Jumat, 11 Maret 2016

Yoni Situs Kauman Desa Timpik Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang

Yoni Situs Kauman Desa Timpik Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang

    Kamis, 10 Maret 2016,Blusukan kemisan masih bersama lek Suryo, untuk destinasi  kali ini kami bermaksud menelusuri informasi tentang keberadaan Yoni di Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tepatnya Desa Timpik dusun Kauman. (Info berasal dari Pak Dwi Pamong Budaya Kab. Smg). 
    Janjian di Jalur Lingkar Salatiga, "Sori lek, telat rodo suwi keadaan je... heheheh". Dari JLS, kami menuju arah tingkir. Kali ini sebagai ucapan maaf saya jadi guide Lek Suryo untuk menelusuri Yoni Situs Karangasem Suruh, kemudian Situs Yoni Kauman Suruh, Situs Yoni Mplantungan Kradon Lor Suruh dan Situs Stupa Tawang Susukan.
    Dari Tawang, perjalanan kami lanjutkan menuju Desa Timpik. Karena berada di satu kecamatan dengan desa Tawang yang menjadi tujuan kami sebelum ini. Pencarian kami menjadi lebih mudah. Sesampainya di Kantor Desa Timpik, kemudian kami tanya pada warga yang kebetulan ada di kantor tersebut. "Lurus saja, dari Kantor Desa Timpik ini kira-kira 1km. Ikuti jalan beton mas, nanti batu purbakala itu di masjid sebelah kiri jalan. Masuk Dsn Kauman", jelas warga tadi.
    Segera kami meluncur, selain tak sabar cuaca juga nampaknya segera menumpahkan air dari langit. Beberapa saat kami mencari, Akhirnya kami menemukan keberadaan Yoni tersebut. Berada di Bawah Jalan penghubung menuju Masjid Jami Hadil Muayyad Dusun kauman Desa Timpik(masjid ada di lt 2):
Yoni Situs Kauman Desa Timpik Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
    Saat sampainya di sini, waktu beranjak sore. Beberapa anak-anak murid TPQ mendekat penasaran dan bertanya, "watu opo kui mas? kok difoto-foto?" tanya mereka. Setelah kami cerita panjang lebar, "ini watu peninggalan masa lalu... Jaman kerajaan", mereka nampak berbinar. Bahkan salah satu anak ada yang berkata, "Wah berarti desa kita dulu ada kerajaan ya".... Sungguh Generasi ini harusnya ta diputus mata rantai sejarah masa lalu nya, biar tahu jatidiri mereka.

     Selain anak-anak ini, ada pula beberapa warga yang rumahnya tak jauh dari masjid juga mendekat. "Yoni ini dulu pindahan dari sawah di sana", ucap warga tersebut (Saya lupa menanyakan namanya). "Masih banyak watu candi di sawah itu, namun banyak yang terpendam di sawah" tambah beliau sambil menunjuk arah belakang masjid. (Semoga lain waktu bersama teman Dewa Siwa yang lain bisa menelusuri lokasi awal ; lebih gasik waktunya). 

Yoni Situs Kauman Desa Timpik 
     Dalam Kepercayaan Hindu, Dewa Siwa sebagai dewa utama mempunyai sejumlah nama lain, di antaranya adalah Mahadewa, Isana, dan Rudra. Penggambaran Siwa selain sebagai manusia, seringkali digambarkan dalam bentuk lingga. Lingga yang digambarkan sebagai kelamin laki-laki biasanya dilengkapi dengan Yoni sebagai kelamin wanita. Persatuan antara Lingga dan Yoni melambangkan kesuburan. Dalam mitologi Hindu, yoni merupakan penggambaran dari Dewi Uma yang merupakan salah satu sakti (istri) Siwa.
     Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga. Yoni merupakan bagian dari bangunan suci. Yoni dipergunakan sebagai dasar lingga. Yoni juga dapat ditempatkan pada ruangan induk candi seperti Candi Klero di Tengaran Kabupaten Semarang Jawa Tengah.

   Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit,  di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. cerat Yoni yang telah (di)rusak : 
Cerat Yoni Situs Kauman Desa Timpik 

    Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. 
    Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), Jagati, Padma, Kanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga.
Yoni Situs Kauman Desa Timpik Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
   Dari penelusuran kami, warga geleng kepala saat kami bertanya keberadaan Lingga... entah tertinggal atau sudah rusak.
    Benar saja, tak lama di sini, Kami di sambut selamat datang dengan hujan sederas-derasnya. Namun tak patah semangat kami... tetap nunggu hujan reda dengan santai, damai dan nyaman. Jargon di komunitas kami #Blusukan Udan tambah Edyan menjadi sebuah tambahan spirit kami.
Yoni Situs Kauman Desa Timpik : penampang atas
    
Video Amatir keriuhan saat kami blusukan : 



     Hari beranjak Magrib, saatnya kami menyudahi Blusukan kemisan ini. Sampai lain waktu lain lokasi... Blusukan Duet bersama Lek Suryo:

Dewa Siwa 











Save this, Not only a Stone...
Mari Kunjungi dan lestarikan
---
saya dan anak lokal dsn Kauman Desa Timpik


Salam Pecinta Situs Watu Candi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar