Sabtu, 09 April 2016

Watu Lumpang Situs Polaman Mijen Semarang

Watu Lumpang Situs Polaman Mijen Semarang
     Sabtu, 9 April 2016. Awalnya saya mendapat beberapa info dari Kang Mas Roso melalui Percakapan di Messanger Fb. Ketika saya ngajak beberapa rekan responnya belum pasti, kebetulan cuaca pun tak bersahabat, alias hujan sederas-derasnya. Pikir saya tak kan ada rekan yang akan datang. Eh, ternyata.... saat mulai reda, tapi tetap rintik-rintik...Mbah Eka nongol di depan Rumah. 
    Jadilah kami Blusukan weekend, karena start sudah sore, kami sepakat hanya menelusuri 1 lokasi saja. Yaitu di area polaman, tepatnya watu Lumpang di Makam Kyai Ori. Dari Rumah saya, perjalanan melewati Pasar Gunungpati, terus ke arah Boja. kira-kira 5 menit, ada Puskesmas Polaman, di seberang jalan ada ****mart. 
Puskesmas Polaman

   Karena saat itu jalan ramai sekali, akhirnya saya memutuskan untuk memutar di dekat makam (sebelum SPBU), Saat memutar itulah saya sempatkan untuk menelusuri 'apakah ada tinggalan purbakala' di makam, karena khas pohon besar dan mata air di area makam ini, setiap saya lewat jalur ini selalu penasaran. Makam yang kami singgahi : makam Sebumi
    Setelah beberapa saat, kami cari yang kami maksud untuk sementara nihil. Kemudian kami bertanya pada ibu yang jualan di warung depan makam. "Di sana malah ada makam kuno, Makam Kyai Aji, Kalo Kyai ori dekat ****mart, di sampingnya ada rumah jelek, lha di belakang rumah itu mas", jelas Ibu tersebut, tentunya dalam bahasa jawa. 
    Kami segera menuju lokasi, kami tanya arah kepada bapak tukang ojek, tanpa kami duga, malah beliau berkenan mengantar kami. Video Amatir Makam Kyai Aji: 

        Warga masyarakat percaya, Kyai Aji ini dulunya yang merencanakan, membangun dan mengurus tata pengairan jaman dulu. Yang konon area Polaman ini menjadi lahan subur gemah ripah loh jinawi. 
    Beberapa saat kami di makam Kyai Aji, kami tak menemukan tinggalan purbakala berujud watu (seperti yang kami maksud), kemudian kami menuju lokasi berikutnya, 100m dari "makam kyai Aji" kami parkir di halaman toko xxxxmart tersebut, kemudian 'kulonuwun' ke empunya rumah sebelah toko ini --maksud saya yang kulonuwun mbah eka--- saya menyerahkan urusan ini sepenuhnya kepada beliau... hhahahahaha, alibi saya yang sebenarnya takut bin sungkan alias males ber-birokrasi---
     Beberapa waktu nego, akhirnya kami diperbolehkan mengunjungi Watu Lumpang yang tepat berada di belakang rumah beliau (kira-kira hampir seperempat jam Mbah eka ini negoisasi). "Awalnya sempat tak diperbolehkan, namun dengan jurus pamungkas luluh juga bapak tersebut", jelas Mbah Eka
    Kyai Ori sendiri, seperti yang dituturkan Pak Jarot Kepada kami adalah seorang ulama yang 'bubak yoso' alias babat alas mendirikan sebuah pemukiman yang saat ini dikenal dengan Polaman, sambil menyebarkan agama Islam. "Kyai Ori juga guru Mengaji", jelas Pak Jarot yang konon dulunya jagoan desa.
     "Makam kyai ori sebenarnya secara pasti belum diketahui letaknya, bahkan kyai atau sesepuh setempat "Kyai Rosyad"juga masih ragu, namun memang berada di sekitar area makam yang sekarang", jelas Bapak Jarot.
     Watu lumpang menurut penjelasan dari Bapak Jarot, pindahan dari  desa sokorame Gunungpati. Ditempatkan di pojokan area makam. "Dulu saya buatkan bangunan peneduh untuk makam Kyai Ori, namun beberapa waktu lalu roboh", jelas Bapak Jarot. "Karena tak ada yang merawatnya (merawat dalam artian luas)",  tambah beliau.
Watu Lumpang Situs Polaman Mijen Semarang

     Menurut Ibu yang mendampingi kami (kami lupa tanya apakah Ibu ini anak/istri Bapak Jarot). Hingga saat ini, selain banyak yang ziarah di Makam Kyai ori, ada pula yang ritual di watu Lumpang Polaman ini.
Watu Lumpang Situs Polaman Mijen Semarang
    "Ada yang ritual cuci muka menggunakan air dari watu lumpang, ada pula yang membersihkan watu lumpang kemudian mengisi dengan air yang berasal dari beberapa mata air", tambah Ibu tersebut.
 

    
    Video Amatir Watu Lumpang Polaman : 



     Blusuk "weekend" Bersama Mbah Eka, sang Peluluh Hati: 
Mba eka di Watu Lumpang Situs Polaman Mijen Semarang

     


















     Mari Kunjungi dan Lestarikan...

@ssdrmk di Watu Lumpang Situs Polaman Mijen Semarang
     



















    Salam Pecinta Situs Watu Candi, Save This Not Only a Stone!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar