Tampilkan postingan dengan label ungaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ungaran. Tampilkan semua postingan

Selasa, 06 September 2016

Menelusuri Jejak Watu Lumpang Candirejo Ungaran

Watu Lumpang Candirejo Ungaran
     Selasa, 6 September 2016. Blusukan, "Kesempatan dalam kesempitan", ceritanya berawal dari postingan rekan si Strider (julukan saya kepada mbah Eka WP) yang mendapat informasi keberadaan watu lumpang saat menelusuri jejak situs di area daerah lain.

    Cerita dari Mbah Eka, "Info watu lumpang ini ku dapatkan dari seorang warga yang bernama Pak Tasri, beliau memberi informasi bahwa dibelakang balai desa Candirejo dekat kolam ikan ada watu lumpang" jelas Mbah Eka wp.
   Bahkan menurut cerita warga, periode tahun 2000an, awalnya tak ada yang tahu keberadaan watu lumpang di lokasi ini, hanya kebetulan suatu saat ada warga yang punya gawe hiburannya nanggap reog. 
petunjuk : kolam lele
     Singakat cerita, salah satu reog kesurupan dan kemudian berlari ke posisi watu lumpang ini. 
    Akhirnya sejak saat itu warga menjadi paham keberadaan watu lumpang ini.
      Pak Tasri (informan Mbah Eka WP) juga memberikan informasi mengenai keberadaan Watu Kentheng (yang menurut perkiraan kami Yoni---), di perempatan desa yang ada warungnya. Saat kami telusuri.... yang punya warung geleng kepala, warga yang lewatpun angkat tangan--.

       Lokasi Watu lumpang berada di kebun warga, di belakang kandang sapi. 
    Pas-nya di dekat warga yang beternak lele dengan terpal. Dekat pula dengan Bapak Ketua RT 1/I Candirejo Ungaran

   Kondisi lumpang sudah mengalami perusakan, terlihat di sisi lumpang yang nampaknya pernah ingin di hancurkan. Mungkin ingin digunakan untuk pondasi.
   Dulu, fungsi watu lumpang banyak yang meyakini sebagai tetenger penetapan wilayah sima / perdikan oleh penguasa wilayah = Raja. 
     Juga sebagai media penyiapan sesajen dengan ditumbuk atau ditata sedemikian rupa untuk ritual tertentu dalam peribadatan agama masa itu.

     Di beberapa lokasi yang saya telusuri, bahkan saya mendapatkan kepercayaan dari masyarakat tentang berkhasiatnya air yang berada di lubang watu lumpang. 
    Ada pula yang meyakini sepanas apapun saat musim kemarau, air di watu lumpang itu tak akan pernah habis.
    "Dulu lokasi ini memang terkenal wingit mas, saat saya kecil tak pernah berani dan boleh main ke tempat ini", cerita dari seorang pemuda yang kami temui.
      Dari geografis dan ciri -ciri lain tentang lokasi, menurut saya pribadi kawasan ini tak terbantahkan memiliki jejak cerita masa lalu. Tanah yang subur, dekat dengan mata air (dulu didekatnya ada sendang), juga 'hawa' berbeda dilokasi ini.
Watu Lumpang Candirejo Ungaran
     Dari Watu Lumpang kami mampir pula di Makam Babadan, Kata seorang warga, kami disarankan menengok pula... Ada batu nisan yang cukup identik pula.... 
salah satu batu nisan di Makam babadan
     Bila menilik ke belakang proses penelusuran saya dan rekan-rekan Dewa Siwa yang lain, dikawasan Candirejo Ungaran ini teramat banyak sekali situs. Itu belum lagi yang belum kami telusuri karena yang sudah hilang atau terpendam. 
     Maka patutlah di yakini bahwa dulunya Candirejo adalah sebuah peradaban! 100% saya yakin.
   Menurut Mbah Eka, di bawah ilalang ini ada juga Nandi yang memang sengaja dikuburkan untuk keamanan.
Beberapa link situs di area candirejo Ungaran :
  1. http://sasadaramk.blogspot.co.id/2015/02/situs-candirejo-ungaran-barat.html
  2. http://sasadaramk.blogspot.co.id/2015/08/situs-makam-ndowo-candirejo-ungaran.html
  3. http://sasadaramk.blogspot.co.id/2015/08/situs-yoni-bugangan-candirejo-ungaran.html
  4. http://sasadaramk.blogspot.co.id/2016/07/ada-yoni-di-agen-lpg-candirejo.html
  5. http://sasadaramk.blogspot.co.id/2015/12/jejak-candi-di-ngablak-candirejo.html

Nandi di lumpur
     Saat Mbah Eka penelusuran awal disini, dia memperoleh banyak informasi.... Salah Satunya dua Nandi di sawah Si petir. 
     Yang satu terkubur di padang Ilalang, (foto sebelumnya), yang satu terkubur disawah... foto saat saya sedang merasakan punggung Arca Nandi Itu, 
     Bersama Bapak si Pemilik sawah yang berkenan kami injak2 tanaman padinya. 3 Bulan lagi jika tak ada halangan kami akan kesana lagi.

Video Amatir Blusukan :

Blusuk dengan Guide si Strider

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi.
Watu Lumpang Candirejo Ungaran
Save This Not Only a Stone.
Blusukan Berlanjut..... Still Must go on!

Nb : Mohon maaf gambar belum memuaskan..... pakai HP. 

Sing penting Blusukane dudu kamerane....

Selasa, 23 Agustus 2016

Jejek Watu Purbakala di Langensari Ungaran

Watu Lumpang Langensari Ungaran
     23 Agustus 2016, Informasi keberadaan watu purbakala ini saya dapat dari komentar di blog saya, tepatnya di Naskah Watu Lumpang  Beji Ungaran
      Beberapa rekan yang domisili di area Langensari kutanya... Akhirnya beberapa waktu lalu saya mendapat kepastian keberadaan watu purbakala tersebut.
    Juga sudah mendapat kepastian keberadaan makam "Wringin Kembar"...
     Setelah melempar ajakan, di grup.... ternyata yang respon dan yang bisa hanya seorang saja.... tak apa2 lah.. yang penting blusuk...  Dan Sengaja kami janjian di Area Situs Wisnu Langensari.
     Menuju lokasi melewati Arca Wisnu Langensari. Kami juga tanya lokasi "Wringin Kembar kepada penjual Sego kucing depan situs Arca Wisnu ini. "Jalan lurus, hanya berjarak kurang dari 100m", kata beliau.
Makam Waringin Kembar
     Benar saja... Tak jauh. Parkir di halaman makam, kemudian kami berdua menelusuri dan mencari watu yang dimaksud. 
    Beberapa warga yang kami temui (ada 3 ibu-ibu) hanya geleng kepala. Rata-rata berkata "Tak Pernah lihat mas". Bukan Dewa Siwa kalau langsung balik kanan, kamu bagi tugas, Mbah eka menyusuri area makam, sedangkan saya mencari di area sawah belakang makam. 
      Di gubuk tak jauh dari makam, ada 2 Bapak-bapak yang sedang beristirahat. Awalnya mereka juga ragu, tapi setelah ngobrol, salah satu bapak tersebut baru teringat. "Oh iya mas, di pojokan sawah dekat rimbunan bambu diantara pohon pisang ada watu yang berlubang tengahnya, mungkin ini yang njenengan maksud", kata Bapak Tersebut.
     Langsung saja, semangat kami berkobar lagi. Segera Kami menuju lokasi.. Dan.....
Jejek Watu Purbakala di Langensari Ungaran
       Tak sabar, segera mengeksplor... Namun langsung kamu di cekam kebingungan. Sebabnya lubang ditengah tembus sampai sisi sebaliknya.


    Awalnya dari kejauhan, kami kira lumpang dengan posisi terbalik. Namun kok ketika sudah sangat dekat terlihat jelas lubangnya tembus. Sungguh, saya pribadi kebingungan.


   Untuk mengurangi kebingungan, kemudian kami coba 'membalik" watu ini.. butuh 2 orang agar tak terlalu menguras energi. Walau tak terlalu besar, namun percayalah berat sekali bila satu orang saja.
Jejek Watu Purbakala di Langensari Ungaran
      Malah menambah kebingungan kami, Watu Lumpang kok tembus, Umpak kok juga tembus.... Akhhh.... Bingung.
    Selain bingung, ditambah rasa gemetar karena "kaliren", memaksa kami untuk melanjutkan berdiskusi 'ini watu apa" di Sego Kucing depan Arca Wisnu Langensari.

   Ya Pengganjal perut murah meriah.... teh anget, 2 mendoan cukup memberikan energi berlebih. Maturnuwun traktirannya Mbah Eka WP. Menjadi supplemen blusukan Kali ini.
    Namun masih saja, kami tak mampu meyakinkan diri watu ini apa, bahkan penjual sego kucing dan warga yang nongkrong malah baru tahu ada tinggalan purbakala di dekat mereka.
     Warga sekitar menyebut watu ini : watu lumpang, untuk sementara kami menyebut demikian.. sampai ada yang memberikan pencerahan kepada kami... ini apa sic...!!!!
Video Amatir :


Blusukan bersama mbah e Eka WP.
Eka WP















Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
SSDRMK di Langensari
        Mengetahui, Merawat, Melestarikan...... Begitulah seharusnya!

Kamis, 18 Agustus 2016

Menelusuri Jejak keberadaan Yoni di Lerep Ungaran

    Kamis, 18 Agustus 2016. Blusukan Kemisan still go on.... hehehe. Kali ini kok ya jeh ono yo wong apikan tenan...wkwkwkwk. Nyolu ben suk maneh diterke Mbah Eka.., Berawal dari postingan Mbah eka... sekilas ketika melihat.. "Watu opo kui".... detik selanjutnya.... Jika boleh lebay.... Hati ini miris.... Yoni tersisa hanya sepenggal saja!. Langsung melihat agenda... dan tak sabar untuk segera menelusuri.... semoga tak telat.. karena waktu begitu cepat. Telat sedikit saja potongan sisa yoni ini bisa saja hilang, atau dipaksa hilang (---dirusak--dipethel2).
Masjid Ichihadul Muchidin Lerep Ungaran
    Menuju Desa Lerep, Dari Alun-alun Ungaran. (Tenan owg..baik sekali hari ini mbah eka... wis dijemput di Perpusda ungaran... di boncengke, diterke sisan... plus nanti ada lagi plus super nya.... "Bar Udan lemah teles, Kabeh mau Gusti Allah sing mbales..".... hehehehe. Maturnuwun.
     Dari alun-alun Lama Ungaran, menuju jalan melewati komplek wisata Kampung Seni (tak tahu apa yang ada di dalam -- Kami tak bisa Masuk) Watu gunung (Ada arca nandi), terus Kantor kecamatan ambil jalan ke kiri. Sampai ketemu dengan Desa Lerep. Kemudian cari Masjid  Ichihadul Muchidin Lerep Ungaran.
    Potongan sisa Yoni berada di pojokan area parkir Masjid 
Yoni  Lerep Ungaran
        Yoni yang biasanya saya temui saat penelusuran, masih terlihat keindahannya.. berbentuk kotak, ya rusak paling banter 70% lah... lha ini.... ach.... E$%$##!!!... 
     
Perbandingan : Yoni Kalibeji Banyubiru  
Untuk Mengingatkan kembali apa sic itu Yoni : 
Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah (Kadang berbentuk lingkaran.)
    Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi.
    Bentuk Yoni di Indonesia  umumnya berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan laubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. 
    Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. 
    Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
Yoni di Lerep Ungarran
         Namun..... Seperti yang sahabat lihat di dokumntasi saya ini... Yoni Desa Lerep hanya tinggal bagian paling ujung... Tak nampak bentuk cerat ...achhh..... !



     Yoni Lerep close up, detail yang tersisa,











































    Video Amatir (maaf karena campur aduk antara sedih marah tak tau berbuat apa : videonya sembarangan...)... Gambar pun jauh dari sempurna...hanya memakai Hp owner.. --Harap Maklum

   Selain Potongan Yoni ini, Mbah eka saat penelusurannya juga diberi tahu ada lumpang terbalik di halaman rumah cucunya Kyai Suhud.
Lumpang Lerep Ungaran
   Berada 10m Dari masjid, awalnya dengan posisi terbalik, karena ketak tahuan warga juga empunya rumah yang tak paham watu ini apa. "oooo itu tinggalane Simbah Kyai Suhud", cerita warga tersebut.
    Singkat cerita setelah social enginering nya berhasil.. kemudian warga dengan inisiatif kemudian membalik posisi lumpang tersebut.
Lumpang Lerep Ungaran

    Keberadaan watu lumpang, menjadikan keyakinan kami...area ini dulunya ada sebuah bangunan suci! 100%!


   Inilah sosok Mbah eka tersebut, berfoto dengan empunya rumah : 





     Mbah Eka juga dapat dari cerita Bapak tersebut,   Pernah ada 2 Arca di sini...tapi saat ini sudah di curi orang... 


     Blusuk suasana kemerdekaan. kami bener-bener merdeka tanpa kendala akomodasi... Bisa Ngemil aqua plus suguhan udud.... tetep bisa blusukan...... Tak butuh alasan lain!
 Nb : Ditambah kebaikan mbah eka : Gelem urunan tuku jarum separuh...wwkwkwkwkwk. Super Apikan dino iki.

bersama Potongan Yoni Lerep Ungaran

   Sudah cukup...Perlakuanmu jangan diteruskan... walau tersisa sepenggal yoni... Tapi bagi kami ini tetap Yoni!

Save This... Not Only a Stone!!!!!!!!!!






Kamis, 28 Juli 2016

Arca Ganesha di Lingk. Karanganyar Ungaran

Arca Ganesha di Lingk. Karanganyar Ungaran
     Kamis, 28 Juli 2016. Ritual Blusukan Kemisan masih berlanjut. Kali ini masih dan akan terus bersama rekan yang telah kembali dari masa menghilangnya. Lek Sur...
teman obrolan sebelum blusukan
 Setelah ngobrol sebentar, Ngopi sambil santapan Jadah Bakar.. kami sepakat untuk menelusuri jejak legenda "Gajah berubah menjadi Kadal"... hehehehe. aneh? penasaran? baca saja cerita saya ini.....
   Berawal dari tak sengaja.... Ceritanya saya ngeyel blusukan sendiri nyari Makam kuno keramat di belakang Pabrik Coca Cola Bawen, namun makam itu tak ketemu, kemudian saya pulang, tepat di depan kantor Bupati Semarang (Jl. Diponegoro Ungaran) saya ingat, peliharaan saya : burung dara jagungnya habis. Jadilah saya memotong arah belok kanan, lewat gang di samping Bank Jateng Ungaran. 
Hasil gambar Lek Wahid 
   Suasana saat itu sudah sore, sekitar jam setengah 5. Melewati gang perkampungan, sehingga laju saya pelan saja. Tepat di pojokan sebelum keluar jalan lagi... (dekat jembatan). Mata terbelalak oleh sebuah patung. Perasaan saya langsung menangkap bahwa ciri badan arca adalah yakin itu Arca Ganesha, walaupun muka sudah di permak. 
   Karena hari sudah sore dan saya harus segera pulang. Di perjalanan saja ninggali pesan kepada rekan lain, Lek Wahid (Kerja di Semarang, barangkali pas pulang menuju rumahnya di ambarawa, bisa nengok sebentar untuk memastikan) dan Mbah Eka (Rumahnya di Ungaran siapa tahu bisa juga mencari sisik melik Arca ini).
      Tak berapa lama kemudian pesan gambar Lek wahid datang. Benar .... 100% dia juga yakin itu Arca Ganesha. juga ada watu candi yang mirip kemuncak. Serta Si empunya rumah hobi koleksi watu bahan akik (cerita Lek Wahid)
   Selang beberapa hari, kabar lebih lengkap datang lagi dari Mbah Eka, Berada di rumah Ketua RT, Pak Didik Nama beliau dan berasal dari daerah Sebandaran Ungaran, cerita Mbah Eka.

     Baru pada 27 Juli saya bisa menelusuri jejak purbakala di Link. Karangnyar RT 02/RW II Kelurahan Ungaran. Berada di halaman Rumah Ketua RT, Bapak Didik. Namun saat kesini saya hanya bertemu dengan istri dan anak beliau.
Arca Ganesha Ungaran
 Singkat cerita, setelah mohon ijin mendokumentasikan... mulailah saya mengabadikan dengan kamera HP seadanya.
     Dewa Ganesha adalah Dewa pengetahuan, kecerdasan, kebijaksanaan dan pelindung terhadap segala bencana. Ganesha digambarkan berkepala gajah dengan perut buncit. 
Arca Ganesha 
    Memiliki empat lengan, yang merupakan penggambaran utama tentang Ganesha. Dia membawa patahan gadingnya dengan tangan kanan bawah dan membawa kudapan manis, yang ia comot dengan belalainya, pada tangan kiri bawah. Dalam perwujudan yang lain, Ganesha digambarkan memegang sebuah kapak atau angkusa pada tangan sebelah atas dan sebuah jerat pada tangan atas lainnya.

   Kondisi Arca Ganesha ini ...... (saya tak mampu mengungkapkan kesedihan dengan kata-kalimat)... Selain tangan yang sudah tak nampak, yang paling miris adalah perubahan muka alias wajah Ganesha sudah di permak. Mengutip kata-kata lek Wahid, "Ganeshane diubah dadi kadal!". 
    Yang masih terlihat ciri jelas itu adalah arca Ganesha adalah perut buncit dan posisi sila kakinya yang menghadap.
      Dari ngobrol dengan Istri Bapak Didik, beliau memang pecinta, penghobi Batu dengan banyaknya bahan batu akik di rumahnya. (Saya yakin didalam lebih banyak lagi)
Dari samping
      Semoga cukup sampai disini perlakuan sembarangan generasi penerus ini... semoga dengan tulisan keresahan ini.... Arca Ganesha ini ditempatkan di hati yang semestinya. Walaupun bukan sakral namun tetap wajib untuk dihargai.
    Stop stigma sirik!!!!! Hanya menghargai hasil budaya masa lalu... itu saja....




    Video Amatir saat Blusuk Bersama Lek Suryo:


Blusuk Bersama ;
Save This Not Only A Stone...

Ketahui.... dan Mari Lestarikan


nb : Maaf resolusi pas pasan... hp AzusZ4.
--- Setelah menengok Arca Ganesha ini, kami lanjut "Silaturahmi di Rumah Rekan Dewa Siwa Lain Mas Eka Budhi. Lumayan dapat makanan ganjal perut .. hehehehe.. "Buatan beliau sendiri".

Enaknya Blusukan ya seperti ini... salah satunya.... 

SALAM PECINTA SITUS DAN WATU CANDI!!!

Jumat, 22 Juli 2016

Situs Watu Lumpang Gedanganak Ungaran

Watu Lumpang Gedanganak Ungaran 

     (Jumat, 22 Juli 2016), Kekosongan waktu setelah jumatan daripada tak ada kerjaan maka kulempar ajakan blusukan ke rekan Dewa Siwa. Kali ini yang menanggapi Mas Eka Budhi

     Kebetulan saya baca di medsos nya, beliau baru saja uplod hasil blusukan di mata Air Seleses, yang nampak watu berjajar eksotis sekali. Ditambah informasi keberadaan sebuah arca yang sudah dicuri orang sekitar tahun 90an.

     Jadilah, Kami berangkat bertiga... bersama rekan Mas Eka Budhi. Menuju lokasi tujuan penelusuran pertama, melihat keberadaan watu lumpang terbalik di dekat rumah Mas Eka ini. Tepatnya di Gedanganak Ungaran, didepan rumah Bapak Mandu RT 01 RW I Gedanganak Ungaran.

