Sabtu, 18 September 2010

Serat Pulo Kencana : Brajadenta


Brajadenta
(04)

Sekonyong-konyong Brajadenta datang kepada pamannya. Dengan suara kasar ia berkata, “aku datang menuntut anak paman untuk kakakku. Inu Kertapati sudah ada di sini. Bukankah dulu sudah dijanjikan, bahwa ia akan dikawinkan dengan kakakku?” Ratu permaisuri memajukan keberatam, sebab panji sudah kawin, sebelum ia kawin dengan Sekar-taji (disini kemudian barulah muncul nama Putri Daha). Brajadenta pergi dengan marah, sambil berkata bahwa Panji pasti akan mendapatkannya juga. Ia pergi kepada Panji, dicritakan soalnya.
Panji menyalahkan Brajadenta, karena bertindak demikian kasar. Tapi Raden Banjar-Patomman (Brajanat-Prabangsa) berjanji, akan meminta sang putri untuk Panji, jika perlu dengan kekerasan. Panji diajak oleh Wiranatarja mengadu Ayam. Panji banyak mendapat kemenangan.
Sementara itu Brajadenta mengadakan persiapan-persiapan untuk perkawinan Panji. Dibuat hadiah-hadiah untuk sang putri berupa gunungan, boneka besar (jawa:Badawangan) dan wayang-wong. Didalam kota diadakan berbagai pertunjukkan, hingga orang-orang Kadiri terkejut. Patih menyampaikan hal ini kepada raja. Segera Brajadenta menemui sang raja, yang amat terkejut. Untuk penghabisan kalinya ia minta ijin kanjeng sinuhun. Ratu permaisuri masih juga memajukan keberatan. Brajadenta menyusup kedalam tamansari kepuntren dan dipaksakan sang putri berpakaian. Sang putri menolak, karena malu kepada orang lain. Lalu Brajadenta mengangkatnya dan membawa keluar. Diikuti oleh Kadiri, ia menantang setiap orang melakukan serangan terhadapnya . setelah sampai dikediaman Panji , diserahkannya sang putri kepada Panji. Wiranatarja yang masih berada dikediaman Panji tak dapat berkata apa-apa karena kagetnya. Panji memberikan kerisnya kepada kekasihnya supaya diberikankepada kakaknya, untukmenikamnya kalau dia mau.
Dalam pada itu, kediaman Panji dikepung oleh orang Kadiri. Tapi Wiranatarja merintahkan mereka supaya bubar. Brajandenta segera mengirim seorang pesuruh ke Jenggala Manik untuk mengatakan, bahwaPanji dalam keadaan bahaya akan dibunuh oleh orang Kadiri. Raja Jenggala Manik berangkat dengan diiringi orang banyak ke Kadiri. Raja Singasari pun diminta turut serta menyerang Kadiri.
Siang malam mereka meneruskan perjalanana ke Kadiri.tatkala mereka berhenti di Gondang, dating seorang pesuruh dari Kadiri dengan kabar gembira, bahwa perkawinan Panji dengan Sang Puteri akan segera dilangsungkan. Perjalanan ke Kadiri kini diteruskan dengan gembira.


Serat selanjutnya : Barambang-Sela
Diketik ulang oleh sasadaramk.blogspot.com untuk membagi kebudayaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar