Februari 2017,
Kamis Blusukan alias Kemisan stiil go on, penelusuran ini berkat Rekan The
Real National Treasure KangWidjatmiko alias Miko yang berasal dari ratusan kilometer dari ungaran, kearah
timur jauh… tapi beliau malah punya segudang informasi komplit. Sayangnya tak
mau berbagi kecuali beliau sudah menelusur… hehehehehe…. “Yopora kang?”.
Dewa Siwa blusukan |
Kumpul di
perpusda Ungaran (alun-akun lama), yang kebetulan saya kerja di sini… (Lumayan,
wis mbonceng, dipethuk sisan)….
Personel yang turut serta berturut-turut,
sesuai kedatangan : Lek Trist, mas Dhany dan Mas Iwan ( Putra), Lek Suryo, mas Eka
Double (Ucrit dan ucrot) -B dan WP.
Kami kemudian
melucur menuju lokasi melewati wanawisata Penggaron (Katanya akan dikembangkan
jadi Kebun Binatang ya? Jateng Park???.
Saat mengambil gambar di depan
gerbang Penggaron, kami kedatangan tambahan blusuker Ibu-Ibu sosialita
(=baca rempong), Salah satunya Bu Noorhayati... Yang entah berminat ikut atau dipaksa/ tapi kami tetap
apresiasi tinggi. Mari bu blusuk…. Ketahui dunia masa lalu tanpa harus mahal!
Wanawisata Penggaron |
Dalam
perjalanan menuju situs, Kami sempat pula menengok makam yang berada di puncak
bukit, di bawah wanawisata penggaron. Tak kami temui yang ingin kami telusuri
dimakam ini, kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju Kantor Desa Mluweh,
Kantor Desa Mluweh Ungaran Timur |
Ada Arca Nandi
(nandi ke 1) di Halaman Kantor Desa Mluweh, Dekat dengan Papan nama :
Arca Nandi di kantor Desa Mluweh. |
Dari
informasi yang diperoleh Mas Eka Budhi, Arca Nandi ini sudah tak insitu lagi. Melainkan pindahan dari
sebuah gumuk didepan Kantor desa ini (sekitar 500m).
Arca Nandi di kantor Desa Mluweh. |
Kondisi arca Nandi
yang terpenggal sudah lama sekali dan tak ada yang tahu ikhwal terpenggal serta
dimanakah gerangan kepala arca Nandi ini. Mungkin memang sudah terlalu lama.
Ekor
Arca Nandi yang melingkar dibadan masih terlihat jelas.
Arca Nandi di kantor Desa Mluweh. |
Posisi nandi
duduk njerum, atau kaki sebelah kanan
arca ditekuk kedalam.
Arca Nandi di kantor Desa Mluweh. |
Arca Nandi
detail di kantor Desa Mluweh.
Arca Nandi Mluweh Ungaran timur |
Arca Nandi Mluweh Ungaran timur |
#Paulodybalamask
style di Arca Nandi Kantor desa Mluweh Kecamatan Ungaran Timur.
Arca Nandi Mluweh Ungaran timur |
Blusuk
Kemisan dengan personel paling rame, seru, rempong… hehehehehe…
Arca Nandi Mluweh Ungaran timur |
Arca Nandi
adalah wahana (kendaraan) dari Dewa Siwa, umumnya bila ada arca Nandi, ada pula Lingga
Yoni, Pendamping Yoni dan Struktur Bangunan Suci bahkan sering pula arca Siwa/ Durga... –candi yang lain. Namun sampai
saat saya nulis kisah penelusuran kami ini kami belum memperoleh secercah
cahaya.
Perjalanan
Kami lanjutkan menuju destinasi kedua, masih di Desa Mluweh kira kira kami
berjalan sekitar 300m.
Lumopang Tegalsari Mluweh |
Ada Lumpang di depan rumah warga, Tepatnya didusun, tegalsari Desa Mluweh Ungaran Timur Kabupaten
Semarang. Tak banyak cerita yang kami dapat dari si pemilik rumah, satu-satunya
tinggalan cerita bahwa lumpang ini dulu dibawa oleh kakek buyutnya dari gumuk
dekat rumah.
Lumopang Tegalsari Mluweh |
Lumpang
yang bisa berfungsi macam-macam pada jaman dulu, masa peradaban hindu kuno
ditanah jawadwipa ini antara lain berfungsi; Penetapan wilayah sima, ritual
keagamaan tertentu, sesajen kepada dewi padi, Dewa kesuburan dan bahkan tempat
menaruh benih yang akan ditanam.
Lumopang Tegalsari Mluweh |
Kondisi
Lumpang secara keseluruhan relatif bagus, hanya di satu bagian atas Lumpang
nampak rompal (mungkin tak sengaja
terkena platokan kapak), serta tak
ketinggalan lumut tumbuh disisi sebelah luar dimana lumpang ini terimbas air
hujan.
Melanjutkan penelusuran kami kedestinasi ketiga, kali ini di rumah seorang warga dengan petunjuk didepan MI Diniyah, (setelah masjid)
Lapik Sajen (bisa arca), masih berdebat
diantara kami. (16)
Lapik (1) tegalsari Mluweh |
Lapik berada di dalam kamar mandi seorang warga,
bapak…. . Kami beruntung tuan rumah sangat ramah khas desa…. Malah disarankan
untuk membawa keluar disisi lain di salah satu ruangan rumah.
Lagi-lagi
nihil cerita mengenai lapik ini, masih sama dengan sebelumnya.
Lapik (1) tegalsari Mluweh |
Lapik ini
dibawa oleh buyutnya dari Gumuk kemudian dirawat secara turun-temurun sampai
sekarang.
Secara keceluruhan Kondisi Lapik masih aman dari lumut, mungkin karena berada dikamar mandi dan setiap saat terpantau. Salut kepada pemilik rumah yang tetap merawat.
Semoga Mulia.
Secara keceluruhan Kondisi Lapik masih aman dari lumut, mungkin karena berada dikamar mandi dan setiap saat terpantau. Salut kepada pemilik rumah yang tetap merawat.
Semoga Mulia.
Lapik (1) tegalsari Mluweh |
Walaupun
sederhana namun lapik masih terlihat indah dengan sisa-sisa relief, sebagian
dari kami menduga malah inkripsi / tulisan, sebagian lagi adalah ukiran.
Lapik (1) tegalsari Mluweh |
Foto bersama saat berdiskusi, terlihat raut bahagia—bahagia itu bagi kami sederhana, Melihat warga turut merawat Situs yang berada di area rumahnya!
Lapik (1) tegalsari Mluweh |
Dan penelusuran berlanjut, Kami berjalan kaki
melewati jembatan (jalan desa) hanya 10m dari jembatan kemudian masuk melewati
sebelah rumah penduduk dan ketemu dengan ,
Arca nandi yang Kedua,
Diletakkan diatas batu alam, dengan bentuk batu yang
pas sekali dengan Arca Nandi. Masih berada di Dusun Tegalsari (dulu namanya
tegalmiring). Dan seperti sudah biasa, dan lagi-lagi kepala arca Nandi ini
musnah, dipenggal… entah dijaman apa sudah tanpa kepala arca. Ibarat Manusia
tanpa kepala, kehilangan arti manusia tersebut.
Bagian kaki juga terlihat
kerusakan, entah karena apa kami tak paham.
Posisi khas Arca Nandi, Njerum
Arca Nandi (2) Tegalsari Mluweh |
Saat ketemu dengan tuan tumah, hanya cerita nandi ini
tak pernah pindah, malah sempat dibeli tapi si pembeli tak berani. “Untung dikembalikan!,
jadi tak putus sejarah desa ini!!. Kami semakin penasaran ketika dibelakang
rumah terlihat gumuk… Rasa penasaran kami mengalahkan segalanya. (Beberapa dari
kami akhirnya menelusuri keatas Gumuk, namun sementara ini hasilnya masih zhoonk).
#Paulodybalamask style di Arca
Nandi kedua di Dusun Tegalsari Desa Mluweh Kecamatan Ungaran Timur.
Arca Nandi (2) Tegalsari Mluweh |
Berpose lengkap, mengerubungi
Arca Nani, #Bahagiaitusederhana #Ketahuidanlestarikan
Arca Nandi (2) Tegalsari Mluweh |
Saat kami akan melanjutkan, seorang bapak melambaikan
tangan, kode untuk kami mendekat. Dan….. Ada Lingga jadi Umpak tiang rumah
(kandang) kambing. @#$@$#@@!!.
Ada Lingga, (26)
Lingga Mluweh |
Lingga Mluweh |
Ukuran Lingga yang cukup besar menjadikan kami
gelisah, Dimanakah rimbanya Yoni???? “Sudah
dihancurkan mas dibuat material jalan!!!”, langsung teriris hati kami,
bukan lebay…. Malah tersayat perasaan kami. Sedih hanya bisa menyesal tanpa
mampu mencegah. “Belum ada 5 tahun ini
watu kotak berlubang tengah yang di gepuk itu”, lanjut Beliau menambah
retak hati kami.
