Kamis, 21 April 2016

Toleransi sejarah di Situs dusun Candi Desa Candigaron Sumowono

Situs dusun Candi Desa Candigaron Sumowono
          Kamis 21 April 2016, Setelah penelusuran situs di Dusun Nglarangan, kami jalan terus saja dan ternyata (saya baru tahu), jalan kampung ini tembus ke Jalan menuju Candi Asu Bandungan. Kemudian tembus ke Jalan Sumowono-Temanggung. Kami mengikuti jalur itu, sesampainya di pertigaan Pasar Sumowono kami ambil arah kiri (bila lurus arah Boja/Limbangan).
Gerbang Desa Candigaron Sumowono
    Kira-kira 1km, setelah jembatan kemudian jalan nanjak dan menikung ada pertigaan (tepatnya di desa Lanjan Sumowono) ambil arah ke kanan menuju Temanggung. 
     Laju pelan-pelan karena jalur ini jalan tak lebar dan berkelok-kelok selain itu tujuan kita kali ini tak terlalu jauh. 
gambar x : menuju Situs Candi Desa Candigaron
    Tak Sampai 1000m di sebelah kiri akan kita temui Gapura Menuju Desa CandiGaron Kecamatan Sumowono. Sebenarnya dari sini (kuranglebih 4km ada situs yang cukup fenomenal bagi saya dan kawan2 Dewa Siwa: Situs Kaloran Temanggung).
    Kembali ke tujuan kami, dari pintu gerbang desa Candi garon, kemudian melewati SMPN 2 Sumowono. Laju lagi kira-kira 1000m ketemu dengan pertigaan (gambar x) ambil ke kiri. Dari Pertigaan ini jalan menanjak, melewati sebuah Gereja, Di pertigaan ada masjid, terus sampai ketemu dengan Stupa yang berada di atas atap sebuah bangunan
      Sampailah kita 





        Nampaknya ini yang oleh warga di kenal dengan Vihara Vidyasasana. Dari bangunan yang terdapat sebuah stupa diatasnya. Saat saya masuk...sebuah pemandangan yang "Membuat saya aneh".... Ada Yoni-Lingga-Peripih di Vihara....


    Bahkan informasi lokasi ini yang saya dapat dari Lek Wahid, ternyata dia pun sungguh penasaran, sampai wanti-wanti nunut tulisan "Perpaduan aneh peninggalan hindu di sebuah bangunan Budha", kata Wahid.  (Ini pula yang menjadikan saya nulis nya cukup lama karena nyari referensi dulu.... Yang paling memuaskan hati saya adalah penjelasan tentang simbol swastika didada Sidharta Gautama: Referensi nomor 5 
Yoni - Lingga : Situs dusun Candi Desa Candigaron Sumowono
   Yoni, 
    Yoni Candigaron ini surah rusak, namun masih ada lingganya.


  Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita  . Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran candi. 


    Bentuk Yoni  berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan laubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. 

     Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca. 

Peripih, 
Situs dusun Candi Desa Candigaron Sumowono
    Garbhapatra atau Peripih adalah kotak bisa terbuat dari batu atau logam (emas) untuk menaruh benda-benda yang mewakili 5 unsur utama, yaitu: api, air, udara, tanah, dan ether.
Situs dusun Candi Desa Candigaron Sumowono
     
     Patung Sidharta Gautama dan Watu Candi _______ (saya sengaja mengosongi karena terus terang saya tak paham apa nama, fungsi nya---- (mohon pencerahanya)).
     Terlihat tempat suci ini masih digunakan untuk beribadah bagi umatnya, terlihat dari banyaknya dupa dan sisa pembakaran kemenyan.
     Saat kami rehat sebentar di luar bangunan suci ini, pandangan saya seperti tersedot oleh du watu candi. Setelah kami dekati ... Ternyata:
Batu Berelief



    di dekat tandon air malah ada watu kotak yang saya duga bekas unsur sebuah bangunan suci


      Ada juga watu candi yang mirip dengan pucuk sebuah stupa :

     Bukti bukti watu candi, menguatkan dugaan saya pribadi adanya bangunan suci umat Hindu - Budha  di area ini--
     Video Amatir Situs Candigaron :




       Duet Blusukan....
Suryo was here : Candi Garon Sumowono



          

     Mari Kunjungi dan Lestarikan.....
@ssdrmk was here : Candigaron Sumowono

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

     Sumber bacaan saya, menjawab kebingungan saya saat mendapati ada patung shidarta dengan lambang swatika di dadanya ditempatkan berjejer dalam satu baris di dalam satu ruangan yang sama : sejarah tanpa tahu secara benar, akan berakhir menjadi "Katanya alias jarene".
    Dari penelusuran ini, saya mendapatkan kesimpulan jika Ada benang merah antara Hindu dan Budha, terutama simbol Swatika tersebut.... RAHAYU
Referensi:
  1. http://hinduismegue.blogspot.co.id/2012/11/perkembangan-agama-hindu-setelah-zaman.html
  2. http://budhaisme.blogspot.co.id/2013/06/aliran-aliran-dalam-agama-budha.html
  3. http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/10/persamaan-dan-perbedaan-agama-hindu-dan-budha.html
  4. https://id.wikipedia.org/wiki/Gautama_Buddha_dalam_agama_Hindu
  5. https://adnyawayan.wordpress.com/2012/07/11/arti-lambang-swastika-dalam-agama-hindu/
  6. http://www.batanggallery.or.id/p/penulis-egga-pramuditya-mahasiswa.html
---Saya menerima pencerahan/ wawasan baru mengenai topik yang saya maksud diatas..... koreksi ataupun melengkapi pengetahuan saya yang dangkal sangat saya harapkan...Matursembahnuwun...---

1 komentar:

  1. Sugeng ndalu min. Sedikit ingin memberikan sedikit komentar untuk postingan panjenengan. Konon ini adalah tempat keramat simbah munawar. Atau simbah engkang bauregso deso. Dan juga tempat untuk rituwal para warga, kususnya bagi mereka yg sefang mengalami kesulitan hidup. Bisa minta petunjuk (wisik) ditempat ini. Maka dihari tertentu untuk sesepuh desa slalu rutin mempersembahkan sesajian ditempat tersebut,. Itu supaya semua warga selalu dalam pengayoman simbah munawar, demikian yg nisa saya tambahkan. Trimakasih

    BalasHapus