Selasa, 03 Februari 2015

Situs Umpak Kalipawon Ambarawa

Umpak Situs Kalipawon
       Selasa 2 Februari 2015
        Istirahat siang, kusempatkan mBolang ke Situs Kalipawon ini.... Tx to mas Wahid infonya.... "sayang yo mas info yang kedua di ngampin situsnya ta berbekas".  Trims 'Ndan Imam provokator mBolang nomor 1... wkwkwk....
   Menuju Situs.
        Start dari perpustakaan Ambarawa... sekitar 500m arah ke Jogja ada Gereja Jago di sebelah kanan.....         Masuk gang sebelah kiri tepat di depan gereja jago /seberang jalan. Sekitar 100m ada pos kampling : 

    Kemudian Ambil kiri sampai ketemu dengan : 









     Di kebun Perkarangan Rumah "Bleem" inilah Umpak Situs Kalipawon Ambarawa Berada. Beruntungnya kami...saat bertanya pada seorang ibu yang punya rumah langsung teringat sebuah batu di depan rumahnya. 


Umpak Situs Kalipawon berada di Kebun/Pekarangan warga. Berukuran :
Tinggi : 43cm
Lebar : 63cm
Dari Batu Andesit


Umpak

     Saat datang kesini, Umpak ditutupi rerumputan dan batuan (nampaknya memang sengaja ditutupi.... Jadi sarang semut, nampak telur semut begitu banyak.....






    
kedalaman lubang umpak : 30 cm
    Saat saya sedang menyibakkan rerumputan dan batu yang menutupi umpak... Bapak Mertua dari ibu yang saya tadi tanya sewaktu datang...dan nampaknya ikut tertarik dengan apa yang saya lakukan... dari obrolan tentang sejarah yang nyambung ..Lhadalah.. ternyata beliau adalah dosen sejarah di ikip Veteran Sukoharjo...

   Beliau nambahi info lagi dibeberapa tempat serta diskusi juga tentang fungsi umpak.... Matursembahnuwun bapak Warjo.


Umpak adalah batu yang dijadikan alas tiang; batu sendi . Sumber dariid.wiktionary.org/wiki/batu_umpak
    Keberadaan Umpak, bisa disimpulkan bahwa memang Kota Ambarawa dulu memang ada sebuah peradaban. Umpak yang indah ini pasti pula merupakan alas tiang sebuah bangunan yang megah di satu wilayah (bagian) dari sebuah kerajaan..... dan biasanya ada lebih dari satu dan biasanya genap, entah 4, 6, 8...namun umpak lain entah dimana ?
umpak
     Cerita dari Ibu yang punya rumah... "Dulu kata bapak saya pernah diambil sekantung koin emas di bawah umpak itu...namun nasibnya bagaimana saya tidak tahu"....
      Terulang-Terulang lagi yang seperti itu....

Save This Not Only A Stone!!!!
Umpak Situs Kalipawon
Salam Pecinta Candi

Selasa, 27 Januari 2015

Situs Ganesha Pondansari Bergaslor Kab. Semarang

Situs Ganesha Pondansari
      Selasa, 27 Januari 2015
      Info keberadaan situs Ganesha ini, saya tahu secara kebetulan. Selasa pagi pas mampir di Kantor Perpus Ungaran... ada mahasiswa Perpus Undip yang sedang PKL. Ketika obrolan berlanjut dimana rumah Mas Syarif tersebut dan ternyata tinggal di Bergas Lor Kabupaten Semarang. Langsung saya tanya apakah dekat dengan situs Ganesha Mbah Dul Jalal.
    Tanpa diduga... Mas Syariffudin menjawab di depan rumah tetangganya ada juga arca ganesha.. Antena Jiwa BOlang (Bocah Petualang) lansung ON... hahahahaha. Tanpa babibu, langsung ku todong. "Sore nanti dirumah/ ada acara tidak"... 
     Singkat cerita inilah jalur menuju situs Pondansari.
     Dari Semarang menuju Bandungan, lewat jalur seperti biasa... Lewat Pertigaan SPBU Lemah Abang ambil kanan, tentunya memutar dulu di depan BPJS, kira-kira 1km kemudian sampai di Kantor Kelurahan Bergas Lor, sebelahnya  Indomaret... Sobat jalan Pelan-Pelan, kira2 500m setelah itu cari jalur masuk/ penanda ke arah Kelurahan Bergas Kidul. (Batasnya jika sahabat sampai di hotel pertama kali yang dijumpai berarti terlalu jauh, balik Lagi cari gang yang pertama masuk kira2 100m...tanya saja arca di rumah bapak yanto--)
     Gang Masuk ke Situs ini berada di sebelah Kanan.... ada 3 jalan masuk. Yang pertama sebelah makan umum, gang yang ada tukang jahitnya kemudian saya pakai adalah gang yang ada bengkelnya, Masuk kira-kira 100m ketemulah dengan Ganesha Situs Pondansari Bergas Lor. Semua gang terhubung.
      Berada di halaman rumah Bapak Yanto, Arca Ganesha ini berada. Sumber yang saya dapat  Arca Ganesha ini adalah hasil pengangkatan dari sawah si pemilik rumah. Proses penemuannya ketika menggarap sawah saat cangkul mengenai benda keras.. menjadi penasaran akhirnya ditemukanlah arca ini. Namun tujuan pengangkatan untuk apa ... (maaf saya tak bisa mengungkapkan yang sebenarnya.. miris)
   Kondisi Arca Ganesha sudah memprihatinkan, namun saya belum tahu persis penyebab kerusakan arca di bagian belalai dan tangan, apakah karena proses pengangkatan/ memang lapuk terpendam lumpur.
     

       





           Kondisi Muka Arca sudah rusak, Belalai Patah dan tanpa lengan. 

      






     Dibandingkan Arca Ganesha Dul Jalal, Arca Hanesha Situs Pondansari ini berukuran lebih kecil namun pahatan dan posisi duduk Ganesha nampaknya memiliki kesamaan. Dari Bentuk Mahkota, untaian Rambut serta Alas Duduk seperti padma/teratai... juga posisi kaki yang duduk bersila


Mahkota : 
Motif Pahatan berbentuk lingkaran yang sedikit lebih besar dibandingkan mahkota di Ganesha "Mbah Dul jalal"

Untaian Rambut dan hiasan/ikat kepala : 
      Masih serupa namun ada tambahan ikat kepala... yang menutupi untaian rambut sehingga terlihat sedikit... Jika Situs Dul jalal nampak terurai.

Posisi semedi dan Alas arca : 
      Relief/ pahatan unik di kaki arca. Motif yang menarik.....

Arca Ganesha dari Belakang :
       Bila Dari Kejauhan, Nampak arca masih anggun.. gagah dan berwibawa. 
    Sampai ketemu lagi di situs selanjutnya.... Terimakasih kepada Mas Syarifuddin yang berkenan menjadi guide dan obrolan cukup singkatnya.... lain kali saya mampir mas.... 

Mari Lestarikan.....


Situs Pondansari

Save This
Not Only a STONE!!

Di Situs Ganesha Pondansari Bergas








Salam Pencinta Candi

Selasa, 30 Desember 2014

Candi Karangnongko

Candi Karangnongko

     Selasa, 30 Desember 2014... cuti akhir tahun ini kumanfaatkan untuk 'blusukan' ke candi.
    Saya yakin dengan persiapan cukup matang 'blusukan' kali pasti tanpa halangan berarti

    Namun .... yang terjadi....
    Karena saya pakai istilah 'blusukan'... saya benar-benar mblusuk jauh sekali... ceritanya : saat istirahat sambil beli minum di kota boyolali... ku buka peta. (ku mantap blusukan kali ini dengan berbekal 2 peta ; Boyolali dan Klaten).. kebetulan yang kubuka adalah peta Boyolali...pas pula terlihat desa Karangnongko Boyolali...(ku sama sekali ga ingat kalo tujuanku kali ini Desa Karangnongko Klaten). Sebenarnya perasaan ragu sudah muncul saat melihat papan petunjuh arah... tulisan karangnongko ditutup dengan cat warna serupa serupa namun masih sedikit terlihat. pikirku waktu itu kesalahan tulis, jadi kucari jalan lain... singkat cerita saya mencari sampai jatinom klaten. ketika tersadar saya sudah sampai dengan jatinom... saya putar balik lagi ke arah kota...untuk mengikuti petunjuk panah dan tulisan papan nama karangnongko yang ditutup itu. 
   Saat beli pulsa di warung pinggir jalan, saat ku bertanya, dimana candi berada, ibu yang jual pulsa malah bertanya.. sejak lahir kok ga tahu..... dengan yakin bilang di Karangnongko ada.... Namun saat keluar, aku mulai ragu...namun kepalang tanggung kuteruskan.... sampailah di balai desa Karangnongko Kec. Mojosongo Boyolali. Kutanya pada seorang kakek, dia bilang "Disini ga ada candi mas!", --90% aku sudah mulai ragu, karena bingung, akhirnya ku buka peta Klaten dan OMG.... sampai tertegun , kemudian tertawa sendiri.. koyok wong edan tenan. Ternyata tujuanku adalah Desa Karangnongko, Kec. karangnongko Klaten.
Ini dia 2 Karangnongko yang yang bikin keblusuk : 
              Boyolali :

 
Klaten:


    Tak ingin berlama-lama meratapi nasib.... saya melanjutkan perjalanan... peta boyolali ku simpan rapat2 di tas.... sambil mesam-mesem jengkel dengan kebodohan diri sendiri.... akhirnya balik lagi menelusuri jalan ke arah Jatinom. 
    --- Menyingkat cerita---
    Menuju Candi Karangnongko, cari petunjuk arah ini : 

    Setelah ketemu petunjuk diatas, ikuti...belok kekiri, ketika melewati sebuah jembatan..cobalah tengok ke kiri.. ketika pemandangan tumpukan batu sampailah.. jalan masuk gang setelah pabrik pemecah batu.: 
kanan Candi Merak... kiri ke Candi karangnongko
  Ambil ke kiri....., Karena Candi Karangnongko berada di tengah areal persawahan warga, sobat parkir di pinggir jalan. Terlihat Candi Karangnongko dibawah tulisan @ssdrmk :


Untuk menuju lokasi, melewati pematang sawah .... 

  Candi Karangnongko berada di wilayah Kecamatan Karangnongko,Kabupaten Klaten. Menurut Bapak Narto (juru kunci candi), candi ini baru ditemukan sekitar tahun 1970-an.



   Bangunan yang tertinggal hanya pondasi,dan beberapa ornamen. Dengan perspektif candi kira-kira berukuran 3x3 m² dengan tinggi + 0,5m.
Yang Masih tersisa 

     Hiasan Tangga berupa ular naga bertaring, biasanya ada di kiri dan kanan tangga pintu masuk. : 

Kaki Arca


   Batu berelief terbalik : Nampaknya relief ghana... dengan posisi kepala yang hilang berada dibawah (biasanya  relief pada dinding candi bagian bawah)

Relief berupa atribut dewa... 'kapala'... biasanya berada tak jauh dari arca dewa

Ornamen yang biasanya ada di ke sudut lantai candi.

Bekas Arca dengan posisi dua tangan di paha, menengadah......
    Tak jauh dari Candi Karangnongko terdapat susunan batu bata kuno, yang berukuran besar. sepertinya selain digunakan batu Andesit, untuk pelengkap bangunan, digunakan pula batu bata (dari tanah), namun kepastian bangunan/ bentuk belum jelas,seperti yang diungkapkan juru kunci kepada saya.



Tumpukan sisa batu yang belum sempat di susun kembali : 

    

Di grumbul ilalang itu, dibawahnya tak jauh berada sebuah situs sumur Bandung.


----Namun 1 hal yang agak saya sesali ada yang terlewat.... padahal saya sudah berdiri diatas/ dekat dengan sumur Bandung, tapi karena kekurang detail informasi yang saya bawa.... ----

 Sekitar 5m dari candi ini (kira-kira lima meter) terdapat mata air yang jernih, dan di dasar mata air ini terdapat susunan batu-batu yang menyerupai pondasi kolam zaman dulu. Karena temuan ini, warga juga menyebut Candi Karangnongko dengan nama Sumur Bandung, saya lagi menunggu comfirm dari pecinta candi u copy gambar, semoga diperkenankan.
---
    Saat sudah merasa cukup, saya lanjutkan ke Candi merak. Namun saat saya menelusuri 'galengan' (bahasa jawa : Pematang sawah ada ular hitam mengkilat lewat samping saya. Terasa copot jantung,ku mencoba berpikir positif : Barangkali ular itu ingin memberi salam, ucapan terimakasih sudah datang...

---------------------------------------------


Pak Narto Juru kunci candi karangnongko

Save This Not Only a Stone...
di Candi Karangnongko
Salam Pecinta Candi

Sampai ketemu di Candi Merak....

Yoni Situs Gayamsari Doplang Ambarawa

Yoni Situs Gayamsari Doplang Ambarawa
     Jangan pernah memberikan informasi keberadaan watu situs  padaku jika tak ingin kupaksa ‘guide’ mendadak!... Hahaha… tanyakan saja kisah nyata ini ke Muhammad Imam Wicaksono…..

Kamis, 18 Desember 2014.
 Terimakasih pada 'Ndan Imam yang memberikan informasi tentang keberadaan yoni di situs Gayamsari Doplang Bawen. Dari obrolan singkat di perpustakaan, komandan imam menceritakan mengenai keberadaan sebuah situs yang dulu pernah ia datangi. Tanpa pikir panjang langsung saja kupaksa untuk menjadi ‘guide’… saat itu juga. Kebetulan hujan baru saja reda beberapa saat yang lalu.
Masih memakai seragam kerja, bahkan juga tetap pakai sepatu pantovel (saat kutawari ganti sandal ga mau), jadilah meluncur ke TKP.
Jalur menuju situs Gayamsari Doplang : dari Perpustakaan Ambarawa – depan Pasar Projo belok kiri. 500m dari gang, ada batu “Ngorok”, mitos yang berkembang di masyarakat di kala tertentu batu ini terdengar seperti orang mendengkur (bahasa jawa : ngorok).
watu ngorok
 Saat ku ambil gambar ada relief pahatan orang dengan posisi tertidur. Namun yang bikin mengkerut kening saya ada pula pahatan motif tengkorak (modern). Setelah berkerut tertawa sendiri…. (end)--
Dari batu ngorok, terus ikuti jalan (yang menuju ke Desa Samban/Blater), Kurang lebih 1km kemudian, ketemu dengan masjid 
50m dari masjid ini, sebelah kiri ada rumah terakhir sebelum tanjakan. Parkir saja motor sobat didepan rumah itu, (jangan lupa kalau ada orang bilang nitip motor, bilang aja mo ke makam). Setelah itu ketemu dengan jalan undakan tangga
jalan masuk situs doplang
Sebelum masuk, saya sarankan uluk salam…., lalu nampaklah yoni itu…
Yoni Situs Dolang Bawen
Situs Gayamsari Doplang Bawen sudah terdaftar di Dinas Pariwisata, dengan adanya papan peringatan / larangan UU No 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya.

Kondisi Yoni Situs Doplang ini ‘rompal’ bagian depan dan hampir 80% ditumbuhi lumut.
Yoni Situs Doplang Bawen
   Penyebabnya tentu saja belum ada peneduh, mungkin tidak dibangun atap sekedar pelindung dari panas dan hujan untuk yoni ini, karena ada kesepakatan warga yang tertulis

      Tidak diperkenankan membangun cungkup diareal makam ini : Point C nomor 1.
Selain keberadaan Yoni, ada pula beberapa batuan candi yang dibuat untuk penanda makam.
 Yang memperkuat bukti, area makam ini dulunya ada sebuah bangunan peribadatan.     Tanpa bermaksud subyektif : Mungkin saja, seperti yang sudah - sudah. Beberapa kemungkinan menurut saya pribadi. Dibuatnya makam sebenarnya memang bertujuan untuk memberikan efek takut mengunjungi daerah ini. Ada dua kemungkinan lagi bila memang maksudnya demikian. Pertama : agar bangunan candi itu tidak dirusak oleh sebuah peradaban baru.
Yang kedua : memang dialihfungsikan, karena kesakralan tempat ini sehingga jarang orang yang mau bertempat tinggal. Jadilah dialihfungsikan menjadi makam. Yang ketiga : Mengaburkan sejarah asal fungsi bangunan (dulu sebelum ada makam) peribadatan.
Close Up Situs Doplang Bawen :

Ukuran :
  • Panjang : 86 cm
  • Lebar   : 86 cm
  • Tinggi : 90 cm


Yoni Gayamsari Doplang
Ini gaya blusukane "Ndan Imam : Ojo Kapok yo ndan....





SAVE THIS
NOT Only a STONE!!!

Yoni Situs Gayamsari Doplang

Salam Pencinta Candi....