Senin, 30 Mei 2011

CANDI KALASAN

ekspedisi rorojongrang
Candi Kalasan
Candi KALASAN
Hari kedua, pagi jam 07.00 berangkat dari rumah seorang kawan :  http://www.facebook.com/profile.php?id=100001891770582, langsung menuju candi kalasan yang terletak di Jalan Solo –Yogyakarta Km.14, letak candi sangat dekat dengan jalan raya hanya 50m saja. Kalau anda dari solo maka candi ada disebelah kiri anda. Persis didepan RS. Bhayangkara. Dibandingkan di Candi Sambisari, penjaga disini lebih ramah. Setelah Membayar Rp. 2000,- untuk tanda masuk mulailah eksplor candi Kalasan ini.
Keberadaan Candi kalasan dapat dikaitkan dengan sebuah prasasti batu yang berbahasa sansekerta berhuruf Prenagari, berangka tahun 700 saka atau tahun 778 Masehi. Didalam Prasasi (disebut) Kalasan itu disebutkan tentang diperingatinya jasa Raja Panangkaran yang telah membangun sebuah kuil bagi Dewi Tara dan memuat arca dewi yang ditahtakan di kuil tersebut. Yang kemudian dinamakan Tarabhawana (nama asli Candi Kalasan). Selain itu didalam prasasti Kalasan juga disebutkan tentang pendirian tempat tinggal (asrama) bagi para pendeta dengan menghibahkan desa Kalasa kepada para sanggha. (Prasasti Kalasan kini disimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomor D-147)
Didalam Prasasti tersebut, baik kuil dewi Tara maupun asrama disebut sebagai wihara. Asrama yang disebutan dalam prasasti, sering dikaitkan dengan keberadaa Candi Sari yang berada disisi timur laut Candi Kalasan.
Candi Kalasan ini adalah Candi Budha, memiliki keunikan tersendiri dibandingkan candi-candi lain disekitar prambanan. Berdasarkan penelitian terhadap struktur bangunan candi, diketahui bahwa bangunan yang kita saksikan ini adalah bangunan ketiga, diperkirakan penyebutan angka 700 saka dalam prasasti, tentu bukan bangunan yang saat ini terliht, melainkan bangunan yang baru.
Seni hias pada Candi Kalasan juga mempunyai corak khas yakni berupa pola hias sulur gelung yang ditempatkan secara vertikal sehingga bisa member kesan tinggi pada bangunan. Sisa bangunan yang tertinggal, saat ini 24m. Bangunan tubuh candi berdiri pada batur setinggi 1m dengan kaki candi setinggi 3m. tubuh 13m dan atap 7m.
Untuk tubuh candi berdenah bujursangkar berukuran 16,5 x 16,5m. Disetiap sisi bangunan terdapat pintu dengan tangga, pintu utama ada disisi sebelah timur yang menuju bilik utama candi. Dahuli didalam bilik utama candi ini terdapat sebuah arca yang cukup besar, hal ini diketahui karena masih ada dudukan arca yang sangat besar.
Relief pada tubuh bangunan candi dipahat secara halus yang kemudian dilapisi dengan lapisan Brajalepa, yakni semacam semen pelapis sisi luar bangunan. Lapisan Brajalepa ini terlihat hingga 3 lapis yang saling bertumpuk. Berdasarkan analisis laboratorium lapisan Brajalepa terdiri dari pasir kwarsa 30%, Kalsit 40%, kalkopirit 25% serta lempung 5%.
Atap Candi Kalasan (dulu terpasang genta)
Keunikan lain dari candi kalasan ini adalah dijumpainya batu monolit di tangga pintu masuk di sisi sebelah timur. Batu ini sering disebut sebagai moonstone. Candi kalasan merupakan komplek bangunan yang terdiri dari bangunan induk yang dikelilingi oleh stupa sebanyak 52buah yang mengelilingi candi.
Dibagian atap, dulunya juga dipasang genta, yang kini disimpan di Museum Sana Budaya, genta ini terbuat dari perunggu, yang sekarang tersimpan di Museum Sana Budaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar