Kamis, 18 Januari 2018

Situs 3 Lumpang Kaliulo : Lanjutan Lumpang Lesung.

Lumpang Kaliulo    Pringapus
       Kamis, 19 Januari 2018. Blusukan satu paket dengan Yoni Situs Makam Kemasan Pringapus dan lanjutan dari Lumpang Lesung Kaliulo Pringapus (ini edisi 2). Kenapa saya sebut ini edisi 2. Ya cerita lengkapnya begini. Simak saja.. hehehe.
     Di Edisi 1, tak perlu saya ulang lagi tulisan bagaimana perjuangan saya mendapatkan informasi petunjuk arah, sahabat mungkin coba baca lagi saja ya….. biar tahu latar belakang cerita saya ini sedikit beda kesan yang sahabat dapat dibandingkan naskah hasil blusukan situs dengan yang sudah-sudah. 
    Saat mengantar rekan (karena tak ingin niru rekan pemblusuk yang ‘info’ itu didekemi sendiri), saya menunjukkan arah secara lengkap tanpa banyak alasan di Blusukan Kemisan, pada hari Kamis minggu sebelumnya, atau tanggal 12 Desember 2018, saat saya dan Lek Suryo menunjukkan Situs Lumpang Lesung Kaliulo ini bersama Mas Eka WP dan Mas Beny. Saya dengan sukarela nungguin motor di pinggir jalan, sok pura-pura jadi pahlawan padahal pingin istirahat saja. Ditambah rasa tak enak ketika Mas Beny yang baru kali ini ikut blusukan Kemisan gara-gara ijin kerja setelah urus asuransi motor ipar yang hilang (yang kebetulan aktif pula di komunitas : gantine tambah mas Imam…) jadi, saya tak tega tinggalkan begitu saja karena pernah pula mengalami.
       Karena parkir di pinggir jalan, dan dengan 3 motor itulah ada warga yang sedang “tunggu manuk” = mengusir burung yang memakan padi saat hampir panen mendekat dan bertanya keperluan kami. Secara singkat saya kemudian jelaskan bahwa kami dari komunitas pecinta situs dan watu candi ingin menelusur jejak peninggalan leluhur di area kebun karet ini : Lumpang dan lesung. “Oh Watu Tampah itu”, beliau menangapi. Warga sekitar menyebut Lesung dengan Watu Tampah karena memang mirip bentuknya secara fisik. “Sebenarnya selain Watu Tampah dan Lumpang didekatnya, ada 3 lagi yang tak jauh”, jelas beliau, sambil berlalu kearah yang sama dengan rekan saya yang sedang blusukan. 
      Kebimbangan menyeruak dalam hati saya, tapi akhirnya saya tetap nunggu motor walaupun rada gelisah, karena rekan-rekan tak kunjung kembali, rasanya semakin lama saja jam berdetik. Saya bahkan sempat mondar-mandir. Sempat terbersit doa agar bapak pemberi informasi tadi tak mengantar rekan saya “pikiran jahat”…- Namun, kenyataannya menyakitkan bagi saya….. Bapak tadi memang berniat menjadi guide bagi mereka! 
      Dari jauh ketiga rekan saya berubah nampak jadi penjahat dengan senyum dan tatapan berbonus tawa aneh, layaknya raut muka Joker antagonis film Batman. Saat tiba di depan saya, mereka tertawa ngakak persis seperti Kunti****k, pedihnya lagi bapak yang tadi ikut mesem, tak berdosa.
       Awalnya, saya sempat kekeuh ingin mencari sendiri, namun ternyata alampun tak merestui. Hujan mulai berdatangan dan ternyata salah satu dari rekan tersebut durasinya mepet sekali, janjian dengan kolega. Akhirnya pupus sudah, menjadi hero to zero. Untuk mengobati kekecewaan sekaligus ucapan welcome kemisan kepada Mas Beny akhirnya kami mampir di Mie Ayam porsi gunung merapi…. (istilah saya) di Wringin Putih Bergas….
      Saat di mie ayam inilah, seperti psychopat saja, seperti Kanker membunuh dalam diam, Mas Eka WP dengan ilmu pengasihannya menyimpan video ejekan di hp saya…. – dasar orang IT, bisa saja manfaatkan saya share it dokumentasi dengan rekan lain, dia bisa ikut kirim. Tak rela saya menampilkan di naskah ini--- kecuali ada request 25 komentar di blog…heheheheh, baru saya tampilkan dengan terpaksa.
    Setelah sekian lama memendam dendam, karena tanpa sengaja saya nonton video itu, akhirnya hari ini tersampaikan sudah pembalasan saya…hehehehhe.
      Kamis, 18 Januari 2017 setelah ngumpul dulu di Mas Dhany, kami berenam langsung otewe menuju lokasi. Tapi mohon maaf saya tak akan terlalu detail menyampaikan lokasi pas nya, karena alasan yang agak konyol…. Hehehhe : “Bukan karena rawan, namun saya juga ingin balik posisi, ketika ada orang bertanya lokasi dijawab pamer situs lain… hagaghag… puas rasanya”. Mas Eka WP…sssttttsssttt!
      Dari Situs Watu Lumpang Lesung #1 sebenarnya tak terlalu jauh. Ke tiga lumpang ini bahkan masih di satu area, haghaghag… itu karma untukmu kawan….. 

Watu Lumpang ke #2
Lumpang #2 Kaliulo Pringapus
      Ukuran Lumpang yang kedua lebih besar, dengan kondisi yang tak utuh lagi, 99%. 
       Beberapa bagian rompal. Namun masih mulus tanpa lumut. “Kemarin tertutup perdu dan rumput”, jelas Suryo Wibowo, guide, kameramen sekaligus salah satu pelaku penelikung …hehehehhe. 
     Di penampang atas Watu Lumpang, masih aman dari lumut atau jamur, sehingga Nampak cerah.
    Foto bersama dulu, 
Lumpang 2 Kaliulo Pringapus
     Saya di Watu Lumpang #2
     
Watu Lumpang ke #3 

lumpang 3 Kaliulo Pringapus
      Tak Jauh dari watu lumpang sebelumnya, kondisi berbeda, watu lumpang yang ini dengan ukuran lebih kecil dan 90% ada lumut plus jamur. 
      Yang Nampak indah tentu saja aura wau lumpang ini. Nampak alami dan terjaga bentuk bulat sempurna.
       Foto bersama lagi, 

      Saya, SSDRMK di Watu lumpang 3

watu Lumpang 3 Kaliulo Pringapus
Watu Lumpang ke #4
Lumpang 4 Kaliulo Pringapus
       Menuju Watu lumpang yang keempat, karena agak berjarak kami kemudian menggunakan motor. Saya membonceng Mas Dhany yang biasa trabas.. Swear! saya ketakutan…. Mio jalan di tanah lumpur…. Bayangkan kengeriannya. 
Lumpang 4 Kaliulo Pringapus
      Untungnya siksaan adrenalin itu tak perlu waktu lama. Watu lumpang yang keempat masih di area yang sama yaitu kebun karet PTPN Ngobo : Kaliulo Pringapus. Juga di pinggir jalan yang sama dengan Lumpang sebelumnya. 
      Kondisi Lumpang paling ‘mengenaskan’ di antara lumpang di area yang sama. Lumut, jamur ditambah rompal menjadikan lumping ini tak lagi Nampak bulat sempurna.
      Tepat sesaat setelah mengambil foto bersama (minus saya), hujan gerimis mulai berdatangan. 
Foto bersama, di akhir blusukan kemisan ini, 

       Akhirnya kami memutuskan untuk kembali. Seharusnya, Semangat Hujan nambah Edan, yang jadi salah satu jargon di komunitas tak menjadikan kami mengakhiri blusukan kali ini, tapi bila layar HP ada 10x miscall niscaya akan mengalahkan segalanya… padahal tampang preman.
Lumpang 4 Kaliulo Pringapus
       Cukup sekian, mohon maaf bila saat nulis ini dengan senyum jahat yang saya tujukan kepada seseorang, sejujurnya hanya ingin menyadarkan bahwa untuk apa info itu didekemi dewe? Haghagahgahag…
Lumpang Kaliolo Pringapus









        Video Amatir : (Proses Upload di Channel Youtube)

       









Jangan Lupa Mampir di Mie Ayam Dahsyat dekat dengan Situs ini.... Satu Porsi 8K saja....
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi 


#Hobikublusukan



Mengunjungi Yoni situs Kemasan Pringapus : Edisi Spesial langsung Transfer foto dan video dengan Laptop Asus X555QA


     Kamis, 19 Januari 2018. Blusukan situs tiap hari Kamis yang sengaja saya gaungkan dengan istilah “Kemisan” tetap menjadi ritual pengusir penat. Yang spesial, saya mendapatkan pinjaman Laptop Asus X555QA, milik teman kerja untuk dipakai transfer foto dan video langsung di lokasi blusukan. Blusukan kok bawa laptop? Ceritanya, beberapa saat lalu saya curhat, sering kesulitan transfer dan bahkan pernah hilang dokumentasi hasil blusukan gara-gara proses transfer yang kurang lancar. Tanpa saya duga, rekan tersebut nawari untuk membawa laptopnya.... jadilah...
       Kali ini tujuan kami, di daerah Pringapus Kabupaten Semarang tepatnya di Makam Kemasan. Petunjuknya cukup mudah, Dari Jalan Solo Semarang, pertigaan traffict Light Karangjati dari arah Semarang Ambil kiri, kemudian kira-kira 5km ketemu dengan pertigaan Klepu Ambil kiri lagi... Di area ini ada beberapa situs berturut turut : Watu Lumpang Klepu # 1 dan # 2 , Situs Mbodean , Watu Lumpang Bodean. Kemudian sampai di pertigaan Kemasan ambil kiri. 1km kemudian sebelah kanan masuk 100m sampailah di lokasi.
       Informasi keberadaan Situs ini tak mudah saya dapatkan, seorang pemblusuk yang terlebih dahulu ke lokasi ini nampaknya terobsesi julukan the special one and only one.  Sehingga nampaknya susah berbagi…. Bahasa keren itu "arep di pek dewe". Semoga saya salah sangka. Berbekal dari gambar postingannya, kemudian saya coba merekontruksi lokasi, mengira-ira, bertanya rekan, sahabat lain yang mungkin hapal daerah yang saya maksud.  Singkat cerita, petunjuk-petunjuk berdatangan dari orang yang masih baik. Jadilah naskah ini 
Yoni situs Kemasan Pringapus 
     Yoni Situs Makam Kemasan Pringapus, 
Yoni situs Kemasan Pringapus
      Konon ditemukan warga saat menggali makam, kemudian oleh warga diangkat dan ditempatkan di lokasi yang sekarang (seperti yang Eka W.P ceritakan kepada saya). 
 Yoni situs Kemasan Pringapus
      Kondisi Yoni saat ini sudah memprihatinkan, banyak rompal, berlumut dan ditumbuhi jamur yang terlihat di banyak titik. Seperti biasa yang saya temui, dan sebenarnya inti peninggalan ini adalah Lingga sudah tak ada, Lingga = pasangan dari Yoni. Kadang masyarakat menyebut dengan lumpang dan alu. 
Cerat Yoni Kemasan Pringapus
       Selain keberadaan Yoni, banyak pula pecahan banon atau batu bata (berukuran besar) yang ditumpuk tak beraturan di sekeliling yoni. Juga di pakai untuk hiasan makam.
Yoni kemasan menurut saya pribadi masuk di kriteria yoni sederhana, dalam arti yoni polos tanpa hiasan motif, relief maupun makhluk mitologi hindu.
penampang atas Yoni Kemasan
Yoni yang merupakan manifestasi Dewa Siwa sebagai perlambang permulaan kehidupan baru setelah bersatunya Siwa (lingga) dan shakti (Istri Dewa Siwa) / ibu pertiwi, juga perlambang kesuburan.  
     Di penampang atas Yoni ada lubang tempat dimana Lingga seharusnya berada. Dimana ada ritual penyiraman air suci, susu (tirta amerta) yang akan keluar melalui lubang cerat (cerat = tonjolan di sisi depan Yoni dengan lubang tempat keluar air suci).  
badan Yoni Kemasan Pringapus
Air hanya keluar melalui cerat Yoni karena di penampang atas yoni terdapat penahan air di setiap sudut.
Beberapa banon masih terlihat polanya, menjadikan bukti bahwa banon tersebut menjadi bagian struktur bangunan (suci) masa lalu.
      Seperti biasa, saat dilokasi blusukan, kami membuat video dokumenter amatir plus masing-masing dari kami mengabadikan dengan kamera HP. 
     Setelah merasa cukup, saya kemudian langsung transfer semua file dari hp. Ternyata Benar apa yang pemilik laptop ini ceritakan, proses transfer cukup cepat, walaupun dengan berbagai merk hp. 

     Sebelum mengakhiri blusukan kemisan ini kami kemudian berfoto bersama dengan self timer di atas nisan,

Eka WP, ssdrmk, Beny dan Suryo di Yoni Kemasan Pringapus

Video Amatir di Situs Yoni Kemasan : 

        Salam Pecinta situs dan watu candi.
Yoni situs Kemasan Pringapus 

Mumpung dapat pinjaman laptop, sesaat setelah sampai rumah, saya kemudian mengolah foto dengan adobe photoshop. Kinerja Laptop ASUSX555QA ini cukup baik. Cepat dalam proses edit foto saat saya membuka beberapa foto sekaligus, ukuran layar 15,6 dan dimensi pixel 1366 x 768 menjadi rama di mata.
Transfer dokumentasi dengan AsusX555QA
 Setelah itu, saya juga langsung edit video dokumenter, dengan aplikasi Video Editor, tak mengecewakan dan yang paling menarik saat proses render di finishing. Ternyata Asus X555QA ini cukup cepat.
Bagi saya pribadi, blusukan dengan Laptop ASUS X555QA di ransel, nyatanya sama sekali tak merepotkan, dengan bobot hanya 2,3 kg, dokumentasi saya tersimpan serta langsung bisa mengumpulkan hasil dokumentasi rekan lain menjadi pengalaman yang baru bagi saya. Menjadi penenang hati, tak kan lagi hilang hasil blusukan.
 Karena penasaran, kemudian saya coba intip spesifikasi laptop Asus X555QA ini ;
Ukuran Layar
15,6 inci (1366 x 768)
Prosesor
AMD A10-9620P
GPU
AMD Radeon R5 430
RAM
4GB
Memori Penyimpanan
1TB HDD
Overall, memuaskan dan merasa spesial blusukan kali ini. 


         Artikel ini diikutsertakan pada Blog Competition ASUS AMD - Laptop For Everyone yang diselenggarakan oleh bocahrenyah.com

Kamis, 28 Desember 2017

Situs 3 Lumpang di Krajan Desa Kenteng Susukan Kabupaten Semarang.

Lumpang 1# Kenteng Susukan

Lumpang Mini Situs Watu Lumpang Kenteng Susukan

Lumpang 3# Kenteng Susukan

Kamis, 28 Desember 2017. Sudah sejak lama radar terarah di sebuah desa dengan nama ikonik situs, yaitu Desa Kenteng Kecamatan Susukan. Secercah harapan mulai terbit ketika Desa Kenteng ikut lomba perpustakaan dan menang menjadi juara 1. Apalagi ketika rekan petugas perpustakaan Desa Mukiran, Mbak Daryati diundang ke Desa Kenteng menjadi narasumber, saya sempat nitip pertanyaan ke perangkat. “Adakah situs peninggalan di Desa Kenteng”, tanya saya waktu itu. Dan ternyata di jawab beberapa saat kemudian dengan 3 buah foto dengan batu yang berbeda!
Sekali dayung 2 tujuan tercapai langsung terpatri dalam benak. Dan yang saya tunggu akhirnya datang juga, hari ini kerja plus blusukan adalah tema blusukan kemisan hari ini, yang pertama mendapat tugas dari kerjaan untuk survai perpustakaan desa potensial menjadi replikasi perpuseru mandiri ---. Dan tentu saja tujuan yang kedua adalah penelusuran situs di Desa Kenteng. Seperti biasa, sesaat setelah mendapatkan kepastian tugas kantor, saya hubungi rekan “The Partner” blusukan kemisan dan tentu saja guide local sekaligus pengelola perpusdes : Mbak Daryati.
Jam 12 siang saya berangkat dari Ungaran, lumayan laju karena mengejar waktu jam 5 sore harus sampai rumah kembali.  Hehehe. Salam durasi! Satu jam kemudian, Saya dan Lek Sur ketemu di Terminal Tingkir. Awalnya maksud saya lewat Tengaran, pertigaan Klero ambil kiri. Namun Lek Suryo kekeuh bahwa ke Susukan lebih dekat lewat Tingkir-Suruh, pasar Suruh Ambil Kanan. Memang sih saya mengerutkan dahi, tapi karena sayapun tak yakin sehingga memilih untuk mengalah dan mengikutinya.
Namun… seperti yang diperkirakan para perangkat desa yang janjian dengan saya, Kami malah memutar Jauh.. hehehe “Lha mosok disik aku”, ungkap Mbak Daryati sambil ngekek. Singkat cerita… saya ya Cuman mesam-mesem ga enak sama rekan saya, walaupun saya juga sering lewat jalur tersebut saat Pusling. Setelah menunaikan kewajiban terlebih dahulu (tugas kerjaan). Kami kemudian ditemani Pak Kaur Pemerintahan Bapak Muhsin, Bapak Giyono, Mbak Daryati dan Suaminya (jadinya rame banget) menuju 3 lumpang di Desa kenteng Susukan. Tapi tetap santai, karena bersama para petinggi desa, sehingga kami tak menemui kendala apapun.
Situs Lumpang #1 Kenteng Susukan

Lumpang 1, Tak butuh waktu lama, tak ada satu menit kami sudah sampai. Karena tak sempat mengambil gambar petunjuk arah gang masuk. Saya yakin bila sahabat ingin pula melihat bukti sejarah masa lalu disini. 
Situs Lumpang #1 Kenteng Susukan
Tanya saja warga desa. Pasti akan di tunjukkan dengan ramah khas desa. Watu Lumpang 1 posisinya di tengah lahan kosong (penuh semak belukar) bekas rumah yang ditinggal pemiliknya ke Hongkong. Sedikit berada di belakang rumah sisi samping.
Situs Lumpang #1 Kenteng Susukan
Konsisi Watu Lumpang memang sudah tak 100% lagi. Selain terpendam dan menyisakan bagian penampang atas saja. Beberapa sisi juga sudah rusak, rompal.
Watu Lumpang ini awalnya posisi 10 m kearah sana, tapi karena akan dibangun rumah. Lumpang ini kemudian digeser”, jelas Bapak Musin sambil menunjuk arah.  
Konon, Watu Lumpang ini saat akan dipindah. Digotong beberapa orang tak kuat, namun saat digeser, didorong dengan alu malah bisa. Aneh memang tapi demikian kenyataannya. Kata Mbah saya”, tambah beliau.
Penampang atas Watu Lumpang 1# :
Situs Lumpang #1 Kenteng Susukan
Yang menggembirakan, Lumpang ini sudah ada tanda pernah didatangi instansi terkait. 
Terlihat dari kode tulisan-angka warna putih, sayangnya  kode angka sudah tak terlalu jelas, sehingga saya tak bisa tahu berapa tinggalan purbakala di Kecamatan Susukan. Sebagai modal penelusuran--- (informasi yang mahal)
Foto Bersama ‘Rombongan’:
Bapak Giyono, Mbak Daryati dan Suami, Bapak Muhsin
Video Amatir Lumpang 1

Lanjut perjalanan menuju Lumpang yang kedua, keluar kembali ke Gang dengan jalan sedikit lebih besar. Dan masih cor-coran. Sampai di (petunjuk) dekat Queen Salon. Krajan RT 04.
SSDRMK di Situs Lumpang #1  Kenteng Susukan
Berlanjut, 
Situs Lumpang #2  Kenteng Susukan
 Watu Lumpang 2, Posisi Watu Lumpang berada di tanah tegalan di atas jalan. Posisi Watu Lumpang ada di bawah tulisan merah di gambah ini :
Menuju Situs Lumpang #2 Kenteng Susukan
Kondisi Lumpang relatif lebih baik dari lumpang yang pertama.
Situs Lumpang #2 Kenteng Susukan
Sama-sama masih terpendam. Kode regristrasi tak saya lihat (Semoga saja hanya pandangan saya yang tak teliti mencari) mungkin karena tertutup rumput atau terpendam tanah.
Situs Lumpang #2 Kenteng Susukan
Fungsi Watu lumpang dari berbagai sumber ; Menumbuk bahan sesajen  yang digunakan untuk ritual, kemudian menumbuh bahan makanan. 
Situs Lumpang #2 Kenteng Susukan
Juga digunakan untuk upacara penetapan tanah perdikan (sima) yang biasanya ada inkripsi/ berciri spesial.
Lumpang di Krajan Desa Kenteng Susukan Kabupaten Semarang.
Video Amatir Watu Lumpang 2
 Saya di Watu Lumpang yang Kedua :
Situs Lumpang #2  Kenteng Susukan

