Rabu, 10 September 2014

Situs Payungan Kaliwungu Kabupaten Semarang

Situs Payungan Kaliwungu
Selasa, 9 September 2014 
      Tanpa rencana blusukan kali ini, Saat mampir ke kantor pusat di Ungaran, aku dapat tawaran untuk ikut layanan perpustakaan keliling ke daerah Kaliwungu (setelah pasar Ampel Boyolali arah kiri). Spontan ku bilang... "Lha neg mampir situs piye?... Drivernya bilang oke - oke saja...Tanpa pikir panjang, ku bilang iya!
    Berbekal info dari web site dinas pariwisata, mantablah.... namun 'tanpa mengurangi rasa hormat'... ada kesalahan informasi mengenai lokasi. Info berada di Dusun Prampogan, namun ternyata berada di dusun Payungan. Tapi dengan kesalahan itupun pencarian saya malah lebih mudah.... 
Ceritanya begini: 
      Memang terasa lebih ringan, blusukan bersama mobil perpustakaan keliling.... Ketika mencari Dusun Prampogan, bertanya kepada penduduk lebih mudah dan tak ada sorot mata curiga, berbeda ketika blusukan memakai motor.
      Saat di prampogan, 3 warga penduduk yang kutanya tak ada yang tahu keberadaan situs ini, kemudian nekat saja cari pak kadus Prampogan (saya pede ketika blusukan kali ini... hehehe , berkat mobil  keliling.....), Benar juga. jawaban dari Pak Kadus Prampogan... Bahwa situs ini yang benar berada di Dusun Payungan, 1,5km dari dusun Prampogan. 
       Dari Prampogan, kemudian saya kembali menelusuri gang, (untuk lebih mudah nanti akan saya beritahu arah ke lokasi).... 
      Kira kira  jarak sudah seperti yang di arahkan pak Kadus Prampogan, saya 'clingak-clinguk' cari warga yang bisa saya tanya informasi keberadaan situs Payungan.Ternyata...... ketika berhenti dirumah penduduk itu, saya tepat berada di gang masuk arah situs... 
legaaa rasanya....
      -----
     Arah menuju Situs Payungan Kaliwungu Kabupaten Semarang : 
Gapura Payungan
      Dari jalan Solo Semarang, Bila dari Semarang setelah pasar Ampel Ampel, cari gang sebelah kiri (ada petunjuk arah ke SMK Kaliwungu. Ikuti Jalan itu. Kira2 5 km disekitar Desa jetis ada Gapura masuk (sebelah kanan) bertuliskan Desa Payungan. Masuk saja ke gang di gapura itu, cari saja petunjuk bertuliskan dusun payungan (saat saya kesana petunjuk menuju menuju semua dusun lumayan lengkap). Selain Petunjuk arah nama dusun ada pula beberapa tugu yang menjadi khas desa Payungan ini.


     Setelah sampai di Dusun Payungan, tanya saja gang menuju areal pemakaman umum warga. Situs ini melewatinya. Situs Payungan Berada di Dusun Payungan Desa Payungan Kecamatan kaliwungu Kabupaten Semarang. 
     Seperti yang telah saya tulis sebelumnya, ketika terakhir saya bertanya, ternyata saya tepat berhenti di gang masuk ke situs tersebut. Adalah bapak Nur Said yang kebetulan saya tanya, rumah beliau tepat berada di seberang jalan tempat kami kami parkir.
     Setelah saya jelaskan dan sedikit berbasa-basi, dia menceritakan bahwa batuan candi itu sekarang sudah banyak yang dicuri dan tercecer dibeberapa tempat khususnya di masjid Al Falah (dulu sempat dijadikan pondasi, namun sudah dibongkar dan disusun di halaman: tapi saya belum sempat kesana), serta talud di sekitar jalan masuk.
     Gang masuk ke situs, selain melewati makam juga melewati sebuah sungai, yang biasanya airnya lumayan banyak. Tapi karena musim kemarau jadi mudah untuk melewatinya 
     Foto beberapa ceceran batuan candi yang (dipaksa) lepas : 

 Batu candi yang tercecer ini, ada yang dibuat talud, ada yang ingin dibawa oleh penduduk dijadikan umpak tiang rumah, pondasi dll.




    "Dulu sempat ada warga yang ingin membawa batuan candi berbentuk kursi..... saat membawa batu itu belum sampai rumah, sudah tidak kuat... kemudian sakit, hilang ingatan saat batu itu dikembalikan orang itu sembuh", cerita dari pak Nur Said (warga dsn. Payungan).
Situs payungan
      Yang masih tersisa di Situs ini antara lain : batuan Candi berbentuk gagang keris (yang berbentuk keris sudah dicuri orang, hilang bersamaan dengan arca dewa, pak Nur Said tak tahu dewa apa itu), Lingga yang sudah rusak, dan Yoni, selain tentunya batuan candi berserakan disekitar situs ini yang sudah tertutup rimbunan rumput gajah.
Situs Payungan : Batu Berbentuk gagang Keris

Tangga di Ratu Boko
       





      Batu berbentuk seperti gagang keris itu (menurut Pak Nur Said) kurang lebih setahun ini ada batu yang berbentuk keris hilang. Tapi coba bandingkan Tangga candi Ratu Boko, bila diilustrasikan batu itu berdiri mestinya mirip dengan hiasan Tangga di Candi ratu Boko.        Jadi ketika batuan candi yang tersisa ini ada yang nampaknya berwujud hiasan tangga... tentunya dapat disimpulkan.... dulunya situs ini adalah sebuah candi yang ukurannya tentu lumayan. namun karena banyak yang tercecer dan lebih banyak lagi yang dicuri (terutama yang berbentuk arca/ada reliefnya)... sehingga untuk rekontruksi/ekskavasi akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Sungguh sebuah penyesalan!
----
Yoni Situs Payungan
     Yoni yang Lapuk, Yoni Situs Payungan ini sudah lapuk di berbagai sudut, hanya tinggal dasarnya saja, dan sedikit nampak mulut yoni itu. Yoni sendiri adalah perwujudan dewa siwa, sebagai perlambang kesuburan. Yoni merupakan pasangan dari lingga.
    Kemuncak candi kah ini? atau umpak? ah aku bingung namun ku coba mmaparkan gambar dari berbagai sudut :
 


      Batuan candi Lepas: 


Situs ini masih sering digunakan oleh orang untuk beribadah : semedi dan sejenisnya. Pak Nur Said pun cerita... dulu banyak ditemukan koin emas disini...... w.o.w....  namun karena angkernya tempat ini, sekarang tidak ada yang coba-coba mengganggu. 
       Saya pun setuju tempat ini memang angker.... biar aman... tak lagi dicuri batu-batu candi berharga ini. Semoga kena kutuk siapapun pencuri batu candi itu!!!!
Save This... Not Only A STONE!
Bersama bapak nur Said di Situs Payungan

Salam Pecinta Candi

2 komentar: