampu.
Berendam di Air Panas
     Akhirnya kami sepakat untuk merevisi tujuan kami, petirtaan gonoharjo. Dalam perjalanan, mbak derry walau sudah sepertiga jalan ternyata balik arah. Mungkin takut kaki bergerak tak terkontrol akhirnya menggelundung... mungkin lo ya. 
      Soalnya saya tak tahu alasan yang sebenarnya.
      Jadilah hanya beberapa yang bertahan di destinasi akhir ini. Saya+, Mas Beny+, Mas Imam, Pak Yophie, Suryo Dona, Gilang anaknya mba derry,  Mas Romi dan Bu Noorhayati.











SALAM PERADABAN.
     Saatnya mengakhiri.... bukan berapa situs tujuan kami... tapi keluarga menjadi muara misi kami. SALAM nyandi.
wajah lempoh
belakang : ki-ka, Dhany, Beny, Derry, gilang, Yopie, Saya, Suryo Dona
Depan,  Noorhayati, Nafis, Imam, Romi

Jagad di boncengke Suryo Dona : Matursembahnuwun
Nb : 


  1. Ada satu lagi keluarga dewa siwa yang pada saat hari H tak ada kabar kenapa tak ikut....padahal beberapa hari sebelumnya semangatnya nggegirisi.. semua merindukan dia.... maksud saya teh kotak nya..... haghaghag.
  2. Saya melalui catatan ini mengucapkan terimakasih kepada Suryo Dona... yang sudah ikhlas saya repoti untuk mboncengke jagad. Semoga kebaikanmu dibales yang kuasa lek...
  3. Trimakasih juga kepada Mas Romi, selama berendam sudah berkenan Momong si cilik tapi gendhut Bhumi 
Bumi digendong Mas Romi





---Tamat.---