Kamis, 11 Juli 2013

Situs Liyangan Temanggung


Situs Liyangan, Situs purbakala yang konon adalah temuan situs candi dan pemukiman kuno terlengkap se-Indonesia.......*
Situs Candi Liyangan
Akhirnya.... mulai lagi.
      Setelah di pameri cerita oleh teman yang 'lebih jago n super banyak' hasil huntingnya....kurang lebih seperti ini :  "Kalo gak kesana nyesel dec...". 
    Balasdendam... itulah kata yang tepat. sekian lama hanya memendam perasaan 'kangen batu candi".... terlampiaskanlah hari ini, Jumat 5 Juli 2013. Bersama seorang rekan yang ketularan virus 'cinta candi'.
     Berangkat dari Ambarawa sekitar jam 9. Mampir sebentar di Candi bedono Jambu Kabupaten Semarang, karena satu jalur.
Lewar Jalur Jambu, Pringsurat, berbelok jalur ke kanan arah Temanggung. Sesampainya di kota temanggung, cari saja terminal temanggung, kemudian ikuti arah ke Ngadirejo (yang bisa tembus ke Kendal). Situs Liyangan berada  di lereng gunung Sindoro, secara administratif berada di wilayah Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung, sekitar 20 km arah barat laut dari kota Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tepatnya Desa Purbosari Dusun Liyangan.
Petunjuk 1
Ikuti Jalan menuju Pemandian Jlumprit yang juga bisa menuju ke arah Kebun Teh Nambi/Ke kota Wonosobo
petunjuk 2
Masuk Gapura ini, ikuti jalan batuan tertata rapi, layaknya jalan2 di kota kuno jaman dulu
Petunjuk 3
Video Jalan Masuk ke Candi Liyangan, tonton ya.....
Lalu sampailah....
    Saat kesini, belum ada tiketing, namun setiap pengunjung mengisi buku pengunjung (disertai maksud kunjungan).... bisa dimaklumi karena situs ini masih tahap 'eskavasi'... belum sepenuhnya rampung. kemudian ngisi kas se ikhlasnya...(maaf ga berani bilang ku isi berapa...wkwkwk)
Situs Liyangan

      Situs Liyangan ditemukan pada tahun 2008, di kawasan penambangan pasir lereng G. Sindoro. atau dengan ketinggian sekitar 1400 dpl.
     Saat itu yang pertamakali ditemukan di situs ini berupa batu-batu candi, Yoni, arca dan sebuah talud. kemudian Penemuan selanjutnya berupa sebuah bangunan candi yang tinggal bagian kaki dan di atasnya terdapat sebuah yoni yang unik, tidak seperti umumnya, karena yoni ini memiliki tiga lubang, Menandakan candi ini berasal dari abad sembilan Masehi.
Yoni di atas Candi Liyangan
     
Temuan terakhir yang cukup spektakuler pada akhir Maret 2010 berupa rumah panggung dari kayu yang hangus terbakar dan masih tampak berdiri tegak. Satu unit rumah tersebut berdiri di atas talud dari batu putih setinggi 2,5 meter. Selain itu juga ditemukan satu unit rumah kayu lain yang saat ini baru tampak pada bagian atapnya. Menurut perkiraan bangunan rumah tersebut berada dalam satu kompleks dengan candi dan kemungkinan merupakan satu zaman. Balai Arkeologi memperkirakan kedua unit rumah itu merupakan bangunan rumah masa Mataram Kuno.
Situs Liyangan 
    Hasil Jepretan, 
     Nampaknya pagar komplek situs...... mungkin.....

Berada di bawah jalan masuk ke situs... 
nampaknnya lantai dasar bangunan candi.... karena ditengah2 ada tempat untuk meletakkan Arca//yoni/.....



Meditasi di Candi Liyangan
Jepretan Situs Candi Liyangan dari Atas....
Situs Candi Liyangan: Jepret dari pintu masuk



berpose di Situs Liyangan



Tembok Pembatas..... mungkin...




Parade Reruntuhan Situs Liyangan :










Ada satu penggalian yang berhenti dan aku lupa bertanya apa ini ya....????
Situs Liyanngan : apakah ini pondasi rumah panggung?

Situs Liyangan : Guci kah ini?


Saat di Liyangan...
juga sedang ada pekerjaan penambangan pasir oleh warga sekitar.

Namun dari sumber informasi yang saya dapat: setiap penambang yang secara sengaja/tidak menemukan batuan candi ataupun peninggalan kuno lain akan diserahkan pada pengelola (wakil BPP3 di Situs liyangan ini)..... semoga saja tak ada yang di 'pething' hingga pecah itu yoni...... hehehee
     Ketemu Penggiat Candi di Liyangan "gogon Candra", dipameri cerita Yoni-yoni yang tersebar di atas situs Liyangan ini beredar. sempat terpancing mencari, namun menyerah di tengah perjalanan karena medan menanjak... dan setelah kembali ku ditertawakan : lha "keliwatan jaauh....."... yahh.... lain kali dech mas.... dah lempoh nich kaki.
     Kemudian Panjang lebar 'gogon Candra menceritakan banyak peninggalan dari Rakai Garung, Prasasti canggal... dan banyak peninggalan mataram kuno lain berceceran di sekitar Liyangan.... sungguh membuat iri hati, begitu nikmatnya tinggal di daerah peninggalan!

Berfoto bersama Pendekar dari Liyangan

Save the TEMPLE.....!!!!! nation well be save
thx to : 
1. Dwi Kalikurmo alias Satrio Piningit
      karena kalian.... petualangan ke Liyangan menjadi lebih bersemangat

nb:
saat perjalanan pulang, di ada pameran peninggalan kunoo di Liyangan, tepatnya didekat masjid.
hasil mampir sebentar : 





Sampai ketemu lagi sobat.... di candi candi yang lain.....
Situs Liyangan..... 

Candi Bedono

Situs Candi Bedono
        Sudah lama semenjak EOSD1000 q rusak, lama ga' hunting candi, barulah Jumat tanggal 5 Juli mulai lagi. setelah lama EOSD1000ku rusak....
Perjalanan ku mulai dari Ambarawa sekitar jam 9. Tujuan utama sebenarnya Situs Liyangan di Temanggung.
          Sebenarnya (Situs) Candi Bedono ini sudah lama aku sering  melewatinya pada saat ikut layanan perpustakaan keliling di Desa Bedono (aku kerja di perpustakaan ungaran), namun tidak pernah menyangka di depan kantor desa Bedono "Teronggok reruntuhan Candi dan Yoni yang cukup besar.
     Dan baru Jumat ini, tepatnya tanggal 5 Juli 2013. itupun menjadi perjalanan pembuka alias mampir, sebelum menuju tujuan utama daerah Ngadirejo Temanggung (Situs Liyangan).
    Situs Bedono, atau saya menyebutnya Candi Bedono ini sebenarnya terletak di dekat jalur padat Semarang-Yogyakarta. Letaknya tepat didepan Kantor Desa Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Dari Jalan Raya Semarang - Yogyakarta, tepat setelah ponpes Syekh Puji (dari Semarang) disebelah kanan ada pertigaan yang juga terdapat pasar krempyeng.... masuk sekitar 50 meter, ketemu situs Candi bedono ini.
Kantor Desa Bedono Jambu
Candi Bedono
   Keberadaan Candi Bedono, hanya terlihat bukti adanya Yoni yang cukup besar dan tumpukan candi yang benar-benar tidak terawat. Dilindungi 2 pohon beringin yang cukup besar. Candi ini tersembunyi, hingga banyak lumut yang menggerus bebatuan candi.
Ditengah hiruk pikuk kehidupan candi ini tergolek diam membisu. Dibelakang tempat pengolahan kayu, disamping pasar rakyat serta didepan pusat pemerintahan desa..... IRONIS!!!
Candi Bedono : papan yang sudah gak kelihatan

Candi Bedono : Tumpukan Batu
     Keunikan Yoni Candi Bedono, Selain cukup besar dan relatif utuh. Juga terdapat patung ular.
Patung Ular di Yoni ;Candi Bedono

Yoni Candi Bedono dari Samping
Yoni Candi Bedono
Saat kucoba bertanya pada penjual gorengan di sebelah situs ini, Ibu penjual bilang : "Candi ini dulunya tempat beribadah nenek moyang mas, tapi saya gak tahu sejarahnya...... 

hmmm.. Kita sudah lupa akan diri kita.....
Di Candi Bedono Jambu

Minggu, 13 Januari 2013

Candi Lumbung Sengi

Candi Lumbung Sengi

Candi Lumbung Sengi : lokasi baru
     Selasa, 8 Januari 2012. tujuan terakhir saya (setelah Candi Asu, Candi Pendem) adalah Candi Lumbung, yang menjadi satu kawasan candi "Sengi".
     Jika sobat pernah ke Kawasan Prambanan, disanapun ada Candi Lumbung entah karena fungsi yang sama pada masa lalu (lumbung=tempat menyimpan bahan makanan) atau hanya kebetulan saja entahlah...
     Dari beberapa Informasi yang saya dapat, Candi Lumbung Sengi sekarang merupakan relokasi dari tempat di pinggir kali Apu yang terancam longsor akibat derasnya lahar dingin.
     Sebelum menuju catatan perjalanan saya ada baiknya saya berikan informasi penting mengenai keberadaan Candi Lumbung pada awalnya, proses relokasi dsb., yang saya ambil dari berbagai sumber.
----
Candi Lumbung sebelum dipindah:
Candi Lumbung : Lokasi asli sebelum dipindah
1. Foto gambar diatas dari : akun fb Candi Lumbung
2. Adapula ungguhan youtube yang berisi kumpulan gambar 
Candi Lumbung Sengi: Nampak di sebelahnya kali Apu
3. Gambar dari  www.solopos.com

     Proses pemindahan sekitar bulan September 2011, dengan jarak ke tempat yang baru sekitar 750m. Candi Lumbung Sengi yang terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowangan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang terancam longsor karena dampak aliran banjir lahar dingin di Sungai Apu akibat bencana letusan gunung Merapi. Kondisi candi sangat menghawatirkan, dimana vegetasi lereng dan lembah Sungai Apu termasuk lapisan breksi yang menjadi faktor alami perkuatan daya dukung tanah tempat candi Lumbung Sengi berdiri telah terkikis. Ketinggian tebing sekitar 15 – 20 meter dari Sungai Apu sudah cukup kritis. Sementara itu lebar bibir lokasi candi yeng semula 2 meter menjadi kurang dari 1 meter karena talud penahan yang dibangun pada tahun 2009 oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah sudah terkikis berupa lubang-lubang pada beberapa bagian talud akibat terhantam material vulkanik yang terbawa arus lahar dingin pada tanggal 16 Januari 2011. 
Banjir lahar dingin kembali terjadi pada hari Senin, 24 Januari 2011 di Sungai Apu yang mengakibatkan bertambah tingginya permukaan air sehingga semakin banyak vegetasi tebing sungai yang hanyut, lapisan breksi yang terkikis dan hanyutnya konstruksi talud. Ketinggian air Sungai Apu saat kondisi normal adalah 1 meter, sedangkan saat terjadi banjir lahar dingin permukaan air naik hingga mencapai 10 meter.
  --- 
      Secara Arsitektural, Candi Lumbung Sengi memiliki latar belakang Agama Hindu dan dibangun sekitar abad IX Masehi. Jika dilihat dari sumber prasasti tampak bahwa Candi Lumbung Sengi ini kemungkinan merupakan pendharmaan bagi Bathara di Salingsingan yang ditujukan melalui jenis persembahan khususnya berupa payung mas yang diberikan oleh Rakai Kayuwangi. Berdasarkan hal tersebut dapat diasumsikan bahwa Bhatara di Salisingan adalah tokoh yang penting, walaupun belum terungkap identitasnya. 

     Candi Lumbung Setelah direlokasi : 
Candi Lumbung Sengi
Rute menuju Candi Lumbung Sengi (tempat yang baru)... 
     Setelah dari Candi Asu dan Pendem, saya kembali menuju monumen TP/ patung ganesha (gajah) dari Candi Asu Sengi ambilkanan, tak berapa lama, kira2 hanya 75 meter menuju arah ketep pas, sobat pasti menemui papan petunjuk arah ini, posisinya di sebelah kanan jalan. 

     Ambil kiri, melalui sebuah Gapura berwarna biru, kurang dari 30m sampailah sobat. 
Gapura masuk ke Candi Lumbung Sengi
Tampak dalam gambar ini adalah Duwiek, seorang rekan yang menyertai penjelajahan kali ini (di Kompleks Percandian Sengi)
     
Mulailah....

Tangga Candi Lumbung : tangga naik
   Di Sambut Tangga yang salahsatu makaranya ta terselesaikan....   atau mungkin yang satunya hilang??
Apresiasi BP3 telah berusaha menempatkan batuan yang mirip, namun berbeda.... lain kali di ukir pula biar mirip ya... di Sekitar magelang kan banyak jago ukir batu? pasti mereka juga merupakan keturunan ahli ukir batu jaman dulu abad IX. terbayang kan betapa ahlinya nenek moyang kita membuat makara dan ukiran di batu itu.

Ruang dalam Candi Lumbung
 Di bagian ruang utama candi terdapat sumuran (sama dengan yang terdapat di Candi Asu dan Candi Pendem), biasanya sumuran diruang utama candi merupakan tempat menyimpan "peripih" yang berisi relic. perhiasan, abu/tulang, dsb. 

Atap Candi Lumbung
     


Peripih ini sering kali dihubungkan dengan bekal kubur, karena ada anggapan tentang Kultus Dewa-Raja, bahwasanya Raja adalah wakil Dewa didunia, sehingga ada penghormatan yang "hampir sama" disamping pencampuran kepercayaan terhadap nenek moyang. Implementasinya berupa candi yang berada diruang utama dengan arca utama berdiri tepat diatas sumuran yang dibawahnya terdapat peripih, jadi adanya penyatuan perhormatan.

Beberapa relief yang terdokumentasikan :




















Candi Lumbung Tampak dari Belakang

Batu-batu Candi Lumbung yang belum tersusun kembali

Candi Lumbung : ssdrmk 
Ayo Kunjungi Candi.....
Jangan Lupakan ....
Identitas Luhur Bangsa Kita.....
Save the temple!