Lingga Mluweh : potongan |
Walaupun terlambat namun kami yakin belum sepenuhnya, kedatangan kami dengan cukup banyak personel ini menarik perhatian. Aktivitas dokumentasi kami sampai di kandang kambing semoga dipahami oleh warga. Orang bukan asli sini saja menghargai tinggalan leluhur ini, masa yang asli abai… semoga tumbuh pikiran-pikiran itu.
Ya, tujuan kami adalah edukasi…. Karena hanya itu
kemampuan kami, cukuplah biar Negara (BPCB )yang menangani selanjutnya…..
#Paulodybalamask style di
Lingga Dusun Tegalsari Desa Mluweh Kecamatan Ungaran Timur.
Lingga Mluweh |
Dengan
langkah gontai kami mengikuti sang guide, ayo terakhir ke Lapik Arca sekalian
pulang, jalur kita lurus nanti tembus heavenhill.
Tak sampai 1
menit, sampailah kami. Di pos ini (yang bikin gila, Pos ini dulu tempat saya
dan Lek Suryo bertanya kepada warga ketika akan menuju Situs Kebontaman…. Dan
di seberangpos ini tujuan kami terakhir. GILA!!!!
pos kamling mluweh |
Terlebih dulu
minta ijin kepada pemilik rumah, dan ternyata yang mendampingi kami adalah anak
dari yang punya rumah yang baru saja meninggal. Cerita yang masih sama, ini
adalah tinggalan buyut beliau dan tak tahu darimana berasal. Sudah sejak kecil
ada di rumah ini. Juga Tak pernah diceritakan asal muasalnya.
Lapik (sajen),
Lapik (2) Mluweh |
Overall
kondisi Lapik masih bagus, tanpa lumut karena terlindung dari panas dan
hujan, berada di teras rumah. Detail nya lebih rumit dari lapik sebelumnya,
juga berukuran sedikit lebih besar.
Lapik (2) Mluweh |
Saat kami ngobrol dan mendengarkan si
ibu bercerita, tiba-tiba sebuah mobil berhenti (silver-mobilsejutaumat),
penumpang turun dengan topi koboi berteriak ”Apa
yang kalian lakukan???!!!”, Saya Pemilik Rumah!!!!,Jangan Macam-macam, Siapa
Kalian!”, berondongan amarah ini memperlihatkan kualitas Bapak ini. Sambil
mendekati kami, dan dengan mata memerah…. Nafas ternyata berbau alkhohol….
Achhh. Kirain apa, ternyata XXXXXX….. Kami mencoba menjelaskan aktifitas kami
Bahwa kami Komunitas Pecinta Budaya, Situs dan Watu Candi. Generasi Muda yang
ingin napak tilas, nguri-nguri kebudayaan leluhur. Dan tak bermaksud sedikitpun
jelek.
lapik (2) Mluweh |
Masih dengan nada mengancam, “Apa
kalian mahasiswa KKN? Dari kelurahan mana….?!!, “Akhirnya kami sadar
percuma berbicara dengan panjang lebar menjelaskan dengan bapak mabuk ini… Kami
mencoba tak terlalu menanggapi, karena percuma. Kami fokus saja dengan Lapik
yang berharga ini…. Tak berapa lama berlalu pergi
“Oh
itu adik saya mas”, jelas ibu yang menemani kami. Ya Sudahlah…. Beginilah
suka duka kami… warna-warni kehidupan nyata. Tapi tetap tak membuat kami kapok.
Lapik (2) Mluweh |
Untuk selalu Bergerak….. Masih banyak yang menerima dengan tangan terbuka dan
apresiasi dengan aktivitas Kami. Semoga Lapik ini tetap mulia sebagaimana
sebelumnya…. Rahayu…rahayu…
Saatnya pulang dan kembali ke
kehidupan kami yang ramah…. Dan tak sabar segera membagikan dengan kalian,
kisah kami dihari ini yang seru ini….
#Paulodybalamask style Lapik
kedua Dusun Tegalsari Desa Mluweh Kecamatan Ungaran Timur.
Salam Pecinta Situs dan Watu candi!
nb : Karena kendala teknis saat publish naskah ini, dimensi serta data lain (dari Mas Eka Budhi)... akan saya tambahkan lain hari.... Maturnuwun
nb : Karena kendala teknis saat publish naskah ini, dimensi serta data lain (dari Mas Eka Budhi)... akan saya tambahkan lain hari.... Maturnuwun