Senin, 28 Oktober 2019

Saparan, tradisi Unik bin Ngangeni di Sumogawe Getasan

Saparan, tradisi Unik bin Ngangeni di Sumogawe Getasan
         Getasan, 28 Oktober 2019. Tidak bisa dipungkiri.... Nusantara ini memang punya ribuan tradisi banyak suku, bahasa, dan adat istiadat. "Saparan",  salah satunya tradisi yang langka yang masih eksis di dunia yang sekarang mulai egois ini. 
     Sebelum saya cerita  banyak tentang Saparan di Sumogawe, saya ceritakan dulu naskah ini karena saya tak sengaja menjadi salah satu peserta #tripwithblogger2019. 
       Dari judul itu tentu awalnya saya tak percaya diri... dari 25 list peserta, yang masih menggunakan blogspot seperti saya tinggal beberapa, namun yang membuat saya tertarik tentu saja destinasi Desa Sumogawe ada dusun yang bernama Kenteng. Bagi saya Pribadi itu berarti banyak!
     Kegiatan #tripwithblogger2019 yang diadakan oleh Dinas Pariwisata kabupaten Semarang ini memang berniat promosi melalui jalan milenial, alias lewat media sosial termasuk blogger. Start jam 8 dari Dinas Pariwisata yang berada di Tapal batas kota Ungaran. 
Peserta Kirab Budaya Merti Dusun Sumogawe
     Rombongan disambut dengan ramah para among tamu "Merti Dusun Sumogawe", disajikan pula berbagai jajanan khas desa, seperti tiwul, tape ketan, telo godhog, timus, jagung godhog. Tak lupa tentu saja produk unggulan Sumogawe... Susu Sapi. 
Ken Nyusu : Sumogawe
  Kirab Budaya,
Kirab Budaya, Merti Dusun Sumogawe

    Merti Dusun di meriahkan dengan kirab budaya, secara berkelompok warga mengeluarkan kreasinya dari hasil bumi dan seni yang berada di Sumogawe.

     Ketua Panitia dalam sambutan kali ini, mengungkapkan tujuan diadakan merti dusun hakikatnya bersyukur kepada yang maha Kuasa atas limpahan karunia kepada segenap warga Desa Sumogawe.
Tradisi Luaran : Merti Dusun Sumogawe Getasan
    Setelah ritual budaya dipimpin oleh sesepuh desa, kemudian ada "Luaran", yang dilakukan oleh  Pak Kades dan jajarannya. Penuh simbol yang berarti mengurai keruwetan kehidupan  sekaligus agar ritual budaya 'Merti dusun' dan 'Saparan' berjalan lancar. Caranya Janur ditarik sampai terlepas ikatan. 
Makan Bersama setelah Doa bersama : Merti Dusun Sumogawe
      Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama, tumpeng dan semua masakan yang di sedekahkan warga. 
     Cukup menggiurkan.... selain pete goreng tentu saja semur jengkol favorit penulis... selain gudangan tentunya.. hahahaha.
ada jengkol di Meri Dusun Sumogawe
    Sambil menikmati hidangan tamu undangan dan warga masyarakat disuguhi tari Keprajuritan, 
Tari keprajuritan : Merti Dusun Sumogawe
   Setelah kenyang.... Mulailah kami dibagi per kelompok (5 orang) untuk tahu "Saparan"....  
Pebagian Kelompok Trip with Blogger 2019 : Eksplor Saparan Dusun Sumogawe 
      Tradisi Saparan, tradisi yang dilaksanakan setiap bulan Sapar, tepatnya di waktu hari pasaran Senin legi", jelas pemandu kelompok kami. Mas Surya.
      Suasana nampaknya mirip dengan lebaran, "Bahkan Lebih ramai", timpal Mas Surya. "Karena kalau lebaran semua saling silaturahmi, namun Saparan ini uniknya hanya Dusun Sumogawe yang menjadi tujuan bersilaturahmi. Jadi ramai". tambah Mas Surya.
 "Nanti kita akan langsung ke rumah warga, untuk mengetahui esensi Saparan", ajak Mas Surya. Kami mengekor sambil melihat semua rumah warga penduduk mengeluarkan kursi dan mejanya, sementara di atas meja banyak toples berisi masakan. Sementara didalam lantai rumah digelar  karpet atau tikar di suguhi toples makanan pula.
     "Saking dinantinya, saparan ini sebagai sebuah cara bersilaturahmi dengan saudara, handaitulan teman bahkan orang yang tak dikenalpun dipersilahkan masuk. "Nambah seduluruan, sekaligus hidangan sebagai sebuah simbol sedekah untuk mensyukuri nikmat yang maha kuasa", jelas bapak Sunar Prasetyo, tuan rumah .
Di Rumah Bapak  Sunar Prasetyo :  #tripwithblogger2019 , Mas Surya Ketua Pokdarwis Ken Nyusu memandu kami
Beberapa Makanan yang harus kami makan  #tripwithblogger2019
     Saat kami sedang ngobrol dengan tuan rumah,  tamu berduyun-duyun menempati tempat yang disediakan. suasana lebaran malah lebih ramai nampak. Rasanya bahagia bila rasa silaturahmi, persaudaraan masih dijunjung tinggi seperti ini.
     Dan ternyata..... Ketika 'Saparan', kita bertamu ke rumah warga.... wajib menerima ajakan tuan rumah untuk makan. Padahal saya tadi sudah makan banyak di acara sebelumnya. Bayangkan sabuk sudah saya geser di kuncian terakhir....
    Mas Surya juga nampaknya memberi surprise bagi kami.... challenge tapatnya... kami diampirkan  rumah warga yang kedua.  Bapak Sunaryo, Dan kami harus makan lagi.....!
Di Rumah Bapak Sunaryo : Juga kami wajib makan  #tripwithblogger2019

      Kalau tahu saparan itu sedekah makanan, tentu saja saya tak akan makan dulu dari kemarin... hehehe... Untungnya hanya 2 rumah warga yang kami kunjungi. 
Peserta  #tripwithblogger2019 foto bersama sebelum lanjut ke tujuan berikutnya
      Saat perjalanan kembali ke titik kumpul... saya mendekati mas Surya pemandu kami dari Pokdarwis 'Ken Nyusu'. Saya teringat beliau berasal dari Dusun kenteng Sumogawe... Bagi saya nama Kenteng ini berarti banyak.. pastinya tak akan saya lewatkan untuk menelisik keberadaan "WATU' purbakala. Singkat cerita nampaknya ada secercah harapan, di Desa Sumogawe Dusun Kenteng ada situsnya... namun memang masyarakat selama ini masih belum tergugah untuk nguri-uri. Bagi saya tentu bila situs itu di angkat, tentu menambah fasilitas Desa Wisata Sumogawe...
     Mas Surya berjanji ingin mendokumentasikan dan mengirimkan kepada saya bagaimana wujud watu itu.. tentu untuk melengkapi naskah ini. 
      #tripwithblogger2019 dilanjutkan berkunjung ke Koperasi Susu yang mengatur tata niaga per-susuan di Sumogawe. Yang membanggakan, Sumogawe adalah supplier susu Frisian flag. 
Mas Surya dari Pokdarwis Ken Nyusu sedang Menjelaskan bagaimana Proses pengiriman Susu
      Kami juga diperlihatkan sistem pertenakan sapi perah secara modern.
#tripwithblogger2019 di Peternakan Wahyu Agung Sumogawe 
#tripwithblogger2019 di Peternakan Wahyu Agung Sumogawe

     


















     Destinasi terakhir,  #tripwithblogger2019 di desa Magersari dimana kami akan melihat demo pembuatan keju Mozarella.  
Tripwithblogger2019 di Dusun Magersari Sumogawe Getasan
       Salah satu pemanfaatan susu sapi untuk peningkatan kesejahteraan warga yaitu dengan usaha keju mozarella skala rumahan
Demo Pembuatan Keju Mozarella : #tripwithblogger2019
Enak! Mencicipi Keju Mozarella : #tripwithblogger2019
       Foto sebelum pulang kerumah masing-masing,
Foto Bersama Foto sebelum pulang kerumah masing-masing :  #tripwithblogger2019
     Sampai ketemu lagi di Perjalanan Budaya yang lain! Salam Budaya.

Jumat, 25 Oktober 2019

Legenda peminta hujan : Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak

    Jumat 25 Oktober 2019. Awalnya tak sengaja ada tampilan rekomendasi dari youtube... (Link channel Youtube itu  semarangtv) judulnya sekilas situs. Tentu saja langsung play on... 'eh salah satu yang nampak kok pakai kaos DS (Dewa Siwa)... segera ku tonton dengan seksama. setelah itu tentu saja langsung WA Mas Romi untuk minta tolong di beri petunjuk...
Kumpul dulu : ngopi dulu
     Setelah mendapat kabar menggembirakan, Jumat dengan beberapa rekan menuju lokasi (sebelumnya saya menyiapkan strategi untuk mengurangi efek durasi...hahhaa --).
        Janjian Jam 1 di Lapangan depan Kantor Kecamatan Ungaran Timur, (berturut-turut kedatangan) saya, Mas Eka dan Mas Puji Anthony, Pak Nanang Klisdiarto serta Bu Wahyuni, sambil ngopi juga diskusi rencana kedepan Komunitas kami menunggu Mas Ardie.
    Setelah Komplit kami kemudian melewati jalur kawengen... Jadi teringat situs Watu Pawon Kawengen serta Watu Kebo Kawengen Ungaran
     Kami mampir dulu di rumah Mas Romi. Artis DS yang masuk tipi.... Beristirahat sebentar, menikmati mangga panenan depan rumah Mas Romi. kami kemudian segera meluncur. Tak butuh waktu lama, kurang dari 5 menit kami sampai. Yang ternyata cukup dekat dengan kediaman Mas Romi, bahkan jalur ini sering saya lewati kalau pulang ke Mranggen. 
      Sampailah kami, 
Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak
      Yoni Kadilangon ini ditemukan oleh warga secara tak sengaja saat menggali sumur untuk pengairan sawah, sekitar tahhun 1980-an.
      Kebetulan saat penggalian waktu itu juga musim kemarau, setelah Yoni secara tak sengaja ditemukan beberapa saat kemudian hujan. Sejak saat itu.... warga mempercayai Yoni ini sebagai pemanggil hujan. 
Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak
      Entah kebetulan atau memang demikian.... setelah digali, beberapa hari lalu memang Wilayah Kadilangon dan Sekitrnya Hujan Deras.
       Sementara sebagian masyarakat lain mempercayai, bahwa batu ini adalah umpak Wali. Walaupun kenyataannya Batu ini adalah Yoni peninggalan Masa Hindu Klasik.
   Dugaan sementara, kenapa Yoni dikubur adalah semata-mata untuk menyelamatkan dari aksi perusakan. Seperti yang kita ketahui bersama Demak adalah Pusat dari Kerajaan Islam. Jadi Penguburan Yoni menjadi cara aman untuk menyelamatkan. Jika melihat kondisi situs lain yang berada di Demak, Situs  Pidodo Karangtengah Demak yang keberadaanya terlihat bernasib malang.
      Dari informasi.... Saat digali terdapat 2 buah batu bulat yang berada di depan Yoni. Tapi sayangnya saat kami kesini sudah raib.
    Kondisi Yoni masih bagus, tak ada lumut/ lapuk (keuntungan terpendam tanah). Relief Kala di bagian atas Cerat Yoni :
Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak ;Relief Kala di Cerat
    Cerat atau tempat keluarnya air (suci) untuk ritual keagamaan, 
Certa Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak
       Lubang Cerat, 
Lubang Cerat Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak
      Penampang Atas Yoni, dimana Ada Lubang untuk Lingga (Lingga belum diketahui keberadaannya), 
Lubang Lingga Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak
      Badan Yoni berdias pelipit sederhana, namun tegas dan indah sangat presisi, 
Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak
      Dibeberapa titik terlihat remukan struktur bangunan dari Batu bata, (Yang memunculkan dugaan struktur Candi (Bangunan Suci) tak terbuat dari Batu Andhesit. Bisa dari Bata atau kombinasi. Sebuah kemungkinan yang dahsyat.
Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak
      Untuk Link video amatir :

     Rombongan Komunitas DEWA Siwa :
Dewa Siwa lintas batas :Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak 
       Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
Sampai Ketemu di Penelusuran Berikutnya....

Yoni Kadilangon Kebonbatur Kec. Mranggen Demak :ssdrmk
      Seputaran Demak Masih Banyak.....
#hobikublusukan

Sabtu, 28 September 2019

Candi Bale Kambang : Temuan baru

Candi Bale Kambang 
         Sabtu, 28 September 2019. Rangkaian dari Blusukan Anjangsana Komunitas, Destinasi ke 4. Setelah puncak acara Anjangsana selesai, Mas Fikri kemudian mengarahkan kami untuk menuju Lokasi  tak jauh dari Petirtaan Balekambang. Dimana ada Candi yang tak banyak diketahui oleh Khalayak umum. 
Veronica degroot : Arkeolog Perancis
sumber : radar pekalongan
     Baru setelah ada kegiatan eskavasi keilmuan oleh Arkeolog Perancis Veronica Degroot ---Ini saya tahu tentu saja saat saya cari referensi tentang Candi balekambang ini.

 Apalagi saat ke Petirtaan Balekambang 2016 itu, suasana di sekitar petirtaan Balekambang nampaknya lumayan penuh rimbun pepohonan (dalam bahasa jawa rungkut).
       Dari Petirtaan Balekambang, ada jalan setapak kearah timur. Tidak sampai 100m sampailah kami.
 Maturnuwun kepada Mas Fikri yang rela memberikan koleksi foto pribadinya saat ikut tim penggali (eskavasi).
Candi Balekambang, by Fikri picture
Candi Balekambang, by Fikri picture
     Saya pribadi kekurangan foto di Candi Balekambang ini, karena kamera dan HP sama-sama baterai habis.... temen blogger janji kirim foto ekplore namun sampai hari ini belum (senggol mas Eka Budi). 
    Dari eskavasi, saya pribadi menduga Candi ini menjadi rangkaian ketika ritual ibadah. Sederhananya, mensucikan diri di Petirtaan kemudian beribadahnya di candi Balaikambang. 
     Batang, yang banyak tinggalan tertulis seperti  Prasasti Sojomerto menjadikan dugaan beberapa ahli menjadi pintu masuk peradaban masa itu. Apalagi Batang  adalah daerah pesisir, dimana dulu kapal adalah transportasi utama untuk berpindah antar pulau. 
       Beberapa close up struktur batu baca di Candi Bale Kambang Batang :




   Sementara narasi ini dulu.. Maturnuwun Mas  Eka Budi dan Mas Seno fotonya, juga dapat janji dari mas Fikri cerita - cerita mengenai Candi Bale Kambang. Bersambung--

         Salam Pecinta Situs dan Watu Candi 
      Sampai Ketemu di Penelusuran Berikutnya 

#hobikublusukan
Link Rangkaian Destinasi  Anjangsana Komunitas :
Link Utama---- Seluruh kisah tergabung---- , PerDestinasi
4. Situs Bale Kambang (saya kesana berapa tahun lalu)
5. Candi Bale Kambang

Candi Boto Tumpang 1: Destinasi 2 Anjangsana Komunitas

Candi Boto Tumpang I : dukuh Boto Tumpang, Desa Karangsari Kec. Rowosari Kendal
       Sabtu, 28 September 2019. ini adalah rangkaian cerita blusukan bersama Komunitas Dewa Siwa. Untuk lebih lengkap silahkan baca naskah link : Anjangsana Komunitas. Destinasi Pertama, dimana lokasinya sangat dekat dengan Rumah Mas Fikri, pentolan Komunitas Pecud dan Kendil Wesi (Pecinta Situs Cagar Budaya Kendal-Batang Pekalongan). 
Fikri
         Rumah beliau pula yang menjadi pusat kumpul beberapa komunitas yang bergabung dalam kegiatan Anjangsana Komunitas ini. Lebih dari 30 orang, dari berbagai komunitas berbaur. Setelah merasa cukup kami kemudian menuju destinasi 2 : Candi Boto Tumpang 1. 
       Kira-kira 5 menit saja perjalanan kami tempuh, menyusuri jalan pedesaan dimana kanan-kiri jalan hamparan persawahan. Matahari yang mulai terik tak kami hiraukan. Karena rasa penasaran kami. 

      Setelah memarkirkan kendaraan bermotor, kemudian kami jalan kaki menyusuri pematang sawah. Menuju Candi Boto Tumpang I, 
Menuju Candi Boto Tumpang I, 

      Ada kejadian lucu, menyeberang sungai kecil. Saat salah satu peserta ragu-ragu meniti 3 batang bambu. Maju mundur seperti artis cetar itu 😀😀wkwkwk- tonton video dibawah 👇. 

      Candi Boto Tumpang 1 Berada di dukuh Boto Tumpang, Desa Karangsari Kec. Rowosari Kendal. 
Candi Boto Tumpang I Kendal

Candi Boto Tumpang 

     “Sekitar tahun 2017, saya dan rekan dari Mojokerto ketika penelusuran di area ini, awalnya karena penasaran dengan nama Dusun yang identik ‘Dusun Boto Tumpang’. Apalagi warga yang kami tanya selalu menjelaskan bahwa batu bata ditengah sawah tersebut dulunya adalah bangunan masjid”, cerita Mas Fikri. 
     “Setelah kami telusuri, singkat cerita kami akhirnya kami yakini bahwa batu bata ini adalah (ODCB) Obyek Diduga Cagar Budaya”, jelas mas Fikri. Kemudian oleh Mas Fikri kemudian dilaporkan ke pihak berwenang. 
Berkumpul menyimak penjelasan dari Mas Fikri, 
     Setahun kemudian, barulah ada penelitian sekaligus eskavasi pertama kali. Untuk mengetahui dugaan awal bentuk, usia dan peninggalan masa Hindu Klasik atau Budha. “Kesimpulan para arkeolog saat itu menduga bangunan Boto Tumpang ini mirip dengan kompleks percandian Batujaya Karawang (Penulis sangat berhasrat kesana), yang merupakan candi Budha”, tambah mas Fikri. 
     Reruntuhan Candi Boto Tumpang I 
Candi Boto Tumpang I
Candi Boto Tumpang I
     Secara kasat mata, Peninggalan yang nampak diluar ini memang sudah lumayan hancur. Tapi saya yakini terpendam dalam tanah masih banyak dan bisa tersusun kembali. 
     Pemandangan sekitar juga cukup mengagumkan, Hamparan sawah penghhijauan pasti akan menyegarkan mata memandang. Menambah syahdu suasana Candi Boto Tumpang ini. Semoga tak butuh lama pihak terkait untuk meneliti dan kemudian merestorasi Candi Boto Tumpang ini, potensi wisata religi cukup menjanjikan, apalagi tak jauh dari lokasi ini ada lagi ODCB dengan Batu Bata yang sama, Masyarakat menyebut dengan Candi Boto Tumpang II (link Naskah) 
     Link Channel Youtube :

       Foto bersama Para peserta Anjangsana Komunitas: 
Anjangsana Komunitas Kolaborasi Dewa Siwa, Exsara, Pecud, Kendil Wesi
 Salam Pecinta Situs dan Watu Candi 

Sampai Ketemu di Penelusuran Berikutnya 

#hobikublusukan 
Link Rangkaian Destinasi  Anjangsana Komunitas :
Link Utama---- Seluruh kisah tergabung---- , PerDestinasi
1. Lapik Situs Magelung
2. Yang anda baca ini
3. Candi Boto Tumpang 2
4. Situs Bale Kambang (saya kesana berapa tahun lalu)
5. Candi Bale Kambang
6. Arca Ganesha Tersono

Candi Boto Tumpang 2 : Destinasi 3 Anjangsana Komunitas

Candi Boto Tumpang 2 Kendal
     Sabtu, 28 September 2019. Setelah dari Candi Boto Tumpang I, Kami kemudian berlanjut ke destinasi ke 3 Blusukan ‘Anjangsana Komunitas. (Tujuan penelusuran detail ada di akhir naskah ini). Dari Parkir Motor, di sebuah lapangan. Kami berjalan memasuki perkampungan. Dari jalan beraspal kemudian kami masuk gang kira-kira 50m. Langsung ambil kiri melewati sela-sela antar rumah warga. 

Lalu Sampailah di Candi Boto Tumpang 2 
     “Warga mempercayai bangunan yang terbuat dari batu bata ini adalah jejak peninggalan masjid kuno”, Mas Fikri mengawali penjelasan. Konon nama dusun, berawal dari keberadaan bangunan Cagar Budaya ini. Candi Berada di Dusun Boto Tumpang Desa Karangsari Kec. Rowosari Kabupaten Kendal.
Candi Boto Tumpang 2
      Masyarakat memang sering memberikan nama satu daerah berdasarkan keberadaan penanda yang cukup dikenal. Anggapa tentang bangunan ini adalah masjid kuno, berdampak positif juga… Penjarahan relating kecil walaupun tetap ada.
       Ada lagi cerita dari warga (yang ikut mendekat saat rombongan disini-nampaknya penasaran), dulu pernah ada yang membawa pulang satu batu bata yang berukuran besar dan ada reliefnya. Sesampainya dirumah orang tersebut sakit…. Dan akhirnya meninggal. Batu bata itu dikembalikan ke sini oleh anaknya. 
      Sambil menerima penjelasan dari Mas Fikri, Diskusi ringan kami menduga yang Nampak di permukaan tanah ini hanyalah bagian atas bangunan suci (=candi). Ditambah saat Mas Fikri menceritakan hasil penelitian pihak terkait tentang ditemukannya hiasan kaki candi dikedalaman kurang lebih 2,75cm. Uniknya, dalam penelitian itu tidak ditemukannya tangga. Berbagai dugaan bermunculan, mungkin saja tangga dari kayu, atau memang bukan candi tipe yang memiliki ruang didalamnya yang digunakan untuk ritual. 
      Berkumpul, mendengarkan panduan cerita ikhwal Candi Boto Tumpang ini.
di Candi Boto Tumpang 2 : Pemandu Mas Fikri
Add caption
         Beberapa dari kami mempercayai, tumpukan batu bata ini adalah reruntuhan bangunan bagian atas. Jadi yang terpendam masih banyak lagi. Close up beberapa Batu Bata yang khas…
Candi Boto Tumpang 2
     Setelah merasa cukup, kami kemudian melanjutkan perjalanan ke Situs Balekambang (Cerita keseruan Situs Petirtaan Balekambang saya masukkan di cerita Anjangsana --link otomatis setelah naskah selesai)
Anjangsana Komunitas
…..Salam Pecinta Situs dan Watu Candi 
       Sampai Ketemu di Penelusuran Berikutnya.
#hobikublusukan 

Link Rangkaian Destinasi Anjangsana Komunitas :
Link Utama---- Seluruh kisah tergabung---- , PerDestinasi
3. Candi Boto Tumpang 2 (kita Baca ini)
4. Situs Bale Kambang (saya kesana berapa tahun lalu)
5. Candi Bale Kambang
6. Arca Ganesha Tersono

Mampir di Situs Magelung Kaliwungu : Lapik yang penuh Misteri


Situs Magelung Kaliwungu
      Sabtu, 28 September 2019. Naskah ini adalah rangkaian cerita blusukan bersama Komunitas Dewa Siwa ditambah Komunitas Exsara. Tujuannya ‘Anjangsana Komunitas ke Kendil Wesi dan Pecud : sesama Komunitas Pecinta situs dan watu Candi. Awalnya, situs Magelung ini tak masuk dalam rencana blusukan kami, tapi kejutan dari Mas Age Kharisma. (Link Naskah Komplit segera terhubung setelah jadi)
     Ceritanya rombongan terbagi beberapa kloter, Kloter I, dengan motor roda 2, setelah kumpul di Pertigaan Boja kemudian Meluncur melalui jalur Boja Kaliwungu Menuju Kendal. Kami jalan pelan-pelan sambil menunggu kloter 2 yang mengendarai mobil.
     Sambil menunggu rombongan yang naik mobil kami sepakat akan berhenti di tengah perjalanan. 

     Kata Mas Age : “Nanti di xxxxmaret saja, didekatnya ada lapik!”.
     Setengah terkejut  tak percaya kami kemudian mengekornya.

     Sesampainya di minimarket tersebut kami langsung berhenti. Sambil rehat sejenak untuk ngadem… 
     Karena cuaca sangat terik, sekaligus membeli air mineral untuk bekal. 
     Tapi rata-rata dari kami langsung tahu dimana lapik berada…..
Situs Magelung Kaliwungu : Lapik yang penuh Misteri
     Menurut info yang kami dapat, kebetulan tempat dimana kami berhenti kami bisa mendapatkan cerita….. 
Magelung Kaliwungu
     Tentang asal muasal Lapik Arca tersebut, konon dulu dibawa oleh Kakeknya yang merupakan pekerja Perhutani. 
     Dulu sempat berpindah-pindah. Namun bisa kembali lagi. 
     Untuk lokasi tepatnya, tak ada yang tahu dimana lapik arca itu berasal. 
    Kami hanya mengira-ira, mungkin lokasi berkontur gumuk, dekat dengan mata air bisa menjadi titik lokasi bila menelusuri jejak.
Situs Magelung Kaliwungu : Lapik yang penuh Misteri
     Diskusi kami berkembang dengan berbagai kemungkinan, salah satunya ada arca/ yoni/ sebuah bangunan yang dulunya menjadi satu kesatuan dengan lapik ini.
Penampakan dari atas : 
     Tapi sayang, ditempatkan di pinggir jalan raya membuat riskan rusak. Bahkan salah satu sisi terlihat bekas tersenggol mobil.
     Kami juga mendapatkan kabar sedih….. dari si empunya rumah… yang terlihat gelagat memang kurang respect dengan Lapik ini.. semoga bisa tersadar…. Kemudian mau nguri-uri apa yang dulu di niatkan leluhur beliau, saat membawa dari lokasi awalnya. 

Situs Magelung Kaliwungu
Minimal memindahkan ke tempat layak dan aman, mungkin pula bisa di beri peneduh. Jikapun tidak…. Semoga pihak terkait, terutama pihak desa mau merawat jejak sejarah desa… dimana Lapik ini bisa ditelusuri ulang jejak dengan peninggalan yang berwujud, bukan hanya mitos, legenda ataupun tutur tinular saja.
Sebagian Rombongan I,
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
Situs Magelung Kaliwungu : Lapik yang penuh Misteri
#Hobikublusukan
1. Yang anda baca ini
3.Candi Boto Tumpang 2
4. Situs Bale Kambang (saya kesana berapa tahun lalu)
5. Candi Bale Kambang
6. Arca Ganesha Tersono