Kamis, 03 Juni 2010

BAHAN RUJUKAN


DEFINISI BAHAN RUJUKAN
BAHAN RUJUKAN : Koleksi bahan pustaka yang memuat informasi mengenai hal tertentu.
Menurut :
Sri Marnodi : Sumber-sumber dasar yang bisa dipakai untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan rujukan.
American Library Association Glossary of Library Terms :
(1)    Sebuah buku yang disusun dan diolah sedemikian rupa untuk digunakan sebagai sumber menemukan informasi tertentu dan tidak untuk dibaca secara keseluruhan
(2)   Sebuah buku yang penggunaannya terbatas dalam gedung perpustakaan
Harrod’s Librarian Glossary :
(1)   Buku-buku seperti kamus, ensiklopedi, kamus ilmu bumi, buku tahunan, buku petunjuk, bibliografi, dan abstrak. Kesemuanya disusun guna memberikan informasi tertentu dan lebih dimaksudkan sebagai sekedar sumber acuan ketimbang untuk dibaca secara keseluruhan.
(2)   Buku yang disimpan untuk dijadikan sumber informasi yang tidak diperkenenkan digunakan di luar gedung perpustakaan.
Jadi bahan rujukan sangat bermanfaat sebagai acuan dalam memberi  jawaban terhadap pertanyaan yang dihadapi.
Menurut Irawati Singarimbun, bahan rujukan dikelompokkan menjadi 2 jenis :
1.      Bahan rujukan yang memberikan informasi langsung contoh : kamus, ensiklopedi, direktori, almanac, sumber biografi, peta, buku statistic.
2.      Bahan rujukan yang memberikan petunjuk kepada suatu sumber informasi contoh :Katalog, bibliografi, indeks, abstrak.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa KOLEKSI RUJUKAN adalah koleksi bahan pustaka atau contoh-contoh bahan, baik yang dimiliki oleh perpustakaan maupun yang berada diluar perpustakaan, dan digunakan sebagai bahan untuk mendapatkan informasi tertentu.
MANFAAT KOLEKSI RUJUKAN UMUM
  1. Memberikan keterangan atau penjelasan langsung dan mendasar tentang sesuatu hal yang ingin diketahui.
  2. Perbendaharaan kata menjadi bertambah, tidak hanya tentang kata atau istilah, tetapi mengerti dasarnya, asal kata, penggunaan, pengucapan, sejarah, padanan kata, lawan kata dll.
  3. Dapat mengetahui seluk beluk serta keadaan suatu negara atau tempat-tempat lain didunia.
  4. Dapat mengetahui daftar riwayat hidup tokoh-tokoh terkemuka dan terkenal didunia maupun nasional termasuk karya  penghargaan, pengalaman, dan kiat mengarungi hidup mereka.
  5. Ketrampilan memanfaatkan bahan rujukan meningkat
  6. Untuk menunjang penelitian yang sedang dilaksanakan, misal memanfaatkan data dari statistic, peta dan lain-lain
  7. Lokasi daerah terpencil atau pulau yang tidak terkenal dapat dengan mudah diketahui.
  8. Bagi pustakawan, sarana bahan rujukan merupakan yang penting untuk membantu pemustaka dalam mencari informasi yang dibutuhkan.
Hal yang perlu diperhatikan ketika hendak menggunakan bahan rujukan adalah:
-          Cakupan atau ruang lingkup isi dokumen
-          Cara penyusunan
-          Kemutakhiran informasi
-          Membaca petunjuk cara menggunakan bahan rujukan tersebut jika ada petunjuknya
-          Memiliki pengetahuan tentang ciri-ciri bahan rujukan sehingga dengan mudah dapat mengenali bahan – bahan rujukan tersebut.
JENIS-JENIS BAHAN RUJUKAN
Bahan rujukan umumnya dikelompokkan menjadi :
  1. Bahan rujukan yang memuat informasi mengenai istilah
  2. Bahan rujukan yang memuat informasi mengenai sumber kepustakaan (literature)
  3. Jenis bahan rujukan lainnya (buku petunjuk/buku pegangan, sumber biografi, sumber geografi, direktori, statistic, buku tahunan, terbitan pemerintah dan badan-badan internasional)


KATALOG
                Daftar baik berbentuk kartu, lembaran, buku atau bentuk lain yang memuat informasi mengenai bahan pustaka atau kepustakaan yang terdapat pada suatu tempat, yakni perpustakaan atau lembaga informasi.
Katalog berasal dari bahasa latin “Catalogus” yang artinya daftar. Daftar yang dipersiapkan untuk tujuan tertentu seperti katalog pameran, katalog perdagangan dan lain-lain.
Kartu Katalog : Daftar koleksi yang dituliskan pada kertas berukuran 7,5 x 12,5 cm.
Katalog perpustakaan berarti daftar koleksi milik perpustakaan yang disusun secara sistematis.
            Dengan katalog tersebut akan memudahkan pemakai / pemustaka untuk mengenali dan mencari atau menelusur koleksi yang dimiliki suatu perpustakaan.
            Menurut Charles Amy Cutter seorang pustakawan, tahun 1876, menyatakan
TUJUAN KATALOG
  1. Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku berdasarkan :
a.       Pengarangnya
b.      Judulnya
c.       Subjeknya
  1. Menunjukkan buku yang dimiliki:
a.       Oleh pengarang tertentu
b.      Berdasarkan subjek tertentu
c.       Dalam jenis bahan tertentu
  1. Membantu dalam pemilihan buku:
a.       Berdasarkan edisinya
b.      Berdasarkan karakternya
MANFAAT KATALOG
  1. Sebagai sarana untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada di perpustakaan:
  2. Untuk mengetahui buku-buku apa yang ada di perpustakaan lain (dari catalog perpustakaan lain)
  3. Untuk mengetahui buku-buku apa yang beredar di pasaran (dari catalog penerbit)
  4. Untuk mengetahui buku-buku apa saja yang ada dan diterbitkan disuatu Negara (catalog nasional)
  5. Sebagai sarana pemilihan koleksi untuk perpustakaan
  6. Sebagai sarana promosi buku bagi toko buku/penerbit
BENTUK KATALOG
Pada dasarnya catalog memiliki bentuk bermacam-macam : berbentuk kartu, lembaran kertas, buku, mikrofis dll.
  1. KATALOG KARTU
            Katalog bentuk kartu merupakan catalog yang paling banyak digunakan di perpustakaan karena memiliki kelebihan :
  1. Mudah dibuat
  2. Bahannya mudah didapat,
  3. Mudah menambahkan yang baru atau mengurangi catalog apabila tidak terpakai.
  4. Lebih tahan lama

Pola pengetikan kartu catalog dan bagian-bagiannya                                                   
Call
Number               Tajuk Pengarang
                                    Judul = judul setara : anak judul / pengarang pertama ; pengarang 2.--Ed.-- nama kota penerbit, nama penerbit, tahun terbit
                                    Halaman romawi, hal arab; ilustrasi; tinggi buku, (Seri)
                                    Catatan
                                    ISBN
                                I. Judul                                  II. Pengarang 1                                  III. Pengarang 2                               1. Subyek
                                                                                    
                               
 
                                                                                                                   12,5 cm




               7,5cm





Menurut SUSUNAN ENTRI/JAJARAN , kartu catalog disusun menjadi 3 jenis yaitu :
  1. KATALOG BERKELAS (CLASSIFIED CATALOGUE)
Katalog ini cara menyusunnya ada 3 cara yaitu :
1.      Sesuai klasifikasi
2.      Menurut Pengarang dan Judul
3.      Menurut Indeks subjek
  1. KATALOG TERBAGI (DEVIDED CATALOGUE), Disusun menurut abjad:
1.      Subjek
2.      Pengarang
3.       Judul
  1. KATALOG LEKSIKAL (DICTIONARY CATALOGUE), Cara menyusunnya semua Judul, Pengarang dan Subjek disusun jadi satu menurut abjad.

SUSUNAN KATALOG
1.     

658
Koo        KOONTZ, Harold
  p                           Principles of management : an analysis of
                managerial functions / Harold Koontz ; Cyrill O’Donnell
                .--3rd ed.--New York, McGraw Hill, 1964
                                xiii, 637p.; ill., ind., 23cm
                               
                                ISBN : 979-413-439-0
               

                                                                  
                                                    
 
Katalog Pengarang, disusun menurut urutan pengarang secara alfabetis








2.      Katalog Judul, disusun menurut urutan judul secara alfabetis



658                         Principles of management …
Koo        Koontz, Harold
   p                          Principles of management : an analysis of
                managerial functions / Harold Koontz ; Cyrill O’Donnell
                .--3rd ed.--New York, McGraw Hill, 1964
                                xiii, 637p.; ill., ind., 23cm
                               
                                ISBN : 979-413-439-0
                                   

                                                                      
 
 







3.      Katalog Subyek, disusun menurut subyek secara alfabetis atau menurut urutan no klasifikasi
Katalog Subyek 1



658                         MANAGEMENT PRINCIPLES
Koo        Koontz, Harold
  p                           Principles of management : an analysis of
                managerial functions / Harold Koontz ; Cyrill O’Donnell
                .--3rd ed.--New York, McGraw Hill, 1964
                                xiii, 637p.; ill., ind., 23cm
                               
                                ISBN : 979-413-439-0
                                                        

                                    
 
 







4.      Katalog Shelf List, disusun menurut urutan no klasifikasi dari yang terkecil. Katalog ini biasanya diletakkan di bagian pengolahan.


658
Koo        Koontz, Harold
   p                          Principles of management : an analysis of
                managerial functions / Harold Koontz ; Cyrill O’Donnell
                .--3rd ed.--New York, McGraw Hill, 1964
                                xiii, 637p.; ill., ind., 23cm
                               
                                ISBN : 979-413-439-0
I. Judul                                 II. KOONTZ, Harold                         III.    O’DONNEL,        Cyrill.                                    1. MANAGEMENT PRINCIPLES   2. MANAGERIAL FUNCTION
 
 









  1. KATALOG LEMBARAN
            Yaitu catalog yang dibuat dari lembaran-lembaran kertas biasa. Ukurannya lebih besar dari catalog kartu. Yaitu satu halaman kertas folio dibagi menjadi 4. Lembaran-lembaran itu kemudian dibendel menjadi satu, pada covernya ditulis misalnya catalog judul A-C. Satu bendel biasanya berisi 100-150 lembar.
  1. KATALOG BUKU
            Berbeda dengan catalog lembaran, catalog ini satu lembar halaman berisi beberapa judul dan disusun menurut tata susunan tertentu dan dijilid menjadi sebuah buku. Contoh catalog ini adalah KATALOG INDUK
  1. KATALOG MIKROFIS
Katalog ini terbuat dari semacam klise foto. Untuk membacanya memerlukan alat yang disebut microfiche reader.  Cara menyusun bibliografinya seperti menyusun catalog biasa yaitu menurut abjad pengarang, judul dan subjek. Untuk membedakan jajaran, biasanya diberi warna yang berbeda. Misal untuk judul warna Biru, Pengarang warna Merah, Subjek warna Hijau dll.
  1. KATALOG ELEKTRONIK (OPAC)
Katalog ini sudah sangat populer, terutama untuk perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan nasional, dan perpustakaan-perpustakaan yang telah menghadirkan computer untuk pengolahannya.
Kelebihan catalog elektronik :
a.       Sekali memasukkan data ke computer, maka output yang dihasilkan dapat berupa:
b.      Pencarian dapat dilakukan dari berbagai titik : pengarang, judul, subjek, tahun, penerbit dll.
c.       Pencarian lebih cepat
d.      Mudah merubah data
e.       Seluruh jumlah data memerlukan tempat yang lebih sedikit daripada secara manual.
f.       Biaya produksi murah
g.      Ongkos penyebaran murah
h.      Data mudah dipertukarkan
i.        Dapat dihubungkan ke data sirkulasi sehingga pemustaka dengan mudah mengetahui keberadaan dan status buku di rak
j.        Lebih menyenangkan dalam mencari informasi
Untuk membuat catalog ini ada berbagai soft ware yang bisa digunakan seperti: Dbase; Foxpro; MS Access, CDS ISIS; WIN ISIS; TINLIB; VTLS dll
JENIS KATALOG
  1. KATALOG KOLEKSI UMUM
Yaitu catalog yang memuat semua jenis koleksi yang ada di perpustakaan. Sedangkan Katalog khusus adalah catalog yang mendaftar dokumen dalam bentuk khusus (missal khusus majalah, laporan penelitian, brosur dan lain-lain)
  1. DAFTAR TAMBAHAN BUKU DAN MAJALAH
Yaitu suatu terbitan yang dikeluarkan oleh perpustakaan untuk memberitahu kepada pemustaka adanya bahan pustaka baru yag sudah siap digunakan.
  1. KATALOG INDUK
Katalog yang mendaftar bahan pustaka yang dimiliki beberapa perpustakaan yang bergabung untuk melakukan kerjasama.
Fungsi catalog ini member I petunjuk tentang koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan anggota yang tergabung dalam kelompok kerja sama itu.    
  1. KATALOG NASIONAL
Yaitu catalog yang memuat informasi mengenai dokumen yang diterbitan oleh suatu Negara dan disimpan pada suatu lokasi atau perpustakaan tertentu.
  1. KATALOG PENERBIT/TOKO BUKU
Adalah daftar buku yang diterbitkan atau dijual oleh penerbit dan took buku

BIBLIOGRAFI
            Kumpulan daftar yang memuat informasi mengenai bahan pustaka & bentuk publikasi yang lain yang disusun secara logis dan sistematis yang memberi keterangan mengenai : pengarang, judul, tempat terbit, penerbit, tahun terbit, edisi, keterangan wujud dokumen ( halaman, tinggi buku dll)


KAMUS
                Daftar kata dasar dari suatu bahasa yang disusun menurut abjad.
Kamus yang baik disertai : keterangan mengenai bentuk, tanda lafal, fungsi, asal-usul / sejarah, arti, sinonim, antonym, sintaksis, ungkapan tiap kata.
Nama lain kamus :
-          Dictionary (dari bahasa Latin dictio yang berarti frasa/kata)
-          Takarir,
-          Glosari (sering digunakan untuk istilah kamus subjek. Contoh The Librarian’s glossary
-           Leksikon (dari bahasa Yunani Klasik lexicon artinya kamus) , Daftar kata/istilah.
Menurut Isi Informasinya, kamus dibagi:
  1. KAMUS UMUM,  contoh
-           Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
-          Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka             
  1. KAMUS KHUSUS, yaitu kamus yang menjelaskan pada salah satu aspek dari kosa katayang didaftar. Misal kamus sinonim, antonym, dialek. Contoh :
-          Kridalaksana, Harimurti. Kamus Sinonim Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah, 1977 
  1. KAMUS SUBJEK, pada dasarnya kamus khusus juga, tetapi kumpulan katanya hanya berhubungan dengan satu subjek tertentu.
-          Lasa HS. Kamus Perpustakaan. Yogyakarta: Kanisius, 2001
Menurut  Jumlah bahasa yang digunakan, kamus dibedakan:
  1. KAMUS EKA BAHASA
  2. KAMUS DWI BAHASA
  3. KAMUS ANEKA BAHASA (Polyglot)
Menurut Jumlah kandungan entrinya, kamus dibedakan menjadi:
  1. KAMUS SINGKAT, kamus yang memuat kurang dari 80.000 kosa kata.
  2. KAMUS SEDANG, memuat antara 130.000 – 160.000 kosa kata
  3. KAMUS LENGKAP, memuat antara 250.000 – 650.000 kosa kata
Secara umum, penggunaan kamus dibedakan menjadi 3 tujuan :
  1. Sebagai alat rujukan langsung (cepat)
  2. Sebagai standar pembakuan bahasa
  3. Sebagai sarana bantu untuk pengkajian bahasa




ENSIKLOPEDI
            Bahan rujukan yang menyajikan informasi secara mendasar namun lengkap mengenai berbagai masalah , mengenai berbagai ilmu pengetahuan. Atau dengan kata lain ensiklopedi menampung semua topic, peristiwa, fakta bahkan dapat menjawab pertanyaan mengenai apa, siapa, bagaimana, dan dimana peristiwa terjadi.
Bobot ilmiah ensiklopedi ditentukan oleh penulis artikel yang ahli dibidangnya dan reputasi penerbitnya.
Untuk menjaga kemutakhiran isi dari ensiklopedi, biasanya dibuatkan buku tahunan, yaitu buku suplemen dari ensiklopedi yang terbit tiap tahun, sampai edisi ensiklopedi berikutnya terbit.
Ensiklopedi dibagi menjadi :
1.      ENSIKLOPEDI UMUM/NASIONAL
Yaitu ensiklopedi yang berisi informasi dasar tentang hal-hal, abstraksi, konsep atau kejadian umum.
Contoh :    Ensiklopedi Indonesia. Jakarta : Ichtiar Baru – Van Hoeve, 1986
                  Pringgodigdo, A.G. Ensiklopedi Umum. Jakarta : Kanisius, 1973
                  Ensiklopedi Nasional Indonesia. Jakarta : Cipta Adi Pustaka, 1989
2.      ENSIKLOPEDI KHUSUS/SUBJEK
Yaitu ensiklopedi yang membatasi cakupan isinya pada subjek tertentu
Contoh :    Effendi, Samsuri. Ensiklopedi tumbuh-tumbuhan berkasiat obat yang ada di bumi nusantara. Surabaya : Karya Anda, 1982  
3.      ENSIKLOPEDI INTERNASIONAL/UNIVERSAL
Adalah ensiklopedi yang memuat semua informasi (sedapat mungkin) di dunia, tanpa member batasan pada kelompok Negara tertentu.
Contoh :    -  Encyclopaedia Americana International Edition. New York, Chichago:
American Cooperation, 30 volume, indeks pada volume terakhir
-  The Encyclopaedia Britannica a New Survey of Universal Knowledge. London, New York : Encyclopaedia Britannica
MANFAAT ENSIKLOPEDI:
  1. Sebagai sarana untuk mencari informasi dasar mengenai berbagai masalah
  2. Sebagai sarana utama dalam langkah awal untuk melakukan suatu kajian mengenai suatu subjek.
  3. Sebagai sarana untuk memeriksa kebenaran suatu informasi
  4. Sebagai jendela informasi dunia
SASARAN PEMBACA ENSIKLOPEDI
            Salah satu perbedaan ensiklopedi umum dan khusus adalah sasaran pembacanya.


MANFAAT INDEKS PADA ENSIKLOPEDI
            Yang dimaksud index disini adalah : suatu daftar istilah yang disusun menurut abjad dan setelah kata tersebut terdapat tanda nomor urut atau nomor halaman yang menunjukkan dimana uraian kata tersebut berada.
            Jadi index akan memudahkan bagi pengguna untuk menemukan kata yang dicari yang ada dalam ensiklopedi tersebut.
            Untuk menemukan kata yang telah ditunjukkan dalam index, langkah selanjutnya mencari kata itu dengan memanfaatkan judul sirahan yang ada pada pojok kanan atau kiri atas ensiklopedi tersebut.

ENSIKLOPEDI DIGITAL/VIRTUAL
            Yaitu ensiklopedi yang disajikan dalam bentuk CD-ROM; disamping itu, sudah banyak ensiklopedi yang disajikan secara virtual lewat internet. Untuk dapat memanfaatkan ensiklopedi ini, ada sebagian yang garus berlangganan tetapi ada pula yang free.
Contoh Ensiklopedi Virtual yang berlangganan :
-          Encyclopedia Americana Online. Encyclopedi dapat diakses melalui internet dengan menggunakan mesin pencari Google (www.goegle.com) Setelah masuk dapat mencari lewat encyclopedia Americana atau langsung lewat Grolier karena encyclopedi ini telah dibeli oleh Grolier.
Contoh Ensiklopedi Virtual Yang Free:
-          Encarta Encyclopedia (http://encarta.msn.com/encnet/refpages/search.aspx?q=bird)
-          The Colombia Electronic Encyclopedia (www.infoplease .com/encyclopedia)





INDEKS
            Indeks Berasal dari bahasaLatin INDICARE  yang berarti MENUNJUK. Jadi indeks tidak berisi informasi langsung melainkan menunjuk kemana informasi tersebut dapat ditemukan.
Indeks merupakan bahan pustaka yang mendaftar artikel majalah, laporan penelitian, buku –buku yang telah diterbitkan. Indeks, bisa terbit secara lepas (monograf) ataupun berseri seperti majalah dengan periode tertentu (majalah indeks). Tetapi pada umumnya indeks diterbitkan dalam bentuk majalah atau periodical.
Majalah Indeks dibagi menjadi 2 :
-          Berisi indeks artikel yang dimuat dalam satu majalah tertentu
-          Berisi indeks artikel yang dimuat dari berbagai judul majalah
Informasi yang ada pada indeks : Pengarang, Penyunting, Judul, Penerbit, Nomor/Volume 
Perbedaan Indeks dengan Bibliografi : Indeks lebih menekankan pada informasi bahan pustaka berseri sedangkan bibliografi pada bahan pustaka monograf.
            Indeks dibuat karena orang lebih suka mencari informasi yang cukup actual. Informasi ini bisa diperoleh pada majalah, penelitian, jurnal dll. Alasan orang mencari jurna lkarena:
  1. Berisi subjek khusus
  2. Memuat masalah baru / masalah yang jarang dibahas
  3. Suatu artikel/informasi sebelum menjadi buku biasanya muncul di jurnal terlebih dahulu
  4. Ditulis oleh ahli / pakar yang sesuai dengan bidangnya
Contoh indeks yang sering digunakan untuk mencari judul jurnal :
-          Ulrich’s International Periodical Directory. New York, Bowker.
-          Magazine for libraries. New York, Bowker
Contoh indeks yang berisi artikel yang bersifat popular :
-          Reader’s guide to periodical literature
-          Access
-          Populer Periodical index
Contoh indeks khusus
-           Humanities Index
-          Indeks Biologi dan Pertanian Indonesia
Contoh indeks lewat internet:
-          Web of science (http://isiknowledge.com) : memuat bibliografi disertai abstrak, dapat diakses full text, mencakup semua ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya dll. Semua computer yang terhubung dengan jaringan IPB dapat mengakses situs ini. Situs ini berisi :
a.       Science citation index axpanded
b.      Index Chemicus
c.       Current Chemical Reaction
d.      Social Sciences citation index
Penelusuran dapat dilakukan dengan :
-          Quick Search. Yaitu cukup mengetik judul, kata kunci, abstrak yang diinginkan.
-          General search. Penelusuran dilakukan lewat topic per topic, kelompok pengarang, judul, tahun terbit, alamat pengarang, penerbit
-          Cited Reference Search : pengguna dapat mengetikkan apapun yang terlintas dibenaknya. Cara ini akan lebih mudah diakses jika berlangganan 


ABSTRAK
Abstrak : ringkasan, yaitu suatu penyajian dokumen secara singkat dan cermat tanpa tambahan atau kritikan dari pembuat abstrak.
Jenis abstrak :
  1. Abstrak Indikatif, memberikan indikasi isi suatu dokumen, pada umumnya singkat antara 50-100 kata.
  2. Abstrak Informative, lebih terperinci dari abstrak indikatif, mengungkapkan data yang penting dan kesimpulan suatu penelitian
Kelebihan abstrak dari indeks adalah :
  1. Abstrak memuat ringkasan artikel/tulisan yang diindeks
  2. Cenderung membatasi masalah yang spesifik
Cara menyusun abstrak berdasarkan :
  1. Subjek no urut penambahan artikel
  2. Badan korporasi
Tujuan layanan abstrak :
  1. Menghemat waktu. Dengan membaca abstrak, pemakai bisa memutuskan apakah akan membaca artikel tersebut secara komplit
  2. Membantu mempercepat penelusuran literature retrospektif tanpa harus mencari bahan pustaka aslinya.
Contoh majalah abstrak :
  1. Biological Abstracs
Disusun menurut tajuk subjek. Dilengkapi dengan petunjuk subjek yang disusun secara alfabetis.
Biological Abstracs versi online diterbitkan oleh David a Walters Kluwer Business sejak tahun 1969 berisi tentang mikrobiologi sampai farmasi
  1. Chemical Abstracts
Chemical Abstrac ini merupakan Majalah Abstrak yang terbit setiap minggu. Setiap terbit terdiri atas 2 bagian yaitu abstak dan indeks. Berisi  tentang dokumen bidang kimia dan teknik kimia.
Dokumen yang diindeks dibuatkan abstrak nya meliputi artikel jurnal, paten, review, laporan, monograf, prosiding, symposium, disertasi dan buku.
                        Artikel yang diabstak dikelompokkan menjadi 3 :
-          Abstrak artikel jurnal, Prosiding, Edited Collection, laporan, dokumen deposit, desertasi.
-          Catatan Buku Baru
-          Dokumen paten
Abstrak dalam CA ini bersifat informative dan jelas sehingga pemakai bisa memutuskan apakah dokumen aslinya perlu dibaca atau tidak.

Hal-hal yang ditemukan dalam CA :
-          Kesimpulan yang ditulis dari dokumen aslinya
-          Tujuan dan ruang lingkup penelitian
-          Reaksi kimia baru, senyawa baru, materi, metoda, prosedur, alat, bahan dan teori percobaan
-          Aplikasi dari suatu penemuan ilmu pengetahuan
-          Hasil penelitian dan interpretasi penelitian terhadap hasil tersebut.



SUMBER BIOGRAFI
Biografi yaitu penulisan tentang kehidupan seseorang yang diperoleh dari ingatan, bahan tertulis maupun lisan.
Sumber biografi yang ditulis langsung oleh orang atau tokoh itu sendiri dinamakan OTOBIOGRAFI.
Sumber biografi bisa berisi tentang satu orang tokoh maupun kumpulan beberapa tokoh.
Sumber biografi dapat dibagi dua:
-          Bersifat khusus yaitu sekumpulan tokoh yang berprofesi sama
-          Bersifat umum yaitu yang memuat riwayat hidup tokoh dari berbagai bidang
Daya tarik biografi bagi pemustaka :
1.      Memenuhi rasa ingin tahu pemustaka terhadap kepribadian seseorang
2.      Untuk memenuhi hasrat dalam mendapatkan pengetahuan secara nyata / belajar dari pengalaman orang lain
Contoh-contoh sumber biografi
1.      Bersifat umum
-          Roeder, O.GWho’s Who in Indonesia : Biographies of Prominent Indonesian Personalities in All Field. Jakarta : Gunung Agung, 1971 (Termasuk Sumber Biografi Umum Nasional)
-          Who was Who : a Companion to Who’s Who – Containing the Biographies of those Who Died During the Periode 1916-1928. London 1949 (Termasuk Sumber Biografi Umum Universal)
2.      Bersifat khusus
-          Who’s Who in Art : 1927-. Havant: Art Trade Press, 1977
-          Apa dan Siapa Ilmuwan dan Teknokrat Indonesia. Jakarta : Pustaka Kartini, 1989
3.      Biografi perseorangan
-          Safwan, Mardanus. Usmar Ismail : Hasil Karya Dan Pengabdiannya. Jakarta : Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1983/1984
SUMBER BIOGRAFI MUTAKHIR
      Yaitu sumber biografi yang mencakup tokoh-tokoh yang masih hidup (sampai buku itu disusun)
SUMBER BIOGRAFI SURUT (RESTROSPEKTIF)
      Yaitu sumber biografi yang mencakup tokoh-tokohnya sudah meninggal dunia.
Contoh : 
-          Who was Who : a Companion to Who’s Who – Containing the Biographies of those Who Died During the Periode 1916-1928. London 1949 (Termasuk Sumber Biografi Umum Universal)


SUMBER BIOGRAFI KOLEKTIF
      Yaitu buku rujukan yang memuat informasi tokoh-tokoh terkenal. Bisa dari satu negara atau beberapa negara, dari bidang profesi tertentu maupun dari berbagai bidang. Dalam hal ini tokoh yang didaftar cukup banyak.
SUMBER BIOGRAFI PERSEORANGAN
      Kebalikan dari Biografi Kolektif, Jadi tokoh yang ditulis disini hanya satu orang.


SUMBER GEOGRAFI
            Geografi yaitu bahan pustaka yang memuat informasi tentang : tempat, gunung, sungai, batas Negara, batas wilayah yang berkaitan dengan lokasi.
Sumber geografi ini termasuk jenis pustaka bahan rujukan LANGSUNG, artinya pemustaka bisa langsung mendapatkan informasi dari bahan pustaka ini.
Contoh jenis sumber geografi : Peta, atlas (atlas jalan, sejarah, purbakala, atlas local), globe, gazetir, buku penuntun perjalanan.
PETA
            Yaitu suatu lukisan/gambar ruang yang disederhanakan menjadi alat bantu navigasi yang menggambarkan hubungan antar objek dalam ruang tersebut.
Orang yang membuat peta disebut Kartografer.
Peta Topografi adalah peta yang menunjukkan tempat-tempat di muka bumi.
ATLAS
            Yaitu kumpulan peta yang dijilid manjadi satu bentuk buku.
Selain menggambarkan geografi, peta dapat menggambarkan : Geopolitik, Sosial, Keagamaan, Statistik Ekonomi.
GLOBE/BOLA DUNIA
            Adalah atlas atau peta yang bentuknya dibuat menyerupai aslinya.
GAZETIR = KAMUS ILMU BUMI
            Adalah sumber geografi yang tidak memuat gambar peta lokasi, melainkan hanya dituliskan secara verbal atau dengan angka-angka posisi suatu tempat di bumi atau diangkasa luar. Jadi biasanya hanya disebut koordinat……
BUKU PENUNTUN PERJALANAN
          Adalah            sumber geografi yang banyak digunakan orang untuk menuntun perjalanan.
Cakupannya meliputi : tempat bersejarah, rumah-rumah makan, hotel, took, penjual cindera mata, biro perjalanan.

DIREKTORI / BUKU PETUNJUK
          Direktori adalah bahan pustaka rujukan yang memuat daftar organisasi atau perorangan, yang disusun secara sistematis atau menurut abjad.
-          DIREKTORI PERSEORANGAN memuat : alamat, profesi kantor, informasi penting lain yang menyangkut orang tersebut
-          DIREKTORI LEMBAGA memuat informasi : alamat, pejabat, fungsi dan keterangan lain mengenai organisasi tersebut
-          DIREKTORI TOPOGRAFI : berisi informasi tentang kota, kecamatan, desa. Disusun menurut abjad dengan system tertentu
-          DIREKTORI TELEPON : daftar pelanggan telepon.
-          DIREKTORI PERDAGANGAN UMUM : memuat nama dan alamat perusahaan berbagai bidang

STATISTIK
          Statistik adalah fakta dalam bentuk angka-angka mengenai suatu masalah.
Statistik digunakan pertama kali pada th 1801 di Inggris.  Data Statistik dapat digunakan pada semua bidang ilmu. Dari data statistic, dengan kurun waktu tertentu, orang dapat meramalkan sesuatu yang mungkin terjadi. Disamping itu, statistic dapat digunakan untuk mengetahui sejarah.
            Di Indonesia, lembaga yang menerbitkan data statistic adalah ; Biro Pusat Statistik.
Bahan yang diterbitkan, terbit secara berkala.
            Penyusunan buku rujukan statistic disajikan secara sistematis. Biasanya diatur berdasarkan : Subjek/masalah; Lokasi Geografi; Kronologis 

BUKU TAHUNAN
          Merupakan buku rujukan yang memuat informasi mengenai catatan kejadian atau perkembangan suatu masalah atau subjek dalam satu tahun terakhir.
            Data yang ditulis dalam buku tahunan sangat beragam. Ada yang menyajikan secara khusus maupun umum.
            Jenis bahan pustaka yang masuk dalam buku tahunan : Suplemen buku ensiklopedi; Almanak; Yearbook; Annual; Catatan perkembangan tentang suatu subjek.
            YEARBOOK Dan ANNUAL
            Berdasarkan artinya, keduanya merupakan buku tahunan. Jadi bahan rujukan tersebut merupakan bahan pustaka yang berisi kilas balik tinjauan mengenai perkembangan dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan sector lain.
            Yang membedakan yearbook dengan annual :
-          Yearbook dalam pembahasannya disertai data statistic.
-          Annual dalam pembahasannya tidak menekankan pada data statistic.
Contoh-contoh buku tahunan :
TERBITAN PEMERINTAH DAN BADAN-BADAN INTERNASIONAL
            Yang dimaksud terbitan pemerintah adalah : setiap penerbitan yang dicetak atas biaya pemerintah atau badan-badan pemerintah, yang pada umumnya berisi hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah pemerintah atau untuk kepentingan umum.
            Contoh Terbitan Pemerintah di Indonesia :

Selasa, 01 Juni 2010

Serat Nagri Ngurawan : Pantai Banyuwangi


Pantai Banyuwangi
(03)

Dipakaikan Asmarajati pada para isteri itu, supaya mereka puas birahinya secara luar biasa. Tentara Urawan yang akan menyerang Bali, tertahan di Banyuwangi. Karena belum ada kapal sebuahpun. Jaya Kusuma memerintahkan kepada para sentana dalemnya, untuk membuat rakit, yang segera juga dapat diselesaikan. Rakit itu terbuat dari bambu dan batang pohon pinang. Beberapa orang beserta senjata dimuat dalam rakit itu, senjata-senjata ditutup dengan kajang hingga tidak kelihatan. Orang Bali harus mengira, bahwa orang yang menaiki rakit itu adalah pedagang, yang kapalnya karam. Lagipula dikira-kirakan, bahwa mereka akan mencapai pelabuhan Bali waktu matahari terbit. Jadi seberangilah selat Banyuwangi dengan tiga buah rakit. Sebelum matahari terbenam mereka sudah tiba di pelabuhan Pabeyan. Mereka mengatakan bahwa kapalnya karam dan mereka pun diizinkan oleh orang Bali mendarat. Tapi baru saja mereka menginjak tanah, merekapun membuka kedoknya sebagai musuh, yang menuntut kapal-kapal yang ada. Menyusul pertempuran yang seru, dimana orang Bali mengalami kekalahan. Pelabuhan Pabeyan diduduki oleh orang Jawa dan beberapa kapal dibawa ke Banyuwangi.
Kapal-kapal diserahkan kepada Jaya-kusuma. Ala-alat dan orang-orang dimuat ke dalam kapal. Sureng-rana akan ditinggalkan di Banyuwangi, tapi ia memaksa ikut. Setelah tinggal semalaman lagi, esok paginya mereka berangkat ke Bali.
Jaya Kusuma naik ke sebuah Parjala yang bernama Tibang getih. Gorap. Jaladara pun ada. Perjalanan selamat. Laut dilukiskan baik sekali. Pagi hari mereka tiba di Pabejan, dimana segala sesuatu sudah dipersiapkan untuk Jaya Kusuma.
Gubernur Pabejan dalam keadaan luka berlari menemui patih Agung untuk memberitahukan bahwa, pelabuhan sudah jatuh kedalam tangan musuh. Setelah pemberitahuan itu, iapun menghembuskan nafas yang penghabisan.
Raja Bali duduk dalam istana, dikelilingi oleh para pembesarnya. Patih Jaja-asmarapun hadir. Sekonyong-konyong datang Agung memberitahukan, bahwa musuh sudah mendarat dan menduduki Pabejan. Raja memerintahkan mengadakan perlawanan. Jaja-asmara keluar. Di pagelaran diumumkan untuk menyerang musuh.
Sementara itu Jaya Kusuma sudah memindahkan tentaranya jauh ke pedalaman. Akhirnya ia tiba di Sapi-gumanang. Di mana ia menyusun pertahanan. Mereka menunggu datangnya musuh, yang tidak muncul juga. Dimaksudkan usul untuk memancing musuh keluar, tapi tidak satupun yang sesuai dengan pikiran Jaya Kusuma. Akhirnya Sureng-rana mengusulkan memajukan ultimatum.jaya Kusuma setuju dan memuji buah pikirannya itu. Disusun sepucuk surat dan dikirim kek keraton dengan utusan berkuda.
Penjaga-penjaga gerbang keraton Bali omong-omong tentang kemakmuran yang besar di Bali saat ini. Tapi menurut ramalan Bali akan segera binasa. Yang seorang tidak percaya sama sekali ramalan itu, sedangkan yang lain mempertahankan kebenarannya.
Para utusan tiba di gerbang dan berhenti. Mereka berbicara dengan penjaga-penjaga tentang maksud kedatangannya. Para penjaga meminta surat yang mereka bawa, untuk disampaikan kepada raja. Tapi para utusan tidak mau memberikannya, mereka hendak menyerahkan sendiri kepada raja. Terjadilah pertengkaran kemudian mereka berkelahi.
Perkelahian diteruskan, orang Bali kalah. Disampaikan kejadian itu kepada Patih Agung, yang pada gilirannya memberitahukan kejadian itu kepada raja.
Laporan diteruskan. Kanjeng Sinuhun Raja menanyakan beberapa mengenai pribadi jaya Kusuma. Kanjeng sinuhunbermaksud menampilkan Jaja-asmara sebagai raja dan menyuruhnya menerima para utusan dengan memakai seluruh pakaian kebesaran kerajaan. Kanjeng sinuhun sendiri hendak tinggal dalam keraton saja. Cau iri hati karena tidak diminta nasehatnya. Kanjeng sinuhun menghiburnya dania berlucu-lucu.
Esok paginya patih Jaja-asmara keluar di penghadapan, berpakaian sebagai raja. Agung dan Taju memukul canang di Pagelaran. Rakyat berkumpul di alun-alun, dilukiskan pakaian raja dan lingkungan sekitarnya.

Serat Selanjutnya : Di Bbawah Waringin Kurung

Diketik ulang oleh sasadaramk.blogspot.com untuk membagi peradaban agar lestari…. Dari buku Kitab Jawa Kuno

Ringkasan Modul 2 : DASARDASAR DOKUMENTASI


Ringkasan Modul 2
JENIS DOKUMEN DAN PELESTARIANNYA
Purwono (2009) Buku Materi Pokok: Dasar-dasar Dokumentasi.
Jakarta: Universitas Terbuka. Modul 2.

Dokumen merupakan hasil rekaman yang berisi informasi. Dalam pengertian sehari-hari dokumen diartikan sebagai secarik kertas yang berisi tulisan atau grafis lainnya. Di PusDokInfo, dokumen diartikan sebagai media yang memuat atau berisi informasi dalam berbagai format. (Buku, manuskrip, videotapes, dan file-file dianggap dokumen).

I. Dokumen Nontekstual, Tekstual, Grey Literatyre, dan Pengawasan Bibliografi
A. Jenis Dokumen
Manusia menggunakan berbagai media untuk merekam hasil karya mereka yang sesuai dengan pengetahuan dan teknologi pada jamannya, misalnya: tanah liat, papyrus, kulit kayu, daun tul atau lontar, kayu, gading, tulang, batu, logam, kulit binatang, pergamen (parchment = kertas perkamen), vellum (naskah yang ditulis pada kulit binatang), leather (kulit binatang, kertas, papan, film, pita magnetik, disket, video disk. Dari aspek keterbacaan: dokumen nontekstual atau korporil (disimpan di musem-museum), dan dokumen literer (disimpan di PusDokInfo).
1. Dokumen Menurut Ketajaman Analisis
·    Dokumen Primer, dokumen yang disiapkan oleh pengarangnya, berisi mengenai penelitian yang dilakukan endiri (misalnya: artikel majalah ilmiah/jurnal, laporan penelitian, paten, disertasi, makalah lokakarya, dan kartu informasi.
·    Dokumen Sekunder, dokumen yang berisi informasi mengenai dokumen primer (dokumen yang mengacu ke dokumen primer, karena isinya merupakan deskripsi dan informasi tentang dokumen primer (misalnya: bibliografi, katalog, majalah indeks, majalah abstrak dan daftar isi).
·    Dokumen Tesier, dokumen yang berisi informasi mengenai dokumen sekunder (dokumen yang mengumpulkan, menyarikan dan memindahkan informasi yang semula ada pada dokumen sekunder dan terkadang dokumen primer yang kemudian diolah sesuai dengan kepentingan pemakai atau pembaca (misalnya: buku ajar, direktori serta panduan literature bibliografi dari bibliografi).
2. Dokumen Grey Literature
Grey Literature = literatur kelabu = unconventional literature = non conventional literature = literatur nonkomersial, jenis dokumen yang sukar atau tidak mungkin ditemukan di pasaran bahkan perpustakaan (atau perpustakaan tidak semua memiliki), misalnya: prosiding seminar, laporan penelitian, disertasi, naskah-naskah kerjasama, kertas kerja pertemuan ilmiah/seminar, terbitan peerintah. Hal ini dikarenakan jumlah cetakan/terbitannya sangat terbatas. Untuk bisa mendapatkan grey literature, perpustakaan harus memiliki hubungan yang baik dengan suatu lembaga/instansi.
Dewasa ini telah diupayakan adanya pengawasan bibliografi terhadap Grey Literature oleh PDII-LIPI, yaitu dengan menerbitkan bibliografi laporan penelitian dan disertasi (Indeks Penelitian dan Survei, 1950-1977).

B. Bibliografi sebagai Pengawasan Terbitan (Dokumen)
A.M. Lewis Robinson (1971): bibliografi disusun untuk membantu pemakai dalam menemukan adanya suatu terbitan atau mengetahui batasan-batasan dalam pengenalan buku atau dokumen lain yang diperlukannya. Juga, untuk melengkapi data statistik mengenai kegiatan penerbitan dari kelompok negara atau suatu negara, sedangkan untuk spesifikasi bibliografi memberikan informasi kegiatan intelektual dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.
Clapp (1955):
Bibliografi merupakan alat komunikasi informasi yang cepat dan tepat, yang merupakan gabungan dari catatan terbitan yang pernah dihasilkan oleh masyarakat dalam berbagai jenis terbitan.
Donald Davinson (1975), bibliografic control:
Pengembangan dan perawatan suatau sistem pencatatan yang memadai/cukup tentang semua yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan, tercetak atau terekan yang menambah jumlah pengetahuan dan informasi bagi masyarakat.
Induk dari catatan tertulis dan yang terbit disajikan untuk tujuan bibliografi
Organisasi bibliografi adalah suatu penyusunan yang efektif yang dihasilkan dari penyusunan daftar yang sistematis dari cantatan komunikasi masyarakat yang disebut bibliografi.

C. Pengawasan Terbitan Secara Nasional
Dari kegiatan Pengawasan Terbitan Secara Nasional muncul istilah National Bibliographic Control, dengan kelengkapan:
-        Buku dan phamplet yang terbit untuk dijual maupun tidak dijual
-        Indeks artikel
-        Peta dan atlas
-        Karya musik
-        Audio visual
-        Disertasi dan karya akademik yang tidak diterbitkan
-        Terbitan pemerintah daerah
-        Direktori
Dari masing-masing National Bibliographic Control muncul Universal Bibliographic Control (UBC), yang merupakan realisasi kerjasama dalam jaringan informasi yang telah dilaksanakan oleh pustakawan di dunia yang bisa berfungsi sebagai media pameran buku internasional dan pengawasan terbitan dunia (Dothy Anderson, 1975).

II. Pelestarian Dokumen
Dokumen, baik secara fisik maupun informasi yang terkandung di dalamnya, perlu dilestarikan bersama sebagai suatu rekaman budaya atau sejarah kehidupan bangsa yang menjadi kebanggaan dan acuan dalam pengembangan bdaya bangsa di masa mendatang. Pemeliharaan dokumen tidak ditujukan pada dokumen yang sudah tua dan rusak saja, tetapi juga pada bahan pustaka yang baru.
A. Definisi Pelestarian Dokumen
Konservasi (conservation) dan preservasi (preservation)  memiliki nilai yang sama untuk istilah  pemeliharaan dokumen.
John M. Enchols dan Hassan Shadily. Kamus Inggris-Indonesia:
Konservasi berarti: perlindungan, pengawetan.
Preservasi berarti: pemeliharaan, penjagaan, dan pengawetan.
J.M. Dureau dan D.W.G. Clements. The Principles of the Preservation and Conservation of Library Materials:
o   Preservasi: mencakup unsur-unsur pengelolaan keuangan, cara penyimpanan, tenaga, teknik, dan metode untuk melestarikan informasi dan bentuk fisik dokumen.
o   Konservasi: adalah teknik yang dipakai untuk melindungi bahan pustaka dan arsip dari kerusakan dan kehancuran.
o   Konservasi dalam perpustakaan adalah perencanaan program secara sistematis yang dapat dikembangkan untuk menangani koleksi perpustakaan agar tetap dalam keadaan baik dan siap pakai.
o   Konservasi dalam museum semua kegiatan dalam usaha melindungi benda-benda budaya untuk keperntingan masa depan.
Prinsip-prinsip konservasi sesuai dengan Code of Ethics and Guideline for conservation Pratice (1986):
-        Preservation of deterioration: tindakan untuk melindungi benda budaya termasuk bahan pustaka dengan mengendalikan kondisi lingkungan, melindungi dari faktor perusak lainnya, termasuk salah penanganan.
-        Preservation: penanganan yang berhubungan langsung dengan benda. Kerusakan oleh udara lembab, faktor kimiawi, serangga, mikroorganisme harus dihentikan termasuk untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
-        Consulidation: memperkuat benda yang sudah rapuh dengan jalan memberi perekat atau bahan penguat.
-        Restoration: memperbaiki koleksi yang telah rusak dengan jalan menambal, menyambung, memperbaiki jilidan yang rusak dan mengganti bagian yang hilang bentuknya mendekati keadaan semula.
-        Reproduction: membuat ganda dari benda asli, termasuk membuat mikrofilm, mikrofis, foto repro, fotokopi.
Wendy Smith dari National Library of Australia:
·    Preservation: semua kegiatan yang bertujuan memperpanjang umur bahan pustaka dan informasi yang ada di dalamnya.
·    Conservation: kegiatan yang meliputi perawatan, pengawetan dan perbaikan bahan pustaka oleh konservator yang profesional
·    Resoration: kegiatan konservasi yang memperbaiki bahan pustaka yang rusak agar kondisinya seperti asli.
The American Heritage Dictionary:
·    Conservation: kegiatan menjaga supaya tidak hilang, rusak atau disia-siakan.
·    Preservation: kegiatan melindungi kerusakan, resiko dan bahaya lainya, menjaga agar tetap utuh dan menyiapkan sesuatu untuk melindungi dari kehancuran.

B. Tujuan Pelestarian Dokumen
Tujuan pelestarian dirumuskan:
1. Menyelamatkan nilai informasi dokumen
2. Menyelamatkan fisik dokumen
3. Mengatasi kendala keterbatasan ruangan
4. Mempercepat perolehan informasi, dokumen yang didigitalisasi sangat mudah untuk diakses.

Fungsi pelestarian (Martoatmodjo, 1993):
1. Fungsi melindungi: bahan pustaka dilindungi dari serangan serangga, manusia, jamur, panas matahari, air.
2. Fungsi pengawetan: dokumen menjaid awet dan lebih lama dipakai.
3. Fungsi Kesehatan: dokumen menjadi bersih sehinga pustakawan dan pemakai menjadi/tetap sehat.
4. Fungsi pendidikan: perpustakaan dan pustakawan belajar bagaimana cara memakai dan merawat bahan pustaka dan ruang perpustakaan.
5. Funsi kesabaran: perawatan bahan pustaka perlu kesabaran.
6. Fungsi sosial: perawatan bahan pustaka perlu dikerjakan bersama-sama.
7. Fungsi ekonomi: bahan pustaka menjadi awet dan keuangan dapat dihemat.
8. Fungsi keindahan: penataan dokumen menjadi rapi dan keindahan perpustakaan akan lebih kelihatan.
Unsur-unsur penting dalam pelestarian bahan pustaka: manajemen, tenaga, laboratorium/ruangan, dana.

C. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Dokumen
Secara umum, kerusakan bahan pustaka dikarenakan faktor biologi (binatang pengerat, serangga, jamur), faktor fisika dan kimia, dan faktor alam (sinar matahari, banjir, gempa bumi, api dan manusia. Tiga kelompok faktor penyebab kerusakan bahan pustaka:
1.   Karakteristik bahan: bahan mempunyai sifat kimia dan fisika yang tidak stabil.
2.   Faktor Lingkungan: bahan pustaka mempunyai daya tahan berbeda terhadap pengaruh lingkungan.
3.   Faktor manusia: merupakan faktor dari luar dalam penanganan dan penggunaan.

D. Mencegah Kerusakan Dokumen
Pencegahan:
1. Karena faktor lingkungan
§  Menjaga suhu udara 20-24o C
§  Perlu perlindungan terhadap sinar matahari langsung, atau dijauhkan dari candela
§  Memasang AC untuk mengurangi/menghindari pencemaran udara
§  Memeriksa bahan pustaka secara periodik untuk mencegah kerusakan dari tumbuhan dan serangga
§  Rak sebaiknya terbuat dari bahan anti karat dan anti serangga
§  Bahan pustaka yang kena air perlu segera dikeringkan (hindari penjemuran dengan sinar matahari)
2. Karena faktor manusia: perlu penyadaran dan penyuluhan tentang penanganan dan penggunaan bahan pustaka, baik pustakawan dan pengguna.

E. Fumigasi, Deasidifikasi, dan Laminasi
1.   Agar  bahan pustaka bebas dari penyakit, kuman, serangga, jamur dan lainnya, maka bahan pustaka perlu diasap dengan bahan kimia (fumigasi).
2.    Perlu dilakukan penghilangan keasaman yang disebabkan oleh tinta
3.    Perlu pelapisan atau laminasi


F. Perbaikan Dokumen dan Restorasi
Kerusakan kecil ataupun besar perlu perbaikan dengan: menambal, mengganti sampul menjilid kembali, pengencangkan penjilidan.

G. Penjilidan
Agar bahan pustaka tidak lepas dari strukturnya, maka perlu dijilid, yagn memerlukan kehati-hatian dan ketelitian.

H. Pelestarian Nilai Informasi
Untuk pelestarian nilai informasi bahan pustaka perlu dilakukan denga alih bentuk dokumen (ke bentuk mikro atau microfilm). Selain itu dengan teknologi video, sehingga lebih mudah untuk penyimpanan, pengolahan dan penemuan kembali misalnya tersipmapn dalam CD-ROM yang mempunyai kelebihan:
1. merupakan penyimpanan informasi berkapasitas tinggi.
2. memudahkan dan mempercepat penelusuran
3. tahan terhadap gangguan elektromagnetik
4. memudahkan pembuatan katalog
5. mempercepat penerbitan

I. Rencana Pembentukan Bagian Pelestarian Untuk PusDokInfo
Bagian pelestarian bahan pustaka tidak kalah pentingnya dnegan bagian-bagain lain di perpustakaan. Dengan bagian ini, sewaktu-waktu terjadi kerusakan akan cepat diperbaiki sehingga dokumen cepat siap di rak.

J. Peran Konservator Dalam pelestarian Dokumen
Konservator memiliki tanggungjawab dalam memperbaiki fisik dokumen, membantu mengembangkan kebijaksanaan pelsetarian, dan pengawetan dokumen, serta menentukan standar dan spesifikasi setiap perbaikan dari segi profesi dan etika. Tugas konservator:
1.      memperbaiki dokumen
2.      mengadakan tes bahan kimia
3.      mengadakan konsultasi kepada yang lebih berpengalaman
4.      mengadakan konsultasi dan penelitian dengan ahli subyek
5.      merencanakan dan mengorganisir perbaikan
6.      mengawasi peralatan dan perlengkapan perbaikan dokumen
7.      memberi saran perbakan dan perawatan
8.      bekerjasama dengan konservator lain

K. Perencanaan Kesiapan Menghadapi Bencana
Perencanaan diperlukan untuk:
1.      memperkecil resiko kerusakan
2.      mengurangi rasa panik staf
3.      menyediakan strok bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam keadaan darurat
4.      menyusun daftar nama orang dan lembaga yang harus dihubungi jika dalam keadaan darurat

Perencanaan kesiapan menghadapi bencana harus dituangkan dalam dokumen, yang berisi:
1.      pedoman ringkas tentang prosedur pencegahan, renspon, reaksi dan pemulihan
2.      daftar personil yang bisa dihubungi
3.      daftar konsultan dan pemberi jasa
4.      daftar peralatan dan penyuplai
5.      prosedur perolehan bantuan tenaga, dana, tempat dan peralatan
6.      denah perpustakaan
7.      asuransi dan penjamin

Kamis, 20 Mei 2010

Serat Nagri Ngurawan : Panji di Pabejan


Panji di Pabejan
(04)

Panji teringat pula apa yang dikatakan oleh para dewa kepadanya, yaitu ahwa ia akan menemukan kembali isterinya Sekar-taji dan kawan-kawannya setelah pertempuran di Bali. Sedang ia termenung, isterinya, Sureng-ranamelihat bibirnya bergerak-gerak, atas pertanyaan isterinya apa yang dilakukannya, Panji menjawab bahwa ia mendoa supaya menang perang. Sureng-rana tidak percaya.
Astra-wijaya yang bersama isterinya menyusul Panji, sudah tiba pula di Bali. Ia tidak menemukan panji di Pabejan, karena itu meneruskan perjalanan ke pedalaman. Setelah bertemu dengan Panji, ia menangis dengan sedihnya. Diceritakannya kepada Panji pengalamannya di Bauwarna. Pun ramalan Wasi Curiganata disampaikannya kepada Panji.
Atas permintaan Astra-wijaya supaya boleh tinggal bersama Panji. Panji menjawab bahwa Astra-wijaya harus memakai nama Undakan.
Pun Astramiruda kini sampai kepada Panji, dengan sepucuk surat dari Raja Urawan, yang mengatakan seluruh isi taman sudah dibinasakan oleh Astrawijaya. Jayakusuma pun marah kepada Wijaya. Sureng-rana berkata, bahwa untuk perbuatan semacam it, orang pria tidak boleh dipersalahkan, yang bersalah semata-mata perempuan.
Miruda kini didamaikan oleh Panji dengan Astrawijay, keduanya harus bersumpah didepan Panji. Permainan musik gamelan diteruskan. Setelah dua lagu Astra-wijaya harus bermain. Dimainkannya lagu yang bernama Mongkong, ialah lagu yang diciptakan raja Daha marah kepada Candra Kirana. Keinginan Panji hendak melihat kembali isterinya, menjadi keras oleh lagu itu. Diperdengarkan beberapa lagu lain lagi, setiap Panji kali Panji teringat kepada isterinya yang hilang.
Sementara itu tentara Bali sudah berkumpul di alun-alun di bawah pimpinan Jaya-asmara. Segera mereka berangkat. Suatu iring-iringan panjang para Bupati Bang Wetan beserta anak buah menyongsong musuh. Cau memakai pakaian bagus dan pakaian compang-camping sekaligus. Anak buah Jayakusuma pun sudah bersiap-siap untuk berperang. Pertemuan kedua  balatentara dan pertempuran.
Peperangan diteruskan, Sureng-rana hendak berkelahi dengan Jaya-asmara. Suaminya mencegahnya. Ia hendak berhadapan sendiri dengan Jaya-asmara. Dalam perkelahian satu-lawan satu Panji menggoncang-goncang Jaya-asmara, dan Jaya-asmara lucut kedoknya, kembalilah ia menjadi Onengan. Ia dipeluk oleh kakaknya. Seorang Pahlawan dipacung kepalanya. Diserukan bahwa kepala itu kepala Jaya-asmara, yang diberinama Ekawarni oleh Panji untuk meneruskan penyamaran. Panji mengundurkan diri ke tempat perhentiannya. Para sentana dalem dikumpulkan untuk menyaksikan bahwa Onengan sudah kembali.
Ekawarni bertemu dengan saudara-saudaranya. Jaya-kusuma menanyakan pengalamannya. Ekawarni menceritakan apa yang sudah terjadi dengan dirinya, juga perihal ular yang menyerang raja Bali. Selanjutnya Jaya-kusuma menanyakan, apakah raja Bali itu seorang sungguh-sungguh orang Bali, dan seterusnya, dan seterusnaya, untuk membuktikan bahwa raja Bali itu bukan seorang lelaki sungguh-sungguh.
Saat ini dieritakan tentang raja Bali. Ia bermain Catur dengan para isterinya. Taruhannya demikian ; jika Raja kalah, ia membayar dengan uang, jika ia menang para isterinya dapat ciuman.
Permainan diteruskan. Sekonyong-konyong Patih Cau masuk. Ia membawa kabar bahwa orang mancanegara sudah dibinasakan oleh musuh, pun Jaya-kusuma sudah tewas. Kanjeng Sinuhun Raja bersedih hati dan memutuskan ia sendiri akan maju perang. Sekalipun isterinya dibawa serta, supaya musuh mendapat harta rampasan banyak, kalau ia sendiri kalah perang.
Isteri-isteri yang harus turut serta, sudah membuat bermacam-macam kue dan makanan di rumah. Tentara berangkat maju. Uritan iring-iringan.
Urutan kereta, yang dikenarai oleh istri-istri Raja. Kanjeng Sinuhun naik Gajah dibelakang sekali. Dilukiskan keadaan tentara Panji duduk dibelakang isterinya, Puteri Cemara. Ekawarni diminta bermain seruling. Permainannya baik. Panji bertanya siapa yang mengajarinya. Jawabnya, “Raja Bali”.Panji, “Tentu saja ia  pandai sekali bermain”.
Asmarajayabuat pertamakali melihat Ekawarni bermain seruling.  Ia jatuh cinta kepadanya dan ingin menjadi suaminya. Untuk itu ia hendak minta bantuan saudaranya, Candra Kirana, apabila ia sudah ditemukan kembali.
Raja Bali pun muncul di medan perang. Cau menjaga para isteri Raja, yang turut dibawa sambil teringat kepada Ekawarni. Bersama Astramiruda ia banyak membunuh musuh. Banyak pahlawan Bali yang tewas. Sureng-rana pun menyerang.
Pertempuran diteruskan. Sureng-rana menawan semua isteri raja Bali, raja Bali berkelahi satu lawan satu dengan Jaya Kusuma. Setelah beberapa lama Cau meminta supaya yang menang siapa yang kalah. Jaya Kusuma jatuh pingsan, karena kesan yang diperolehnya dari raja Bali. Sureng-rana datang kepada Jayakusuma, yang diangkat orang.

Serat Selanjutnya : Sureng-rana


Diketik ulang oleh sasadaramk.blogspot.com untuk membagi peradaban agar lestari…. Dari buku Kitab Jawa Kuno

Jumat, 07 Mei 2010

Serat Nagri Ngurawan : Di Bawah Waringin Kurung


Di Bawah Waringin Kurung
(04)

Kedatangan para utusan di bawah Waringin Kurung. Mereka masih berbicara tentang tugas perutusannya. Sifat utama seorang perutusan terdiri dari tiga perkara.
Dua orang diutus oleh kanjeng Sinuhun Raja untuk meminta surat yang mereka bawa. Utusan Jaya Kusuma tidak mau menyerahkannya kecuali kepada Kanjeng Sinuhun sendiri. maka disuruhlah Agung meminta surat itu. Apabila para utusan melihat Agung, mereka mengenal sebagai Prasanta, atau apakah ia hanya seorang yang kebetulan sama rupanya? Pun Agung mengenali utusan itu dari orang Jenggala Manik. Para utusan itu akhirnya dipersilahkan masuk tanpa pengiring. Mereka menyerahkan surat. Raja pengganti memberikannya kepada seorang emban untuk diserahkan kepada Kanjeng Sinuhun Raja yang sebenarnya.
Emban Sebetan mempersembahkan surat kepada raja yang sebenarnya. Surat itu dibuka oleh Kanjeng Sinuhun. Isinya berupa ultimatum. Kanjeng Sinuhun Raja menanyakan beberapa hal mengenai para utusan itu, Sebetan memberikan penjelasan tentang mereka. Oleh penjelasan itu Kanjeng Sinuhun Raja Teringat pada tiga Pangeran Jenggala Manik. “Jadi demikian pikirnya, Panji datang kemari dengan tiga orang Sentana dalemnya.”
Selanjutnya dengan sedih ia teringat kepada suaminya, Panji. Bahwa ia memelihara sekian banyak istri, pun adalah demi suaminya, sekiranya suaminya itu masih hidup. Puteri Pragunan dan yang lain-lain melihat, bahwa Kanjeng Sinuhun Raja, setelah membaca surat tadi, seolah-olah terpikir sesuatu. Untuk menyembunyikan kesedihannya, ia menyayangkan keberanian orang Urawan, yang berani-beranian hendak menyerang Bali. Tapi para puteri mengetahui rahasia itu. Bagian Raja menyuruh panggil patih Jaya-asmara oleh seorang emban, bersama Agung dan Cau. Tiba di keraton ketiga patih itu diperintahkan menyusun balasan surat. Kemudian surat balasan itu diberikan kepada para utusan, yang selain itu menerima hadiah-hadiah yang lain. Para utusan dikirim kembali.
Agung dan Cau pulang ke keraton. Kanjeng Sinuhun raja memaparkan rencana perangnya. Para Patih keluar memberikan petunjuk-petunjuk kepada Bupati Mancanegara. Jaya-asmara kembali ke temoat kediamannya. Ia mempunyai dua orang istri, yang seorang putrid dari Mataun, yang seorang lagi dari Manila. Tapi mereka belum pernah bercampur dengan sang patih. Karena itu mereka bersedih hati.
Jaya-kusuma sedagn asyik menembang di Pesanggrahan dengan istrinya, sambil menunggu kembalinya para utusan. Para Bupati Kertasana dan lain-lain sudah hadir semua. Tidak lama kemudian datang para utusan, yang mengatakan bahwa surat sudah diterima. Balasannya diserahkan kepada Panji dan dibacakan oleh Sureng-rana. Isinya mengatakan bahwa raja Bali bersedia memulai pertempuran pada hari Senin depan. Jaya Kusuma menanyakan beberapa hal tentang raja Bali dan para pembesarnya. Oleh penjelasan yang diberikan ia teringat adiknya perempuan Onengan.


Serat Selanjutnya : Panji di Pabejan


Diketik ulang oleh sasadaramk.blogspot.com untuk membagi peradaban agar lestari…. Dari buku Kitab Jawa Kuno