Belajar Mengungkapkan,Membagikan, secuil budaya satu persatu semampu sekuatku
Selasa, 21 September 2021
Yoni di Mapolres Salatiga
Rabu, 16 Juni 2021
Arca Ngampin Ambarawa, Masih Terjaga dengan Baik.
Sumber foto dari blog ini juga |
Sampai saya tulis cerita ini saya masih diliputi Keraguan, walaupun menjadikan saya mencari tahu...
Arca Ngampin Ambarawa dari belakang |
Arca Ngampin Ambarawa dari Atas |
Maturnuwun senior Bu Noorhayati, pencerahannya menakjubkan.
Bu Noorhayati Dewa Siwa |
Salam pecinta situs dan watu candi
#hobikublusukan
Selasa, 01 Juni 2021
WOW... Pernah Ada Harta Karun di Situs Watu Dandang Karangjati
Ketemu pegiat Sejarah Karangjati |
Lembah Gana, Karangjati |
Konon masyarakat menyebut nama Watu dandang ya karena bentuknya mirip alat untuk menanak nasi. Yang lebih menakjubkan adalah sebaran peninggalan di area ini, pernah ditemukan Guci berisikan perhiasan emas, kelat bahu, giwang, kalung, koin. Namun sudah tukarkan uang, sayangnya penjual sudah menghadak yang kuasa, sehingga tak bisa mengorek cerita dan tak tahu rimbanya kemana harta karun peradaban Kangjati tersebut. Eman2 tenan!
Link Video amatir di Channel Youtube Jangan lupa mampir ya ke :
https://www.youtube.com/watch?v=z9ATQ551SFw
Sampai ketemu lagi di Penelusuran berikutnya.saya, Kak Dhany dan Mas Seno
Terimakasih Mas Seno Atas Pinjaman HP nya.... juga kirim file dengan kuotanya... hehehhe.
Watu Dandang Karangjati |
Minggu, 11 April 2021
Dewa Ganesha bertebaran... Muncul Lagi Arca Ganesha di Bergas Lor.
Arca Bergas Lor, kabupaten Semarang |
Dari gambar, apakah arca ini mengisi relung sebuah bangunan? |
Sabtu, 10 April 2021
Menguak Misteri Sejarah Kuno Margosari, Boja : Gowes Blusukan Situs Lapik Arca
Lapik Margosari, Boja |
Minggu, 11 April 2021. Berawal dapat informasi dari Mas Age Karisma, tentang keberadaan situs di daerah Boja. Terbersit ide, minta mas Age untuk guide pake sepeda. Sekali lagi duet Gowes blusukan. Namun ternyata karena kesibukan mas Age, akhinya niat tak kesampaian. Barulah ketika saya diberi titik koordinat, kemudian saya coba telusuri melalui Gmaps, yang ternyata dekat dengan Gonoharjo. Banyangan saya rute mengerikan bagi kaki berpen saya. Dengkul bisa protol. Namun lama tak gowes juga vakum blusukan menjadikan saya mengesampingkan perasaan ngerti itu. Akhirnya menemukan partner untuk saya ajak partner gowes. Maturnuwun Mas Siswo Handoyo, rekan SMA yang beberapakali gowas Bareng, apalagi saat saya menyampaikan keinginan saya, mas Siswo ini menyambut baik karena ternyata rute yang saya kirim lewat WA, sudah tahu dan sering lewat.
Singkat cerita, gowes kali ini juga sebagai yang terakhir sebelum puasa, tapi kalau blusukan? Tunggu saja.. apakah masih mampu? hehhe/.. (rekan blusukan di Komunitas Dewa Siwa dulu berseloroh “ BLusukan iso-iso kumu degan”…..). Berangkat jam 4.50 dari rumah menuju Gunungpati, kemudian kami melalui rute Gunungpati – Sekolo – sekopek – Bubakan – Cangkiran - ambil kiri.
Berhenti di Charlie Hospital, (Saya juga Panser Biru..hehehhe), kemudian lurus terus. Karena masih pagi, suasana juga masih sepi jadi udara sungguh segar.
Beberapa Tanjakan lumayan sudah menyambut kami, namun banyaknya pegowes yang bertujuan kearah sama, menjadikan semangat kami menakhlukkan tanjakan. Sesampainya di Pertigaan Margosasi kami kemudian berhenti. Sesuai GMaps, juga petunjuk dari Mas Age, Bahwa Lokasi yang saya tuju ini hanya 100m dari Kantor Desa Margosari. Didepan Kantor Desa Margosari, Boja :
Di Kantor Desa Margosari Boja |
Tak lama setelah itu, Sampailah saya..
Sempat ketemu dengan pemilik rumah, dan beruntungnya saya berkenan membagikan banyak cerita mengenai lapik Arca ini.
Konon Lapik ini di dapat dari sawah beliau tak jauh dari rumah. “Waktu itu tujuan saya ingin menyelamatkan, makanya ketika saudara ingin menjualnya saya menentang keras. Karena saya tahu ini peninggalan kuno”, jelas Ibu Bu Siti.
“Selain Lapik ini, sebenarnya di desa ini ada batu-batu kotak besar yang saat ini disimpan warga”, tambah beliau. (bentuknya mirip dorpel setelah ibu Siti menjelaskan, tapi Maaf saya tak bisa memberitahukan dimana ---)
Peninggalan Kuno di Margosari, Boja |
Bentuk Lapik Masih terawat, bersih. Namun tetap OCB seperti ini butuh perhatian. Apalagi jarak dengan kantor desa kurang dari 100m. Semoga pihak Desa, terutama Pak Kades segera tergugah untuk nguri-uri peninggalan yang ada di desa Margosari ini.
Fungsi Lapik sendiri (Baik Lapik Sajen Maupun Lapik Arca sebagai tempat menaruh sajen / tempat arca.
Close up Lapik Margosari.
Hasil Lengkap ngobrol santai dengan Ibu Siti ada di channel Youtube saya ya… mampir juga di Link :
Maturnuwun Mas Age, dan Mas Siswo….
Saya Mas Siswo dan warga Margosari Boja |
Salam Pecinta Situs dan watu candi
Sampai Ketemu di blusukan berikutnya
Selasa, 30 Maret 2021
Dua Arca Nandi di Klewer, Solo
Selasa 30 maret 2021, Sampai saat ini terus terang saya ragu… saya cari-cari informasi tentang 2 arca nandi didepan kraton- Dekat pasar klewer, namun tak ada satupun yang membahas keberadaan 2 arca Nandi ini. Namun yang menjadikan saya mantap menulis ‘diary perjalanan melihat situs’ ya sekedar feeling saya saja. Lengkapnya baca sampai akhir ya.. jangan bosan-bosan hehehhehe.
Cerita ini terjadi dikala tak terbiasa ‘ngancani shopping ibu-ibu di pasar Klewer Solo’, saya ngajak setengah memaksa mas Burhan untuk kami menyingkir, sekedar ngopi dan udud di parkiran. Seperti biasa ngalor ngidul obrolan tak tentu sambil menikmati lalu lalang orang kulakan, yang menandakan ekonomi masih menggeliat, sok2an analisa … tapi asli, rame sekali hari ini. Padahal belum ramadhan.
Kami nongkrong tepat didepan Gedung Pagelaran Sasana Sumewa (saya tahu setelah Tanya mas Pri), awalnya saya tak tertarik untuk selfi di sini, karena teringat salah satu penyebab VOC mudah masuk ya penguasa xxx ini dulu--- tapi entah, ada perasaan gelisah yang membawa saya untuk menengok, iseng selfie. Padahal saat itu hujan, dan karena kebetulan saja atau apapun itu, yang pasti detik selanjutnya saya tercengang. Cukup lama pandangan saya terpaku pada 2 arca Lembu ‘Nandi’ yang terdiam di depan tangga masuk Gedung Pagelaran Sasana Sumewa, baru atau ‘lama’, cukup lama saya terdiam, mengira-ira ini tinggalan masa mana.
Mencoba mendekat, dan walaupun masih ragu, namun ada jejak halus kekunoan di Arca ini. Ada getar perbawa yang saya rasakan, berbeda dengan patung kebanyakan di pajang taman atau khas pesanan Muntilan. Relatif utuh, dan berukuran cukup besar.
Saat ingin dokumentasi, sayang sekali HP saya mati…. Nekat saya pinjam HP Mas Burhan, namun tentu saja tak bisa detail banyak ambil gambar ataupun video seperti biasa.
Sayangnya tak ada narasi tentang mengapa ada 2 Arca Nandi didepan Gedung Pagelaran Sasana Sumewa, karena sebetulnya Arca Nandi adalah wahana Dewa Siwa, keberadaannya hampir dipastikan ‘menemani’ Lingga-Yoni, Arca Siwa. Jadi keberadaan di lokasi ini menimbulkan dugaan dari mana berasal, apakah dulu Siempu-nya melihat ada Arca Nandi yang sudah terbengkalai ditinggalkan umatnya, sehingga dipindah begitu saja? Atau ada maksud lain. Mohon pencerahan.
Saya jadi penasaran berkunjung ke Museum Radya Pustaka juga, mungkin arca lain yang terkait, atau orang yang bisa saya gali informasi. Semoga bisa.
Sampai Ketemu di Penelusuran situs tak sengaja yang lain, Semoga dilain kali bisa buat vlog agar naskah blog ini lengkap.
Salam pecinta situs dan watu Candi