ekspedisi rorojongrang
Candi Kalasan |
Candi KALASAN
Hari kedua, pagi jam 07.00 berangkat dari rumah seorang kawan : http://www.facebook.com/profile.php?id=100001891770582, langsung menuju candi kalasan yang terletak di Jalan Solo –Yogyakarta Km.14, letak candi sangat dekat dengan jalan raya hanya 50m saja. Kalau anda dari solo maka candi ada disebelah kiri anda. Persis didepan RS. Bhayangkara. Dibandingkan di Candi Sambisari, penjaga disini lebih ramah. Setelah Membayar Rp. 2000,- untuk tanda masuk mulailah eksplor candi Kalasan ini.
Didalam Prasasti tersebut, baik kuil dewi Tara maupun asrama disebut sebagai wihara. Asrama yang disebutan dalam prasasti, sering dikaitkan dengan keberadaa Candi Sari yang berada disisi timur laut Candi Kalasan.
Candi Kalasan ini adalah Candi Budha, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan candi-candi lain disekitar prambanan. Berdasarkan penelitian terhadap struktur bangunan candi, diketahui bahwa bangunan yang kita saksikan ini adalah bangunan ketiga, diperkirakan penyebutan angka 700 saka dalam prasasti, tentu bukan bangunan yang saat ini terliht, melainkan bangunan yang baru.
Seni hias pada Candi Kalasan juga mempunyai corak khas yakni berupa pola hias sulur gelung yang ditempatkan secara vertikal sehingga bisa member kesan tinggi pada bangunan. Sisa bangunan yang tertinggal, saat ini 24m. Bangunan tubuh candi berdiri pada batur setinggi 1m dengan kaki candi setinggi 3m. tubuh 13m dan atap 7m.
Relief pada tubuh bangunan candi dipahat secara halus yang kemudian dilapisi dengan lapisan Brajalepa, yakni semacam semen pelapis sisi luar bangunan. Lapisan Brajalepa ini terlihat hingga 3 lapis yang saling bertumpuk. Berdasarkan analisis laboratorium lapisan Brajalepa terdiri dari pasir kwarsa 30%, Kalsit 40%, kalkopirit 25% serta lempung 5%.
Atap Candi Kalasan (dulu terpasang genta) |
Dibagian atap, dulunya juga dipasang genta, yang kini disimpan di Museum Sana Budaya, genta ini terbuat dari perunggu, yang sekarang tersimpan di Museum Sana Budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar