Kamis, 10 Januari 2013

Candi Pendem

Candi Pendem Sengi
candi Pendem sengi
 Setelah selesai di Candi Asu Sengi Magelang, petualang bersambung ke Candi Pendem yang letaknya lumayan berdekatan. keluar dari candi Asu ambil kiri, pertigaan ada warung ambil kiri lagi.. kira2 50m ada gang kecil berpaving, lebar 1m. Ikuti jalan kecil ini sampai ketemu dengan pohon sawo di pertigaan... lurus.... karena selanjutnya harus berjalan kaki, motor saat itu kutitipkan ke depan rumah warga (dekat wc umum, tampaknya baru saja dibangun dengan pnpm)...
   Saya saarankan untuk bertanya kepada penduduk, jangan kawatir.... warga sangat ramah.... bahkan dari anak2 sampai nenek yang kutanya pasti menawari "monggo katuran pinarak...." sebuah budaya yang harus dilestarikan....
Ikuti jalan setapak seperti dalam gambar:
arah ke candi pendem

arah ke candi pendem












 Jalur nya keren...
arah ke candi pendem : sebrangi sungai









Petualangan kali ini sungguh menantang, hujan deras menyambut kedatanganku.... belum lagi harus melewati pematang sawah dengan rumput gajah yang tingi dan rumput berduri yang siap menanti.... namun diterjang aja dec.... sempat kebingungan, karena yang nampak hanya rumput gajah dan tumbuhan tomat. untungnya ada seorang ibu-ibu yang sedang memanen tomat. "Dibawah pohon tolok alias di kresen".... 
Penanda Candi Pendem
Bila sudah sampai di hamparan persawahan, sobat cari saja pohon kresen......
Kemudian
sampai lah

Candi Pendem Sengi
     Posisi Candi Pendem mengingatkan ku pada Candi Tikus TrowulanSesuai dengan namanya candi ini bernama Candi Pendem (Pendem = bahasa jawa) yang berarti candi yang dahulu terpendam didalam tanah, namun sekarang tidak pernah terendam dikala hujan karena adanya saluran pembuangan air. Lokasi candi yang berada di kedalaman sekitar 3m dibawah permukaan tanah sementara disekitarnya adalah lahan pertanian.
Candi Pendem
    Candi Pendem merupakan peninggalan candi kategori agama Hindu yang terletak di dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. Sama seperti candi Asu, candi ini pintu masuknya menghadap ke barat. Bukti Candi pendem merupakan candi Hindu, salah satunya dengan relief "Gana" di beberapa sisi candi.
relief gana candi pendem
relief gana candi pendem

relief gana candi pendem
     Di Candi Pendem Sengi Magelang ini juga terdapat (seperti sumur) di tengah-tengah candi yang berbentuk kotak. namun masalalu entah menjadi sumur atau berfungsi lain.... saya kurang informasi.
Sumur di Candi Pendem
      Sejarah penemuan candi ini tidak begitu banyak diketahui, mungkin dahulu candi ini diketemukan secara tidak sengaja oleh petani saat mencangkul lahannya...

tangga masuk candi pendem
     Candi Pendem lebih besar Candi Asu. persamaannya adalah: keduaa candi ini sudah tidak ada atapnya... entah hilang, lapuk atau bagaimana?
Candi Pendem : tanpa atap
Bebereapa relief yang masih terlihat jelas dan terdokumentasikan saat saya ke candi Pendem:



Diatas Candi Pendem : berlatar mendung..... 
Candi Pendem
SAVE THIS TEMPLE!
SELAMATKAN CANDI PENDEM.....

Sampai ketemu di Candi Selanjutnya : Candi Lumbung....

Selasa, 08 Januari 2013

Candi Asu Sengi Magelang


Candi Asu Sengi Magelang

Candi Asu Sengi
Perjalanan dimulai lagi, kali ini tujuan saya Candi Asu sengi di Magelang. Kala itu, Saat berkunjung ke Candi Ngawen-Candi Gunungsari mendapat informasi bahwa di daerah Sengi ada 3 candi yang berdekatan, sempat melupakan info itu. Namun setelah minggu lalu hunting ke Candi Asu Bandungan, teringat kembali sebuah candi yang Juga Bernama Candi Asu yang terletak di Magelang.
Akhirnya terlaksana juga pada Selasa 8 Januari 2012. Bersama seorang rekan, bukan berarti sekarang ga berani hunting sendiri namun entah kenapa ingin ajak teman seperjalanan....dengan bro janoko... Tentu pada saatnya hunting sendiri, kangen pengalaman yang kudapat saat hunting candi sendiri. berbekal pinjaman kamera seorang kawan (lagi) bro sulaiman .... hehehe ga modal nic.... (eosd1000 lagi masuk garasi alias rusak)
Taman nasional Gn. Merapi
Berangkat dari tempat kerja, langsung meluncur ke arah kota Magelang, sambil menunggu bantuan searching di mbah google arah dan alamat lengkap Candi Asu Sengi (saya lupa, dulu pernah cari info namun lupa)... trims to didik atas info sms setelah merepotkan diri mencarikan info tentang Candi Asu Sengi.

Setelah melewati kota Magelang, sobat terus saja, sampai di Blabak Muntilan, cari saja pertigaan dengan papan nama besar warna biru muda : Pondok Gontor 6 di sebelah kiri (dari Smg). Masuk ke pertigaan tersebut, lurus saja ketemu dengan gerbang Taman Nasional Merapi memasuki daerah sawangan, kira-kira 13km sampai dengan pertigaan dengan patung Gajah yang merupakan Monumen Perjuangan Tentara pelajar. Sekedar share, tertulis di prasasti monumen tersebut Beberapa Pelajar yang gugur antara 1948-1949:
1.    Sdr. Fx. Soehadji
2.    Sdr. Soekarlan
3.    Sdr. Soepardi
4.    Sdr. P. Moeslam
Ambil jalan yang ditengah, bila yang sebelah kiri menuju Candi Lumbung hasil evakuasi (pindahan ke lokasi baru) apabila kekanan menuju ke pos pemantauan erupsi merapi/ sungai pabelan.
Kira2 100 m ketemu jembatan besi yang lumayan keren, namun saat dibawahnya banjir lahar dingin disarankan untuk tidak melewati. Kurang dari 100 meter disinilah terletak Candi Asu Sengi. Persis di depan Candi Asu Sengi ada SDN Sengi 01.
ASAL NAMA
Nama Candi Asu Sengi sebenarnya baru diberikan oleh masyarakat sekitar sewaktu candi ini pertama kali ditemukan. Nama sebenarnya (nama waktu dulu dibangun) belum diketahui secara pasti. Nama Candi Asu diberikan karena sewaktu pertama kali ditemukan ada sebuah patung Lembu Nandhi yang wujudnya telah rusak dan lebih mirip menyerupai Asu [Anjing-dalam bahasa Jawa], dan Sengi merupakan nama Desa dimana candi tersebut berada, maka warga menyebutnya dengan Candi Asu Sengi.
versi lain Disebut Candi Asu karena dahulu di dekat candi tersebut terdapat banyak anjing.

POSISI
Candi ini berada di lereng Gunung Merapi sebelah barat di tepian Sungai Tlingsing Pabelan, tepatnya berada di Dusun Candi Pos, Desa Sengi, Kecamatan Dukun,  Kabupaten Magelang. Atau sekitar 25 Km dari Candi Borobudur ke arah rimur laut. Candi ini terletak di lereng Gunung Merapi di dekat pertemuan Sungai Pabelan dan Sungai Telingsing, kira-kira 10 km di sebelah timur laut dariCandi Ngawen. Di dekatnya juga terdapat 2 buah candi Hindu lainnya, yaitu Candi Pendem dan Candi Lumbung. Candi Asu Sengi ini berada tidak jauh dari Jalur SSB (Solo Selo Borobudur), yang merupakan jalur alternatif dari Kota Solo ke Magelang yang melalui kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

Kutipan dari wikipedia.... Candi Asu menghadap ke barat. Candi ini berdenah bujur sangkar dengan panjang sisi 7,94 meter. Tinggi kaki candi 2,5 meter, tinggi tubuh candi 3,35 meter. Tinggi bagian atap candi tidak diketahui karena telah runtuh dan sebagian besar batu hilang. Dengan ukuran tersebut, candi ini termasuk candi kecil. 
----
Candi Asu Sengi adalah sebuah candi peninggalan Mataram Kuno dari trah Wangsa Sanjaya (Mataram Hindu)
Dari beberapa prasasti yang ditemukan di candi tersebut, diantaranya Prasasti Sri Manggala I (angka tahun 874 M) dan Sri Manggala II (angka tahun 876 M) serta Prasasti Kurambitan maka diperkirakan candi ini dibangun pada sekitar tahun 869 Masehi (semasa Rakai Kayuwangi dari Wangsa Sanjaya berkuasa). Dalam prasasti-prasasti tersebut juga disebutkan bahwa Candi Asu Sengi merupakan tempat suci untuk melakukan pemujaan, baik pemujaan kepada arwah leluhur maupun para arwah raja-raja serta dewa-dewa. 
Mulailah SASADARAMK eksplor:
 Nampak dari depan
Candi Asu Sengi : nampak depan
Relief-relief yang berada di Candi Asu...





Relief kinara-kinari.... dewa-dewi berbadan burung berkepala manusia yang membuktikan candi ini candi hindu. selain di samping yang terdapat tempat untuk menaruh arca.
buatan barukah?
Makara di tangga masuk Candi Asu Sengi, yang kemungkinan buatan baru..... tak terselesaikan....


Tumpukan Bantuan Candi yang tidak tersusun lagi....

Ketika kita naik ke atas candi,  walau hanya sampai setengahnya saja, karena bagian atasnya sudah raib. maka kita dapat melihat dan menikmati hamparan sawah dan ladang serta pepohonan yang menghampar bak permadani menghijau. Sungguh sebuah pemandangan yang menyejukkan mata kita yang seolah telah penat dengan pemandangan hamparan gedung-gedung di perkotaan. Udara di kawasan ini sangat sejuk, sebab merupakan lereng Gunung Merapi.

Candi Asu Sengi dari Belakang

Bagian Dalam Candi Asu Sengi

Saat berada di candi Asu Sengi, ada burung yang tiba-tiba terbang dari tanaman di depan candi yang ga seberapa tingginya.... ternyata ada sarang burung di tanaman itu. sebuah harmonisasi kehidupan.... atau bukti candi ini jarang dikunjungi????? 
Sampai ketemu di candi Pendem

Selasa, 01 Januari 2013

Candi Asu Bandungan


Candi Asu Bandungan

Candi Asu Bandungan
     Berawal dari postingan status seseorang yang tanpa sengaja membuatku tertarik, intinya dia membahas tentang keberadaan sebuah candi yang masih ‘alami’ di Bandungan. Langsung saja radar ku mengincar. Langsung ku add dan kutulis pesan kepadanya.
Selang beberapa waktu kemudian, ada sebuah pesan respon dari Anam Minutes tentang keberadaan candi itu.  
Akhirnya....
Jumat, 28/12/12 bersama seorang kawan, untuk yang keduakalinya saya mengucapkan terimakasih, selain pinjam kamera juga hunting candi pake motornya trims to Taufik (kerusakan kamera yang membuat saya lama tidak hunting candi)
Selama ini orang tentunya tidak asing dengan Candi Gedongsongo Bandungan, namun menyebut Candi Asu Bandungan? Tentunya dahi langsung berkerut, sejumlah komentar langsung merespon status fb saya... benarkah? Didaerah mana, dsb. Nama Candi Asu sebenarnya juga dipakai untuk Candi yang berlokasi di sekitar Magelang (belum kesana, namun segera setelah ini).
Gapura ke Candi Asu Sumowono
Perjalanan ku mulai dari Ambarawa, melewati Jalur Ambarawa - Bandungan - Sumowono. Setelah sobat sampai di pertigaan Candi Gedongsongo terus saja, kurang dari 1km, sobat cari saja Kantor Kepala Desa Candi. Maju sekitar 50m, sebelah kiri ada gapura bertuliskan huruf Jawa.
ke candi asu bandungan : ambil kanan
Ikuti jalan gang tersebut, masuk perkampungan. Terus saja sampai dengan rimbunan bambu pethung cari pertigaan dengan tanda tong di kanan jalan. Sobat ambil kanan ikuti jalan tanah...
Sampai dengan jalan yang tersusun dari batuan (buatan warga yang atensi terhadap keberadaan candi ini, namun terlihat pula bedanya buatan jaman sekarang dan jaman dulu : no coment dec!
Sampai kemudian terlihat sebuah bangunan diantara rimbunan bambu. Itulah tujuan saya!
Candi Asu Bandungan terletak di dusun Candi Desa Candi Kecamatan Bandungan  Keberadaan candi ditengah rimbunan bambu menambah eksotis. 
Nama Candi Asu Bandungan ini saya perkirakan karena keberadaan salah satu relief yang menggambarkan hewan anjing (Asu dalam bahasa jawa). atau ini hewan apa ya? sementara dari blog sebelah saya dapat informasi mengenai asal mula sebutan candi Asu Bandungan ini : Candi Asu, begitu warga menyebutnya. Nama “Asu” berasal dari bahasa jawa yang berarti “Anjing”. Karena di sebelah kiri candi terdapat patung yang berkepala anjing. Karena itulah warga pun menyebutnya “Candi Asu”. Namun sayang, kepala anjing di patung yang berbentuk agak mirip kotak balok itu kini sudah hilang di curi orang yang tak bertanggung jawab.

Ketika sampai di Candi asu, udara terasa segar dan bersih, suasana tenang dan menentramkan jiwa. walaupun suara bambu bergesekan diterpa angin tak kan mudah untuk dilupakan.. (baca: mrinding). Candi Asu Bandungan belum direkontruksi, masih disusun menyerupai puzzle yang belum selesai di tuntaskan.
di Candi Asu Sumowono
sebuah cerita, ku ambil dari blog sebelah : 

Dahulu, Candi ini adalah sebuah bangunan Candi yang masih utuh. Karena warga pada saat itu cemas dan khawatir bila suatu saat nanti Candi ini di jadikan tempat wisata oleh pemerintah dan penduduk setempat harus di gusur layaknya penggusuran yang sering mereka saksikan dalam berita, akhirnya candi itu pun di runtuhkan. Warga memanfaatkannya untuk baturam pondasi bangunan rumah. Dan kini candi itu tinggallah puing-puing candi yang terdiri dari Lumpang (tempat menumbuk), Gentong (bak tempat air), patung anjing tak berkepala dan beberapa bagiang candi yang masih tersisa. Bahkan tak jarang warga yang menggali tanah pun kadang menemukannya.Namun anehnya tanah tempat dahulu candi berpijak tak satupun rumput bisa tumbuh. Jadi tampak bisa di perkirakan candinya dahulu sebesar apa.Namun setelah mendapat arahan dari pemerintah setempat, warga mulai menyadari jika Candi Asu justru sebenarnya bisa mendatangkan dan memakmurkan perekonomian warja jikalau Candi ini menjadi tempat wisata yang ramai. Masyarakat kemudian berbondong-bondong kerja bakti membangun jalan yang akan menuju ke lokasi Candi. Pemerintah telah mengeluarkan bantuan sebesar 8 milyar. Namun kini hilanglah kisahnya. Jalan beraspal pun tak juga di temui, mungkin Dana itu telah macet ke tangan atasan atau mungkin di salah-gunakan untuk hal yang lain. Namun di lokasi Candi lumayan indah, mirip taman yang mungil. Terlebih lagi, letaknya berada agak jauh dari rumah warga. Sehingga suasana sejuk, hening dan segar dapat dirasakan oleh orang yang kesana karena di sekeliling Candi terdapat banyak pepohonan. Disana ditemukan pula beberapa bangunan pondok berbentuk limas segi empat.Di sebelah timur Candi. Terdapat sebuah makam kecil yang hanya bernisankan 2 buah pohon Andong merah. Makam ini terletak di atas tanah garapan warga dan di yakini adalah makam Anjing yang konon penjaga Candi dan di bunuh oleh anak manusianya sendiri.cerita dari : anam minutes 
Ketika membaca cerita tersebut jadi tertegun, dulu bagus kemudian diruntuhkan karena takut digusur..... sedih.... terbukti untuk menyusun kembali ga mudah kan??? semoga menjadi pengalaman berharga bagi anak cucu kita...
---
Candi asu Bandungan termasuk candi hindu dengan terlihat adanya yoni, lumpang, dan kala serta beberapa arca. Candi Asu Sumowono diperkirakan dibangun oleh dinasti Sanjaya, berumur kira-kira sama dengan Gedungsongo dan Candi Dieng.
Yoni-Lumpang
Sekali lagi sayang indahnya candi ini menjadi hanya sebuah imajinasi.... Kala di depan, lingga-yoni sebagai unsur utama candi lambang kesuburan serta ditambah lumpang sebagai alat mengolah sumber makanan. lengkaplah sudah sebagai sarana bersyukur kepada Sang Hyang Widi Wasesa. 
Burung-Anjing
menurut penglihatan saya arca ini berbentuk burung dan anjing, mohon dikoreksi apabila salah. Beberapa Arca hewan, anjing, burung. simbol keselarasan hidup manusia untuk menghargai ciptaan yang kuasa. ---yang saat ini sudah mulai pudar--
Sampai saat ini, Candi Asu Bandungan masih digunakan untuk beribadah, terlihat ada beberapa sisa dupa yang dibakar.
Juga ada beberapa pondokan (berbentuk rumah untuk sekedar berlindung dari hujan), terlihat seperti padepokan, rumah yang berbentuk unik, ada sekitar 3 rumah, serta satu fasilitas kamar mandi. uniknya ada poster2 yang terpasang di rumah2 tersebut. ada einstein, harimau, Syekh abdul qadir jaelani, seorang dewi... dan satu pahlawan yang lupa namanya.... jika ada yang tahu koment dong biar saya beri nama gambarnya.
siapa nama pahlawan ini Ya??

einstein & harimau

syekh qadir aljaelani
dewi....












Tak jauh dari Candi Asu Bandungan ada makam.. ketika di Candi ini saya ketemu warga sekitar yang kebetulan lewat, dia bercerita bahwa yang dimakamkan disitu orang sakti mandraguna. maaf tidak berani mengambil gambar makam....
2 kala
Kala biasanya berada di pintu masuk/muka candi namun karena setelah dibongkar belum berhasil disusun kembali maka kala masih disusun sedemikian rupa. ada 2 relief kala yang terlihat. maka timbul pertanyaan, bagaimana bentuk candi Asu Bandungan ini yang sebenarnya? dari batu candi yang sudah tersusun pasti masih banyak batuan lain yang belum dikembalikan, atau mungkin sudah berada di pondasi beberapa rumah penduduk.. mungkin saja.
Candi Asu Bandungan terlihat unik, baru kali ini saya melihat   adanya relief yang mengingatkan kita pada bangsa yang berasal dari amerika latin, relief wajah manusia/raksasa yang berada dikanan/kiri muka candi. Tampaknya ini menggambarkan butho/ manusia raksasa yang jahat
Saat saya berada di Candi Asu Bandungan ini, sisi kanan candi/ dekat dengan kamar mandi ada beberapa bekas galian, namun saya kurang tahu, apakah galian itu proses eskavasi batuan candi atau hanya sekedar mencari batu material.


Candi Asu Bandungan
Sampai ketemu petualangan selanjutnya.... salam pecinta candi!