Tampilkan postingan dengan label Yogyakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yogyakarta. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Maret 2018

Candi Gebang Sleman YK

Jumat, 9 Maret 2018. Entah bingung awalnya darimana. Cerita kali mulai begitu saja tanpa rencana tanpa niat sama sekali. Penyebabnya adalah sebuah keinginan saya meningkatkan skill menulis, kemudian ikut pelatihan. “Selain dapat ilmu, ada city tour ke lokasi sejarah lohh, hotel bintang 4 sangunya lumayan”, iming-iming Mas eka. “Dulu 3 hari saja segini (menyebut nominal, apalagi ini 5 hari!”, imbuhnya. Tanpa pikir panjang saya membuat draft kemudian mencoba ikut seleksi. Hasilnya … saya jadi salah satu peserta.
Hari pertama di jam awal saya seperti mendapat pencerahan, namun ternyata jam 10 malam belum selesai…. Sebenarnya tak kendor untuk tetap mengikuti, yang jadi masalah saat selesai, eh malah hujan deras. Padahal saya memutuskan untuk tak menginap. Hari kedua pun sama…. Saat hari ketiga saya mendapatkan bocoran kegiatan ini akan ditutup hari keempatnya. Yang langsung terpatri adalah hari kelima saya harus blusukan. Apapun yang terjadi….! karena pelatihan ini cukup membuat pikiran saya terkuras. Walaupun tak sesuai ekspetasi…. No citycar, no 4star… n no… no ect. Haghaghaghag…. Pikir saya mengarah ke Candi Gebang Sleman, yang waktu itu sempat di inbox gambar keindahan Candi gebang. Tertarik tentu saja langsung menjadi target, saya simpan di alam bawah sadar agar suatu saat bisa kemari. Kebetulan yang ‘njegurge ya beliau juga’ Enak Jamanmu Mas Eka WP!.
 Teman sekamar sempat mengingatkan, uang 50rb berani sampai Jogja? Ya, jawab saya. Setengah dari bonus kali ini…. Karena hiburan untuk mengobati kekecewaan ya blusukan. Salam seduluran Mas Sasmito.. Ayo Ngekek bersama… ssttt rahasia… kode sandi 408! (maaf ini memang karena beliau ahlinya persandian-yang paham ya beliau saja).
Sambil nunggu kegiatan penutupan, download pula maps offline, hubungi the partner, juga japri Mas Achid (pecinta situs dan watu candi pula dari Sleman, untuk minta petunjuk arah serta rekomendasi situs/candi sekitar yang mungkin bisa kujangkau, “Matursembahnuwun mas informasinya, plus tetap siaga mas… semoga lancar”.
Selesai acara, saya mampir terlebih dahulu di the partner siapa tahu bisa turut serta. Walaupun kecil kemungkinan. Ya tetep mampir, minimal minta kopi lah…. Tanpa dinyana, bagaikan mendapat jawaban atas doa, sepertinya blusukan besok dimudahkan. 
Lek Suryo ini mengeluarkan 1 botol xxxxcola warna biru, awalnya sempat ku protes, “lha wong mintanya kopi kok malah xxxxcola!”, sebelum terlontar protes. “Kio no turahan pertamax campur pertalite, keno ge blusukan sesuk”, paksanya dengan senyum yang nampak berbeda hari ini… wkwkwkwk. Tak cukup 1 botol bahkan tanki diisi sampai full. 
Setelah diisi Lek Suryo
Tanki dan Kilometer setelah sampai di Candi gebang
Benar sich, Walau tak menjadi partner, tapi pertamax e bersama…wekekekek. Lebay. Bahkan dengan jahatnya, tak sangoni rokok sisan pie?…wkwkwkwk. 
Awalnya ragu, seperti buah simalakama. Nolak eman-eman, tapi menerima kok ya ndableg…. Akhirnya dengan rodo tegak saya tolak.
Karena jadwal surat tugas menyesuaikan acara di surat jadi blusukan paling aman baik secara kedinasan maupun kekeluargaan… haghaghag. Sampai saya nulis ini tak ada yang tahu…. Saya jujur biar …. dosanya ilang.
Seperti rutinitas pagi hari, nampak seperti biasa saya setelah ngantar anak sekolah langsung gass poll menuju Sleman. Berangkat dari rumah Jam setengah 8, target saya jam 14.30 sampai di sekolah anak saya agar aman damai. #kelinganjuragankeset (sebuah tagar yang mengingatkan rasa persaudaraan di komunitas Dewa Siwa, dimana ada situasi terpaksa ngacir pulang dengan pontang pating karena istri miscall 10x..haghaghag).
Untung saja Gmaps offline sudah di download, walaupun saya fans berat PSIS namun, stadion Maguwoharjo memang belum saya sambangi saat berkaos Panser Biru. Jadi petunjuk Candi Gebang berada dibelakang Stadion Maguwoharjo perlu bantuan teknologi. 
petuntuk menuju Candi gebang
Sempat salah jalan, saya ambil kiri pertigaan jalan didepan Stadion, celakanya jalan itu buntu di sekitar perumahan, tapi GMaps sudah menulis selamat saya sudah sampai dan terlihat atap Candi Gebang.  
Saya putar arah, kemudian melewati pula Jogja bay. Kira-kira 500m kemudian ada xxxxxmaret, ambil kiri….
Sesampainya disini cukup mudah karena setiap belokan ada papan petunjuk.
Tiket 5K untuk satu kepala. (sayangnya saat beberapa waktu saya duduk pengunjung lain tak dikenai karcis, barangkali mencium setengah sangu tadi mungkin…wkwkwkwkkw. Hanya bercanda---- saya tak memikirkan lebih lanjut). Kemudian mengeksplor seluas-luasnya.
Candi Gebang Sleman
Dari papan informasi candi, dapat diketahui informasi relatif lengkap. Secara administratif Candi Gebang berada di wilayah dusun Gebang Desa Wedomartani Kecamatan Ngempak, Kabupaten Sleman. Luas Bangunan Candi 27,56m2 dan menempati lahan seluas 2260m2
Ditemukan pada November tahun 1936 oleh penduduk, pada waktu itu hanya menemukan Arca ganesha yang saat ini berada disalah satu sisi tubuh candi (relung arca).
Pada tahun xxxx Candi Gebang selesai dipugar, walaupun banyak struktur batu pengganti namun usaha ini layak diapresiasi.
Bagian Atap Candi dipenuhi kemuncak berbentuk ratna dan arca :
Candi Gebang Sleman



















Dari Papan keterangan Candi, di Atap Candi Ada Lingga yang ditempatkan dalam bantalan berbentuk bunga seroja.  Candi Gebang ini menghadap ke Timur. 
Salah Satu relung candi di sebelah kanan pintu masuk masih ada arca Nandiswara, Sementara relung lain kecuali yang utara. Kosong. menurut Papan keterangan seharusnya arca Mahakala. Sementara Sisi Utara Arca Ganesha yang berada diatas Yoni ada di sisi utara. 
arca candi gebang

Bagian dalam atap candi yang cantik 


Candi Gebang Sleman


















Ada Yoni di Ruang dalam bangunan Candi gebang, Sayangnya Lingganya sudah raib...
Yoni Candi Gebang Sleman
Di halaman bagian belakang, kompleks Candi Gebang ada tumpukan struktur Batu candi :




























































Masih ada lingga patok di sisi luar Candi gebang. Mohon Maaf tak terdokumentasikan, namun di Video amatir yang saya buat ada. 


Salah Satu keistimewaan Candi Gebang Ya keberadaan Lingga Patok itu yang menentukan titik pusat Candi.
Suasana di Candi Gebang sangat asri, penataan taman pun cukup indah. 
Candi Gebang Sleman
Jogja Bay nampak dari Candi Gebang, yang kontras..... 
Semoga banyak pihak bukan hanya TK ini (saat saya kesini ada rombongan TK).

Generasi cerah pelestari Budaya : di Candi Gebang
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi.
ssdrmk di Candi gebang
 #hobikublusukan

Minggu, 09 Juli 2017

Mampir di Situs Nglemuru, Desa Candi karangmojo. Kab. Gunungkidul.
















      Minggu, 9 juli 2017, Destinasi kedua setelah Candi Risan, Situs Nglemuru Desa Candi Kec. Karangmojo. “Disana ada 2 situs kembar”, kata guide kami. Kebetulan searah dengan tujuan akhir kami sekaligus bonus blusukan wisata Gunungkidul ini : Pantai Siung. 
Kira-kira 15 menit, situs ini berdekatan dengan lokasi Goa Pindul. Beberapa kali kendaraan kami di stop dan ditawari guide gratis menuju Goa Pindul. Dan memang Lokasi Situs berada di kawasan yang dekat dengan goa Pindul.
Mohon maaf saya tak mengabadikan petunjuk jalan, namun jika akan menuju lokasi sangat mudah karena bila sobat menemukan orang yang berdiri di pinggir jalan, kemudian nawari antar gratis ke Goa Pindul, Tanya saja keberadaan Nglemuru Desa Candi. Kemudian cari Makam dusun Nglemuru.
Parkir di dekat sendang, dimana pohon yang berukuran sangat besar, mungkin baru orang 10 bisa memutarinya. Foto di depan pohon tersebut :
Pohon Raksasa di Sendang Nglemuru
            Mengikuti langkah petunjuk arah kami, kemudian kami segera menuju 2 Yoni kembar yang berdekatan tersebut. Masuk area makam kemudian ambil jalan arah ke kiri, melewati beberapa makam. Uniknya makam di sini adalah makam gabungan dari berbagai penganut agama yang berbeda. Bahkan ada pula penganut kepercayaan (mungkin) dari bentuk makam yang lain. Sebuah toleransi nyata  terlihat. Semoga yang masih hidup meneladaninya.
Yoni Nglemuru #1,
            Kondisi Yoni sudah patah dibagian cerat, Lingga pun sudah hilang. 
Yoni Nglemuru #1 Gunungkidul


      Berasal dari batu andhesit, Yoni ini nampaknya mulai diabaikan orang, disingkirkan begitusaja dan ditempatkan di sembarangan. Asal disitu. 


Cerat Yoni Nglemuru : Patah

      Saya duga patahnya cerat belum terlalu lama, karena cerat masih ada dan diletakkan diatas Yoni, 

Yoni 1 : dusun Nglemuru

Yoni Nglemuru #2,
Yoni #2 : Nglemuru
            Kondisi Yoni hampir sama dengan Lingga #1 juga memprihatinkan. Untuk yang kedua ini malah terpendam hampir 90%. Yang terlihat hanya penampang atas Yoni saja tanpa Lingga. Cerat nampaknya masih utuh tersambung dengan badan Yoni.
Di dekat nya ada beberapa pecahan, yang kami duga struktur candi ataupun batu yang masih ada keterkaitan dengan 2 Yoni ini.
Yang kami sesali adalah, acuhnya warga terhadap keberadaan 2 Yoni ini. Baik ngrumati, peduli ataupun sekerdar membuatkan peneduh bagi 2 Yoni ataupun menempatkan di lokasi khusus. Yaa., sampai saat saya tulis ini, memang hanya sekedar usul di angan-angan saya, semoga ada warga asli pribumi yang baca tulisan saya ini. Kemudian care, karena Yoni ini sesungguhnya menjadikan dusun Nglemuru istimewa karena sejarah panjang masa lalunya.



Karena terlalu buru-buru dan tak mebawa alat ukur, kami tak dapat memberikan dimensi 2 Yoni Situs Nglemuru ini. Semoga ada rekan lain yang penelusuran disini dan berkenan membagikan ukuran Yoni ini.

Perjalanan Lanjut ke Destinasi Ketiga : Situs Sokoliman.
Salam Nyandi,


Wisata Sejarah Yuk ke Candi Risan, Semin Gunungkidul Yogyakarta : 'kisah perjalanan'

Candi Risan
   Minggu, 9 Juli 2017. Kisah ini bermula jauh beberapa bulan yang lalu ketika kami penelusuran situs lintas batas Situs Silurah, Wonotunggal Batang. 
Obrolan ringan kami saat itu ingin menjadikan penelusuran sejarah sama dengan wisata pengusir penat : happy dan happy, pokoknya senang saja. Ini adalah yang ketiga kalinya kami blusukan lintas batas dengan tema Happy dan Happy.

Dalam list, ada 11 situs yang potensial kami telusuri dan 1 Pantai Siung kami sepakati untuk kami kunjungi “Bonusnya air terjun pengilon, jika waktu masih ada”, tambah rekan kami ini.