     Untuk penunjuk arah dimana watu lumpang ini berada nunggu mas Eka Budi berkenan dokumentasikan gambar (karena dekat rumahnya).
Watu Lumpang Gedanganak Ungaran 

     Kondisi watu lumpang beberapa bagian nampak bekas vandalisme, lumut dan jamur juga hampir 80% menutupinyaa. Bukti acuh dan abainya..... (atau mungkin karena warga tak tahu 'seberharga' apa watu ini ya?) 

    "Saya yakin mas, ini watu lumpang yang terbalik, waktu kecil sering main di sekitar sini dan tahu ada lubang berbentuk bundar ditengah-tengah batu ini", kekeh mas Eka saat saya tanya, kemungkinan bukan lumpang tapi umpak.

    Selain usaha untuk pemusnahan (dalam arti sebenarnya), "Konon watu ini pernah akan dibuang ke muntilan, sekitar kali jalur lahar merapi, karena yang punya rumah juga supir truk pasir, tak tahunya batu ini balik kesini lagi. Sejak saat itu warga tak ada yang berani mengusiknya", jelas Mas Eka.

     Untuk informasi lebih mendetail sampai saya buat naskah ini belum saya ketahui, monggo mas Eka Budi siapa tahu ada cerita yang terlewatkan... nanti di bagi ke saya ya..... 
Watu Lumpang Gedanganak Ungaran

    Selain Lumpang, sesepuh yang ditanya oleh mas Budi sempat bercerita... dulu memang ada 2 sendang di dekat area lumpang ini. Salah satunya ada tatanan watu bata berukuran besar, "Saya juga masih ingat mas, saat kecil mandi di sendang itu, banyak sekali watu candi. 100% saya yakin" jelas mas eka.

    Namun sayangnya sendang yang dimaksud sudah ditutup bangunan rumah. Sedangkan sendang yang satu lagi sudah diplester total, tak terlihat lagi jejak itu sama sekali.



Update Video Amatir (lain hari dengan lain orang)
 










Blusuk Bersama Mas Eka Budhi


























Save This, Not Only A Stone

Mari Lestarikan... jangan abaikan. 

    Perjalanan Blusukan kami lanjutkan ke Daerah Gintungan.... Tunggu saja laporan naskah di blog ini.

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi!

nb : mohon maaf resolusi gambar di beberapa naskah blog akhir-akhir ini kurang bagus.. harap maklum saya hanya pakai kamera di HP Asus Z4, Kamera saya masih rusak (belum siap servisnya).. hehehehehe

Ada Yoni di Agen LPG Candirejo

 Yoni di Agen LPG Candirejo - jl. Prambanan 18.
      Jumat, 22 Juli 2016, Blusukan setelah 'Jumatan' bersama Mas Eka Budi  dan Mas Putra ardian, Masih penelusuran setelah "Jumatan", Awalnya tujuan kami adalah menelusur jejak keberadaan tinggalan purbakala di Sumber Air Seleses Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, dimana sumber airnya telah diambil oleh PDAM. Ohiya..., Sebelumnya kami menelusuri watu lumpang Gedanganak.
    Rute menuju sumber air Seleses, kami melewati Candirejo. Jalan petunjuk arahnya sama dengan Situs Candirejo (Gerbang Masuk Selamat datang ungaran, Jika dari Solo ambil Kiri) dan situs makam ndowo candirejo, juga situs yoni bugangan Candirejo Ungaran. Tak jauh pula dari Situs Lingga yang berada di Masjid Gebugan.
    Seteleh melewati Akper Ngudi Waluyo, kami lurus terus kemudian Gudang LPG. Masih terus kemudian melewati jembatan. Setelah jembatan ada pertigaan, kalau lurus menuju kelurahan kemudian kiri 3 situs candirejo yang saya tulis diatas. 
    Ambil kiri.... diantara obrolan kami saat menuju Sumber Air Seleses, pas kebetulan pandangan saya menatap watu kotak yang membetot perhatian saya. Dan Saya teriak histeris kepada 2 rekan perjalanan saya... "Lihat...lihat sebelah kanan di dalam halaman belakang pagar depan Agen LPG itu.....", pekik saya. 
     Intinya, pulangnya kami akan mampir. Dari Candirejo ini kami lanjut terus, dan ternyata jalan menuju Gebugan, melewati Kebonpolo. Kemudian kami masuk ke kiri menuju pabrik Tahu. parkir didepan reservoir PDAM, depan pabrik Tahu. 
     Beberapa dokumentasi Mas Eka Budi diSumber Air Seleses :
Di Sumber Air Seleses Gebugan : foto by Mas Eka Budhi
salah satu dari 2 pohon ringin
      Beberapa bukti keberadaan tinggalan purbakan terlihat dari ciri fisik, Subur tanahnya, mata air yang cukup besar, dan auranya yang adem... menjadikan saya sangat yakin.
    Malah ada 2 Wringin kembah (begitu warga menyebutnya) 2 pohon bringin yang tinggi besar menjulang dan berwibawa.





     Konon di area ini ada arca... yang oleh warga di namai "GOLEK KENCONO", "Dari ciri-ciri yang masyarakat sebutkan, arca bertangan banyak, kami yakin itu Dewi Durga Mahisasuramardini." Di atas area tandon air, di bawah pohon bambu itu. Tepatnya di batu berukuran besar yang datar .


 Hasilnya : Arca telah di curi orang... Mafia Go Hell.

     Kami juga mendapatkan informasi keberadaan watu kotak yang kata warga perlu untuk kami lihat, karena warga itu juga mengatakan mungkin itu sama dengan yang kami cari...watu candi. namun karena kami tak membawa peralatan mblusuk... Kami urungkan melihat medan yang lumayan tinggi rumputnya. Juga karena tadi kami melihat ular pula. 
     Semoga di lain waktu dengan tambahan personel dan membawa peralatan safety blusukan kami bisa kembali lagi.. siapa tahu arca itu dipindah!
     Saat masih mencoba mencari di area lain, hujan memaksa kami untuk berlari menuju kendaraan. Kemudian kami kembali ke Yoni di Halaman Agen LPG tersebut.
Yoni ada di halaman LPG : 
Yoni Candirejo 2 : di halaman 
     Kondisi yoni telah di 'permak"... RUSAK. ada hampir 50% di plester dengan semen dan pasir, maksudnya di rekondisi mirip dengan aslinya, kata narasumber yang saya temui. 
  Yoni di Agen LPG Candirejo 
     "Dulu ditemukan di dalam gudang LPG mas, dulu utuh plus watu mirip alu, (lingga yang dimaksud) tapi entah watu alunya itu sekarang dimana. Soalnya sering buat ganjel Truck LPG. Watu itu dulu juga utuh bagus, tapi karena tertabrak truk jadinya seperti itu... " ungkap karyawan tersebut. (Selengkapnya di Video yang sudah saya uplod ke you tube.

Video Amatir : 

Blusuk Bersama Mas Eka Budi

          Yoni sendiri adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita  . Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga > Cerat Yoni Candirejo 2 : Jl. Prambanan :
      Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi seperti Candi Dukuh di Banyubiru Kabupaten Semarang  
     Bentuk Yoni yang ditemukan di Indonesia pada umumnya berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan laubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca. Lingga dan Yoni mempunyai suatu arti dalam agama setelah melalui suatu upacara tertentu. 
Yoni Candirejo 2 Ungaran
     Sistem ritus dan upacara dalam suatu religi berwujud aktivitas dan tindakan manusia dalam melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh nenek moyang dalam usahanya untuk berkomunikasi dengan mereka. Dalam ritus dan upacara religi biasanya dipergunakan bermacam-macam sarana dan peralatan, salah satu di antaranya adalah arca.

    Bagian yoni yang telah di semen, (Untungnya bukan bagian cerat : 
Yoni Candirejo 2 : Jl. Prambangan Candirejo Ungaran


Save This Not Only A Stone
Yoni Jl. Prambanan Candirejo Ungaran

























Mari Lestarikan...


Nb:
Sori Resolusi tidak ramah di mata, maklum pakai hp. asusz4.