Lumpang Kaliulo Pringapus |
Kamis, 19 Januari 2018. Blusukan satu paket dengan Yoni Situs Makam Kemasan Pringapus dan lanjutan dari Lumpang Lesung Kaliulo Pringapus (ini edisi 2). Kenapa saya sebut ini edisi 2. Ya cerita lengkapnya begini. Simak saja.. hehehe.
Di Edisi 1, tak perlu saya ulang lagi tulisan bagaimana perjuangan saya mendapatkan informasi petunjuk arah, sahabat mungkin coba baca lagi saja ya….. biar tahu latar belakang cerita saya ini sedikit beda kesan yang sahabat dapat dibandingkan naskah hasil blusukan situs dengan yang sudah-sudah.
Saat mengantar rekan (karena tak ingin niru rekan pemblusuk yang ‘info’ itu didekemi sendiri), saya menunjukkan arah secara lengkap tanpa banyak alasan di Blusukan Kemisan, pada hari Kamis minggu sebelumnya, atau tanggal 12 Desember 2018, saat saya dan Lek Suryo menunjukkan Situs Lumpang Lesung Kaliulo ini bersama Mas Eka WP dan Mas Beny. Saya dengan sukarela nungguin motor di pinggir jalan, sok pura-pura jadi pahlawan padahal pingin istirahat saja. Ditambah rasa tak enak ketika Mas Beny yang baru kali ini ikut blusukan Kemisan gara-gara ijin kerja setelah urus asuransi motor ipar yang hilang (yang kebetulan aktif pula di komunitas : gantine tambah mas Imam…) jadi, saya tak tega tinggalkan begitu saja karena pernah pula mengalami.
Karena parkir di pinggir jalan, dan dengan 3 motor itulah ada warga yang sedang “tunggu manuk” = mengusir burung yang memakan padi saat hampir panen mendekat dan bertanya keperluan kami. Secara singkat saya kemudian jelaskan bahwa kami dari komunitas pecinta situs dan watu candi ingin menelusur jejak peninggalan leluhur di area kebun karet ini : Lumpang dan lesung. “Oh Watu Tampah itu”, beliau menangapi. Warga sekitar menyebut Lesung dengan Watu Tampah karena memang mirip bentuknya secara fisik. “Sebenarnya selain Watu Tampah dan Lumpang didekatnya, ada 3 lagi yang tak jauh”, jelas beliau, sambil berlalu kearah yang sama dengan rekan saya yang sedang blusukan.
Kebimbangan menyeruak dalam hati saya, tapi akhirnya saya tetap nunggu motor walaupun rada gelisah, karena rekan-rekan tak kunjung kembali, rasanya semakin lama saja jam berdetik. Saya bahkan sempat mondar-mandir. Sempat terbersit doa agar bapak pemberi informasi tadi tak mengantar rekan saya “pikiran jahat”…- Namun, kenyataannya menyakitkan bagi saya….. Bapak tadi memang berniat menjadi guide bagi mereka!
Dari jauh ketiga rekan saya berubah nampak jadi penjahat dengan senyum dan tatapan berbonus tawa aneh, layaknya raut muka Joker antagonis film Batman. Saat tiba di depan saya, mereka tertawa ngakak persis seperti Kunti****k, pedihnya lagi bapak yang tadi ikut mesem, tak berdosa.
Awalnya, saya sempat kekeuh ingin mencari sendiri, namun ternyata alampun tak merestui. Hujan mulai berdatangan dan ternyata salah satu dari rekan tersebut durasinya mepet sekali, janjian dengan kolega. Akhirnya pupus sudah, menjadi hero to zero. Untuk mengobati kekecewaan sekaligus ucapan welcome kemisan kepada Mas Beny akhirnya kami mampir di Mie Ayam porsi gunung merapi…. (istilah saya) di Wringin Putih Bergas….
Saat di mie ayam inilah, seperti psychopat saja, seperti Kanker membunuh dalam diam, Mas Eka WP dengan ilmu pengasihannya menyimpan video ejekan di hp saya…. – dasar orang IT, bisa saja manfaatkan saya share it dokumentasi dengan rekan lain, dia bisa ikut kirim. Tak rela saya menampilkan di naskah ini--- kecuali ada request 25 komentar di blog…heheheheh, baru saya tampilkan dengan terpaksa.
Setelah sekian lama memendam dendam, karena tanpa sengaja saya nonton video itu, akhirnya hari ini tersampaikan sudah pembalasan saya…hehehehhe.
Kamis, 18 Januari 2017 setelah ngumpul dulu di Mas Dhany, kami berenam langsung otewe menuju lokasi. Tapi mohon maaf saya tak akan terlalu detail menyampaikan lokasi pas nya, karena alasan yang agak konyol…. Hehehhe : “Bukan karena rawan, namun saya juga ingin balik posisi, ketika ada orang bertanya lokasi dijawab pamer situs lain… hagaghag… puas rasanya”. Mas Eka WP…sssttttsssttt!
Dari Situs Watu Lumpang Lesung #1 sebenarnya tak terlalu jauh. Ke tiga lumpang ini bahkan masih di satu area, haghaghag… itu karma untukmu kawan…..
Watu Lumpang ke #2
Lumpang #2 Kaliulo Pringapus |
Ukuran Lumpang yang kedua lebih besar, dengan kondisi yang tak utuh lagi, 99%.
Beberapa bagian rompal. Namun masih mulus tanpa lumut. “Kemarin tertutup perdu dan rumput”, jelas Suryo Wibowo, guide, kameramen sekaligus salah satu pelaku penelikung …hehehehhe.
Di penampang atas Watu Lumpang, masih aman dari lumut atau jamur, sehingga Nampak cerah.
Foto bersama dulu,
Lumpang 2 Kaliulo Pringapus |
Saya di Watu Lumpang #2
Watu Lumpang ke #3
lumpang 3 Kaliulo Pringapus |
Tak Jauh dari watu lumpang sebelumnya, kondisi berbeda, watu lumpang yang ini dengan ukuran lebih kecil dan 90% ada lumut plus jamur.
Yang Nampak indah tentu saja aura wau lumpang ini. Nampak alami dan terjaga bentuk bulat sempurna.
Foto bersama lagi,
Saya, SSDRMK di Watu lumpang 3
watu Lumpang 3 Kaliulo Pringapus |
Watu Lumpang ke #4
Lumpang 4 Kaliulo Pringapus |
Menuju Watu lumpang yang keempat, karena agak berjarak kami kemudian menggunakan motor. Saya membonceng Mas Dhany yang biasa trabas.. Swear! saya ketakutan…. Mio jalan di tanah lumpur…. Bayangkan kengeriannya.
Lumpang 4 Kaliulo Pringapus |
Untungnya siksaan adrenalin itu tak perlu waktu lama. Watu lumpang yang keempat masih di area yang sama yaitu kebun karet PTPN Ngobo : Kaliulo Pringapus. Juga di pinggir jalan yang sama dengan Lumpang sebelumnya.
Kondisi Lumpang paling ‘mengenaskan’ di antara lumpang di area yang sama. Lumut, jamur ditambah rompal menjadikan lumping ini tak lagi Nampak bulat sempurna.
Tepat sesaat setelah mengambil foto bersama (minus saya), hujan gerimis mulai berdatangan.
Foto bersama, di akhir blusukan kemisan ini,
Akhirnya kami memutuskan untuk kembali. Seharusnya, Semangat Hujan nambah Edan, yang jadi salah satu jargon di komunitas tak menjadikan kami mengakhiri blusukan kali ini, tapi bila layar HP ada 10x miscall niscaya akan mengalahkan segalanya… padahal tampang preman.
Lumpang 4 Kaliulo Pringapus |
Cukup sekian, mohon maaf bila saat nulis ini dengan senyum jahat yang saya tujukan kepada seseorang, sejujurnya hanya ingin menyadarkan bahwa untuk apa info itu didekemi dewe? Haghagahgahag…
Lumpang Kaliolo Pringapus |
Video Amatir : (Proses Upload di Channel Youtube)
Jangan Lupa Mampir di Mie Ayam Dahsyat dekat dengan Situs ini.... Satu Porsi 8K saja....
Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
#Hobikublusukan