Tampilkan postingan dengan label Sukoharjo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sukoharjo. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Oktober 2018

Rumah Arca Sukoharjo

Rumah Arca Sukoharjo

17 Oktober 2018. Sebenarnya saya baru tahu ada Rumah Arca Sukoharjo tak berapa lama sebelumnya, sejak senior komunitas yang posting ngetrip gagalnya karena rumah arca tutup, nyuwun pangapunten nggeh pak Nanang saya bisa duluan masuk… hehehehhe (tapi swear duluan bukan berarti lomba dan menang-menangan ataupun pamer kok, buat apak? wkwkkwkw…. Saya sudah jauh dari pikiran itu)
Sudah sejak lama saya menyambangi kota ini, entah dengan berbagai keperluan. Sayangnya saat itu saya belum tahu. Beberapa rekan asli sukoharjo yang saya tanya pun tak paham ikhwal keberadaan situs di sekitar sukoharjo. Walaupun didalam hati saya, ada keyakinan pasti  ‘banyak situs’ di Sukoharjo, salah satu buktinya adalah candi Sirih di bagian utara kota.
Kali ini seperti biasa saya memanfaatkan tugas dari kantor, setelah mengikuti Seminar di UNS, bersama rekan dan dengan berbagai keperluan setelahnya saya memang membulatkan tekat untuk mampir di Rumah Arca Sukoharjo ini.
Berbekal informasi alamat yang saya dapat dari rekan. Bahwa Ruma Arca terletak di samping Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo menjadikan Blusukan luar kota kali ini sangat mudah.
Berada sangat dengan dengan pusat perkantoran Kabupaten Sukoharjo, bahkan bisa dibilang hanya selemparan batu saja, namun apakah pemkab sudah memberikan perhatian? Jawabannya baca terus ya….
Trafict Light setelah Kantor Bupati ambil kanan, petunjuknya gang ini : 
Menuju Rumah Arca Sukoharjo
Kurang dari 50m, persis melewati Rek Kereta api. Dengan posisi disebelah kiri (nylempit) sampailah,
Rumah Arca Sukoharjo : Nylempit
Beruntungnya saat saya kesini pintu gerbang dibuka, dan nampak ada seorang petugas Rumah Arca. Nasib memang seperti roda berputar, pasti berbeda antara orang satu dengan orang lain. Langsung saya minta ijin sambil memperkenalkan diri, diluar dugaan ternyata beliau sangat ramah. Sayangnya saya lupa namanya….. maaf.
“Rumah Arca ini awalnya dari prakarsa pendiri yayasan Veteran Sukoharjo ini, kemudian berinisiatif mengumpulkan menjadi satu beberapa temuan di wilayah Sukoharjo sekaligus digunakan untuk Laboratorium Sejarah Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo”, Jelas beliau. “Tentunya dengan kerjasama dan pendampingan dari BCB Jateng, saya juga staf dari BCB Jateng”, tambahnya.
Rumah Arca Sukoharjo
Awalnya saya hanya membatin saja, sedekat ini, kenapa dalam penjelasan petugas Rumah Arca tak disebutkan peran Pemkab? Aaach mungkin masih banyak yang akan diceritakan…
Sambil nunggu cerita lanjutan saya meminta ijin berkeliling, menikmati peninggalan leluhur ini satu persatu.
Bangunan mirip dengan Rumah Arca Boyolali (sebelum dipindah) walaupun lebih kecil dan beda nasib (diperhatikan dan tidak). Perlu dipikirkan tempat parkir dan tempat yang tidak sempit serta nylepit ini, agar orang Sukoharjo Sendiri pun tahu keberadaan jejak peradaban leluhurnya.
Saatnya menikmati hasil karya pendahulu,





    Hanya sebagaian kecil saya yang saya dokumentasikan, 




Saat sudah merasa cukup menyegarkan mata dengan mahakarya orang jaman dulu, saya mendekat sekaligus ingin ngobrol lebih banyak, ingin mengapresiasi orang-orang yang secara langsung bekerja ‘memuliakan’ karya agung leluhur ini. 
“Kunjungan memang hanya sebatas siswa/mahasiswa yang ingin belajar atau penelitian saja, dan belum pernah ada perhatian secara khusus dari pemkab”, pungkasnya, bagaimanapun ini mengagetkan bagi saya pribadi. 
Rekan dan petugas Rumah Arca Sukoharjo (duduk)

Entahlah…. Saat saya kesini begitu megah kantor terpadu yang dibangun, tapi malah melupakan jejak sejarah diseberang jalan…. Ach semoga saya saja yang berprasangka buruk… dan kenyataannya tidak seperti yang saya sangka. Semoga.
Setelah setahun lalu di rumah Arca Boyolali. Kali ini saya di Rumah Arca yang kedua yang saya kunjungi,
Salam pecinta Situs dan Watu Candi
Rumah Arca Sukoharjo
#hobikublusukan

Rabu, 28 September 2016

Mampir di Yoni Kijing Miring, Sraten Desa Pucangan Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo

Yoni Kijing Miring, Sraten kartasuran
     Rabu, 28 September 2016, lanjutan guide mas Yogga Wahyudi setelah janjian di Yoni Pasar Gladag, awalnya tujuan kami adalah Yoni warna-Warni Bangak Boyolali, namun saat hampir sampai di Pertigaan Kartasura, "Mas Mampir dulu di Yoni dekat sini, Ada Yoni Kijing Miring"... Saya sich Iyess sajah..! 
petunjuk jalan masuk menuju Yoni Kijing Miring
     Yoni ini pernah menghebohkan Solo raya, dan pernah di muat di surat kabar http://jateng.tribunnews.com/2016/08/15/heboh-warga-menggali-kijing-miring-di-permakaman-sukoharjo-temukan-benda-mengejutkan
     Petunjuknya di Jalan Solo Jogja, dari Solo.... Ambil arah kanan di pertigaan ini ( Seberang jalan ada Olimart.
      Masuk gang kampung kira kira 700m, cari saja pemakam an umum Sraten, Desa Pucangan. Terlihat jelas dari jalan Yoni yang saat ini sudah diangkat. 
Yoni kijing miring terlihat dari depan makam sraten pucangan
    Dari informasi surat kabar tersebut. Awalnya yoni ini terpendam sebagian di tengah-tengah sesaknya kijing di makam sraten ini. Wajar saja, ketika warga mengira ini sebuah kijing yang miring dan makam yang telah lama sekali ada di sini. sampai kemudian Bapak Wiyono Saputro (46) yang menemukan keanehan dan berinisiatif berembug dengan warga.
     Jadilah saat ini.... Penampakan jelas Yoni Kijing Miring....
Cerat  Yoni Kijing Miring, Sraten kartasura
      Pengangkatan oleh warga, baru saja, sekitar bulan Agustus... jadi saat saya kesini masih hot-hotnya (jika itu ibarat sebuah berita)
Sederhana namun sangat indah
     Kondisi Yoni relatif baik, jadilah timbul pertanyaan, berarti watu purbakala, apapun bentuknya akan lebih aman kondisinya, tak aus/ lapuk oleh lumut bahkan dirusak orang atau lapuk karena panas dan hujan.... jadi lebih baik di pendam sajakah? sebelum mendapat perhatian yang semestinya??! 
    Bentuk yoni pada umumnya yang ditemukan di Indonesia, persegi dan sangat presisi sekali. Masih sederhana tak ada hiasan relief ataupun corak di penyangga cerat. 
      Informasi inkripsi / tulisan tahun tak saya dapat, tentu saja penasaran dengan bentuk Lingga yang saat ini sudah hilang... barangkali ada angka tahunnya.... 
Siapa tahu???
 Lubang dimana seharusnya arca atau lingga berada ;
   Selain Yoni ditemukan pula batu bata jumbo yang oleh warga ukuranya sangat besar, bahkan lebih besar daripada batu bata benteng keraton.
       Mas Yogga, kebetulan juga menjadi saksi eskavasi yang dilakukan oleh warga, jadi tahu ada batu bata lain yang tersebar di sisi belakang makam. namun saat saya dan Mas Yogga mencari batu bata tersebut tak ada. 
     Padahal beliau yakin jumlahnya lumayan banyak. entahlah.. semoga disimpan oleh warga untuk diamankan.
      Terimakasih Mas Yogga Wahyudi, penelusuran berlanjut Ke Yoni Warna-Warni... tanpa foto, saatakan ku 'colong" fotone mas Yogga mliper je... wkwkwkwk
    Yoni Kijing Miring, nampaknya akan dirawat masyarakat sekitar...... semoga....
Yoni Kijing Miring, Sraten kartasura
Ketahui, Kunjungi dan Lestarikan...
di Yoni Kijing Miring, Sraten kartasura
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

nb : 
Mohon maaf kualitas gambar mengecewakan, maklum SLR rusak... dan pakai hp saja. namun yang pasti bukan alatnya, yang penting penelusuranya.... idem? 

Senin, 29 Juni 2015

Candi Sirih Sukoharjo : Menelusuri jejak yang tersisa

Candi Sirih Sukoharjo
Selasa, 16 Juni 2015
     Sudah lama sekaliiii sekitar tahun 2013 keinginan untuk berkunjung ke Candi Sirih. Berawal dari iseng-iseng saat search google tentang keberadaan candi di wilayah Sukoharjo.
Peta Lokasi Candi Sirih
       Eeh... saya menemukan info dari sebuah Blog yang lengkap ada Peta lokasi pula menuju candi Sirih (Sumber peta : wardanamandira.blogspot.com)
     Namun baru 2 tahun kemudian keinginan saya terwujud. Bekal Peta Kabupaten Sukoharjo tak lupa saya bawa. Sebenarnya beberapa rekan Solo Raya menawari untuk jadi guide. Tapi karena hari itu adalah hari kerja saya sungkan untuk mengajak mereka. Jadilah mumpet-mumpet mbolang ini. Angka di Speedometer saya bikin nol agar tahu berapa perjalanan dari rumah.
     Dari Rumah sekitar jam 8 pagi (biar seperti biasanya orang kerja padahal cuti.. hehehehe), Saya lewat jalur Semarang-Solo. Setelah Sampai Sukoharjo, saya ambil jalur menuju Kecamatan Weru dengan jalur yang melalui Pabrik PT. Sritex. Kemudian terus lurus: Berturut-turut Bonmati - Dalangan - Kateguhan - Tawangsari - Karangmojo - Karanganyar. 
    Selain panas sekali, Jalan menuju Candi sirih setelah melewati PT. Sritek hampir 60% sedang di beton... karena di perbaiki itulah macet plus debu beterbangan. Namun tak mundur tekad saya setelah 3 tahun tertunda.
Masjid Baity Makmur Sukoharjo
    Sampai di Kantor Desa Karanganyar/SDN Karanganyar 03/Lapangan Desa. Ada gang sebelah kiri ikuti gang tersebut, kira-Kira2 500m, sampai ketemu dengan Masjid Baitiy Makmur 
     Lokasi : Dusun Kersan Desa Karanganyar Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo dengan Koordinat :  7°48'1"S 110°46'41"E     
     Candi Sirih berada dibelakang gedung Madrasah Diniyyah / Disamping masjid:  CANDI SIRIH berada.
     
      Deg!!!?? terpana ..... jantung terasa berhenti.... tersayat sembilu hati saya .... Mrebes mili pandangan saya .... (kata kata bukan lebay!, sungguh sedih saya tak tergambarkan)
      Melihat kondisi Candi Sirih. Saya sampai 5 menit terpaku didepan motor sesaat setelah parkir. Tak melakukan apapun, bahkan sekedar minumpun tidak. Hanya bertanya dalam hati kenapa seperti ini? .... 
       Setelah beberapa saat, saya ambil air mineral terlebih dulu untuk membangunkan kesadaran saya. "Bahwa Candi Sirih memang ingin dilupakan!".... 
   Bagaimana Tidak???
  • Jika diperhatikan pastinya rumput itu tidak lebih tinggi. 
  • Jika di perhatikan pastinya ada upaya untuk melestarikanya...
  • Jika Diperhatikan, pastinya ada papan peringatan dan petujuk ini benda purbakala
  • Jika diperhatikan.... Haruslah masyarakat sekitar ta acuh
Jika ini dibiarkan tak lama lagi batu iji akan musnah... TUNGGU SAJA.....!!!!!!!!
Candi Sirih Sukoharjo
     Mulailah saya membawa teman seperjalanan saya, yang sudah 5 tahun menemani saya mendokumentasikan gambar. Barangkali nanti bisa menceritakan kembali dengan gambar Puzzle yang hilang 'Candi Sirih' ini. 
    Mulailah saya ambil gambar, Tangan selalu nempel di Shutter dan mata mengedarkan pandangan, barangkali ada relief yang nampak, jaladwara, ratna, kala, ratna ataupun watu pendukung lainnya yang tentunya saya tak ingin terlewatkan.

Bagian Candi Sirih dari sisi depan






























Bagian Candi dari sisi sebelah kiri






Bagian Candi dari sisi Belakang



Hanya bisa meratapi....




Bagian Candi dari sisi sebelah kanan




    Saya sampai tiga kali memutari Candi sirih untuk mencari penanda/ yang bisa menjadi sumber cerita. Watu Candi Bertebaran :


     
    Batu Berpola bagian Puzzle Candi Sirih yang Hilang :































     Mbolang kali ini, Saya sengaja tampilkan di Blog banyak foto Candi Sirih, dan sepertinya foto terbanyak 1 lokasi yang pernah saya buat... Tujuan utama saya ingin memperlihatkan pada kisanak semua bagaimana terbengkalainya candi Sirih ini.
       Hasil penelusuran itu... sama sekali tak berbekas... saya pribadi tak berani menyimpulkan candi ini Hindu atau Budha.....    
           Sementara itu,

        Keberadaan tower air yang baru, di samping Candi Sirih sedikit membuktikan bahwa dulu sekali saat dibangunnya candi ini dekat dengan mata air. Tapi Nampaknya saat ini area sekitar sini hanya Tanaman Jati. Tanah padas... Karma!. Nampaknya Tower ini baru dibangun, rekan mbolang Max trist yang ke sini bulan desember 2014 belum ketemu tower ini. 
   

     Lalu apa lagi? akankan Candi Sirih Bertahan ?????!! 

       

Tak jauh dari Candi Sirih ada bekas penambangan batu alam. Yang sepintas batu yang dihasilkan berbentuk sama dengan watu candi Sirih. Namun berbeda value nya


     Dengan langkah gontai saya beranjak pergi...semoga Candi Sirih kelak ada yang memperhatikanmu... Awalnya saya ingin melanjutkan ke Candi Risan di Daerah Semin Gunungkidul yang kata lek Trisno hanya 15 menit. Namun karena hati sudah penuh dengan rasa kecewa, energi habis karena sedih. Saya tunda dulu mbolang ke Candi Risan ... Suatu saat pasti saya kembali mampir kesini dan semoga sudah berubah.
Selad Gajahan
      Sebelum pulang atas rekomendasi teman dekat, jadilah makan makanan yang lama di impi-impi..... Selat Solo
 Lokasi di Selat Gajahan Berada di daerah Gajahan Solo. tepatnya di Jl. Veteran di Kelurahan Gajahan. Solo
     Menu yang tersedia bermacam-macam dan menggugah selera, tapi saya pilih selad original plus es jeruk. nilai 9. ENAK...mo nambah malu.... xixixixi.

Menu Warung Selad Gajahan Solo
    Suatu saat pingin banget Nyoba Nasi Gunungsari..... 
     Sekilas Selat Solo : Selat Solo konon adalah makanan hasil modifikasi lidah bule yang disesuaikan dengan lidah orang Jawa. 
 jOSSS gANDHOS!











Save This Not Only a Stone 
@ssdrmk di Candi Sirih
    Sampai ketemu di kisah Mbolang Situs selanjutnya...
Mari Kunjungi dan Lestarikan....

nb: jarak yang saya tempuh kali ini 143km.
Jarak Kota Sukoharjo-Weru : 22km.





Gabung yuk di Grup FB Pecinta Situs DEWA SIWA