Sabtu, 16 Agustus 2014

Situs Yoni Kauman Suruh Kabupaten Semarang

Yoni Kauman Suruh
Tragedi!!!!!!!!
(apa dan kenapa, dibaca dulu ya)

       15 Agustus 2014, Blusukan lagi dengan Mr. Pman. Termotivasi saat diskusi komunitas penyuka candi. "Kenapa di tempat lain, kalo di sekitar kita buanyak????" sebuah pertanyaan sekaligus tantangan. 
     Suruh-Susukan menjadi target pertama. Berdasarkan Info dari web Dinas Kabupaten Semarang. Ada Yoni, umpak dan sebuah tempayan tembaga besar.
   Blusukan bersama Mr. Pman, start dari Ambarawa kemudian menyusuri jalan Banyubiru-JLS, berbelok masuk ke suruh melalui Tingkir Salatiga. Berhenti sebentar, istirahat sambil membeli Minuman pelepas dahaga serta melihat kembali peta dan petunjuk arah.
Yoni di Masjid Besar Suruh
     Dari Terminal Tingkir, ikuti jalan ke arah suruh-karanggede. kira-kira 6-7km. Bila ketemu Pom Bensin, Alfamart, Jembatan. Sobat pelan pelan. Bila ketemu gang disebelah kiri, sudah beraspal dan ada SMP Islam di dalam gang tersebut. Terus saja, sampai ketemu dengan Masjid Agung Suruh, dan Yoni Kauman Suruh ada di halaman masjid itu.
   Tanpa Menunggu Lama kukeluarkan senjata utamaku, kamera untuk jeprat-jepret. Setelah hampir tigapuluhan jepretan perasaankku tidak enak, saat kulihat layar kamera tertulis "no card", langsung sumpah serapah bermunculan, merana sekali, sangat menyesali kecerobohanku.... memory cardnya ketinggalan. (Tragedi 1) Namun untung saja, masih ada Mr. Pman yang smart phone nya bisa untuk mendokumentasikan. (kpn2 akan ku ulang lagi)
Beberapa angle gambar Yoni Kauman Suruh : 
Yoni Kauman : dari kiri


















Tragedi 2
      Yoni Kauman Ditutup Semen. difungsikan sebagai penanda salat dengan bantuan sinar matahari. Kedua kali ini saya menemui yoni yang ditutup semen.. bukan berarti saya mempermasalahkan fungsi penanda salat, dan bukan RAS yang saya bahas, namun yoni adalah sebuah karya, peradaban dari masalalu. jika ditambahi sekenanya tentunya membuat Yoni itu berbeda bahkan merusak. 
Yoni Kauman : Ditambahi penanda shalat

    Jika Ada peninggalan yoni, umpak dan tempayan itu, tentunya dulu banyak lagi peninggalan yang telah raib... dan bisa kita asumsikan situs ini dulunya juga sebuah tempat pemujaan agama Hindu...
      Setelah Puas dengan senjata cadangan, saatnya berburu gambar umpak dan tempayan tembaga yang besar itu. Namun 2 kali saya mengitari masjid, kedua benda sejarah tersebut tak nampak. Sempat berdiskusi dengan Mr.Pman "apa perlu kita cari dibelakang Masjid/ tepatnya dimakam...", tak lama seorang bapak mendekat dan bertanya (mungkin karena melihat kami nampak kebingungan), "Ada apa mas, kok nampaknya bingung?..." ini pak, (saya tunjukkan gambar umpak dan tempayan tembaga itu) : 
umpak batu

Tempayan Tembaga
Sumber gambar : Dinas Pariwisata





















(Tragedi ke 3)
       Bapak itu (maaf saya lupa tanya nama)... menjawab.... "untuk tempayan itu sudah lama hilang mas, entah dibawa siapa. Untuk umpak batu itu dulunya ada di parkiran itu...." Bapak itu kemudian sambil berjalan mencoba mencari pula, kemudian datang seorang lagi, dan penjelasan Bapak yang ke2 "oo watu umpak itu kayaknya dibawa tukang renovasi masjid dulu saat membersihkan material...." Spontan kata yang terlucap di hati.. "WTF"..... 
      Sambil istirahat di serambi masjid, kami mendengarkan cerita tentang sejarah masjid Besar ini dan Ternya Masjid ini dua tahun lagi berusia 200 tahun. "Saat kutanya masih ada jejaknya?", banyak mas, didalam masjid.... Mulai dari alas Soko/Tiang utama Masjid, Mimbar dan ornamen penghias pintu dan jendela. Serta yang paling penting adalah piagam pendirian masjid. :

Umpak Soko utama masjid

Umpak di Soko




















mimbar kuno
     Umpak di soko bentuknya mirip, namun hanya ukuran yang berbeda dengan umpak yang hilang itu. Mimpar pun masih asli hanya cat yang diperbaharui, ukiran dan kayu masih asli (kayu jati) :






      Hiasan Pintu, berupa ukiran kuno dari kayu jati : 
Hiasan pintu masjid
     Sebuah Piagam Pendirian masjid tertempel rapi dan terawat di di dinding teras masjid, ditulis dengan 2 bahasa ; arab, jawa serta tiga huruf : arab, jawa dan romawi.
Piagam Masjid besar Suruh
     Tulisan secara lengkap akan saya usahakan untuk update (jika ada waktu dan kesempatan)
Kurang lebih info yang ada di piagam seperti ini : Tahun Pendirian Masjid 1816, 
Pada hari ahad delapan belas hari bulan Muharam tahun be.... (bersambung... gambar memantul saya ta bisa jelas...)
      Setelah berpanjang lebar, akhirnya saya berpamitan dan ingin melanjutkan blusukan saya. Namun saat akan memakai alas kaki, seorang pemuda bertanya, "Untuk apa mengambil gambar batu itu?", kujawab. "Suka mas, seneng mengabadikan dan menjadikan kenang2an... buat hiburan dan mengurangi stres...". singkat cerita, diakhir percakapan kami. "Mas di desa saya ada batu seperti itu, didepan masjid dekat Balai desa Kradon Lor..", tanpa diduga jawaban itu menjadikan saya tersenyum lebar. "Langsung saja...."Beri saya penunjuk arahnya mas"...... bersambung ke Kisah Situs Yoni Mplantungan Kradon Lor Suruh.

----
Save This
not Only a Stone......
Di Situs Yoni Kauman Suruh

Salam Penyuka Candi

Selasa, 05 Agustus 2014

Yoni Kerep Ambarawa

Yoni Kerep Ambarawa
Apakah Ambarawa adalah sebuah daerah dengan peradaban yang sudah ada sejak jaman kuno??
Goa Maria Kerep
    22 Juli 2014, kesampaian juga, berkat dorongan seorang rekan....    

   Situs dimana Yoni Kerep ini berada tepat berada di belakang Wisata Rohani Gua Maria Kerep Ambarawa. Petunjuk untuk masuk ke situs ini sangatlah gampang. Dari Arah Semarang ataupun dari arah Jogja. Cari Saja Terminal Ambarawa Berada. Ikuti Gang Masuk tepat disebelah SD PL Ambarawa. Ikuti Gang tersebut sampai melewati Wisata Goa Maria.
    Setelah itu, kira-kira 50m ikuti jalan gang beraspal itu. sebelah kanan ada kuburan..Lihat jalan masuk ke kuburan, Ya Yoni Kerep ada di situ:. 
Yoni Kerep
Yoni Situs Kerep Ambarawa Berbentuk Sederhana dengan ukuran sedang. Perbedaan ukuran Yoni ini biasanya di pengaruhi oleh luas wilayah/bentuk pemerintahan diwilayah tersebut...

Selain Yoni, nampak Juga batu candi yang berbentuk bulat. Mungkin unsur sebuah bangunan candi. siapa tahu??...
batu bulat
          Selain 2 batu peninggalan ini, didalam makam ternyata ada beberapa batu candi pula yang sudah dijadikan 'Patok' serta beberapa bata merah berukuran besar. sehingga besar kemungkinan dulunya tempat ini terdapat satu bangunan yang disakralkan. Karena selain letaknya di ketinggian juga tidak jauh dari Situs ini terdapat sungai.
 Salah Satu Batu Candi yang Dijadikan Pathok....

Lingga kah ini? pasangan dari Yoni yang didepan itu? (sumber foto dari temen komunitas) trims to mba derry, saya ta berani masuk u foto2 takut kualat... hehehe soalnya ambil fotonya sendiri.....



1. Jika tidak ada peradaban....
kenapa banyak hasil peradaban kuno bertebaran diambarawa?
2. Ingat dongeng Baruklinting?
3. Beragamnya komunitas masyarakat yang hidup dan berbaur di kota kecil ini... membuktikan sudah sejak dulu Ambarawa itu ada...--- tentu hal diatas perlu dikaji lebih mendalam...


situs kerep


Save This
This Is not only a STONE!!!!

Senin, 04 Agustus 2014

Situs Batu Bale Batursari Mranggen Demak

Situs Megalitikum
Situs Batu Bale
Potensi Wisata yang terlupakan.... Digarap sedikit saja, para wisatawan pasti berdatangan...
     
  30 Juli 2014, 
         Mudik masih saja cari situs?..." celetuk seorang kawan. hahahha.....I can't stopped!
          Mudik ke Mranggen, lebaran kali ini nambah semangat, kala dapat info ada situs di Batursari Mranggen. dan kebetulan kakak ipar aslinya daerah situ.. tepatnya hari ketiga, mulailah :
    Kali ini bersama Anak, Istri, Keponakan dan Ipar. (tertular virus situs....hahaha).
    Jalur : Sebelum Pasar Mranggen, bila dari Semarang masuk gang sebelah kanan. Ikuti saja jalan gang itu sampai ketemu batuan besar berdampingan. 
      oia... blusukan ku jadwalkan dari Watu Nganten, Watu Lumbung dan diakhiri dengan Batu Bale.
Watu Nganten

watu nganten
   Masyarakat menamakan :  "Watu Nganten"..., Batuan yang dikeramatkan oleh masyarakat, konon bila masih lajang datang kesini akan dekat jodohnya.... Buktikan saja....
     Berada di Watu Nganten, sangat sejuk, sehingga tidak mengherankan bila sering dijadikan tempat nongkrong anak muda. 
    







Bersama istri, anak dan Ipar
     Setelah Watu Nganten, Blusukan spesial Idul Fitri 1435H kulanjutkan ke Watu lumbung. Dari Watu Nganten terus saja ikuti jalan, bila hari biasa akan banyak dumptruck (ikuti saja), dan ternyata Watu Lumbung berada di atas bukit yang menjadi lokasi penambangan Batu Padas.
Di Lokasi Watu Lumbung
          Di salah satu bukit yang tersisa itulah dulu ada Watu Lumbung, Info yang terbatas tentang keberadaan Watu Lumbung, menjadikan ku tunda untuk mendaki. Karena lebaran aktivitas penambangan berhenti,, sehingga tak ada seorangpun yang bisa kutanya keberadaan Watu Lumbung kini dimana.
       Foto bareng di Sekitar Lokasi Watu Lumbung

     Bila dari Watu Lumbung, Menuju Situs Batu Bale kembali ke arah kita datang... jadi dari Pasar Mranggen Situs Batu Bale sebelum Watu Nganten.
      Situs Batu Bale
       Menuju Situs Batu Bale (masyarakat menyebut Watu Bale) untuk memudahkan ku coba ambil penanda, cari pertunjuk Perumahan ini, Situs Batu Bale ada didekat perumahan Bumi Argo Residence 2.


         Ikuti Gang masuk perumahan ini. Penanda Selanjutnya : 

       Setelah Ketemu Perum Batursari regency ini, tengok Kekiri, Cari Penanda ketiga ini : 


      Masuk gang, sekitar 50m ketemulah papan nama Situs Batu Bale : 
Situs Batu Bale Batursari Demak
       Situs Batu bale tepatnya berada di Jalan Pucang Argo Utara, Perumnas Pucang Gading, Kelurahan Batursari, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. Berada di Areal Persawahan warga situs ini cukup sejuk karena berada di bawah 2 pohon bringin yang lumayan besar.
Situs Batu Bale
      Situs Batu Bale terdiri dari Berbagai ukuran. yang utama ada 3 batuan berukuran besar termasuk 1 batuan besar yang berbentuk lebar dan rata. Selain banyak batuan yang berserakan disekelilingnya.
Situs Batu Bale di Persawahan







Coba sedikit berimajinasi, batu diatas itu berbentuk apa?
sebuah keunikan penuh misteri...

---untuk fungsi dan kenapa diberi nama Situs batu bale, saya belum dapat informasi lebih lanjut, semoga suatu saat bisa kulengkapi.----

nb : informasi terbaru (update tgl 8/8/14) : Situs ini berasal dari Jaman Batu/ megalitikum. Dan Situs Batu Bale ini beruba Batuan Datar yang ujungnya terdapat 2 Menhir

menhir : 


     Menhir adalah batu tunggal, biasanya berukuran besar, yang ditatah seperlunya sehingga berbentuk tugu dan biasanya diletakkan berdiri tegak di atas tanah. Istilah menhir diambil dari bahasa Keltik, dari kata men (batu) dan hir (panjang).
   Menhir biasanya didirikan secara tunggal atau berkelompok sejajar di atas tanah, namun pada beberapa tradisi juga ada yang diletakkan terlentang di tanah. Menhir, bersama-sama dengan dolmen dan sarkofagus, adalah megalit. Sebagai salah satu penciri utama budaya megalitik, pembuatan menhir telah dikenal sejak periode Neolitikum (mulai 6000 Sebelum Masehi). Beberapa menhir memiliki pahatan pada permukaannya sehingga membentuk figur tertentu atau menampilkan pola-pola hiasan. Menhir semacam ini dikenal sebagai menhir arca (statue menhir).        Pada kebanyakan kebudayaan, tradisi pembuatan menhir telah berlalu, diganti dengan pembuatan bangunan; namun demikian di beberapa tempat, terutama di Nusantara, tradisi ini masih dilakukan hingga abad ke-20. Para arkeolog melihat bahwa menhir digunakan untuk tujuan religius dan memiliki makna simbolis sebagai sarana penarwah nenek moyang. (wikipedia)--------------

     Bila diartikan secara harfiah, bale berarti rumah. Bila masyarakat menyebutnya watu bale, berarti batuan berbentuk rumah/ berfungsi sebagai rumah karena saking besarnya ( ini ku coba mengartikan sendiri... myembahan ohon maaf)
Mariyatul Qibtiyah
Video Amatir : 
Desember 2017

Salam Penyuka Candi.....
ssdrmki di watu bale demak
      Perlu dikaji fungsi, dan sejarah situs ini. agar bisa menjadi pelajaran bagi anak cucu kita... (ssdrmk)

Jumat, 25 Juli 2014

Situs Ngembat Jambu

Situs Ngembat Jambu
      17 Juli 2014, Setelah mampir di Situs Watugentong Kalibeji, niatnya sudah mo pulang. tapi lagi lagi mas Pman alias Wrongway ngompori, tanggung ada di depan daerah jambu situs yang benar benar masih natural alias terbengkalai... dan Provokasi tiu berhasil.....
     Berada di Dusun Ngembat, Desa Brongkol Kec. Jambu Kabupaten Semarang. Situs candi ini (terbengkalai) sama sekali belum tersentuh perhatian BPCB maupun Pemkab.
Situs Ngembat Tertutup semak
      Pernah beberapakali oleh salah satu komunitas mencoba membersihkan semak2 itu, dan mereka mengumpulkan foto serta data-data, kemudian dikirimkan ke instansi terkait. Namun ta ada respon. (sumber : M.Pman)
    Keberadaan Situs dibelakang area pemakaman warga (jalan kearah situs harus melalui makam) serta berada di areal tegalan milik warga mungkin yang menjadi pertimbangan belum di perhatikan.
     Uniknya..... Sengaja atau tidak.... semak belukar yang menutupi candi benar2 berbentuk kotak.... mungkin pemilik lahan sengaja menyisakan agar tidak kelihatan orang???

Mencoba Menyusun puzzle misteri ngembat.... :
Yang masih terlihat jelas : Kemuncak Candi, Batuan datar (altar sesembahan mungkin), umpak batu
Sisa2 Sisa Situs Ngembat
parade Batu Candi yang tertutup semak : 










SAVE THIS...PLEASE.....
update Video Amatir : 


Salam Penyuka Candi....
di Situs Ngembat Brongkol

Kamis, 24 Juli 2014

Situs Watu Gentong Kalibeji

Watu Gentong Kalibeji

     Masih 17 Juli 2014. Pulang dari blusukan area getasan, Mr.Pman menawari untuk mampir ke Situs Watu Gentong Kalibeji Banyubiru. Gayung kusambut, karena memang jalur banyubiru, jalur pulangku.
       Saat Mr.Pman tiba2 berhenti di pinggir jalan Banyubiru kukira hanya istirahat... tapi ternyata menunjukkan sebuah makam :
sebuah makam.
      Makam unik? tentu saja karena satu satunya makam, ada di pinggir jalan Raya Banyubiru-Salatiga ... namun bukan itu yang jadi fokusnya.... namun memakai batu batu candi. coba dicermati saja.... entah ini makam siapa....

        Lanjut kita menuju tujuan awal, sebelum menuju Situs Watu Gentong, Mr.Pman menunjukkan sesuatu yang mengagetkan (kecewa).... di sebuah pos kamling ada menonjol Lingga yang sudah di cat hitam.. Entah Apa Maksudnya lingga (yang merupakan pasangan yoni) ini di letakkan di sini. Tapi lumayan lah daripada di buat pondasi... hehehe ( seperti yang sdh2)
    Semoga Yang memasang itu tau itu simbol apa? hahahahaha....
     Setelah berhenti sebentar, eh ternyata guide kita lupa... jeh enom kok lalinan jalan to mas Wrongway.... setelah berjuang dan bertanya akhirnya sampailah.....
Yoni
    Situs ini terletak di RT 04 RW II Dsn Cebur.Ds Kalibeji, Kecamatan Tuntang, Masyarakat sekitar mengganggap/ memberi nama Yoni ini dengan "Watu Gentong"....

Yoni : kata yang mempunyai arti bagian/tempat (kandungan) untuk melahirkan. Kata ini mempunyai banyak arti, di antaranya adalah sumber, asal, sarang, rumah, tempat duduk, kandang, tempat istirahat, tempat penampungan air, dan lain-lain. Dalam buku Kama Sutra dan dalam kaitannya dengan batu candi, yoni berarti pasangan lingga yang merupakan simbol dari alat kelamin wanita (wikipedia). Dan dalam agama hindu merupakan simbol kesuburan, serta sebagai simbol pemujaan untuk dewa SIWA. 
      Kemungkinan Besar Yoni ini pasangan dari Lingga yang sebelumnya kami temui di Pos Kamling. 


 








Close Up Yoni :
Fragmen Yoni Watu Gentong Kalibeji
Kura-Kura lambang dunia bawah dan Naga ...


Beberapa Batu Candi yang ada di area yoni:
Kemuncak Candi
Umpak

     Situs Watugentong sudah lumayan mendapatkan perhatian dengan dibangunnya pagar dan atap untuk melindungi Yoni ini... Namun ada yang terlewat.... tak jauh dari situs ini ada sebuah makam yang lagi2 memakai batuan candi untuk menyusun keatas.... : saking banyaknya batuan candi berbentuk kotak itu ; tentunya itu memungkinkan sebuah bangunan.. entah berbentuk candi, pagar, pentirtaan ataupun altar ibadah.... entah....
Batuan Candi....... + kijing makam??

---- Sebenarnya mo close up masuk area pemakaman, namun ketika mau masuk.. terlihat ada salah satu makam yang ambles... swear bener2 ambles... kubatalin dec..... hehehe...----


Hahaha.... ndelok opo mas? menowo ono harta karun po? 
wrongway

Save This
Not only a stone!
Salam Penyuka Candi
di Situs Watugentong