Arca Ganesha "mbah Dul jalal', Sikunir Bergas Lor |
Sebulan tanpa blusukan nampaknya ada yang berbeda dalam diri saya.... , Ditambah beberapa teman yang bisa saya pengaruhi untuk ikut.... namun mas Eka WP dan Mba Derry urung ikut karena benturan dengan kegiatan mereka masing-masing. Hanya ada ganti teman blusukan... Mas Ardie, Mas Mugiyanto dan tentu saja Mr. Pman.
***
Sebuah Situs Arca Ganesha adalah tujuan utama saya. namun Sebelum ke Situs ini, lebih dulu saya mampir ke Situs kalitaman (Sebagai guide gantian)
Situs Arca Ganesha, berada di Dusun Sikunir, Desa Bergas Lor Kecamatan Bergas. Masyarakat sekitar menyebut arca ini : Patung Mbah Dul jalal.
Rute yang saya tempuh.. saya dari dari Situs Kalitaman, ambil jalan memotong menuju jalur Bandungan. Keluar dari gang saya ambil kiri.... Bila Sobat dari arah Jalan Raya Solo-Semarang menuju Bandungan.. Gang Masuk ke situs Mbah Dul Jalal ini ada disebelah kiri... Gang masuk paling mudah, setelah laundry ambil kiri... namun saya lewat jalur gang ke dua setelah gang itu.... ada tulisan di gang : SIKUNIR. ikuti jalan itu... jika sobat melihat tower, ikuti saja dimana. karena Situs ini tak jauh dari Tower. Tepatnya di Samping makam warga Sikunir : Makam Sentono.
Mbah Dul jalal |
Arca Ganesha berukuran :
lebar : 105cm, tinggi : 195cm, Kelliling : 430cm. Bahan : Batu dan Periodesasi / pembuatan pada masa hindu.
(Dari Wikipedia) Ganesha :
Ganesa (Dewanagari: गणेश; IAST: Ganeṣa;) adalah salah satu dewa terkenal dalam agama Hindu dan banyak dipuja oleh umat Hindu, yang memiliki gelar sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala/bencana dan Dewa kebijaksanaan. Lukisan dan patungnya banyak ditemukan di berbagai penjuru India; termasuk Nepal, Tibet dan Asia Tenggara. Dalam relief, patung dan lukisan, ia sering digambarkan berkepala gajah, berlengan empat dan berbadan gemuk. Ia dikenal pula dengan nama Ganapati, Winayaka dan Pilleyar. Dalam tradisi pewayangan, ia disebut Bhatara Gana, dan dianggap merupakan salah satu putra Bhatara Guru (Siwa). Berbagai sekte dalam agama Hindu memujanya tanpa memedulikan golongan. Pemujaan terhadap Ganesa amat luas hingga menjalar ke umat Jaina, Buddha, dan di luar India. Meskipun ia dikenal memiliki banyak atribut, kepalanya yang berbentuk gajah membuatnya mudah untuk dikenali. Ganesa masyhur sebagai "Pengusir segala rintangan" dan lebih umum dikenal sebagai "Dewa saat memulai pekerjaan" dan "Dewa segala rintangan" (Wignesa, Wigneswara), "Pelindung seni dan ilmu pengetahuan", dan "Dewa kecerdasan dan kebijaksanaan". Ia dihormati saat memulai suatu upacara dan dipanggil sebagai pelindung/pemantau tulisan saat keperluan menulis dalam upacara. Beberapa kitab mengandung anekdot mistis yang dihubungkan dengan kelahirannya dan menjelaskan ciri-cirinya yang tertentu.Ganesa muncul sebagai dewa tertentu dengan wujud yang khas pada abad ke-4 sampai abad ke-5 Masehi, selama periode Gupta, meskipun ia mewarisi sifat-sifat pelopornya pada zaman Weda dan pra-Weda. Ketenarannya naik dengan cepat, dan ia dimasukkan di antara lima dewa utama dalam ajaran Smarta (sebuah denominasi Hindu) pada abad ke-9. Sekte para pemujanya yang disebut Ganapatya, (Sanskerta: गाणपत्य; gāṇapatya), yang menganggap Ganesa sebagai dewa yang utama, muncul selama periode itu.
--------------------
Situs Arca Ganesha, "Mbah Dul jalal" ini sudah di beri pagar keliling dan juga terdapat papan peringatan dari BPCB dan Dinas Pariwisata budaya Kab. Semarang. Dan itu menandakan sudah ada langkah untuk mengamankan. Lumayan.
Saat ini kondisi arca sudah mengalami kemiringan sampai 45 derajat karena tanah dibawahnya mengalami pergerakan. Beruntungnya menara Pisa di Italia sono yang karena miringnya malah jadi terkenal, Lha ini... miring atau masih tegakpun semakin dilupakan.... salah satu bukti tak ada papan petunjuk arah menuju situs....
Arca ganesha : Muka sudah Rusak, Belalai hilang |
Kondisi arca bagian wajah sudah rusak, belalai putus, Kuping juga sudah tak ada lagi... Padahal itu semua mengandung makna. Simbol Arca Ganesha :
Telinga yang lebar itu hilang |
- Mata Ganesha berukuran kecil (terlihat Bila tidak Rusak)... : Bermakna penuh Konsentrasi pikiran harus diarahkan ke hal-hal positif untuk memperbaiki daya nalar dan pengetahuan.
- Kepala Ganesa umumnya besar : Bermakna Ganesha adalah seorang pemikir yang besar. Seorang Intelektual. Melambangkan kita sebagai manusia seharusnya lebih banyak menggunakan akal daripada fisik dalam memecahkan masalah.
- Mulut Ganesa berukuran kecil dan hampir tidak kelihatan karena tertutup belalainya yang dengan rakus ”menghirup rasa” manisan susu ilmu di tangannya.: Tak banyak omong namun bijak. Juga mengajarkan agar kita mengontrol gerak mulut dan lidah. Maksudnya adalah bahwa kita harus mengurangi pembicaraan yang tidak-tidak.
- Kuping Lebar (Sudah Hilang) : Pendengar yang baik. Tentunya sebagai dewa, harus mendengar permintaan doa dari para pemujanya.
- Belalai (sudah tak ada: entah menjulur atau melingkar), melambangkan efisiensi dan adaptasi yang tinggi.
- Tangan, Karena sudah rusak... jadi tidak diketahui posisi telapak tangannya.
- Perut yang besar (Buncit), Ganesha memang selalu dimanja oleh ibunya Dewi Parwati, istri dewa Siwa sebagai anak kesayangan. Perut buncit melambangkan keseimbangan dalam menerima baik-buruknya gejolak dunia. Dunia diliputi oleh sesuatu yang berpasangan, yakni pasangan dua hal yang bertolak belakang. Ada senang, ada pula sedih. Ada siang, ada pula malam.
Ada wajah suram kesedihan di balik tawa riang kita. Dan sebaliknya, ada keriangan dan semangat dibalik kesenduan kita. Itulah hidup, dan kita harus menyadarinya. - Kendaraan-Nya Tikus. Beda halnya dengan manusia yang suka berkendaraan mewah, jor-joran. Dewa Ganesha memilih berkendaraan tikus. Binatang kecil yang menjadi kendaraan beliau adalah lambang dari kama atau keinginan manusia. Keinginan yang harus dikendarai dan dikendalikan untuk mencapai kemurnian hati dan tujuan hidup sejati. Seperti halnya tikus kecil yang dapat memakan habis pada dalam lumbung, demikian pula keinginan dapat mengantarkan kita pada jurang kejahatan dan penderitaan. "Tikus, atau nafsu harus ditundukkan. Kita harus bisa menjadikan nafsu sebagai kendaraan sehingga kita dapat mengendalikannya, namun banyak manusia kini menjadi kendaraan dari nafsunya sendiri."
Arca ganesha |
Terlihat jelas hiasan mahkota di kepala Ganesa, Kemudian terlihat semacam tali tang terselempang di punggung melingkar dipinggang.
Terlihat jelas pula Siku Arca tang telah (di)Rusak.
Close up hiasan di Mahkota Ganesha
Di tangan
Beberapa Batuan Candi Lepas Di Sekitar Arca
Semoga sudah sampai disini saja. orang melupakan ganesha......
Tanpa kita sadari.... bahkan memang disengajakah?