Lagi-Lagi provokator nomor satu Dewa Siwa, Kang Max Trist, selalu bisa ngompori saya untuk segera menelusuri jejak purbakala di Makam Kuno Mlilir. "Hanya 20m dari situs Nandi Mlilir Bandungan kok", jelas Kang trist. Akhirnya, bersama Mbah Eka W. Prasetya yang katanya pulang dari Jogja, mampir "Kangen Blusukan" jelasnya. Jadilah kami berangkat duet blusukan.
Kali ini Rute saya tempuh , start dari Ambarawa lewat Doplang, lanjut lewat dusun Seklotok (disini ada situs petirtaan Klotok) kemudian melewati jalur karangtalun.. dan sampai di Mlilir.
Karena teman duet blusukan saya belum pernah ke situs arca nandi Mlilir, maka menjadi tujuan awal kami. Masih kondisi yang sama, sejak saya kesini beberapa tahun yang lalu. Belum ada perhatian juga, walau saya sempet ngobrol 'berkeluh kesah' tentang kondisi Nandi juga nyindir pihak terkait.
Setelah puas beliau di Arca Nandi Mlilir Bandungan, kami putar arah kembali, menuruni jalan. Sesuai petunjuk Kang Tris yang hanya 20m. "Ach revisi kang, lebih dari 50m..". Berada di kebun warga di samping rumah. Saya yakin orang lewatpun tak tahu, atau tak sadar di dekat jalan ada makam kuno keramat ini.
"Konon dulu warga sini gak berani lewat dekat makam itu mas, angker sekali" jelas Bapak di Seberang jalan saat kami tanya perihal makam ini. "Warga sini mengenal makam keramat itu dengan Makam Mbah Kojur, untuk kenapa dipanggil mbah Kojur saya kurang tahu", tambah beliau.
"Sudah ke patung sapi yang di depan rumah Bapak Kadus Mas? itu ada hubunganya dengan Mbah Kojur. Kalau itu katanya dulu sapi beneran, di sambar petir trus berubah menjadi batu", jelas Bapak itu lagi. spontan kami berdua : "ooow", kalau saya pribadi mesam-mesem tak kuat menahan tawa. Tapi ya cukup diplomatis aja, kami mengiyakan " oo gitu ya pak?" Gawe seneng wong opo susahe?.
Sementara, ketika Blusukan lek trist mendapatkan cerita tentang makam Keramat ini, (tanpa saya edit) "Ceritane bapake sing omahe ngarep makam mlilir,: kui makam keramat,tokoh seng babat alas mlilir...isen dikeramatke .yen ono acara mesti kui di sajeni...ono seng luar kota iseh lelaku ng makam kui...lha kui makam sopo jelase bapake ra patek mudeng ...." seperti yang di ceritakan kepada saya melalui Messenger.
Watu Candi di tengah, yang mirip lumpang, "Dulu struktur bangunan candi, Yang diambil dari sawah di pinggir dusun. Karena dipakai untuk menaruh sesaji maka dibuatlah lubang itu", yakin Max Trist.
Untuk gambar lokasi awal watu candi, masih nunggu max trist.
Tak mau berdebat, namun saya idem dengan fungsi untuk menaruh seaji. Hanya dari pola watu candi ini saya malah menduga ini adalah bagian dari sebuah bangunan suci (sekarang orang mahfum menyebut Candi), dugaan saya yang kedua, ini bagian/ becahan dari Yoni. Ach ini hanya dugaan saya.
Saya malah mengharapkan, para pembaca yang tahu cerita/ kisah/ sejarah ihwal Makam Kuno bin keramat ini bagaimana, tentang watu candi di Mlilir Bandungan ini. "Sumonggo dibagi kaleh kulo, saged ninggal unen2 teng layang elektronik : fun_mur@yahoo.co.id utawi sms teng 081805803200. nuwun.
Blusukan ra duwe kesel bersama Mbah Eka W. Prasetya
mampir di Arca Nandi Mlilir |
Karena teman duet blusukan saya belum pernah ke situs arca nandi Mlilir, maka menjadi tujuan awal kami. Masih kondisi yang sama, sejak saya kesini beberapa tahun yang lalu. Belum ada perhatian juga, walau saya sempet ngobrol 'berkeluh kesah' tentang kondisi Nandi juga nyindir pihak terkait.
Setelah puas beliau di Arca Nandi Mlilir Bandungan, kami putar arah kembali, menuruni jalan. Sesuai petunjuk Kang Tris yang hanya 20m. "Ach revisi kang, lebih dari 50m..". Berada di kebun warga di samping rumah. Saya yakin orang lewatpun tak tahu, atau tak sadar di dekat jalan ada makam kuno keramat ini.
Watu Candi Di Makam Mlilir Bandungan |
"Konon dulu warga sini gak berani lewat dekat makam itu mas, angker sekali" jelas Bapak di Seberang jalan saat kami tanya perihal makam ini. "Warga sini mengenal makam keramat itu dengan Makam Mbah Kojur, untuk kenapa dipanggil mbah Kojur saya kurang tahu", tambah beliau.
"Sudah ke patung sapi yang di depan rumah Bapak Kadus Mas? itu ada hubunganya dengan Mbah Kojur. Kalau itu katanya dulu sapi beneran, di sambar petir trus berubah menjadi batu", jelas Bapak itu lagi. spontan kami berdua : "ooow", kalau saya pribadi mesam-mesem tak kuat menahan tawa. Tapi ya cukup diplomatis aja, kami mengiyakan " oo gitu ya pak?" Gawe seneng wong opo susahe?.
Sementara, ketika Blusukan lek trist mendapatkan cerita tentang makam Keramat ini, (tanpa saya edit) "Ceritane bapake sing omahe ngarep makam mlilir,: kui makam keramat,tokoh seng babat alas mlilir...isen dikeramatke .yen ono acara mesti kui di sajeni...ono seng luar kota iseh lelaku ng makam kui...lha kui makam sopo jelase bapake ra patek mudeng ...." seperti yang di ceritakan kepada saya melalui Messenger.
watu candi atau lumpang di mlilir |
Untuk gambar lokasi awal watu candi, masih nunggu max trist.
Tak mau berdebat, namun saya idem dengan fungsi untuk menaruh seaji. Hanya dari pola watu candi ini saya malah menduga ini adalah bagian dari sebuah bangunan suci (sekarang orang mahfum menyebut Candi), dugaan saya yang kedua, ini bagian/ becahan dari Yoni. Ach ini hanya dugaan saya.
Saya malah mengharapkan, para pembaca yang tahu cerita/ kisah/ sejarah ihwal Makam Kuno bin keramat ini bagaimana, tentang watu candi di Mlilir Bandungan ini. "Sumonggo dibagi kaleh kulo, saged ninggal unen2 teng layang elektronik : fun_mur@yahoo.co.id utawi sms teng 081805803200. nuwun.
di makam Keramat Mlilir Bandungan |
Blusukan ra duwe kesel bersama Mbah Eka W. Prasetya
Mari Kunjungi dan Lestarikan
Save This! Not Only a Stone.....