Tampilkan postingan dengan label candi asu sengi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label candi asu sengi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 Januari 2013

Candi Asu Sengi Magelang


Candi Asu Sengi Magelang

Candi Asu Sengi
Perjalanan dimulai lagi, kali ini tujuan saya Candi Asu sengi di Magelang. Kala itu, Saat berkunjung ke Candi Ngawen-Candi Gunungsari mendapat informasi bahwa di daerah Sengi ada 3 candi yang berdekatan, sempat melupakan info itu. Namun setelah minggu lalu hunting ke Candi Asu Bandungan, teringat kembali sebuah candi yang Juga Bernama Candi Asu yang terletak di Magelang.
Akhirnya terlaksana juga pada Selasa 8 Januari 2012. Bersama seorang rekan, bukan berarti sekarang ga berani hunting sendiri namun entah kenapa ingin ajak teman seperjalanan....dengan bro janoko... Tentu pada saatnya hunting sendiri, kangen pengalaman yang kudapat saat hunting candi sendiri. berbekal pinjaman kamera seorang kawan (lagi) bro sulaiman .... hehehe ga modal nic.... (eosd1000 lagi masuk garasi alias rusak)
Taman nasional Gn. Merapi
Berangkat dari tempat kerja, langsung meluncur ke arah kota Magelang, sambil menunggu bantuan searching di mbah google arah dan alamat lengkap Candi Asu Sengi (saya lupa, dulu pernah cari info namun lupa)... trims to didik atas info sms setelah merepotkan diri mencarikan info tentang Candi Asu Sengi.

Setelah melewati kota Magelang, sobat terus saja, sampai di Blabak Muntilan, cari saja pertigaan dengan papan nama besar warna biru muda : Pondok Gontor 6 di sebelah kiri (dari Smg). Masuk ke pertigaan tersebut, lurus saja ketemu dengan gerbang Taman Nasional Merapi memasuki daerah sawangan, kira-kira 13km sampai dengan pertigaan dengan patung Gajah yang merupakan Monumen Perjuangan Tentara pelajar. Sekedar share, tertulis di prasasti monumen tersebut Beberapa Pelajar yang gugur antara 1948-1949:
1.    Sdr. Fx. Soehadji
2.    Sdr. Soekarlan
3.    Sdr. Soepardi
4.    Sdr. P. Moeslam
Ambil jalan yang ditengah, bila yang sebelah kiri menuju Candi Lumbung hasil evakuasi (pindahan ke lokasi baru) apabila kekanan menuju ke pos pemantauan erupsi merapi/ sungai pabelan.
Kira2 100 m ketemu jembatan besi yang lumayan keren, namun saat dibawahnya banjir lahar dingin disarankan untuk tidak melewati. Kurang dari 100 meter disinilah terletak Candi Asu Sengi. Persis di depan Candi Asu Sengi ada SDN Sengi 01.
ASAL NAMA
Nama Candi Asu Sengi sebenarnya baru diberikan oleh masyarakat sekitar sewaktu candi ini pertama kali ditemukan. Nama sebenarnya (nama waktu dulu dibangun) belum diketahui secara pasti. Nama Candi Asu diberikan karena sewaktu pertama kali ditemukan ada sebuah patung Lembu Nandhi yang wujudnya telah rusak dan lebih mirip menyerupai Asu [Anjing-dalam bahasa Jawa], dan Sengi merupakan nama Desa dimana candi tersebut berada, maka warga menyebutnya dengan Candi Asu Sengi.
versi lain Disebut Candi Asu karena dahulu di dekat candi tersebut terdapat banyak anjing.

POSISI
Candi ini berada di lereng Gunung Merapi sebelah barat di tepian Sungai Tlingsing Pabelan, tepatnya berada di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun,  Kabupaten Magelang. Atau sekitar 25 Km dari Candi Borobudur ke arah rimur laut. Candi ini terletak di lereng Gunung Merapi di dekat pertemuan Sungai Pabelan dan Sungai Telingsing, kira-kira 10 km di sebelah timur laut dariCandi Ngawen. Di dekatnya juga terdapat 2 buah candi Hindu lainnya, yaitu Candi Pendem dan Candi Lumbung. Candi Asu Sengi ini berada tidak jauh dari Jalur SSB (Solo Selo Borobudur), yang merupakan jalur alternatif dari Kota Solo ke Magelang yang melalui kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Kutipan dari wikipedia.... Candi Asu menghadap ke barat. Candi ini berdenah bujur sangkar dengan panjang sisi 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Dengan ukuran tersebut, candi ini termasuk candi kecil. 
----
Candi Asu Sengi adalah sebuah candi peninggalan Mataram Kuno dari trah Wangsa Sanjaya (Mataram Hindu)
Dari beberapa prasasti yang ditemukan di candi tersebut, diantaranya Prasasti Sri Manggala I (angka tahun 874 M) dan Sri Manggala II (angka tahun 876 M) serta Prasasti Kurambitan maka diperkirakan candi ini dibangun pada sekitar tahun 869 Masehi (semasa Rakai Kayuwangi dari Wangsa Sanjaya berkuasa). Dalam prasasti-prasasti tersebut juga disebutkan bahwa Candi Asu Sengi merupakan tempat suci untuk melakukan pemujaan, baik pemujaan kepada arwah leluhur maupun para arwah raja-raja serta dewa-dewa. 
Mulailah SASADARAMK eksplor:
 Nampak dari depan
Candi Asu Sengi : nampak depan
Relief-relief yang berada di Candi Asu...





Relief kinara-kinari.... dewa-dewi berbadan burung berkepala manusia yang membuktikan candi ini candi hindu. selain di samping yang terdapat tempat untuk menaruh arca.
buatan barukah?
Makara di tangga masuk Candi Asu Sengi, yang kemungkinan buatan baru..... tak terselesaikan....


Tumpukan Bantuan Candi yang tidak tersusun lagi....

Ketika kita naik ke atas candi,  walau hanya sampai setengahnya saja, karena bagian atasnya sudah raib. maka kita dapat melihat dan menikmati hamparan sawah dan ladang serta pepohonan yang menghampar bak permadani menghijau. Sungguh sebuah pemandangan yang menyejukkan mata kita yang seolah telah penat dengan pemandangan hamparan gedung-gedung di perkotaan. Udara di kawasan ini sangat sejuk, sebab merupakan lereng Gunung Merapi.

Candi Asu Sengi dari Belakang

Bagian Dalam Candi Asu Sengi

Saat berada di candi Asu Sengi, ada burung yang tiba-tiba terbang dari tanaman di depan candi yang ga seberapa tingginya.... ternyata ada sarang burung di tanaman itu. sebuah harmonisasi kehidupan.... atau bukti candi ini jarang dikunjungi????? 
Sampai ketemu di candi Pendem