Penanda Situs Watu Lumpang #2 adalah Gang ini :
Menuju Situs Watu Lumpang #2 Kenteng Susukan
Menuju,
Menuju Situs Watu Lumpang #3 Kenteng Susukan
Watu Lumpang 3. Menuju Lumpang yang terakhir. Masih pula di Dusun Krajan, sehingga tak juga butuh waktu lama.
Situs Watu Lumpang #3 Kenteng Susukan
Watu Lumpang yang ketiga ini tak terpendam. Nampak keseluruhan. Dari lokasi kami parkir, Lumpang di sisi luar (badan Lumpang) terlihat tak rata yang saya diga rusak karena usaha masif. Ketika mendekat dan mendokumentasikan Lumpang secara Close up. 
Situs Watu Lumpang #3 Kenteng Susukan
Kami dikejutkan dengan keberadaan Lumpang mini di Lubang Lumpang. “Beberapa waktu lalu, Alu lumpang mini ini masih ada, namun sekarang entah kemana”, jelas Pemilik rumah.
Situs Watu Lumpang #3 Kenteng Susukan : Limpang Mini
Saya pribadi menduga, lumpang mini ini, pada masa lalu pernah digunakan oleh tabib untuk meracik obat (saya terinspirasi dari dokter anak saya yang sebelumnya saya temui). Beberapa rekan lain meyakini Lumpang seperti ini dipakai untuk menaruh “Kinang”. Beberapa dugaan yang butuh kajian mendalam, butuh riset. Walaupun sebagian besar orang bilang “Hanya Batu”, tapi kenyataanya? Sejarah ini sungguh tak sepele!
Keberadaan 3 Lumpang plus 1 Lumpang mini ini menjadi bukti mutlak. Bahwa Sejarah panjang Kenteng telah ada dan tertinggal disini. Logika sederhana. Nama Krajan, Kemudian Desa Kenteng adalah pertanda bagi yang bisa berpikir. Sebuah potensi besar Bagi Desa Kenteng untuk mengembangkan destinasi sejarah. Apalagi suasana Desa kenteng masih khas desa.
Lumpang Mini Situs Watu Lumpang #3 Kenteng Susukan
Yang paling riskan, Lumpang mini…. Semoga segera disimpan…. Jangan lagi hilang seperti alu mini nya…. Bisa menjadi Ikon Desa Kenteng… Menurut Saya.. Bisa menjadi benang merah bagi generasi muda yang ingin tahu sejarah desanya…..


Video Amatir Watu Lumpang 3

Konon, Bagian sisi luar (melingkar) Watu Lumpang dipercaya terdapat relief tulisan arab pagon.... namun hanya yang bisa dan mampu membacanya saja. Cerita warga yang saat itu mendekat dan tertarik dengan aktifvitas kami. 
Situs Watu Lumpang #3 Kenteng Susukan
Karena jam mulai menunjukkan alarm bahwa saya harus secepatnya pulang. Rewang saya pulang. Jadilah sesaat setelah pamit saya kemudian Gasss Poll - mblandang bahkan partner saya tinggal…haghagahag.. Wanimen…. Supra 125 ngepret CBR150. Yen ga kepepet gabakalan….
Sampai ketemu di blusukan selanjutnya…..
Suryo Wibowo
Ketahui dan mari lestarikan….
SSDRMK di Situs Lumpang #2  Kenteng Susukan
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

#hobikublusukan