Ekspedisi Roro Jongrang….
CANDI SAMBISARI
candi Sambisari |
Tanpa diduga samasekali, bagai Durian Runtuh .. Ekspedisi kali ini dipenuhi unsur kebetulan, aku ditugasi Kantorku untuk ikut Rakor Jaringan Perpustakaan SeJawatengah di Solo. Padahal beberapa jam sebelumnya, saat pelatihan computer di Setda, aku sempat browsing2 peta,penginapan, dan foto2 candi Prambanan dan sekitarnya, Gayung bersambut… ketika balik kantor langsung disodori surat tugas… alhasil : Persiapan seaadanya karena tugas mendadak. Mencoba menghubungi rekan yang berdomisili di sekitar prambanan.
Rakor selesai sekitar jam 12.30, saat itu ku langsung berpikir untuk langsung meluncur ke candi, setelah menawari beberapa teman untuk ikut, tidakada yang mau, eh ada seorang senior alias seorang sahabat dari Komunitas 75 komunitas75@groups.facebook.com (anggota terdiri dari staf di perpustakaan Kab/kota) yang pingin pulang ke jogja karena ada keperluan yang mendesak ya naluri ‘baik hati” ku timbul (ga setiap kali ada lho).. karna di jogja kan juga banyak candi yang bersebaran selain di Prambanan yang menjadi tujuan awalku. Karena sikon tidak memungkinkan, setelah menimbang rasa barang sejenak, ku memutuskan untuk tetapa berekspedisi saja ke candi Roro Jonggrang. Apalagi barusan di hub oleh teman yang tinggal di klaten ‘welcome’ ku repoti barang semalam untuk tidur. terimakasih tak terhingga untuk nurdin. http://www.facebook.com/profile.php?id=100001891770582, yang menyediakan bed super empuk ... (ndablek.com). hehehehe maturnuwun sob.
Dan aku ga sadar sampai perjalanan balik lagi ke Candi Sambisari setelah dari jogja. bersyukur sekaligus kawatir alias ketar-ketir.
yoni di dalam candi utama |
Candi Sambisari diketemukan sekitar tahun 1966 takkala seorang petani dengan tidak sengaja telah membenturkan cangkulnya pada puncak candi yang terbenam di tanah peladangannya. tetapi dia sempat keheranan saat cangkulnya menyentuh benda keras berupa batu-batu berukir yang diduga merupakan bagian dari reruntuhan sebuah candi. Nama petani itu adalah Karyoinangun yang pertama kali menemukan kembali sebuah kompleks candi yang kemudian diberi nama candi Sambisari sesuai nama daerah ditemukannya candi tersebut. Menindaklanjuti penemuan tersebut oleh pihak Balai Arkeologi Yogyakarta dilakukan penelitian dan penggalian. Dari hasil penggalian tersebut pada Juli 1966 diperoleh kepastian bahwa daerah tersebut terdapat sebuah situs candi dan dinyatakan sebagai daerah suaka budaya. Setelah itu dimulailah proses penyusunan kembali reruntuhan kompleks candi yang runtuh karena goncangan dan terpendam dari material letusan gunung Merapi ini diperkirakan dari penelitian geologis terhadap material batuan dan tanah yang menimbun komplek candi. Tahun 1987 pemugaran dan melakukan rekontruksi ulang terhadap kompleks candi dapat diselesaikan dengan posisi candi pada kedalaman 6,5 meter dari permukaan tanah sekitar atau sering juga candi Sambisari disebut sebagai candi bawah tanah. Tetapi sebagian ahli arkeologi memperkirakan dulunya situs candi ada di atas permukaan tanah, seperti halnya candi-candi yang lainnya.
Kompleks candi Sambisari berlokasi berdekatan dengan bangunan candi yang lain misal Prambanan, Kalasan, Sari. Lokasi candi Sambisari berjarak sekitar 4 km dari kompleks candi Prambanan kearah barat atau sekitar 14 km dari pusat kota Yogyakarta ke arah timur. Candi Sambisari merupakan candi Hindu beraliran Siwa dari abad ke-X, dibangun oleh dinasti Syailendra ini berada di wilayah kabupaten Sleman propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat penggalian kompleks candi Sambisari ditemukan pula benda bersejarah lainnya, misalnya perhiasan, tembikar, prasasti lempengan emas. Dari penemuan tersebut didapat perkiraan bahwa candi Sambisari dibangun tahun 812-838 M saat pemerintahan Raja Rakai Garung dari Kerajaan Mataram Hindu (Mataram Kuno). Kondisi kompleks candi Sambisari sangat terawat dan bersih dan banyak wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara banyak berdatangan mengunjunginya dan menjadi satu paket kunjungan wisata budaya dengan kompleks candi lain di sekitarnya khususnya candi Prambanan yang sudah lebih terkenal.
Candi Sambisari berada di bawah permukaan tanah sedalam 6,5 meter. Padahal kenyataannya tinggi candi hanya 7,5 meter. Karenanya, jika dilihat dari samping, candi ini seakan muncul dari bawah tanah. Bagian bawah candi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 13,65 m x 13,65 m. Sedangkan badan candi berukuran 5 m x 5 m. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke IX - X M. Karena letusan Gunung Merapi di tahun 1006, daerah di sekitar ini tertutup oleh bahan-bahan yang berasal dari gunung berapi. Sehingga apa yang terlhat sekarang candi ini berada lebih rendah dari permukaan tanah.
Ketika hari mulai gelap,saya akhiri ekspedisi hari pertama ini, untuk dilanjutkan esok hari. Sebelum beranjak, ku sempatkan bercakap-cakap dengan penjaga parkir tentang kawasan ini, katanya Candi ini ramai saat liburan, banyak juga wisatawan mancanegara yang mampir kesini.
Candi Sambisari |
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar