Kamis, 26 April 2018

Situs Watu Kenong Bantir, Sumowono

Situs Watu Kenong Bantir, Sumowono
       Kamis, 26 April 2017. Istilah sepakbola khas liga Inggris yang “Hit n Run”, sepertinya cocok dengan strategiku blusukan kali ini dan seterusnya (mungkin). Karena apa?, faktornya tentu banyak yang paling utama tentu saja Durasi Jemput Anak, kemudian tak lagi punya duet maut yang w.o.w… (tapi blusukan tetap harus berlangsung)… Seperti cerita ‘Kemisan’ ini….
Situs Watu Kenong Bantir, Sumowono
      Periode sekitar tahun 2014 sepertinya saya membaca postingan dari seseorang yang tak saya kenal (disebuah grup FB) tentang batu dan sumur kuno di daerah Bantir Sumowono, yang mengingatkan kembali tentang keberadaan Lingga situs Kunto Bimo Bantir dan watu kodok yang diatas bukit (lupa nama bukit itu yang posisi nya berada persis didepan barak militer, namun belum bisa saya telusuri—konon medan sangat terjal). Sekian waktu lamanya, kemudian kenal dengan Bapak Mustain Marzuki…. Maturnuwun Pak, info situs dan rela rutin terus direpoti menjadi guide ke beberapa situs yang ternyata malah situs yang saya maksud terlewat. Sampai ketika saya tak sengaja membuka simpanan file screenshoot di Laptop. 
      Saat saya tanyakan, beliau sepertinya mengerti daerah tersebut, rekan beliau ditanya, ...eh ternyata posisinya ada di bawah sawah rekan Pak Mustain…., 
     Jadilah…. Setelah sehari sebelumnya mendapatkan kepastian beliau punya waktu luang walaupun ini ketigakalinya Pak Mustain kelokasi ini…. 
     --- Hit n Run yang saya maksud adalah… waktu saya maksimal hanya 3 jam, mulai berangkat dari Ungaran sampai kembali lagi ke Ungaran, maksimal jam 2 harus sudah di Ungaran. Jam 11.30 saya start menuju Sumowono rumah Bapak Mustain, sempat ngabari rekan (bukan maksud pamer Mas Eka WP, namun siapa tahu gasspoll terus ngoyak…. Karena diburu waktu sekitar jam 12an sampai. Padahal tadi pagi hanya sempat sarapan Pop Mie, lapar ku ganjal dengan teh bukan bulat n xxxroti rasa coklat, biar tetap stabil (dan gak terlihat kelaparan oleh Pak Mustain.. hehe. 
    Setelah dzuhuran terlebih dulu kemudian kami meluncur menuju lokasi. Start dari Watu Gandu (rumah Bapak Mustain) jam 12.30, melewati pasar Sumowono, kemudian Barak Militer Bantir ambil kiri.. sampainya disini saya lupa belokan yang mana, menuju lokasi … (karena banyak gang). Namun jika mengulangi lagi sepertinya ingat, tentu saja sebelumnya harus di beri asupan yang bergizi. Hehehe…
    Kalau Bapak Mustain jangan ditanya, beliau jajahanya daerah sini, lha wong sawah beliau ya disekitar area ini (yang kami lewati). Saat melewati jalan tanah yang lumayan mblethok, pak Mustain terlihat takut mbonceng terlihat dari berulangkali minta “jalan saja sudah dekat!”, (njenengan dereng nate mbonceng Mas Dhany pak! = niku kados siksaan teng griya di prenguti bojo gara2ne blusukan ra wayahan … walaupun tetep kalah level!.... Jeh teles tur gatel mas Dhany? Wkwkwkwk
      Parkir motor di ladang warga, karena jalan hanya setapak dan melewati pematang sawah. Kurang dari 200m sampailah…. Jam tepat pukul 1 siang. 
     Warga menyebut dengan Watu Kenong, 
Situs Watu Kenong Bantir, Sumowono
     Tak banyak cerita dari warga, namun konon ada 3 batu yang saling berkaitan, selain Watu kenong, ada watu yang mirip dengan alat pemukul kenong dan lumpang di area ini. Sayangnya kedua batu lain entah dimana rimbanya, lumpang dulu oleh warga diglimpangke ke sungai. 
Watu kenong, dokumentasi :

     Jika merunut tinggalan batu yang mirip, dugaan ini adalah umpak. Tapi kok Cuma 1 saja? Trus batu pemukul tadi nampaknya seperti lingga (dari mengira bentuknya seperti yang digunakan oleh para waranggono, kemudian yang oleh warga dikira lumpang adalah Yoni. 
---ini dugaan saya pribadi saja----
      Tanah subur, dekat dengan mata air kemudian berada di dekat pusat religi masa itu (konon… — Gedongsongo yang berada di sisi lain gunung Ungaran adalah pusatnya religi Masa silam). Dua kemungkinan memang peradaban pernah ada di area ini.
gas alam di Situs Watu Kenong Bantir, Sumowono
      Di atas Watu kenong ini, ada semburan gas alam yang dulu pernah dimanfaatkan warga untuk memasak selamatan, : ‘lemah murup’, bahkan diawal-awal penemuan gas itu area ini ramai dan menjadi lokasi wisata dadakan, sayangnya potensinya tak tergarap maksimal…. 
      Saat ini lubang gas tersebut telah ditutup dengan cor-coran. Kembali kebawah, menyusuri aliran sungai kira-kira 20m dari Watu Kenong akan menemukan Sumur yang Misteri. 
Sumur kuno bantir Sumowono
     Bagaimana tidak… ditengah sungai ada lubang sumur, Lubang yang berbentuk bulat agak oval tadi menembus bebatuan, dengan kedalaman yang menurut Bapak Mustain “Kecemplung mesti blabas”. 
     “Mungkin dulunya area ini pernah dilanda kekeringan yang cukup lama, solusi warga ya membuat lubang ditengah aliran air…. Karena jika proses alam tak kan mungkin berbentuk bulat agak oval dengan kemiringan sungai hampir landai, kecuali jika air terjun…Namun bentuk lubangnya pun pasti tak beraturan sesuai volume air yang jatuh".
Dulu pernah menjadi warung saat ramai di watu kenong
      Pada akhirnya, sangat saya sayangkan potensi ini terabaikan, dibiarkan lumut yang mengekploitasinya… padahal sejarah panjang dulu pastinya pernah bersemayam disini… 
      Semoga setelah saya ada yang menelusuri dan menemukan titik terang bagaimana fungsi Watu Kenong pada masa lalu… agar kita semua tercerahkan…. 
     Jam menunjukkan pukul 13.33, saya kemudian memaksa untuk mengakhiri blusukan kali ini, walaupun Pak Mustain menawari 3 lokasi lain yang masih di area Sumowono. Namun karena rule: Hit n Run,   jadilah kami harus menyudahinya. 
    Sudah terburu-buru, namun Pak Mustain memaksa untuk tahu jalur ekstreem… konon dijalur ini (sebelah kanan jurang—beberapa bulan sebelumnya ada motor terjun bebas, ibu-ibu pemula yang bermaksud berangkat pengajian dengan motor matic, bermaksud memotong jalan, secara heroik terselamatkan pohon kopi, jika tidak tersangkut pasti terbang ke sana, padahalnya pohon kopi tersebut tak terlalu besar….--- Benar saja… saya melewati jalur tersebut dengan adrenalin yang cukup tinggi. 
     Karena harus jam 2 sampai Ungaran kembali, saya pulang sejadi-jadinya kencang, mohon maaf pengendara lain jika saat Kamis sore 26 April 2018 (sekitar jam 2 kurang) di jalur Sumowono-Ungaran, ada motor Supra 125 plat merah yang pecicilan… maaf….--- Jam 2 tepat sampai di Ungaran!.. dan Hit n Run sungguh di kehidupan nyata saya! Sampai ketemu di blusukan yang mirip….

Video Amatir (Nunggu proses Upload ya)

Maturnuwun Pak Mustain Marzuki
Bapak Mustain Marzuki













Salam Pecinta situs dan Watu Candi.
ssdrmk di Situs Watu Kenong Bantir, Sumowono
#hobikublusukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar