Situs Watu Kodok |
Blusukan lanjutan dari Situs Kunto Bimo.... dari bantir Sumowono... Ikuti jalan desa tersebut.... cari arah langsung ke Pledokan... (masih relatif mudah bertanya ke warga (berbeda jika di kota besar). Sumber data keberadaan situs ini dari Dinas Pariwisata kabupaten Semarang. Namun, entah gambar itu tahun berapa (yang di atas) .... karena pada saat saya dan rombongan kesana : Mba Derry (bersama anaknya) , Mas Wrong Way dan mas Eka WP... sangat berbeda kondisinya.
Cari petunjuk ini :
Jika tidak salah itung, mulai dari situs kunto bimo.... kami bertanya sampai 10 kali kepada warga yang ditemui... (benar2 blusukan). Situs Watu kodok berada di Dusun Ngaglik, Desa Pledokan, kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang. Tepatnya di bukit Ndadi.
Ada legenda yang turun temurun di masyarakat : mereka mengkeramatkan batu batuan ini karena tuahnya untuk mendatangkan hujan. Yang dapat mencukupi kebutuhan air bagi pertanian yang ada di wilayah ini.
Sebuah kearifan lokal, jika kita hubungkan dengan keberadaan katak yang memang hewan yang identik dengan kehadiran hujan maka kita mahfum... kemudian kehidupan katak yang ada dalam dua dunia (air dan darat)... memang menjadikan katak ini spesial....
sebuah cerita dari blog sebelah : Hewan transisi antara darat dan air karena hidup di dua alam tersebut. Beberapa legenda mengatakan katak hewan yang berasal dari bulan. Katak juga dianggap sebagai penentu turunnya hujan. Bagi masyarakat Mesir kuno katak dianggap sebagai hewan pembawa kesuburan. Ini didasari oleh kehadiran mereka di sungai Nil sebelum terjadi luapan sungai yang mendatangkan kesuburan. Menurut Blavatsky, sifat ampibi dan muncul serta hilang menjadikan katak sebagai salah satu mahkluk utama dalam ide penciptaan dan kebangkitan. Katak juga melambangkan puncak evolusi manusia yang diperkuat oleh cerita rakyat mengenai katak yang menjelma menjadi manusia.
Menuju Bukit Ndadi, Dusun ngaglik ini sungguh butuh perjuangan.... apalagi yang berlebih lemaknya...hehehehe.. (ampun nesu lo ya)..... Medan menanjak sangat membakar lemak.... bahkan mas eka sempet bilang " pulang dari sini dadi gering... hahahahah.
Namun..... Perjuangan bukan (/memang) sia sia? yang ada Perasaan kecewa.... sedih dan marah bercampur..... Situs Watu Kodok hanya tinggal beberapa sisa batu (yang dulu dikeramatkan) berwujud telur kodok....
Gambar Sisa Sisa Situs Watu Kodok itu ... :
Situs Watu Kodok |
Nampaknya situs ini tak lagi di hormati.... tak lagi dianggap sakral... sudah terbengkalai... berganti menjadi sebidang lahan pertanian ...
Mas Man dan Mba Dery sedang mengira-ira... inikah watu kodok itu... saking bingungnya mana sisa sisa itu?
Di Atas Bukit ini..... di grumbul semak itulah dulu sekali ada batu yang disakralkan.... WATU KODOK
Pemandangan di atas bukit nDadi ini, (dimana situs watu kodok berada sangat eksotis... berlatar gunung Ungaran yang gagah berdiri menjadikan hati kita tenang.... bila berimajinasi; tentunya dulu ketika beribadah di situs ini (nenek moyang)... dengan suasana yang tenang, menyatu dengan alam semesta dan dekat dengan penguasa alam....
Spot dari situs Watu kodok pledokan |
Potensi.... sejarah dan budaya..... namun lagi-lagi NOTHING!
eka wp di Situs watu kodok |
Saat berjuang untuk turun, dengan medan yang curam itu, ada salah satu ndok kodok yang berada si semak-semak bawah bukit...... ada apa ini..... kenapa di biarkan?????
---
Sambil rehat.... minum dan diskusi : temanya kenapa bisa terabaikan 'the art local' ini.... diskusi berlangsung seru, sampai kemudian dengan kecurigaan (maaf, terlihat dari tatapan beliau).. seorang warga mendekat....
Di Bawah bukit, dimana situs watu kodok berada |
Saat ditanya tentang Nasib situs watu kodok ini, dengan ragu beliau menjelaskan memang dulu jaman kakeknya, situs masih dikeramatkan... sekarang memang jarang yang peduli....
Lalu Siapa yang harus peduli????????
Save This.. This is Not Only a Stone!!!
Situs Watu Kodok Pledokan Sumowono |
Salam Pecinta Situs..