Minggu, 16 Agustus 2015

Situs Yoni Bugangan Candirejo Ungaran

Yoni Situs Bugangan Candirejo Ungaran
Minggu, 16 Agustus 2015
    Setelah dari Situs Candirejo dan Situs makam Ndowo Bugangan Candirejo, kami melanjutkan ke yoni situs Bugangan. Masih Mbah Eka WP sebagai penunjuk arah..Keluar Gang Jalan Candirejo menuju Desa Nyatnyono 
Parkir menuju Yoni Bugangan Candirejo
    Intermezzo:
   Sebelumnya kami sempat menelusuri keberadaan Yoni di lahan terbengkalai sebelah makam ndowo. Penelusuran kami bahkan sampai di Makam Desa Sidorejo. Petunjuknya adalah "Ada Yoni di bawah pohon Klengkeng, yang didekatnya mengalir terus mata air jernih yang tak pernah kering. Namun pencarian kami nihil. Ukuran Yoni sama persis dengan Yoni di Makam Ndowo".
 Dan Ternyata: 
    Yoni di hancurkan karena tanah tersebut akan di buat Kapling perumahan **Kembang Emas. Sebenarnya pernah diperingatkan oleh warga, tentang keberadaan Yoni tersebut. Agar jangan diganggu, "Mosok hanya watu cilik, kok nganggep ganggu, misal di pindah namun tetap dirawat kan tidak mengapa..." ujar warga (seperti yang diceritakan Mbah Eka WP kepada kami). 
Gambar diambil dari lahan bekas Yoni yang dirusak : terlihat situs Makam Ndowo

    Namun Karena merasa sebagai pemilik lahan, lantas mengacuhkan peringatan warga tersebut. Singkat cerita Sopir begu kemudian menghancurkan yoni tersebut. Dan dengan bangganya sopir itu berujar " Watu opo iki, mung koyo ngene kok..."
    Selang beberapa hari kemudian... warga mendapat kabar sopir begu itu meninggal karena sakit yang mendadak. Warga mempercayai itu akibat dari perusakan yoni itu. 
---Percaya atau tidak itu urusan kita masing-masing-- hanya sebagai peringatan saja... 
    Karena sampai saat ini, lahan yang sedianya dijadikan kapling perumahan "Kembang Emas" (**saya menyamarkan nama dalam bahasa jawa = ati2 ada UU ITE .. hahaha) itu sekarang terbengkalai... dan konon bermasalah... Simpulkan sendiri.....

      ------
Kembali ke Yoni Bugangan Candirejo Ungaran
    Setelah Makam Candirejo, jalan menurun. Sebelum jembatan ambil ambil kanan parkir di jalan setapak tepi sawah.
    Dari tempat parkir tersebut lurus saja, cari jalan setepak/ pematang sawah menuju 'gumuk' kebun sengon dan beberapa pohon kelapa. Penunjuknya searah lurus dari jalan setapak tersebut, 
Berada ditengah kebun Sengon
  Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran Bangunan suci untuk pemujaan dewa (Hindu). 
Yoni Bugangan Candirejo: cerat ada relief kala
     Yoni dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi seperti Candi Klero di Kecamatan Tengaran kabupaten Semarang. Berdasarkan konsep pemikiran Hindu, Yoni adalah indikator arah letak candi. 
     Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. 
Yoni Bugangan Candirejo : Dari samping
 
    Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat.
Yoni Bugangan Candirejo dari depan
    Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.



     Dari pengalaman kami, keberadaan Yoni pastinya ada 'teman" watu yang lain. Kami mencoba mencari lingga yang sementara belum kami temui...

    Namun kami malah menemukan satu umpak dan batu datar yang mirip dengan bahan pembuat candi gubug tak jauh dari Yoni Bugangan.
   Kemudian kami teruskan dengan penanda lain, mata air. Dan memang di sebelah timur yoni ini ada mata air yang debit airnya cukup besar dan dimanfaatkan untuk kebutuhan warga desa Candirejo. 
    Saat ada warga desa kami tanya tentang kemungkinan adanya watu yang terkait dengan yoni seperti;lingga atau arca nandi. "Adanya watu jaran, mas. Watunya untuk menutupi mata air agar tidak terlalu besar debitnya", kata warga tersebut. 
Watu jaran : Yoni Bugangan
   Setelah saya cermati, kok mirip dengan punggung sapi berpunuk ya? alias Nandi?...
   
Watu
    Kemudian perjalanan kami lanjutkan untuk kulineran... saat perjalanan menuju tempat parkir kami menemukan beberapa batu berlubang dengan pola khusus...

watu berlubang
     Di dekat jalan setelah Situs Candirejo juga ada pula batu besar berlubang dengan pola dengan jumlah lubang yang berbeda(segera saya update fotonya).
 Yang menjadikan diskusi kami ta berkesudahan. Apa fungsi, dan mengapa lubangnya dibuat tak sama?
    Blusukan mendadak Bersama Mba Derry, Mas Eka dan Lek Tris, juga susulan by Lek wahid dan kang suryo. Karena terlalu semangat, kami terlupa untuk berGroupfie.... : jadilah ini dia para "gila situs itu, saya tampilkan



     Juga 'funphoto' yang berhasil saya dokumentasikan : 
Dewa siwa: tak terbayangkan bila mas trist ga kuat.... 
Susahnya kalo kemayu..... : pulang dari Yoni Bugangan Candirejo
Dewa Siwa : Ada Gaya yang ga kompak di Situs Bugangan
Dewa Siwa : dulu tak ada plosotan di masa kecilnya.....
Blusukan pake begitu : helloow....
     Sebelum pulang kulineran di Mie Ayam Karang Bolo Ungaran

    Sebuah Cerita lain dari Kawan Dewa Siwa yang nyusul Mblusuk sendirian ke Yoni Bugangan
Wahid : pengalaman misterius
     "Wingi sore sekitar jam 17.15 aku dolan nang yoni Bugangan Candirejo Ungaran dewe, ra ono wong blas, tapi anehe aku krunggu nak nang cedak2 kunu ono wong akeh, suara cah cilik2 do dolanan, mbok2 podo crito2, padahal tak delok2 sak kiwo tengen ra ono wong opo kampung blas, siseh wetan mung ono sawah, sebelah lor kali, sebelah kidul kuburan, sebelah kulon sawah karo tegalan. Aku mrinding banget, fenomena opo yow iku????" Curhat Lek Wahid. (sebuah sisi lain dunia kita)
    Tapi kami DEWA SIWA, tak kan pernah berhenti untuk menelusuri kembali, dan membagikan sedikit pengetahuan kami ini...agar ta putus jatidiri Bangsa kita.

Salam Pecinta Situs

     Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...

  Mari Kunjungi dan Lestarikan....
  Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Sabtu, 15 Agustus 2015

Situs Makam Ndowo Candirejo Ungaran

Situs Makam Ndowo Candirejo Ungaran
Sabtu 15 Agustus 2015
     Blusukan mendadak sekali, Setelah dapat informasi di Grup fb (DEWA SIWA), bahwa hari sebelumnya salah seorang rekan mendapatkan bisikan misterius dalam mimpinya. Sebenarnya saya masih merasakan sakit tersiram minyak goreng malam sebelumnya, namun rasa tertarik ikut mblusuk mengalahkan rasa perih itu. Respon datang dari beberapa crew DEWA SIWA yang juga tertarik menelusuri kembali apa yang telah di temui Mas Eka. Bila penasaran bisikan yang bagaimana silahkan tanya sendiri saja.... beliau open house kok...(link nama terhubung dengan akun fb nya). Menuju situs dengan rute yang sama dengan Situs Candirejo Ungaran.
Gang Menuju Makam Ndowo.
Makam Ndowo : perhatikan arah panah
     Kira-kira 200m terus saja, melewati masjid Candirejo kemudian ketemu dengan gang sebelah kanan yang kedua. Masuk gang tersebut sampai dengan habisnya jalan berpaving. kemudian parkir. Terlihat Makam Ndowo dari tempat parkir. Penandanya adalah keberadaan pohon Beringin yang besar.
     Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, makam dowo adalah makam cikal bakal penduduk Candirejo.
     Dahulu kala ada kyai besar yang mempunyai tinggi badan tidak seperti umumnya warga, yaitu tingggi dan besar yang pertama kami 'mbabat alas" Candirejo
      Konon di jaman dulu, di Desa Candirejo ini sebenarnya akan didirikan masjid. Tapi karena ada ayam berkokok maka masjid itu di pindah ke daerah Nyatnyono. Sebagian sisa bangunan bakal masjid tersebut tersebut tersebar di candi rejo dan di sebutnya watu wali. (seperti yang diceritakan Lek Eka W. Prasetya kepada kami--yang ngaku masih keturunan nya...--)
Situs Makam Ndowo Candirejo

      Cerita yang turun temurun - tutur tinular tersebut sering kami temui saat mblusukan situs, jika bertanya sejarah watu. Jawaban hampir mirip, entah itu peninggalan wali, berjumlah 9 atau dibuat masjid saat jaman wali. Jadi....? ini tentu bukan hanya akulturasi namun sudah aneksasi.....
      Tapi ta usahlah berpanjang lebar, Kami DEWA SIWA hanya ingin membagi apa yang kami ingin bagi : Budaya peninggalan masa lalu, tanpa tendensi apapun.....
Watu Candi yang nampak di Candirejo :
     Pathok Candi menggunakan Watu Candi berpola, berukuran besar :
Situs Makam Ndowo Candirejo : Watu candi berpola
Watu Candi Berpola : 


Watu Candi Berelief : 


    Dari relief yang nampak ini, kuat dugaan kami di sekitar situs ini dulunya ada sebuah bangunan suci yang relatif besar.





















     Pathok makam yang menggunakan batu berelief, Kami belum jelas relief apa.










Yoni berukuran Kecil
Yoni Situs Makam Ndowo Candirejo

     Penggambaran Siwa selain sebagai manusia, seringkali digambarkan dalam bentuk lingga. Lingga yang digambarkan sebagai kelamin laki-laki biasanya dilengkapi dengan Yoni sebagai kelamin wanita. Persatuan antara Lingga dan Yoni melambangkan kesuburan. 
Yoni Situs Makam Ndowo Candirejo

     Di Situs Makam Ndowo Candirejo ini kami ta menemui adanya lingga
    Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran candi.
      Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi. Berdasarkan konsep pemikiran Hindu, Yoni adalah indikator arah letak candi.

    Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat.
       Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.


     
Masih di Makam Ndowo :


    Situs Candirejo terlihat dari makam Ndowo, Garis lurus atau searah...Mblusuk Mendadak bersama : Saya, Mba Derry, Mas Trist dan Lek Eka
Di Situs Makam Ndowo Candirejo
    Perjalanan berlanjut ke Yoni Situs Bugangan Candirejo.....

Salam Pecinta Situs
Di Makam Ndowo : Yoni, watu candi berelief
    Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan....
     Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA

Jumat, 14 Agustus 2015

Menelusuri Situs Baran Ambarawa

Save This Not Only a STONE!
Arca di Barang Gembyang Ambarawa

Rabu,29 Juli 2015
     Spesial ucapan 'matursembahnuwun' kagem mas Wisnu Wijaya atas info yang sangat menarik. Tak menunggu lama, karena saya sungguh penasaran, dengan keberadaan arca di tengah sawah di gubug. "Posisi Gubug ada di bawah persis kabel listrik tegangan tinggi", jelas mas wisnu.
di bugug ini arca baran gembyang berada
    Setelah Konfirmasi ke rekan Dewa Siwa yang lain, jadilah Saya, Mba Derry Aditya dan Mas Eka WP mencoba menelusuri.
     Sesuai petunjuk, Situs berada garis lurus di depan Kolam Renang Baran Indah. Kami parkir di dekat TPA, sambil mencari informan. Saat saya kesini, banyak petani yang sedang panen padi.
      Awalnya sempat penuh tanda tanya pandangan para petani itu, namun saat kami menguratakan maksud. Kompak beberapa petani itu mengacungkan jari... menunjuk sebuah gubug tak jauh dari kami.

sebua gubug dimana arca baran gembyang
    "Arca Tanpa kepala mas", ujar salah satu petani tersebut. Dengan semangat 45, saya sambil berlari menerjang sawah yang kering. Sementara rekan saya melalui jalan normal. Dan terjadilah 'accident'. Terpeleset, karena ingin pamer aksi. Sampai terlebih dahulu. Karena terpeleset itulah blusukan kali ini saya 'menahan sakit', pen di kaki saya (dulu patah kaki) terasa nyeri. Saya kuwalat!
      Dan memang terlihatlah pertama kali oleh saya
Saking terpana-nya saya, saya sampai lupa bawa kamera, hanya saya abadikan lewat Hp saja. Kondisi sudah terpotong, bukan hanya sebatas leher/ hilang kepala arca. Namun sampai dengan batas pinggang. 
    Namun yang paling membuat tertegun, potongan arca ini dibuat "ganjal" tempat duduk. 
    Bukan Bermaksud menyalahkan siapapun, hanya bisa menyalahkan diri sendiri saja, saya terlambat blusukan, jika 20 tahun yang lalu mungkin nasib arca ini berbeda....(angan-angansaja).
    Tak berapa lama, rekan blusukan juga sampai di gubug, Spontan mereka "haaaa" terkejut berjamaah, Mba Derry dan gilang anaknya, juga sambil menggeh-menggeh mas eka melongo gundah ..... tapi campur dengan rasa kecewa terlihat di mata mereka semua.
       "Ayo kita pindah ke tengah gubug", ajak mas eka. Saya mengiyakan, "Lalu kita bersihkan, semampu kita" tambah Mas Eka terlihat Sedih. Sampai air mineral, yang baru dibeli di toko ***mart tadi dan belum diminum-pun di siramkan ke arca tersebut. Untuk menghilangkan lumpur yang menempel. "
    Beberapa saat mecari-cari sumber air... dan ternyata ta jauh dari gubug ada air mengalir.... Jadilah "ngangsu" pakai botol 400ml untuk membersihkan lumpur. 
Potongan arca dari atas,
Arca di Baran Gembyang Ambarawa
Hiasan di pinggang yang masih nampak, sabuk arca....
Hiasan di Arca Baran gembyang Ambarawa
      Sambil diskusi, kami mencoba mencari-cari sisa-sisa perusakan arca dan kami kumpulkan di sekitar arca
Situs Arca Baran Gembyang

     Blusukan 1 bersama : Mba Derry, Gilang dan Mas Eka
Blusuk 1 

   Saat kami diskusi, kami penasaran dengan bukit disamping kolam renang Baran indah yang terlihat di posisi ideal sebuah bangunan suci. Kami juga sempat terpikir untuk menitipkan arca ini di Pura tak jauh dari lokasi. Namun karena kendala teknis kami urungkan, mungkin suatu saat. Akhirnya kami akhiri Blusukan 1 ini karena hari sudah mulai gelap. (to be continue: blusukan 2)

Blusukan ke 2.
     Yang keduakali ini saya menjadi guide untuk rekan Dewa Siwa Mas Max Trist dan Suryo Idein. Awalnya saya janjian dengan mas Trist saja, Namun tiba-tiba Mas Suryo mampir. Katanya pingin blusukan. Dan saya pikir bukan kebetulan semata. Tapi memang sudah diatur.....
informan di Situs Baran Gembyang
     Saat saya kesini yang kedua kalinya, kebetulan ketemu dengan Bapak petani, lupa namanya. Memang hanya arca ini yang tersisa. Saat kutanya Bukit di Sebelah Kolam Renang Baran Indah namanya adalah "BUKIT SI LEMBU".... wow... langsung ku kejar informasi. "Ga ada mas, entah hilang atau terpendam saya kurang tahu, dari saya kecil namanya memang bukit si Lembu", urai Bapak Itu.
    Mungkin masih terpendam, atau memang sudah hilang.... SI LEMBU, identik dengan keberadaan arca Nandi (Arca dewa berwujud lembu/sapi).
      Setelah kami mengeksplor Arca baran Gembyang ini, Mblusukan kami lanjutkan menelusuri informasi dari Ketua Dewa Siwa Derry Aditya, "Ada kemuncak terbelah 2 di Gerbang Makam Baran Kauman".

    
Kemuncak Baran Kauman
kemuncak di baran kauman Ambarawa

    Jadilah Kami meluncur kesana, Hanya sekitar 100m arah Bandungan. Ada Jalan masuk ke arah kanan pas tikungan (ada gerbang Baran Kauman - segera update foto gerbang/ saya menerima kontributor foto:inbox).
     Masuk kira-kira 50m kemudian sampailah di Makam, Dan Ternyata benarlah adanya. Ada di Gerbang Masuk Makam baran Kauman, Kemuncak sisi luar:
Kemuncak baran Kauman Ambarawa
    Kemuncak sisi dalam yang terbelah : 

Kemuncak baran Kauman Ambarawa
     Info yang saya dapat, kemuncaknya terbelah 2...dulu ada 2, sisi kanan dan kiri, tapi setengah jam kami  memutari makam tapi tak menemukan.      
     Malah menemukan satu makam yang memakai 'pathok' unik. Lempeng besar bertuliskan nama alm. Semoga beliau berkenan saya tampilkan gambar di blog ini 

    Keberadaan kemuncak, membuktikan adanya sebuah bangunan suci jaman dulu. namun....      Masih berkaitan/ tidak dengan arca di Baran Gembyang kami ta tahu, namun bahan pembuatannya relatif sama... batu berwarna putih.
     Semoga penelusuran kami ini, memberikan satu titik cerak sejarah Baran di masa silam, barangkali ada watu candi yang lain yang melengkapi Puzzle ini agar lengkap. Semoga. 

 Salam Pecinta Situs...
Potongan arca di Baran Gembyang Ambarawa
Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan....
Gabung yuk...di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA