Tampilkan postingan dengan label Sepakung. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sepakung. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Juli 2016

Peninggalan Purbakala di Dusun Tigorejo Desa Tegaron Banyubiru

Peninggalan Purbakala di Tigorejo Tegaron Banyubiru
      Minggu 31 Juli 2016, Masih di Even Blusukan berjamaah, "BLUSUKAN SYAWALAN", Komunitas DEWA SIWA. Kaum Pecinta Situs dan Watu Candi. Ini adalah destinasi ke tiga, setelah yang pertama kami menelusuri jejak keberadaan Lingga Pathok di Kebondowo Banyubiru, Kemudian Mampir di Situs Yoni Truwangi Desa Tegaron masih di Kecamatan Banyubiru. Situs ini adalah bonus dari informasi warga yang kami temui saat meng-explor- Yoni Truwangi.
      Rutenya, Dari Situs Truwangi, kami menyusuri jalan, balik arah kira-kira 500m. Ada pertigaan kami ambil kiri. Kemudian cari saja dusun Tigorejo. 
      Paarkir di depan rumah warga kemudian kami naik, perjalanan menuju lokasi memang nampaknya menguras tenaga kami. Video Amatir menuju Situs Purbakala di Dsn Tigorejo (sedikit menggambarkan perjalanan tersebut, walau tak sampai tujuan karena kapasitas memori) : 


   Sempat hampir putus asa, karena kami sampai di atas tak ketemu, eh rekan yang nyerah dibawah tadi berhasil menemukan ..... Spontan Sumpah 7 serapah ......  Kami Balik turun kembali, beruntungnya Mbah Eka, dan Pak Yophie yang leren di tengah perjalanan tadi.
      Beberapa foto yang menggambarkan beratnya medan (thx to Lek trist semua foto2nya): 
medan menanjak

tak tahan panas

ngatur nafas

pose cantik pak yophie

napas terakhir

pose (me)nantang 

nunggu kode suara
      Setelah perjuangan cukup berat, Nyamuk juga lumayan kumpul di sini. Sampailah kami.
Diskusi dan debat sengit 
     Perdebatan sengit di lokasi ini, antara ini Lapik Arca atau Yoni Unfinished. Di pihak Lapik Arca berargumen : tak ada pembatas di penampang atas batu, juga cerat yang tak ada lubang sebagai jalan air. 

    Sementara pihak yang kekeuh Yoni Unfinished, melihat dari ciri-ciri Watu yang nampak tak selesai/ tak sama antara kanan dan kiri juga ciri geografisnya. 

     Tak mau berdebat kusir, karena tak ada batu pendamping..... saya pilih... (karena harus bersikaap..hehehe), Ini Lapik Arca. Maaf.... life is choice! wkwkwk. "Aku Bolomu mas Viriya Candra"
    Karena sama-sama kuat, saya tak akan terlalu detail... , bahas watu purbakala ini. Hanya foto close up yang saya lampirkan.... enjoy it..







    (Sengaja tak ada keterangan, sioalnya debat belum selesai...hehehehe).
      Dua orang warga yang kami temui saat berada disini pun 'geleng kepala", saat kami tanya perihat batu purbakala ini. "Jaman kakek sayapun, watu ini sudah ada disini, setahu kami ya ini tinggalan leluhur kuno, itu saja mas", ujar bapak tersebut, saat kami tanya
detik2 sebelumnya
     Foto bersama di Lokasi : (Penuh perjuangan bagi saya pribadi untuk mendapatkan foto seru ini.... Terlihat dari ekspresi teman lain yang menertawakan saya ... direwangi njlungup untuk selftimer kamera milik Lek trist. 
     Sayangnya tak ada yang mengabadikan momen itu.. juga terlihat siapa yang paling lebar tertawanya..... awas... pembalasan lebih kejam mas Dhany + mas Beny ... wkwwkwkwkwk
Skuad DEWA SIWA
     Blusukan spesial buat saya karena ada yang mendampingi...heheheheh.... dilarang meri...wkwkwk
di Tigorejo Banyubiru
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

Situs 2 watu Lumpang Dusun Batur Desa Sepakung, Banyubiru

watu Lumpang 1 Dusun Batur Desa Sepakung, Banyubiru
Minggu 31 Juli 2016 
    Blusukan berjamaah, even Blusukan Syawalan Komunitas Pecinta Situs dan Watu candi Dewa Siwa, Naskah blusukan ini lanjutan dari menelusuri jejak Purbakala di Lingga Pathok Kebondowo, Yoni Truwangi, Watu Purbakala di Dsn Tigorejo Desa tegaron.
Lumpang 1 dsn Batur : ditengah jalan setapak
    Lokasi 2 watu lumpang ini tepatnya di Dusun batur Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang, Lokasi antar lumpang sangat berdekatan, kurang dari 100m. 
Namun sayangnya, (menyesal memang di akhir) saya terlupa untuk memberikan gambar penunjuk arah. Pemberi informasi dan warga local giude  yang sempat membant kami pun tak sempat kami tanya nama bahkan ambil gambar.
Lumpang 1 dsn Batur Desa Sepakung
   Namun seingat saya, titik dimana kami istirahat, berkumbul rebutan jajanan (sebelum ke 2 watu lumpang ini) dekat dengan musholla. Dan nampaknya kami duduk melingkar di depan gudang milik dusun di dekat sawah pinggir kali kecil.
    Dari lokasi kami istirahat, kami jalan kaki melewati jalan kecil di pekarangan warga, dan jalan setapak di tengah kebun sengon.
      Kemudian, di tengah jalan setapak tersebut, lumpang 1 berada. Persis di tengah jalan, Lumpang yang pertama ukuran sedang. 
    Menuju watu lumpang ke 2, kami jalan lurus kira-kira 50m, kemudian langsung ambil kanan (kalau tidak salah ada pohon kopi). "Dulu ada pohon randu yang besar sekali, namun tumbang dan menjadikan watu lumpang ke 2 ini agak tenggelam karena tumpuannya telah mati". (Sumber bapak yang ngarit). 
Watu lumpang 2 Dusun Batur Desa Sepakung
     Saat kami disini, bapak tersebut sangat antusias dan tertarik dengan aktivitas kami, malah beliau membersihkan lumpur yang sempat menutupi. Acch.. kami malu.... Semoga Mulia!
Real action
           Watu Lumpang, pada masanya sebagai tetenger ritual penewapan wilayah Sima, atau wilayah perdikan entah itu wilayah yang suci, berjasa ataupun karena hal lainnya. Namun keberadaan 2 watu lumpang beda ukuran dan berdekatan ini saya belum paham.... bagaimana fungsi nya.
    Setelah itu, Watu lumpang juga digunakan untuk prosesi penyembahan kepada Dewi Sri pada saat memeulai masa tanam, digunakan untuk menumbuk sesaji.
      Seiring berjalanya waktu, terjadi pergeseran fungsi, arti dan pengetahuan warga. Mulai dari itu tinggalan wali, air di lumpang berkhasiat sampai dengan ritual pesugihan : nyari wangsit nomor toto gelap, tentu saja ini bukan salah watu lumpang ini..... !!!!
 (Kami rombongan terakhir menelusur ini, ya ber-empat ini plus yang motret.... Trims lek trist)
---
Blusuk Bersama "Mbokne Jagad-Bhumi" : 


Ketahui, Kunjungi, Rawat dan Lestarikan!!!
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi