Kamis, 05 Januari 2017

Menelusuri jejak Peradaban di Silowah Pagersari Bergas : Lingga Yoni, Lumpang dan Unfinished Yoni.

5 Januari 2017, Masih Blusukan Ritual Kamisan berlanjut dan ini adalah lanjutan dari blusukan ke Petirtaan Sidomukti. Jalurnya dari Jimbaran kemudian kami kearah Kiri (Ungaran). 
Untuk lebih jelasnya silahkan minta guide ke salah satu dari kami saja. 1. Saya @SSDRMK, 2 Eka Usrok, 3 Eka Ucrit dan Mas Dhany
sendang silowah
Singkat cerita, Mas Eka Usrok menceritakan, “Kemarin ketemu Lumpang saat peneusuran sendiri”, tapi kata warga ada lumpang yang lain” tambahnya. “Wah Lumayan lah 2 lumpang”, pikir saya.
 Kami berhenti di sebuah sendang yang aktif digunakan oleh warga, sumber airnya pun di pompa dan digunakan oleh warga, 
Singkat cerita sampailah kami, di lumpang 1, 
Lumpang Silowah


Kondisi lumpang sudah sangat memprihatinkan, seperti tak pernah lagi dipedulikan orang, padahal dulunya lumpang ini ada maknanya, ada gunanya dan ada nilai sakralnya.
ssdrmk di Silowah
Saat saya sedang mengamati secara detail, rekan lain ternyata dapat informasi super, Lumpang ke 2 tak jauh dari yang pertama

Lumpang silowah 2
Lumpang 2, dengan bentuk yang berbeda namun dengan nasib yang sama, tak terurus. Yang kedua malah kungkum di lumpur sawah pula.



Padahal, konon Lumpang berfungsi sebagai media sakral untuk menumbuk sesaji yang digunakan untuk ritual sesembahan, bahkan ada lumping yang digunakan sebagai pertanda penetapan daerah sima (=perdikan).
Unfinished Yoni Silowah
Kami kemudian  melanjutkan menyusuri lagi watu lumpang yang belum jadi, seperti yang warga informasikan kepada kami.
 Bergeser sedikit ke selatan menyusuri pematang sawah dengan clue dibawah pohon kelapa. 








Yoni Unfinished.

Kami awalnya menduga ini akan dibuat Yoni namun urung dilanjutkan karena bagian bawah berlubang.
Yoni Unfinished Silowah
Kemungkinan lain seperti Lapik Arca kami sementara kesampingkan dulu, namun karena keberadaan watu purbakala lebih dari satu menjadikan kami ‘aklamasi’ mempunyai keyakinan ada lagi yang lain. 

Karena topografi lokasi ini sangat identik dengan lokasi yang biasanya menjadi tempat sacral dimasa lalu.

Yoni Unfinished Silowah
Sambil mendokumentasikan, beberapa dari kami bertanya kepada warga, sebagian lagi mencoba menyusuri perimeter sekitarnya. 


Dan Ternyata dugaan kami terbukti kuat…. Benar!!!!

Lingga Yoni Silowah


























Komplit  Lingga-Yoni dan Nandi… Kurang Lapik saji,
Arca Nandi Silowah
       Tanpa di komando kami segera menyingsingkan baju untuk membersihkan Yoni, lingga dan Arca nandi yang telah terpenggal kepalanya. 

     Tanpa bantuan apapun, hanya dengan tangan kosong kami membersihkan Yoni yang masih lengkap dengan pasangannya ini.



     Untungnya berada dialiran air sawah, untuk membersihkan kami bendung kemudian kami ambil pakai gayung sepatu (nya) mas Dhany. 

Setelah Kami coba bersihkan, ini hasil akhirnya… Begitu mempesona bukan? 

Lingga Yoni

(sekilas pengetahuan, saya ambilkan dari berbagai sumber) Yoni adalah landasan lingga yang melambangkan kelamin wanita. Pada permukaan yoni terdapat sebuah lubang berbentuk segi empat di bagian tengah – untuk meletakkan lingga – yang dihubungkan dengan kehadiran candi.
Yoni merupakan bagian dari bangunan suci dan ditempatkan di bagian tengah ruangan suatu bangunan suci= saat ini orang menyebut / mengenal dengan nama candi. Yoni biasanya dipergunakan sebagai dasar arca atau lingga.
Bentuk Yoni berdenah bujur sangkar, sekeliling badan Yoni terdapat pelipit-pelipit, di bagian tengah badan Yoni terdapat bidang panil. Pada salah satu sisi yoni terdapat tonjolan dan lubang yang membentuk cerat. Pada penampang atas Yoni terdapat lubang berbentuk bujur sangkar yang berfungsi untuk meletakkan lingga. Pada sekeliling bagian atas yoni terdapat lekukan yang berfungsi untuk menghalangi air agar tidak tumpah pada waktu dialirkan dari puncak lingga. Dengan demikian air hanya mengalir keluar melalui cerat. Beberapa ahli mengemukakan bahwa bagian-bagian yoni secara lengkap adalah nala (cerat), JagatiPadmaKanthi, dan lubang untuk berdirinya lingga atau arca
Penampang Atas
Lingga



Cerat

Relief Cerat


Arca Nandi, 

Arca Yang dikenal sebagai wahana Dewa Siwa ini memang identik dengan keberadaan Lingga-Yoni. 

    Melidungi tak cukup seperti ini memang, Edukasi lebih penting…. 

(satire : kami melepas kaos sebagai pertanda kami melepas pelindung tubuh kami dari angin dan hujan, dan kami ingin melindungi Lingga-Yoni, Arca Nandi ini. Namun apalah daya kami? )



Salam Pecinta Situs dan Watu Candi 
Situs Silowah Pagersari Bergas

Melalui tulisan ini saya menyampaikan ajakan untuk rekan, teman, sahabat dan saudara kami… ayo blusukan lagi penuh guyub, kekeluargaan… hilangkan egois. Karena kita belajar bersama bukan menggurui. Komunitas Pecinta Situs dan Watu Candi (DEWA SIWA) Punya Karakter Sendiri berbeda dengan komunitas Lain yang diisi Arkeolog… Sementara Kita? Awam semua, hanya berangkat dari rasa eman kita,  Jadi mari belajar bersama, mencoba berbuat walau sedikit dan berperan walau hanya edukasi. 
@ssdrmk
#KangenTehKotak
#KangenGuyongasak2an

Karena sesuatu hal : waktu penambahan watermark, saya tampilkan ekaucrit semua. Mohon maaf pemilik foto asli.... hanya masalah waktu/ teknis saja...
Kepada Mas Dhany Dan Mbah Eka USro mohon Dimaafkan.

Rabu, 28 Desember 2016

Liburan Ke Prambanan? Jangan Lupa Mampir juga ke Candi Gana

Candi Gana 
      Dari Arca Gupolo, kami melanjutkan perjalanan ke Candi Gana. 
    Dari Arca Gupolo, Kami keluar menuju Jalan Yogya-Solo,  Namun mampir sebentar di Situs watu Gudig, 
Suryo di Watu Gudig
kemudian menuju Arah Solo, Jalan sebelah kiri setelah Prambanan langsung Ambil kiri. 300m sampailah di gang masuk sebelah kanan menuju Candi Gana.

     Beberapa tahun lalu saat penelusuran Candi Prambanan dan sekitarnya Candi ini terlewat karena kurangnya informasi yang saya dapat (ketidaktahuan saya). Dan ketika suatu saat iseng-iseng buka file, ternyata dekat Prambanan ada lagi Candi. "Segera harus kesana", tekad saya.
        Dan perjalanan liburan nekat ini, saya agendakan untuk destinasi yang kedua (walaupun biasanya, eman2 jika kawasan prambanan hanya 2 penelusuran, namun karena ini liburan "spesial" bersama istri ya terpaksa hanya 2. Maaf ya kawan "Lek Suryo"... biasanya bisa lebih dari 7 lokasi. 
  Candi Gana yang terletak diluar pagar dan ditengah-tengah perkampungan penduduk ini, sehingga tidak banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan Candi Gana.
Candi Gana
   Candi Gana terletak di Dusun Bener, Kelurahan Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Keberadaan Candi Gana erat kaitannya dengan keberadaan candi- candi di kawasan Prambanan dan bahkan Candi Gana ini juga termasuk bangunan yang telah ternominasi menjadi Warisan Dunia dengan sebutan Candi Asu bersama Candi Prambanan, Candi Sewu, Candi Lumbung dan Bubrah. (http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/)
       Reruntuhan di Candi gana menyisakan keindahan tiada tara, beberapa yang terdokumentasi :




















     Ciri Candi Budha, Stupa Candi 

Stupa Candi Gana





    Begitu banyaknya reruntuhan dan luas serta saking bingungnya kami, kami cukup lama muter-muter untuk dokumentasi.
    Saat ketika kami istirahat sejenak. Tak Sengaja menengok didalam ruangan melalui kaca, di pos keamanan Candi Gana, terlihat w.o.w di dalam ruangan :



Semoga aman, terjaga.
      Dan liburan ini kami akhiri, janji saya untuk mengulang lagi.... Liburan seperti ini.

SSDRMK


ssdrmk : candi Gana











Mariyatul Qibtiyah di Candi Gana


















suryo wibowo di Candi Gana
    
















 



      Mampir dulu, untuk isi perut (karena seperti biasa, jika di candi saya sering lupa waktu) :
















     All foto by Suryo, Please respect do not copy without permit.