Bagi saya pribadi, tentu saja kesempatan pula untuk mengajak keluarga, Mumpung Anak-anak masih liburan (Kali ini Komplit). Pertimbanganya tentu saja karena  GUNUNGKIDUL. Salah satu tempat eksotis berjuta pantai di pulau Jawa. Ditambah bersedianya rekan yang mempersilahkan rombongan kami ini untuk menginap di rumahnya.
Setelah berkoordinasi, Lek Trist berangkat duluan Sabtu Pagi, Kemudian Saya berangkat Sabtu Siang (rencana ingin ke pantai dulu, biar minggunya bisa fokus  penelusuran : 11 situs itu sesuatu dalam sehari… ) Kemudian Lek Suryo dan Mas Imam Sabtu Sore. Namun Rencana tinggal rencana, bila takdir berkata lain apa boleh buat. Hehehehe. Saya tetap tak bisa ke Pantai terlebih dahulu. Karena keterlambatan keberangkatan. 
Bakso Sera : Pangeran Matahari
Saya sendiri melewati jalur yang disarankan Lek Trist : Dari Semarang-Bawen-Salatiga-Boyolali-Jatinom-Penggung-Ceper-Pedan-Cawas. Lewat Jalan bypass Cawas, saya sempat berhenti sejenak, (Asal berhenti yang penting isi perut & bakso) di Bakso Sera (entah bakulnya fans OM' Sera mungkin. Yang spesial dari Bakso ini : Bakso Pangeran Matahari (Mengingatkan saya cersil Wiro Sableng 212, dimana ada tokoh antagonis Pageran Matahari)
 Untuk rasa : cukup saja.. tak lebih ,... hehehehe. Kemudian kami melanjutkan perjalanan, setelah cawas kemudian menuju tujuan akhir kami Semin Gunungkidul. 
Ada spot foto menarik saat peralihan rute dari Cawas ke Semin, setelah memasuki perbatasan suasana jalan berbeda serta keberadaan giant letter, sayangnya karena anak-anak kecapekan, saya memutuskan untuk meminta gambar dari Lek trist saja. hehehe.
Gunung Kidul : giant Letter (sumber foto Max Trist)























Sampai di rumah rekan, menjelang Magrib. Sambil beristirahat, kami menunggu Lek Sur dan Mas Imam, yang sampai sekitar jam 8. (Dokumentasi saat di rumah rekan-- saya nunggu kiriman lek Trist).
Esok paginya, setelah dimalam sebelumnya kami ngrembug destinasi kami berangkat ke candi Risan terlebih dahulu, dengan diakhiri Pantai. Masing masing lokasi terpisah di naskah sendiri.
Candi Risan
Candi Risan
      Secara administratif, Candi Risan berada di Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penandanya cukup mudah, Gapura desa yang cukup besar di pinggi jalan bertuliskan Desa Candirejo, juga Pasar desa ada di jalan masuk menuju Candi Risan.
      Dari papan informasi yang berada di halaman, Candi Risan ini bercorak Budha, dengan pernah ditemukan adanya Arca Awalokiteswara. 
      Sekitar tahun 1982, arca ini pernah dicuri dan ditemukan kembali sudah di Singapura, Untungnya bisa dibawa pulang kembali. Saat ini disimpan di Kantor BCB Yogyakarta, sedangkan yang berada di halaman candi ini Replika Arca tersebut.

   Arca ini merupakan pancaran amitabha (budha yang menempati arah mata angin sebelah Barat). Mudranya adalah dhyani mudra dengan lambang bunga teratai merah (padma), Yang terlihat pada mahkotanya.

      Candi Risan terdiri dari beberapa tingkat yang saat ini hanya tinggal reruntuhannya saja. 
     Dari reruntuhan masih bisa dilihat pondasi dan sedikit dari bentuk Candi tersebut. Candi risan ini juga masih menyisakan ornamen-ornamen bagian Candi yang diletakan di beberapa bagian Candi. 

Dari Papan informasi pula dapat diketahui Candi ini diperkirakan  dibangun sekitar abad IX - X mada masa (Hindu-Budha) Klasik.
Candi Risan






















Ada 2 bangunan candi, di sisi utara dan selatan (mohon maaf jika keliru arah mata angin) / kanan dan kiri saja.... di bagian kiri yang terlihat hanya pondasinya saja, 
Foto dari bagian atas candi sisi sebelah kiri :
Candi Risan

Foto dari Sisi kanan. :
Candi Risan

Beberapa Close up relief dan Struktur Batu candi Berpola yang terdokumentasi..... 

















Semangat Lintas batas.... 


Candi risan
Pose foto komplit, crew blusukan lintas batas Gunung Kidul :

di Candi risan

























     Perjalanan Wisata ini terkait sambung menyambung dengan Naskah Lain :
2. Situs Nglemuru, 
3. Situs Sokoliman,
4. Situs Dengok
Bonus Batu Giring Semanu dan Pantai Siung.

Salam Peradaban

Semua itu bermula : di Candi Risan 





















Nb:
      Informasi dari lek Trist, Candi Risan ini sesungguhnya dekat sekali dengan Candi Sirih Sukoharjo, yang beberapa tahun lalu saya singgahi. "Tinggal terus saja ikuti jalan, dekat kok", jelas lek Trist.