Rabu, 01 Juni 2016

Menelusuri jejak peradaban di Situs Paladan Temanggung

Rabu 1 Juni 2016

         Masih dari blusukan Temanggung area bersama lek Suryo, Setelah Dari situs Bagusan dan Situs Gumuk Candi, perjalanan penelusuran kami lanjutkan menuju situs Paladan Masih di Kejamatan Ngadirejo.
      Mohon maaf, karena laju sepedamotor lumayan laju saya hanya sempat mengambil gambar penunjuk arah satu saja.... menuju lokasi melewati Pondok Pesantren Nida' Al Quran.

   Beberapa gambar pemandangan menyejukkan mata dan hati terasa tersedot untuk menelusuri Gumuk2 yang kami lewati (menurut informasi setiap gumuk ada watu candi nya!!!)



    Situs Paladan berada di komplek Pemakaman umum warga Dusun Paladan. Cikal bakal nama dusun juga berasal dari Lingga / Phallus/Paladan ini.... 
Lingga situs paladan
   Paladan sendiri, seperti yang mas Viriya Candra ceritakan kepada kami berasal dari bahasa kuno "Phallus", yang berarti alat kelamin laki-laki, yang merujuk pada Lingga. 
Situs Paladan Temanggung
     Lingga sendiri merupakan lambang kesuburan yang merupakan manifestasi (Simbolik) penyembahan kepada Dewa Siwa.

      Selain Lingga, ada pula potongan arca yang (saya duga) adalah arca dewa Siwa, maaf hanya kesimpulan pribadi dengan adanya Lingga maka besar kemungkinan arca disebelahnya dewa Siwa. 
    Potongan Arca,
Arca Situs Paladan temanggung
    Selain Lingga, dan Arca, banyak pula watu candi yang ditata sedemikian rupa, juga ada yang menjadi 'pathokan' makam. Beberapa dokumentasi watu candi yang ditata,


watu candi situs Paladan
     Tatanan tangga masuk masuk area lingga-arca,
situs paladan temanggung
Sebagian menjadi makam,
Relief yang tertinggal,
Relief situs Paladan Temanggung
     Di sebelah nya, tak jauh ada pohon besar yang nampaknya dikeramatkan dengan dibuatkan pagar keliling, ada beberapa watu candi.
Makam Keramat di Sitsu Paladan Temanggung
   Keterbatasan sumber informasi, menjadikan saya ta bisa lebih banyak menceritakan kembali. Selain tak ada warga yang berhasil kami temui saat di sini. Juga narasumber andalan saya lama tak terdengar Kabar.. : Pripun Nggeh mas Viriya Candra?

    Video Amatir di Situs Paladan :

     Bukti mana lagi yang akan kita cari, bangunan Suci Masa lalu dulu pernah ada di sini.... jika ingin detail silahkan berkunjung kesini, keterbatasan menjadikan saya hanya beberapa yang saya tampilkan, banyak watu candi berpola, watu kuncian, relief, dll... Semoga tetap lestari dan Mulia. RAHAYU!
    Dan blusukan bersama sang guide : 
Suryo in Situs Paladan














Save This Not Only A Stone
SSDRMK in situs Paladan
Mari Kunjungi dan Lestarikan
Go Away Mafia...... Para Pencuri dan Kolektor Go Hell!!!


      Perjalanan masih berlanjut...Menuju Arca Nandi Depan Kelurahan Pringapus temanggung, Candi Pringapus dan terakhir di Petirtaan di Sndang Endhong Sewu Pringapus Temanggung, dan ketika Pulang Berhenti sejenak di ganesha pinggir jalan Sidukun. (Link segera terhubung setelah naskah 100%)

Mengunjungi Situs Setapan Desa Bagusan Kecamatan Ngadirjo Temanggung

Situs Setapan Desa Bagusan Kecamatan Parakan Temanggung
      Rabu 1 Juni 2016, Cuti Nyadran kali ini saya manfaatkan untuk Nagih janji Lek Suryo, beberapa waktu yang lalu temen2 di Komunitas Dewa Siwa Nglencer ke Temanggung Area dan saya ditinggal. Jadilah Hari ini saya di antar, di boncengke Lek Suryo.
      janjian ketemu di Perpustakaan Ambarawa, Jam 10 kami meluncur melewati rute Bandungan-Sumowono-Kaloran (Sempet melihat Watu candi : situs Kaloran di pinggir jalan, keadaan telah berubah kini).
Petunjuk 1 : Menuju Desa Bagusan dari jalan Parakan (google.maps)
     Tujuan pertama kami di Sebuah situs yang masih berlomba dengan kuatnya pembangunan.... Situs Stapan Desa bagusan Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung
    Masyarakat mengenal situs ini dengan "Watu Radio", Kok bisa ya? entahlah.... mari kita coba terka2 / cari barangkali penamaan situs karena ada watu candi yang mirip dengan radio? atau barangkali bila di sini seperti mendengarkan radio?
     Kira-kira 3km, kita akan melewati kantor Desa bagusan, kemudian ada Lapangan dan SDN Bagusan. Masuk Area lapangan, kemudian cari sebuah Bangunan yang mirip sebuah Gudang. dari jauh terlihat nampaknya rumah tersebut dalam proses pembangunan karena banyak batu material bertumpuk. Namun kenyataanya!!!! sungguh mengejutkan.... di antara batu material itu, jelas-jelas banyak watu candi.... 100% saya yakin karena pola watu masih terlihat jelas... Ada apa ini???????
Watu candi calon pondasi !!!!



      Bukan berpikir negatif, namun saya duga gudang ini pondasinya ada watu candi pula, bahkan mungkin banyak sekali. Kok diam saja!!!!!????  Nunggu apa? nunggu ilang?. 
menuju situs Stapan : tangga seadanya 
    Di sini saya merasa sedih, membayangkan Temanggung kota ribuan situs yang seperti ini.... tak pernah bisa menerima logika... tak adakah yang peduli??
     Menuju situs Stapan, Bagusan Temanggung... dari sebelah bangunan gudang, kemudian melewati tangga yang dibuat dari tanah (mungkin tujunya ga terlalu licin.....), sayangnya aksesnya mengkhawatirkan,  beberapa tahun lagi entah masih ada atau ngga. %^&$%$^$%#@$!!!!

    Situs Stapan Desa Bagusan berada di Sebuah Gumuk....
 Situs Setapan Desa Bagusan Kecamatan Ngadirjo Temanggung
   Kondisi Situs Stapan Desa Bagusan menurut saya sangat 'Tragis'.... hanya tersisa tumpukan ala kadarnya.... saya melihat sendiri watu candi calon pondasi di gudang bawah gumuk ini.... 
     Dari sedikit relief yang masih nampak tersisa..... juga banyaknya unsur bangunan suci semacam umpak, watu berpola, berbidang sangat presisi, kemuncak dll yang berserakan sungguh saya meyakini betapa indahnya bangunan suci masa lalu ini.
   Watu berelief yang berhasil saya dokumentasikan :


      Begitu indahnya relief yang tersisa, menunjukkan tingginya karya seni para pendahulu kita di jaman itu. 
   Sayangnya banyak lagi yang tak ketahuan rimbanya, entah di gepuk, dijadikan pondasi atau pindah lokasi di bawa mafia.
     Miris.....
    Semoga cukup itu, atau bahkan yang sudah dibawa dikembalikan....
    Tapi dibawa dikembalikan... juga yang berwenang bersedia merawat.... Semoga Mulia.

    Masih tersisa hiasan di pintu candi.....
Hiasan  atas pintu  candi : Mengunjungi Situs Setapan Desa Bagusan Kecamatan Ngadirjo Temanggung

    Banyak lagi watu candi lain, yang eksotis walaupun ditutupi lumut tebal.






    Seperti puzzle yang tak bisa disatukan lagi....

Cerita dari Guru Blusukan Saya, Kang Viriya Candra :
“Setapan dan mitos yang menyelimuti “ Gumuk Pertapan dipercaya sebagai pusat energi dan pintu ghaib di kawasan Tri Haji atau Traji sekarang . meski tempatnya lebih dekat dengan desa Bagusan, namun warga setempat mengaggap bahwa Setapan adalah merupakan pintu Ghaib untuk masuk ke kraton lelembut di beberapa bukit sekitar seperti : Gumuk Pring sebagai kraton lelembut tua, Gumuk Candi sebagai kraton lelembut Gebagusan atau Griya lanang, dan Gumuk Kembang sebagai kraton lelembut Wadon . Konon siapa yang bisa menaklukan Naga yang mengelilingi gumuk setapan dengan tubuhnya ini akan diberi kunci untuk membuka 3 pintu ghaib yang ada. Kepercayaan orang sekitar tentang keberadaan watu radio yang konon sebagai alat pemantau kejadian , juga dipercaya bisa menyiarkan acara wayang kulit yang dipentaskan di area sekitar Traji (kala itu listrik belum ada) sangat – sangat diyakini masyarakat . 3 batu yang ada yang dipercaya sebagai masing – masing pintu ghaib menyimpan beberapa mustika dan pusaka ampuh. Tak ayal beberapa orang yang mengaku orang ndalem (Yogyakarta ataupun Surakarta) pernah mencoba melakukan ritual pengambilan kunci dan mustika yang tersimpan di gumuk Setapan ini. Sampai pernah sekitar tahun 86 an ditemukan 3 orang terkapar pingsan oleh petani yang kebetulan sawahnya berada di samping gumuk. Ketika ditanya alasan mereka pingsan konon mereka dihadapkan pada seekor ular besar segede pohon kelapa yang bisa bicara , di punggung ular itu terdapat seorang putri cantik yang menunggangi , mengaku bernama Nyai Kembang. Sampai detik ini belum pernah ada yang mengklaim menemukan kunci atau mustika yagn berupa tombak dengan berhias batu mirah dan emas yang konon masih berdiam di gumuk setapan. Kebenaran cerita ini sangat diyakini oleh masyarakat sekitar hingga masyarakat Temanggung pada umumnya. Namun kebenaran yang sebenarnya .... ?? masih perlu dibuktikan oleh yang berani mencoba...(Narasumber Viriya Candra, Temanggung blusuker sejati) 

     Video Amatir


Sang Pengantar ; Suryo Idein
     Maturnuwun saudara ku.... (Semoga kebaikanmu membawa berkah...(padune ben di terke maneh liyo lokasi).
















Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
Mengunjungi Situs Stapan Desa Bagusan Kecamatan Parakan Temanggung
Save This Not Only a Stone
---
Perjalanan kami lanjutkan ke Situs Gumuk Candi dan Paladan... Kemudian Mampir di Nandi Depan Kelurahan Pringapus temanggung, Candi Pringapus dan terakhir di Petirtaan di Sndang Endhong Sewu Pringapus Temanggung, dan ketika Pulang Berhenti sejenak di ganesha pinggir Jalan Sidukun. (Link segera terhubung setelah naskah 100%)

Arca Nandi di Pertigaan Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo Temanggung

Arca Nandi di Pertigaan Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo Temanggung
           Rabu 1 Juni 2016,  masih dari blusukan Temanggung. Dan tetap bersama lek Suryo, Setelah Dari situs Bagusan dan Situs Gumuk Candi, Situs Paladan, Kami melanjutkan menuju Candi Pringapus Temanggung (bagi saya pribadi bukan menjadi tujuan utama, karena sekitar tahun 2011 sudah main ke Candi Pringapus Temanggung, tapi lek Suryo ingin mengulang karena foto hasil blusukan nya blur semua).
     Menuju Candi Pringapus, Kami keluar melewati jalan besar Jalan raja Ngadirejo Arah Kendal. 
Arca nandi Kataan, Ngadirejo Temanggung
   Singkat cerita, saya surprise sekali, lek suryo ta pernah bilang jalan kami melewati arca Nandi ini. Bonus spesial bagi saya. Arca Nandi yang tanpa kepala arca oleh warga di letakkan di tengah pertigaan Dusun Nglarug Desa Kataan. "Seperti monumen untuk memuliakan leluhur".
      Menurut informasi yang saya dapat dari warga, Arca nandi ini awalnya bukan dilokasi yang sekarang namun beberapa meter di dekat rumah warga, beberapa kali dipindah lokasi, beberapakali di warnai dengan cat (masih terlihat samar2 catnya). Namun menurut bapak tersebut, saat dipindah ke lokasi yang lain warga desa banyak yang congkrah...berbagai masalah sosial juga sering terjadi. Akhirnya di lokasi yang sekarang, kondisi masyarakat ayem tentrem. Ada kepercayan lain pula, jika warga ingin menyelenggarakan acara desa (sedekah bumi, wayangan, pengajian ataupun keramaian yang lain. harus Sakdegsaknyeg, jika dengan perencanaan malah akan gagal. Diluar logika memang, namun itulah kenyataanya.
     Nandi  atau Nandiswara adalah lembu (sapi) yang menjadi Wahana (kendaraan) dewa Siwa dalam mitologi Hindu. Dia juga merupakan juru kunci Siwa dan Parvati. Arca Nandi identik dengan keberadaan Bangunan Suci Agaman Hindu Siwa (Candi), Sering berdekatan dengan Yoni-Lingga juga Arca Dewa Siwa.
Arca Nandi di Pertigaan Desa Kataan, Kecamatan Ngadirejo Temanggung
    Untuk Arca Nandi Desa Kataan ini, saya tak dapat informasi dimanakah "yang lain...."
   Juga Masih Nungguu cerita dari "Blusukan Temanggung Area" : mas Viriya Candra

     Masih Blusukan Temanggung Area Bersama Suryo Idein
Suryo di Nandi Desa Kataan,Ngadirejo temanggung
Save This Not Only a stone
Mari Kunjungi dan Lestarikan 
sdrmk di Nandi Kataan Temanggung
Salam Pecinta Situs dan Watu candi?
Adakah yang Tahu kepala arcanya dimana Nasibnya? Tersimpan, dihancurkan atau dicuri mafia?
      Penelusuran ini merupakan rangkaian penelusuran Temanggung area, Sebelumnya berturut-turut situs Bagusan, Situs Gumuk Candi, Situs Paladan, kemudian Mampir di Arca Nandi dekat Kantor Desa Kataan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, Mengunjungi kempali Candi Pringapus dan terakhir di Petirtaan di Sendang Endhong Sewu Pringapus Temanggung, dan ketika Pulang Berhenti sejenak di ganesha pinggir jalan Sidukun. (Link segera terhubung setelah naskah 100%).

Ada Arca Ganesha di Pinggir Jalan raya Ngadirejo Temanggung

 Arca Ganesha  Traji di Pinggir Jalan raya Ngadirejo Temanggung
      Rabu, 1 Juni 2016 setelah dari Endhong Sewu, kami langsung meluncur pulang. Selain energi terkuras, (belum kaman juga), waktu juga sudah memberi peingatan kepada kami. Kami meluncur pulang sambil ngabari Mas Viriya Candra (sahabat situs Temanggung), siapa tahu bisa ketemu sambil makan mie ayam.
Sendang Si dukun
       Rute pulang sama dengan rute kami berangkat tadi... saat melewati sendang Sidukun Desa Traji Parakan Temanggung, entah kenapa lek Suryo lajunya sangat pelan... padahal sebelumnya di gang keluar Candi Pringapus saja kencang sekali. "Pingin pelan saja", katanya. 
     Dan...... ternyata ada petunjuk untuk kami.... Ada Ganesha tepat di seberang kami. 2m dari pinggir jalan raya depan rumah warga. 
Ganesha Traji Di pinggir jalan raya
     Ganesha,  (Dewanagari) adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan.     Dalam relief, patung dan lukisan, digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisipewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa). 
    Kondisi Ganesha tanpa kepala, sangat memilukan. Esensi sebuah patung tanpa kepala adalah tak bermakna. Kesimpulan saya mengarah ke pemusnahan, penghapusan ingatan sebuah peradaban sebelumnya oleh peradaban yang baru.
    ---Sejarah memang harus jujur----
    Masih Blusuk Bersama Lek Suryo Idein, Kenangan Perjalanan Terakhir Luar Kota bersama si Bocah Hilang sampai saya nulis naskah ini.....
suryo wibowo
Save This, Not Only a Stone...
di Ganesa Traji Temanggung
Mari Kunjungi, Muliakan dan Lestarikan....

     Penelusuran ini merupakan rangkaian penelusuran Temanggung area, Sebelumnya berturut-turut situs Bagusan, Situs Gumuk Candi, Situs Paladan, kemudian Mampir di Arca Nandi dekat Kantor Desa Kataan Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, Mengunjungi kembali Candi Pringapus kemudian Petirtaan di Sendang Endhong Sewu Pringapus Temanggung.

saya, lek suryo dan kang viriya
    Sebelum pulang, Nnobrol dengan Dedengkot situs Temanggung Kang Viriya Candra, Ditemani semangkok Mie Ayam, Gorengan, Es Jeruk diakhiri dengan Secangkir kopi hitam plus sebatang rokok... Maka riuhlah obrolan kami