Rabu, 28 Desember 2016

Liburan Ke Prambanan? Jangan Lupa Mampir juga ke Candi Gana

Candi Gana 
      Dari Arca Gupolo, kami melanjutkan perjalanan ke Candi Gana. 
    Dari Arca Gupolo, Kami keluar menuju Jalan Yogya-Solo,  Namun mampir sebentar di Situs watu Gudig, 
Suryo di Watu Gudig
kemudian menuju Arah Solo, Jalan sebelah kiri setelah Prambanan langsung Ambil kiri. 300m sampailah di gang masuk sebelah kanan menuju Candi Gana.

     Beberapa tahun lalu saat penelusuran Candi Prambanan dan sekitarnya Candi ini terlewat karena kurangnya informasi yang saya dapat (ketidaktahuan saya). Dan ketika suatu saat iseng-iseng buka file, ternyata dekat Prambanan ada lagi Candi. "Segera harus kesana", tekad saya.
        Dan perjalanan liburan nekat ini, saya agendakan untuk destinasi yang kedua (walaupun biasanya, eman2 jika kawasan prambanan hanya 2 penelusuran, namun karena ini liburan "spesial" bersama istri ya terpaksa hanya 2. Maaf ya kawan "Lek Suryo"... biasanya bisa lebih dari 7 lokasi. 
  Candi Gana yang terletak diluar pagar dan ditengah-tengah perkampungan penduduk ini, sehingga tidak banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Candi Gana.
Candi Gana
   Candi Gana terletak di Dusun Bener, Kelurahan Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Keberadaan Candi Gana erat kaitannya dengan keberadaan candi- candi di kawasan Prambanan dan bahkan Candi Gana ini juga termasuk bangunan yang telah ternominasi menjadi Warisan Dunia dengan sebutan Candi Asu bersama Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Lumbung dan Bubrah. (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/)
       Reruntuhan di Candi gana menyisakan keindahan tiada tara, beberapa yang terdokumentasi :




















     Ciri Candi Budha, Stupa Candi 

Stupa Candi Gana





    Begitu banyaknya reruntuhan dan luas serta saking bingungnya kami, kami cukup lama muter-muter untuk dokumentasi.
    Saat ketika kami istirahat sejenak. Tak Sengaja menengok didalam ruangan melalui kaca, di pos keamanan Candi Gana, terlihat w.o.w di dalam ruangan :



Semoga aman, terjaga.
      Dan liburan ini kami akhiri, janji saya untuk mengulang lagi.... Liburan seperti ini.

SSDRMK


ssdrmk : candi Gana











Mariyatul Qibtiyah di Candi Gana


















suryo wibowo di Candi Gana
    
















 



      Mampir dulu, untuk isi perut (karena seperti biasa, jika di candi saya sering lupa waktu) :
















     All foto by Suryo, Please respect do not copy without permit. 

Liburan ke Arca Gupolo, Sambirejo Kec. Prambanan Yk.

Arca Gupolo
     Rabu, 28 Desember 2016. Cuti tahunan saya manfaatkan untuk main ke arca gupala yang lama saya idam-idamkan. 
@ssdrmk dan istri di Tebing Brexi
     Sebenarnya ada misi tersembunyi (tapi karena sudah lewat saya ceritakan disini)... Saya ngajak istri juga = agar blusukan selanjutnya lancar, sekali2 diajak... hehehehehe-- end

     Awalnya kami, saya Lek Suryo dan Mas Dhany yang rencananya berangkat, namun detik terakhir Mas Danny membatalkan. 
     Akhirnya saya-istri dan Lek Sur (tenang lek ora dadi obat nyamuk).

       Tujuan pertama, sebelum ke Arca Gupala saya ampirkan dulu ke Tebing Brexi sambil mencari papan petunjuk menuju Arca Gupala.
    Di kawasan Prambanan-Boko area ini melimpah destinasi - tujuan bagi para pecinta candi maupun situs.  Dulu saya pernah dua hari di area ini belum ada separuhnya .... dan selalu saja ada informasi baru bagi saya yang belum saya kunjungi.
      Setelah beberapa waktu berfoto ria disini, kami melanjutkan ke Candi barong terlebih dahulu, walaupun saya sudah pernah kesini, namun istri dan  kawan seperjalanan saya lek suryo belum ya jadilah saya jadi guide.
     Saat sampai di Candi Barong, hujan Deras menyambut kami, namun untungnya hanya sebentar.


Mariyatul qibtiyah di Candi Barong
     Tak Lupa Mampir dulu di Situs Stupa Dawangsari yang berdekatan dengan Candi Barong:
Lek Suryo di Dawangsari
    Dari Candi Barong, kami keluar kembali ke jalan utama. Kemudian kami turun kira-kira 100m di sebelah kiri ada petunjuk arah menuju Arca Gupolo (dipinggir jalan ada papan yang sama, papan yang kedua ini). 
    Dari Pinggir jalan masuk kira-kira 50m, kemudian ketemu dengan papan yang kedua ini dan tempat pemotongan batu. kami parkir di area ini.
       Dari area ini, kami berjalan menyusuri jalan setapak menurun disamping tempat pemecah batu ini. Perjalanan menyusuri sebagian ada di Video Amatir Kami:
      Dan Akhirnya sampailah saya di Situs Arca Gupolo (Resi Agastya) ;
Arca Gupolo

     Situs Arca Gupolo adalah kumpulan dari 7 buah arca berciri agama Hindu yang terletak di dekat Candi Ijo dan Candi Barong, di wilayah kelurahan Sambirejo, kecamatan Prambanan, Yogyakarta.
 Arca Gupolo, Sambirejo Kec. Prambanan Yk.
     Arca Gupala terlihat dari belakang,
 Arca Gupolo, Sambirejo Kec. Prambanan Yk.
Arca Gupolo
     Gupolo adalah nama panggilan dari penduduk setempat terhadap patung Agastya yang ditemukan pada area situs.
Biasanya, gupala adalah sebutan untuk arca raksasa penjaga pintu.

     Walaupun bentuk arca Agastya setinggi dua meter ini sudah tidak begitu jelas, namun senjata trisula sebagai lambang dari dewa Siwa yang dipegangnya masih kelihatan jelas.
     Senjata Trisula,
arca Gupolo
Arca gupolo dari sisi samping,
arca Gupolo
      Beberapa arca yang lain, kebanyakan adalah arca dewa Hindu dengan posisi duduk.

Parade arca :

































































   













Kepala Arca Gupala
   













       Di dekat arca Gupolo terdapat mata air jernih berupa sumur yang dipakai oleh penduduk setempat untuk mengambil air, dan meskipun di musim kemarau panjang sumur ini tidak pernah kering.

@SSDRMK


MARIYATUL QIBTIYAH, 
Mariyatul Qibtiyah

SURYO WIBOWO,
Suryo Wibowo

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi
di  Arca Gupolo
Trims to Lek Sur, 
untuk property, dan semuanya. 

Senin, 26 Desember 2016

Mampir di Situs Yoni Tidaran Secang Kab. Magelang

     Selasa, 26 Desember 2016. Penelusuran kali ini bersama duet nekat nglimpebojone... hehehehe. Bersama Lek Wahid saya mencoba menelusuri informasi dari Kang Adjie Negro, senior di dunia penelusuran situs di Temanggung area dan sekitarnya.
     Destinasi yang akan kami telusuri (untuk nama lokasi destinasi saya nunggu Kang Adjie Negro, Saya dan lek Wahid saking asyiknya penelusuran situs terlupa mencatat nama dusun, RT RW dan petunjuk lain nya) :
7. 2 Yoni di Tidaran Secang Kab. Magelang
8. 3 Lapik Arca 
9. 4 Yoni Banyusari

     Destinasi#7 Yoni Tidaran Secang Kab. Magelang
Dari Candi retno, kemudian Yoni Dukuh Bandungan Candiretno kami kemudian keluar menuju Jalan Alternatif Secang – Magelang = Jalan Kalimas. 
 Kemudian menyebrang langsung dimana ada petunjuk gapura seperti yang Nampak digambar. 
     Ikuti jalan cor-coran tersebut. Pertigaan terakhir ambil ke kiri, kira-kira 100m, Yoni ada didepan rumah seorang warga.

Situs Yoni Tidaran Secang #1
                Secara Administratif berlokasi di Dusun Desa Kec. Secang Kabupaten Magelang Jawa Tengah Yoni ini secara umum kondisinya kurang baik. Dipenuhi lumut sekitar 75%, juga sisi kiri Yoni rompal.
Situs Yoni Tidaran Secang #1
       Cerat Yoni masih Nampak jelas disangga oleh makhluk mitologi kura-kura dan naga. 
Cerat Yoni Tidaran Secang #1       

     Kura-kura sebagai lambang makluk dunia bawah sementara naga perlambang makhluk dunia atas.
Situs Yoni Tidaran Secang #1

        Di Penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk kotak dimana lingga seharusnya berada.
Situs Yoni Tidaran Secang #1
                Dari informasi yang kami terima, di rumah ini ada 2 yoni, dengan dasar itulah Lek Wahid mencoba bertanya dan minta ijin untuk mengambil dokumentasi kepada empunya rumah yang kebetulan juga berada diwarungbeliau di samping rumah. “Di Izinkan, tapi yang kedua, dibelakang rumah, hanya diperbolehkan dari luar pagar saja”, jelas Lek Wahid menceritakan hasil lobi setengah gagalnya… hehehehe….

Situs Yoni Tidaran Secang #2
                Kemudian kami melingkari rumah dari sisi sebelah kiri, Yoni yang kedua berada tepat dibelakang rumah didalam pagar mengelilingi halaman belakang rumah yang nampaknya diberi pagar tinggi khusus untuk memelihara ayam. 
     Sayang sekali perlakuannya seperti ini…
Situs Yoni Tidaran Secang #2
               
      Yoni kedua berukuran lebih kecil, lebih sederhana dengan cerat tanpa penyangga.
Situs Yoni Tidaran Secang #2













Cerat Yoni ke dua, 

Situs Yoni Tidaran Secang #2
                Tapi tak apalah, daripada tak diperbolehkan.
Karena terbatasnya respon positif dari pemilik ruma, dan warga yang melihat kami Nampak cuek tidak penasaran ataupun antusias… kami tak memperoleh cerita apapun, baik sejarah maupun asal usul 2 yoni ini dari mana. Apakah insitu ataupun pindahan. Jika pindahan sangat disesalkan niatnya dulu memindah itu bagaimana, jika nasibnya malah merana. Jika Insitu kenapa warga abai? Padahal potensi wisata sejarah ada juga…. Nasib!
                Dari beberapa lokasi destinasi situs yang kami kunjungi sebelumnya, di lokasi ini tak tahu kenapa kami hanya singkat saja… rasanya itu ingin segera pindah lokasi (perasaan nyata kami, apakah karena kurang welcome? Dari tuan rumah.. Entahlah.)  

     Mari Ketahui lebih kelas Batu ini itu apa, kemudian lestarikan… jangan Diam Saja!

Salam Pecinta Situs dan Watu Candi

Penelusuran berlanjut Destinasi Selanjutnya

Masih All foto by Lek Wahid Property