Sabtu, 19 Juli 2014

Candi Dawangsari

      
candi dawangsari

      Tak Jauh Dari Candi barong, Nampak reruntuhan batuan candi yang menumpuk. letaknya berada persis di pinggir jalan. 
Terlihat hamparan batuan candi.... 
     Reruntuhan Candi Dawangsari terhampar seluas lapangan sepakbola.


      Karena berangkatnya fokus Candi Barong, situs Dawangsari terlewat. baru ketika di parkiran Candi barong, Batuan candi Dawangsari terlihat.

Stupa
     Candi Dawangsari adalah candi Hindu - Buddha yang berada di sebelah utara dari Barong, yaitu di dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kec. Prambanan.

       Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada saat pertama kali ditemukan, reruntuhan candi ini mempunyai beberapa Stupa yang merupakan pertanda Buddhisme dan patung Ganesha sebagai perlambang akan pemujaan terhadap agama Hindu (yang sekarang diamankan di BP3: sumber security candi barong)
Reruntuhan Stupa berdiameter lebar

      Jika demikian nampaklah Kerukunan Umat beragama telah ada sejak nenek moyang kita, hal itu patut menjadi cerminan kita.

Beberapa Ornamen Candi yang menarik dan tertangkap kameraku.... :
di Dawangsari

Berbentuk L

Motif sederhana nan unik
      Saat kesini, 6 Juni 2014 masih terlihat proses ekskavasi batuan candi, nampak digambar batu putih... dan terlihat  reruntuhan yang menggambarkan (imajinasi) bagaimana besarnya komplek candi dawangsari ini, dari tanah yang berbentuk bukit.
eskavasi candi dawangsari
       Blusukan "Ekspedisi Ratu Boko part 2", berakhir di sini... Logistik menipis, tenaga terkuras dan waktu sudah hampir beranjak senja....
sampai ketemu lagi di ekspedisi lain...

Salam penyuka candi



Candi Barong

Candi barong

      Jumat, 6 Juni 2014 bersama seorang kawan..... Trims to Dwi lestiono, fisik dan rasa lelah tak kuhiraukan karna masih ada Candi Barong. Setelah sebelumnya Candi Banyunibo dan candi Ijo maka tujuanku selanjutnya : Candi barong.
Candi Barong

     Candi barong merupakan salah satu candi Hindu yang berada di atas bukit Batur Agung, yakni sekitar 199,27 mdpl. Secara administratif candi ini terletak didusun Candisari Desa Sambirejo kecamatan Prambanan. 
      Candi Barong dibangun sekitar abad 9 - 10 Masehi. dan ditemukan kembali awal abad 20 dalam keadaan runtuh.
      Secara arsitektural, candi Barong memiliki keunikan jika dibandingkan candi-candi lain di kawasan Prambanan. keunikan itu terlihat dari penataannya : Yakni memusat ke belakang. Hal ini tidak lazim, karena pada umumnya penataan candi periode Jawa Tengah bersifat memusat ke tengah seperti Candi Prambanan dan Candi Sewu.  Penataan yang memusat ke belakang juga kita temui di Candi Ijo yang dekat dengan Candi Barong.
     Candi barong terbagi menjadi 3 halaman : 
1. halaman I yang terdapat 2 buah candi
2 bangunan Candi
2. Halaman II dan III yang tidak dijumpai bangunan.
Hanya di sisi timur terdapat pagar terluar yang pada waktu ditemukan dalam posisi terkubur tanah.
halaman 2
pagar halaman II

       Bangunan utama Candi Barong adalah dua buah candi di teras I. Berukuran 8,18 x 8,18m dengan tinggi 9,05m. Pemugaran dilakukan pada tahun 1987. Diawali dengan memugar Candi sisi utara. Sewaktu pembongkaran batu candi sisi utara tersebut diketahui jika di bawah bangunan candi terdapat 9 kotak bujur sangkar yang merupakan gambaran dari Wastupurusamandala.
relief di tangga masuk
Gerbang
Kala Makara di gerbang
Candi Barong
Relief di Bangunan induk relatif masih utuh.
Relief Kala Makara di Candi Barong (I)
Relief Kala Makara di Candi Barong (II)
      Kedua candi Induk di candi barong selesai di pugar pada tahun 1992 yang kemudian dilanjutkan dengan pemugaran talud dan pagar. Selama masa pemugaran tersebut telah ditemukan sejumlah temuan arkeologis diantaranya arca dewa wisnu sebanyak 2 buah, arca dewa sri dua buah, dua buah arca belum selesai serta satu buah arca ganesha. Juga ditemukan kotak-kotak peripih dari bahan batu andesit dan batu putih.
arca belum selesai
     Di dalam salah satu peripih tersebut ditemukan lembaran-lembaran perak dan emas. Lembaran emas di atasnya terdapat tulisan yang sudah tak terbaca lagi. Selain itu ditemukan sejumlah peralatan rumah tangga seperti mangkuk keramik, guci, mata kapak serta sendok. (Sumber tulisan : papan di candi Barong)
    Mungkin saja penamaan candi Ini berasal dari relief Kala Makara di candi Induk yang nampak seperti barong.... mungkin.....     Sekitar 50 meter sebelum candi ini ada Situs Candi Dawangsari.... Yukk  Mampir..... 

Salam Penyuka Candi....
Di depan Candi Barong
Save The Temple
Nation will be save!
---
Bersama rekan....
Di Candi barong, Bersama Dwi Lestiono

Kamis, 17 Juli 2014

Menelusuri jejak Watu Candi di Situs Candisari Jambu

Watu Candi di Situs Ngembat Jambu
        Sempat kelupaan, ternyata masih ada naskah blusukan ke Situs yang belum saya ulas di blog. Beberapa kali saya ke situs ini, pertama kali sekitar 17 Juli 2014, Usai di Situs Ngembat Jambu, awal kesini, saya diprovokatori Mas Wrong Way, tentang situs yang kondisinya lebih/ sangat memprihatinkan dibanding Situs Ngembat. Setelahnya, beberapakali dengan rekan....
   Secara administratif berada di Desa candisari Kecamatan Jambu kabupaten semarang. Situs ini berada di gumuk di tengah areal persawahan milik warga. 
rute 1 : menuju Situs Candi 
     Ada dua jalur menuju lokasi, yang pertama masuk perkampungan Candisari Jambu. Melewati Situs Terakota Makam candisari. Kira-kira 1km dari sini di area belakang peternakan ayam sampai di situs.
   Rute yang kedua, dari pertigaan Brongkol, ambil kiri. Kira-kira 1km melewati jalan letter S (melalui jembatan-dibawahnya rel KA Jambu-Ambarawa) kemudian gang pertama sebelah kanan masuk. 
    Bila lurus 100m sebelah kanan, dibelakang makam sobat akan ketemu dengan Situs Ngembat JambuMelewati sebuah sekolah Islam, SD IT Ibnu Mas'ud (kalau tak salah namanya). 
Dari sekolah tersebut hanya 100m ditengah area persawahan.
     Dari cerita, mas wrong way, sudah berulangkali situs ini dilaporkan bahkan dibuat surat secara tertulis untuk meminta perhatian/ penanganan situs ini, namun sampai saat ini abai saja.
Watu Candi di Situs Ngembat Jambu
      Beberapa batu unsur bangunan suci masa lalu. 
Lebih dekat, yang masih nampak dan tersisa :


ada batu candi di talud : candisari jambu

* Di dekat talut, jalan masuk ke gumuk situs tengah sawah itu...persis disamping saya parkir motor
Watu Candi di Situs Candisari Jambu

    * Digumuk ini, sebuah misteri tersimpan
Gumuk : bertumpuk Watu Candi

     * Close up, watu candi yang nampak di antara rumput ilalang 
Watu candi kotak : berukuran besar

watu candi : bersaingan dengan sulur-sulur rerumputan




watu candi
bukti : keberadaan bangunan suci masa lalu / candi
     Watu candi berpola dengan sedikit tonjolan, Struktur sebuah bangunan, bisa menjadi landasan, kuncian ataupun umpak sebuah tiang.

    


watu candi di gumuk Candisari
    Adapula watu candi yang berada agak jauh (20m) dari Gumuk candi, entah alami bergeser/ dipakai lempar2an.... (hehehehe)
     


     


     Awal Blusukan ditemani Mas Wrong Way 

     Blusukan ke 2..... masih nunggu kontributor foto

     Blusukan ke 3 ke Situs Candisari
lek Wahid, anake wahid, saya dan Lek Tris.
Save This Not Only a Stone
Latarbelakang situs Candisari.


Salam Pecinta Situs....


Kamis, 10 Juli 2014

Situs Watu Gudig

Situs Watu Gudig
6 Juni 2014      
       Setelah dari Candi Candi Ijo, Tujuanku semula adalah langsung ke Candi Barong. Namun di tengah jalan tepatnya di Dusun Jobohan, Desa Bokoharjo Kecamatan Prambanan Sleman ada papan Nama Situs Gudig, arah papan nama tersebut menunjuk jarak hanya sekitar 200m saja. Tnpa pikir panjang aku langsung berbelok masuk gang menuju Situs Watu Gudig.
watu gudig
    Watu Gudig, berasal dari bahasa jawa yang berarti adalah satu jenis penyakit kulit, itu menurut masyarakat karena batu-batu situs ini banyak bercak-bercak putih (jamur) seperti penyakit Gudig. Akhirnya penduduk setempat menamakan bebatuan tersebut dengan panggilan watugudig (watu=batu, gudig=luka/bopeng).
     Disebelah situs ini berada pemakam umum Dusun jobohan.
Yang masih tersisa di situs ini adalah sejumlah batu-batu bulat, besar, yang tersebar hampir dimana-mana. Bebatuan ini memiliki diameter terbesar 75cm sedangkan yang terkecil berukuran 53cm.

         Mungkin merupakan suatu bangunan semacam pendopo dengan pilar dan atap yang terbuat dari kayu. dan Konon tempat ini sering digunakan oleh prabu Boko sebagai tempat melepas penat/ istirahat.




 Bebatuan itu nampak tersesusun rapi membentuk formasi segi empat, sementara sebagian lagi berserakan diberbagai sudut lokasi dan ada pula yang menggerombol sedikit terpisah dari formasi utama.
     Di Areal Situs Watu Gudig juga ditempatkan beberapa arca/batu candi hasil penemuan warga secara tak sengaja; saat mencangkul di sawah, menggali u pondasi dll. Karena memang di Kawasan Bokoharjo banyak sekali / bertebaran batuan candi.

    Atas inisiatif masyarakat, batu/arca yang ditemukan kemudian  di kumpulkan di situs terdekat, agar aman serta terawat dan yang paling penting bisa diteliti dikemudian hari ; asal-usulnya.

Salam Pecinta Candi...
Mampir situs  watu gudig