Minggu, 24 Januari 2016

Mengunjungi Situs Arca Ganesha Silurah Wonotunggal Batang

Arca Ganesha Silurah, Batang
Minggu 24 Januari 2016
     Kisah Blusukan Lintas Kota Batang, Lanjutan dari perjalanan di Situs Balekambang, gringsing Batang. 
Peta Batang
    Dari Kecamatan Gringsing kami keluar menuju Jalan Pantura, kemudian seperti tergambar di peta yang jadi pedoman kami (peta batang), kami kemudian langsung menuju Subah, (rencana yang telah kami buat rute Subah-Pecalungan-Bandar-Wonotunggal-SILURAH). 
ngopi - udud dulu
    Sampai di pasar Subah kami rehat sebentar untuk sekedar mengisi perut dan mengobati dahaga, selain mengecek beberapa info/ pertanyaan saya tentang situs di sekitar subah (dari info telat kang Rahwan, ternyata ada satu yang terlewat : Yoni Kemiri Subah, yang ternyata sudah terlewat), Kembali lagi lumayan menghabiskan waktum padahal tujuan utama kami Arca Ganesha Silurah. Jadi Kami Putuskan blusukan lintas kota next saja.
     Karena tujuan kami masih jauh, sebentar saja, 2 batang rokok lah. Kemudian Kami melanjutkan perjalanan. Beberapakali bertanya, karena minim petunjuk arah (Bagi kami orang luar batang, harap maklum. Tak tahu medan dan sangat mengandalkan papan petunjuk).
@ssdrmk : menuju silurah Batang
      Akhirnya sampailah di Gerbang Selamat Datang Kawasan Silurah,     Tak Sabar rasanya, Segera sampai.... Finally
di gerbang silurah, batang
 'Ritual perpisahan', sebelum memasuki gerbang desa Silurah,  dengan Motor saya yang sudah menemani blusukan kemana saja sejak tahun 2010
bayar tiket dulu : menuju Silurah
     Dari Gerbang ini kemudian kami melanjutkan menuju lokasi. kira-kira 2km kemudian ketemu dengan loket penjaga karcis (@5rb per orang). Ternyata di Silurah ini terdapat pula wisata air terjun. Namun tujuan kami hanya situs Arca Ganesha saja. 
     Karena jalan cukup licin, kami tak berani sampai di area pedagang, motor kami parkir di area datar. 
Silurah : masuk area perhutani

     Kami lanjutkan dengan jalan kaki, "Kalau patungnya,  sudah dekat kok mas, 3 kali jalan menurun", jelas ibu bakul yang kami temui. Sempat menghidupkan semangat kami melawan lelah, letih perjalanan jauh dari Balekambang Gringsing tadi. Namun ternyata... 
Video amatir perjuangan menuju lokasi :
     Setelah berjuang cukup keras, Jalan cukup licin , namun tertolong titian dan pegangan yang secara swadaya dibuat oleh warga masyarakat. Salut! Dan akhirnya sampailah kami di Situs Silurah 
Situs Arca Ganesha Silurah Wonotunggal Batang


     Belum banyak dilakukan penelitian dan kajian tentang situs silurah ini, hanya diketahui keberadaan Prasasti Canggal diduga mempunyai keterkaitan dengan Silurah. (Prasasti Canggal pernah saya unggah di naskah Candi Gunung wukir, dimana prasasti itu ditemukan)
Arca Ganesha Silurah Wonotunggal Batang
      Prasasti Canggal sebagai bukti sejarah Indonesia yang dibuat pada tahun 732 M atas perintah Raja Sanjaya menyebutkan bahwa “di Pulau Jawa yang masyhur ada seorang raja bernama “Sanna” atau Mahasanna (Sanna yang agung), yang memerintah rakyatnya dengan adil dalam waktu yang lama. Mahassana kemudian berubah menjadi Mahasin, yang kini dikenal dengan sebutan Masin, sebuah desa di Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. 
     Pada tahun 684 M Mahasin digempur oleh Sriwijaya. Senna bersama dengan putra mahkotanya lari selatan mendirikan padepokan di Desa Silurah, ditandai dengan adanya situs misterius dengan patung Ganesya dan peninggalan purbakala bercorak Hindu lainnya, sedangkan Sanjaya sebagai putra mahkota diungsikan ke daerah gunung Merapi. Itulah penjelasan yang dikutip situs pemerintah setempat. (sumber : kompasiana)
Dari Sisi Belakang : Arca Ganesha Silurah Wonotunggal Batang

    Dari beberapa sumber yang saya baca terdahulu, ada mitos di Silurah ini. "Bila seorang mempunyai jabatan datang ke situs ini niscaya akan terjadi masalah". 
     Dari wikipedia :  Ganesa (Dewanagari): adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umatnya, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. 
    Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Sementara dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa). 
     Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa masyhur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". 
    Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara. Kitab utama yang didedikasikan untuk Ganesa adalah Ganesapurana, Mudgalapurana, dan Ganapati Atharwashirsa.


     Di samping arca Ganesha Silurah ini, tepatnya disebelah kiri dengan posisi lebih rendah berlantai plester biasa, arca tanpa kepala : konon menurut info yang saya dapat Arca ini adalah dewa Siwa.

    Keterbatasan informasi, arca ini insitu atau pindahan saya belum jelas. Namun bila benar ini dewa siwa... 
   Ganesha kan anaknya, "lha apa ga kuwalat? posisinya diatas Siwa?" 
heheheheh... cuma mengerutkan dahi saja... tak lebih.
Arca Siwa Silurah Wonotunggal Batang
     Esensi Arca ini memang tlah hilang, sejak dipenggalnya kepala arca. namun bagi saya pesona arca ini masih mengagumkan.  
    Walaupun jejak vandalisme terlihat jelas, Namun aura wibawamu masih terlihat jelas.
Arca Siwa Silurah Wonotunggal Batang
Dari Belakang : Arca Siwa Silurah Wonotunggal Batang
 Sayangnya ada pemasangan MMT di depan arca ini, sehingga pemandangan cukup mengganggu.       MMT di depan Arca Dewa Siwa, saya pikir ini mengganggu pemandangan, walaupun tujuanya memang baik. 
mmt tutupi arca siwa
    Ada narasi tentang Arca Dewa siwa.... Namun malah nutupi arca Desa Siwa. (Semoga yang tersindir tak mengapa).


Relief Arca Siwa Silurah Wonotunggal Batang





    Detail relief Arca Dewa Siwa

Umpak Arca Siwa Silurah Wonotunggal Batang
       Selain Keberadaan Arca Ganesha dan Siwa Juga terdapat umpak dan watu candi lain. Umpak di tempatkan di sebelah kanan ganesha dekat pagar masuk.
    Adapula beberapa struktur watu candi yang ditata di sekitar rumah arca ini








watu candi berpola, Silurah batang

    Watu candi kotak dan berpola yang ditata di jalan sebelum pintu masuk rumah arca
    Cerita sisi yang berbeda : Awalnya, naskah ini saya rencanakan ada detail foto dari arca Ganesha. Saya sudah pesan Lek Trist. Namun setelah saya tagih jawabanya : "Hilang semua file foto yang didalam pagar, tak logika, padahal foto diluar masih ada", jelas Lek Trist. Kami memang memaksa masuk area rumah arca ini untuk mendapatkan foto secara detail, mungkin itulah yang menjadikan foto di kamera lek Trist Hilang. "Padahal sudah uluk salam", "Saat lompat pagar kakimu injak umpak ga?"tanya saya. Hanya terkekeh... dan langsung..."Pasti itu, ada yang tak berkenan", jawab saya. "Ya Sudah lah"... yang penting niat kami menelusuri jejak peradaban leluhur dengan 'uri-uri' peninggalan nya sudah terlaksana. Mohon Maaf dan ampunan jika tak berkenan, lain waktu kami kembali dengan lebih baik lagi.. Mohon maaf penjaga/ juru kunci, lain waktu kami kesini di waktu yang agak siang.
     
gambar kami samarkan
Untuk mengisi kembali tenaga yang terkuras, Bekal dari Lek Tristno kami buka di Warung dekat Rumah Arca ini. (Maturnuwun ibu yang punya warung. Beberapa propertynya kami pinjam sebentar untuk makan. Piring dan Sendok, Bila ada yang cuci piring tak bersih cari Saja yang namanya Lek Suryo di facebook.. hahahaha video nya : 
 











   
melepas penat setelah menelusur silurah
Karena Hari sudah beranjak Gelap, Kami putuskan petualangan Silurah ini usai. Perjalanan nampaknya lebih berat. karena jalan pulang sangat menanjak....... no pict, no video... melangkah saja susah, teramat berat, jadi ta sempat ambil gambar.

      Trio Blusukan Lintas Batas Lek Suryo, Saya : @ssdrmk dan Lek Trist : 
di Situs Silurah batang
Mari Kunjungi dan Lestarikan


Situs Bale Kambang Gringsing Batang


Situs Bale Kambang Gringsing Batang
Minggu, 24 Januari 2016

    Selain silaturahmi kepada saudara saya, kang Rahwan, Blusukan kali ini juga saya maksudkan untuk 'perpisahan' dengan motor saya,H 5274 AW alias rencana mau di lego. Kang rahwan teman, sahabat bahkan melebihi saudara ini dulu rekan sesama perpustakaan yang saat ini sudah dipromosikan jabatan pindah ke Bagian Budaya. Bagi saya suatu anugrah, karena pasti menguasai medan penyebaran situs purbakala di area Batang, selain bisa tanya data jika beruntung pasti nya dipandu....hehe  
peta batang : pemandu jalan kami
     Setelah sekian lama mencari hari yang pas, akhirnya tanggal 24 Januari ini saya bisa menepati janji saya untuk kembali lagi menelusuri pintu masuk wangsa syailendra ...... (tahun lalu menelusuri Prasasti Sojomerto). Lek Suryo dan lek Trist yang kutawari tertarik pula setelah kusodori 1 folder berisi file situs Batang area (pemberian dari kang Rahwan).
dewa siwa : sarapan dulu
    Kami Janjian jam 8 pagi di rumah Lek trist di daerah Kawasan Industri ...., Sambil menentukan lokasi pilihan/ prioritas blusukan kami  serta pilihan jalur, kebetulan saya dapat dari google peta Batang yang lumayan menarik, ada informasi situs pula. Jadilah diskusi pemilihan tujuan dan (saya terutama, entah lek suryo) beruntung iso sarapan pagi lauk bandeng hasil lek tris ngambil di tambak 5 langkah dari rumahnya.
Selamat datang Kabupaten Batang
     Kira-kira jam 9 kami berangkat menuju Batang, dengan tujuan yang pertama kami pilih adalah Situs Bale Kambang. 
     Masuk Kota Batang, kami langsung mencari Kecamatan Gringsing. 
     Sampai di batas Kabupaten kemudian kami langsung mencari pertigaan sebelah kanan. Karena ilmu mengira-ira dengan sumber gambar situs berada tak jauh dari rel kereta api. 
Stasiun KA Krengseng Batang
    Dari google Street (klik aja tulisan biru ini), ternyata yang kami lalui adalah jalan Kebondalem. Kami ikuti jalur itu sampai ketemu dengan rel kereta api, setelah itu tanya beberapa warga. 
   Melewati Stasiun Krengseng batang, masih bertanya lagi sampai mendapatkan informasi yang intinya, disarankan untuk menyusuri pinggir kereta api, karena tak mungkin kami lewati hutan karet. 
   Saya dan lek trist terus terang saja ragu, berbeda dengan lek suryo yang kediamannya dekat dengan rel kereta api, jadi makanan sehari-hari.

   Adrenalin terasa, alias jujur saja saya lumayan takut. Begitu dekat dengan laju kereta api. Hembusan anginya kencang sekali.
      Setelah beberapa saat denyut nadi dan jantung berderap kecang. Akhirnya sampailah kami. Parkir di samping rel pula.
   Tak sabar kami mengeskplor Situs Balekambang....
     Saya sempatkan dulu untuk 'ritual' foto bareng vixion saya.... biar terasa syahdu...hahahahaha... Blusukan jauh terakhir bersama motor saya sejak 2010.
@ssdrmk: berlatar pohon Beringin situs Balekambang

    Sesaat setelah kami parkir motor di sisi rel, hujan menyambut kami. Walau hujan mulaia datang, foto dulu di Rel KA : 
      Situs ini berada di desa Sidorejo kecamatan Gringsing kabupaten Batang. Untuk mencapai situs Balekambang memang butuh usaha sedikit, namun akan terbayarkan dengan suasana di situs.
Sejuk dan menentramkan : Situs Balekambang
          Balekambang terdiri dari kata bale dan kambang yang artinya tempat terapung. Balekambang adalah sumber mata air yang besar yang airnya muncul dari bawah pohon beringin yang tumbuh diatas sekitas Balekambang.  

     Konon tempat ini adalah pesanggrahan peninggalan Sultan Mataram yang dulu pernah membendung kekuatan untuk melakukan penyerangan ke Batavia setelah Ki Bahurekso berhasil membuka Alas Roban. Di sinilah logistik disimpan. (sumber : www.batanggallery.or.id)
   Saya tak akan membantah, apalagi mengoreksi cerita 'tutur tinular diatas", namun logika saya sulit menerima..... Saya pribadi cenderung peninggalan ini lebih lama masa-nya daripada era Mataram Islam. 
     Datang ke Situs Balekambang, kita akan disambut sepasang ular naga. Yang nampaknya di masa lalu menjadi pintu masuk sebuah bangunan suci itu.   
     Tatanan watu yang masih jelas terlihat
  
Situs Balekambang Batang
    Nampaknya Bangunan yang dikelilingi air, menjadikan masyarakat kemudian menyebut dengan Balekambang



Beningnya air di Situs Balekambang
Saking jernihnya ikan kecil berenang kelihatan, 



Watu candi yang tersisa dari Penjarahan ;



    Yang dikumpulkan di dekat pohon, bagian struktur sebuah bangunan masa lalu

Video Amatir di situs Balekambang Batang : 



Trio Blusukan Lintas Batas :
Lek Suryo, Saya : @ssdrmk dan Lek Trist 













Save This.... Mari Kunjungi dan Lestarikan

Salam Pecinta Situs!!!!

nb : Terimakasih pada Kang Rahwan ..... atas info, dan surjan-nya

Sumber bacaan :
  1.  http://www.batanggallery.or.id/2012/11/pesranggahan-sultan-mataram-balekambang.html
  2. http://www.batanggallery.or.id/2013/07/situs-balekambang.html 
   Perjalanan kami lanjutkan ke Wonotunggal Batang, Menyambangi Situs Arca Ganesha Silurah : Link segera terhubung setelah naskah jadi.

Kamis, 21 Januari 2016

Situs Santren Wonokerto Bancak

Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak
          Awalnya, suatu  yang lalu, 29 April 2005, saya melihat keberadaan situs ini tanpa sengaja sama sekali, saat ikut layanan Perpustakaan Keliling yang menuju SMP 1 Bancak, kebetulan mobil melaju perlahan. 
Blusukan tak terduga : Yoni Santren
     Posisi saya melihat ke arah kiri dan..... Pandangan saya terkunci sebuah batu di depan mushola. 
    Segera saja saat perjalanan pulang saya minta berhenti sebentar mampir di Masjid Ar Rohman Dsn. Santren ini. Namun Celakanya, HP saya baterai nya habis. Apa boleh buat, saya minta teman saya untuk foto pakai hape nya, walaupun hasilnya ya begitulah....
    Karena gambar yang kurang jelas, tak maksimal itu pula yang menjadikan saya berjanji, suatu saat pasti akan kembali ke sini. Sekalian Nyari Arca Nandi di Ds. Lembu. Saat ketemu guru SMPN 1 Bancak tadi bilang, Kalau ke Lembu : "Jalannya seperti mencari surga", jelas beliau. menggambarkan betapa sulitnya medan menuju lokasi.
     Finally, Akhirnya kesampaian juga. Masih bersama Lek Suryo , sudah menjadi sebuah kebiasaan, bahkan kebutuhan bagi kami. Hari Kamis menjadi hari wajib blusukan. Setelah bertanya ke tujuan blusukan baru kepada beberapa rekan, namun tak ada yang memberikan jawaban yang jelas. Terngiang ingatan ada Arca Nandi di Desa Lembu Kecamatan Bancak, sekalian 'tandhoek" blusukan Yoni Santren.
    Jadilah, Melalui Jalur Bawen- Tuntang (berangkat dari perpus Ambarawa), kemudian saya titip motor dulu di Tuntang: alasanya biar bisa dokumentasi efektif rute, padahal sebenarnya saya tak mau capek.... hehehehe. sori lek.) 
Masjid Ar Rohman Santren Bancak
    Dari Tuntang, Melewati kecamatan Bringin, Kemudian setelah SMPN 1 Bringin Maju Terus kira2 1km ada pertigaan ambil ke kanan. Bila Lurus menuju Kedungjati Grobogan. Ikuti jalur tersebut sampai ketemu dengan Dewa Wonokerto. Kemudian susuri jalan perlahan. Cari Masjid Ar Rohman Dusun Santren.
    Dan yoni itu ada di halaman masjid, bedampingan dengan Tiang Listrik : 
Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak : Di Halaman Masjid

      Kondisi Yoni sudah "di oprak' habis-habisan, Di Plester, di Cat, Cerat di potong bahkan dipasangi pelat besi diatasnya.
Saat saya disini keduakalinya, ketemu dengan warga. "ooo... watu itu dulu ada di sawah pinggir desa, kemudian oleh Wali Mertongasono dipindah ke halaman masjid ini. 
     Masih beruntung, daripada Yoni ini dihancurkan, batin saya.
Cerat di potong, kemudian dihaluskan dengan ditambah semen, seperti penampang atas yoni yang di plester pula. 










 Yoni di Cat










Yoni di beri plat besi



Entah maksudnya buat apa.....











   Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita . Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga. (Sayangnya Lubang tempat lingga sudah ditutup plester semen)
Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak


     Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi.

    Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, seringkali di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. (Cerat Dipotong)

   Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. 

    Bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca.
kode inventaris Yoni Santren

    Yoni Situs Santren Desa Wonokerto Kecamatan Bancak kabupaten Semarang ini sudah di Inventaris pihak terkait, namun baru sampai tahap ini... entah selanjutnya....


   


Blusukan ke dua... bersama Lek Suryo

Mari Lestarikan Tinggalan Leluhur ini


Save This... Not Oly a Stone...


+ untuk sementara saya menyimpulkan ini adalah yoni, yang mungkin saja bila plester itu dihilangkan bisa saja umpak atau lapik arca..... mohon maklum.

++Perjalanan berlanjut ke Desa Lembu, Masih di Kecamatan Bancak...tunggu link kisahnya....

Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang

Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
Kamis, 21 Januari 2016
   "Jalan Rusak, Naik turun, licin dan jauh......" seorang bapak menjelaskan kala itu. "Seperti jalan ke Surga" : kata informan tentang Dsn. Lembu Bancak Kemarin... Kalimat itu pula yang membuat saya menunda-nunda penelusuran ini. tapi akhirnya ---
    Kamis wajib Blusukan menjadi cara saya untuk menelusuri area yang sejak lama diangan-angan. Dan Partner saya masih Lek Suryo, Blusukan ini lanjutan menelusuri Yoni Situs Santren Wonokerto Bancak.
mantap rasa
     Jam Makan siang tepat kami sampai di Bancak, isi perut sebentar, Mie ayam murah meriah sambil tanya rute dan medan.
mie ayam mantap rasa Bancak
gambar 1
    





    Sedikit melegakan, jawaban dari penjual mie ayam, "Jalan memang jauh mas, tapi ga separah itu kok, sudah di beton semua...." (saya cerita petunjuk yang kudapat sebelumnya.) Setelah rehat sejenak, kami lanjutkan. 
     Sesuai petunjuk yang kami dapat tadi, dengan jalan yang ke arah susukan, melewati alas jati dan papan nama masuk jalan ke Makam keramat " Simbah wali bayi wali ragas rogo". Sekitar 200m kemudian ketemu dengan Petunjuk (gambar 1) Tandon air. 
      Tandon air biru dipinggir jalan ini. Setelah tandon air ada jalan ke kiri menurun, jalan sudah lumayan (tidak seperti bayangan saya : sudah cor2-an.
gambar 2
    Ikuti jalan itu, melewati hamparan sawah, menyusuri pinggir sungai, melewati jembatan dan menembus hutan jati milik warga. Sampai kemudian ketemu dengan pertigaan (gambar 2).
   Sungguh suasana sangat alami dan menyejukkan mata. Dari Pertigaan yang ada Patung Lembu/ Kambignya itu.... sobat sudah dekat. Lumayan untuk merecharge semangat kembali....
    Pas di Perempatan saat kami berhenti dan memutuskan untuk bertanya kembali, ternyata... Situs itu ada di depan mata kami
Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
   Akhirnya sampailah kami....
    
     Situs Berada persis di area halaman rumah Bapak Waji.                    Seperti info dari Situs budaya lokal (yang sekarang sudah hilang situs tersebut, merger instansi nampaknya)...  Secara detail informasi yang terpampang :

       Patung Nandi
Ukuran :
  • Panjang : 35 cm
  • Lebar : 17 cm
  • Tinggi : 24 cm
Patung Arca 
  • Panjang : 22 cm
  • Lebar : 19 cm
  • Tinggi : 22 cm
     Kedua Arca ini berada di halaman rumah warga yaitu Bapak Waji. Kondisi kedua arca tidak utuh. Bagian wajah rusak sehingga tidak dapat diketahui identitas arca. Sedangkan untuk arca lembu bagian wajah juga sudah rusak.  (begitu bunyi info tersebut)
Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang 
     Keadaan situs saat ini sungguh menggembirakan bagi saya, walau kedua arca sudah tanpa kepala (namun perhatian warga begitu nyata) dengan di buatkan rumah arca. Juga atensi beberapa warga yang mendekat saat saya meng'eksplor' situs ini. 
gambar 3 :Situs Lembu, Dusun Lembu Kecamatan Bancak 
   Sungguh membanggakan warga Dusun Lembu ini, Sudah tahu pentingnya menjaga tinggalan leluhur demi pengetahuan anak cucu kelak (narasi satu paragraf yang saya simpulkan dari percakapan dengan warga). Nampak di gambar 3, beberapa warga ikut menemani kami serta menjadi sumber informasi bagi kami.
     Video Amatir saat kami di Situs Lembu, Kecamatan Bancak : 


    Yang menarik bagi kami, (bahkan saya sempat membawa sebagai oleh-oleh) adalah batu lempeng yang datar. Saat saya bertanya pada warga : ooo batu itu memang banyak... biasanya ditemukan warga saat mengolah ladang, konon sebagai tatanan untuk jalan supaya rata... Spontan saya takjub, sangat amazing,, bila benar.... sudah tinggi lah peradaban nenek moyang kita..... paving jalan modern sekarang tak ada apa - apanya dengan jaman itu......--- bila di hubungkan dengan kondisi/ ciri khas peninggalan yang berada di tengah.... Letak geografis Lembu bancak ini memang logikanya ada di jalur lalu lintas masa itu...... W...O..W!!!! 

      Blusukan Bersama Lek Suryo
saya (kanan) dan lek suryo di Lembu Bancak Kab. Semarang
Mari Lestarikan Tinggalan Leluhur ini
was here : dusun lembu bancak
  Save This... Not Only a Stone...