Tampilkan postingan dengan label gedongsongo. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gedongsongo. Tampilkan semua postingan

Selasa, 09 Desember 2014

Ekspedisi ke Candi 9 di Komplek Candi Gedong Songo

Gedong Songo : candi ke 9
Di tempat ini Jiwa hening..... Meneduhkan.... Menyejukkan....

Setelah bersepakat dengan komunitas, tanggal 20 November 2014 kami berangkat dari tempat ngumpul (Perpus Ambarawa) jam 1 siang. Blusukan kali ini bersama Mba Derry Aditya dan anaknya, Mas Pman, Mas Kusbi, juga Dev Arizona, Rute dari Ambarawa-Bandungan-Gedong Songo kami tempuh kira2 15 menit saja. jalanan cukup lancar (Mungkin karena bukan hari libur).
Sesampainya di Lokasi,  setelah membayar Tiket (kalo tidak salah) Rp.6500/orang.
Jalur yang kami pilih untuk menuju Candi ke Sembilan: Setelah candi ke I, Ambil jalan yang langsung kekiri
Titik merah dibawah : Mba derry
Karena Jalur yang menanjak, bahkan Mba Derry KO di tengah jalan (saran : Naik Kuda & Bawa minyak kayu putih mba….  buat ngolesi kaki kuda ben ra pegel...Wkwkwk. --ra enthuk nesu)
Rombongan terpisah menjadi 2 kelompok (karena mungkin usia? (hahahaha) Saya bersama Devi dan mas Kusbi ada di kelompok belakang, sementara mas Pman dan anakny Mba Derry jauh di depan (ya mungkin masih muda-jadi ga punya udel..hihihi.
Hasilnya, sempat kebingungan, karena satu2nya orang yang tahu jalan menuju ke candi ke 9 itu ya mas Pman sudah jauh didepan ta kelihatan bayangannya. Akhirnya kami ikuti feeling aja… untuk terus naik… saat ambil persimpangan... ada jalan lurus dan kanan, kami bertiga putuskan untuk kanan melalui candi 6. (dan ternyata keputusan kami itu salah namun tidak sepenuhnya salah.... hanya kalau melalui jalan yang lurus tadi jalan tidak terlalu menanjak.
Setelah sampai di Candi ke VI, sobat akan melihat lapangan, dilapangan itulah ada jalan yang berbelok ke kiri menuju hutan pinus.... Ikuti jalan itu yang sudah di beton… (dan ternyata jalan itu tembus langsung ke jalan yang nanjak tadi…) Setelah kira2 50 m dari lapangan Cari penanda jalan setapak seperti gambar yang berikan ini : 
setapak menuju candi ke 9
(Maaf gambar jalan dari lapangan menuju setapak tak sengaja terdelete).
Di Candi yang belum banyak diketahui suasana damai serta hawa sejuk masih terasa alami.
Sebelum menuju  ke candi 9, ternyata ada surprise dari mas wrong way, yang konon katanya ini candi ke 8…. – terus terang saya ya bingung… kalo kabar yang beredar… baru saja ditemukan candi ke tujuh… sementara yang ku kunjungi ini candi ke 8 dan akan ke candi ke 9)
Ikuti jalan setapak itu sampai dengan persimpangan diantara 2 bukit. Dan kedua bukit itulah, yang sebelah kiri (kusebut saja) candi ke 8 dan sebelah kanan candi ke 9.
Candi ke 8

Gedong songo :candi 8
gedong songo : candi ke 8 masuk wilayah sumowono
Berada di ‘gumuk’ di tengah-tengah hutan pinus… serta tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan candi ini, menjadikan suasana masih alami dan batu candi yang tanpa coretan… hmmm (Kecuali tulisan inventarisasi dari Dinas
Gedong songo : ornamen atap cand
Ada 3 tumpukan sisa bangunan candi, yang nampaknya berupa kemuncak / bagian paling atas bangunan. Yang masing masing nampaknya adalah sisa dari bangunan yang terpisah. Terlihat jelas ini peninggalan masa kuno yang klasik jika kita cermati pahatan batuan yang masih sederhana. Jika kita cermati gambar foto ini disamping.
       Sama persis dengan ornamen dalam atap candi (bandingkan dengan candi ke 6 gedong songo) : 
Di buku yang saya baca... (Sejarah Kebudayaan Bangsa : Arsitektur, Mukhlis Paeni. Rajawali Press 2009)  Ornamen seperti itu selain sakral juga berfungsi untuk memecah beban.... salah satu faktor kenapa bangunan candi bisa bertahan lama.









Close up Candi ke 8 :





Dari sisi belakang :
Candi Gedong songo : candi ke 8 dari sisi belakang
Masih sering digunakan untuk ritual..
jiwa tenang : menyejukkan di candi ke 8
dengan bukti keberadaan tempat pembakaran menyan.. serta sisa sisa menyan.
Berpose bersama minus mba derry. 
ki-ka : saya, anaknya mba derry, Devi, Pman dan mas kusbi

Perjalanan lanjut ke Candi 9..

        Setelah puas eksplore candi ke 8, lanjut lagi..... melewati hutan perdu yang seperti lorong, saya sempatkan untuk ambil gambar, spot yang menarik....

 


****

Candi ke 9 (Komplek Candi Gedong 9)
Gedong songo : candi ke 9

       Sisa bantuan Candi ke 9 relatif lebih banyak dari candi ke 8, atau barangkali banyak yang masih terpendam tanah. Relief / pahatan yang sederhana dan menjadikan bukti bahwa Candi di Kawasan gedong songo ini merupakan candi klasik (Mataram Kuno).  
    Pahatan indah (rumit), bangunan nya mungkin lebih besar, daripada candi ke 8. Pahatan masih sederhana namun membentuk pola yang indah, rumit namun presisi.
      Sama dengan candi ke 8 sebelumnya, keberadaan yang tersembunyi (belum diketahui orang)… menjadikan suasana begitu alami.. namun ada yang special disini… deru angin menambah suasana ketenangan saat berada di sini. Menurut saya (bukan maksud melebih-lebihkan).. namun pengalaman saya membuktikan… saat saya berada di sini “ketenangan dalam keramaian saya rasakan”…. Walau saya ramai2 alias berlima (seperti pandawa..hahahaha), namun ketenangan dan kenyamanan benar-benar terasa.
Close up candi ke 9 :



ornamen tiang kemuncak unik : berlubang
     Suasana Nyaman..... Diskusi seru saat rehat di Candi Ke 9 ini... dari diskusi tentang sejarah kenapa dibangun candi, pemahat itu menahan kedinginan saat memahat batu candi, siapa yang membangun, bagaimana cara membangun di tempat yang tinggi ini, bagaimana parsampai kenapa bangsa kita mudah dijajah.... "aah.." namun hanya diskusi ngalor ngidul....ga harus dibuktikan keabsah-an nya, yang penting bukan makar..... hahahahaha.
diskusi di Gedung songo : candi ke 9



        
       Tidak Jauh dari Candi ke 9 ini, ada sebuah batu hitam berukuran besar, yang kono menurut seorang rekan (Pa kabar mas Radito?).. energy positifnya lumayan besar…. ---
      Di Sebelah Batu besar, ada tumpukan batuan candi, 5 meter ke arah kanan ada pula beberapa tumpukan candi. Yang mungkin saja satu kesatuan dengan Candi utama (candi ke 9), barangkali tumpukan itu candi perwara (maaf kesimpulan pribadi)

POSE KOMPLIT : anakmu gokil mba..... derry...
Ki-Ka: mas Kusbi, aku, Devi, Mb. Derry, Mas Pman

     Jangan lupa jika berkunjung ke Gedong songo sempatkan pula ke Mata Air panas..... bila tahan dengan bau belerang jadilah foto seperti ini : 

Di atas Candi ke III, bila sobat lurus ke atas.... cari jalan setapak.... akan ketemu dengan patung anoman.... : 
Gedong Songo : Patung Anoman

Save this..
Not Only a Stone....
sasadara manjer kawuryan
Salam pecinta candi....

Rabu, 06 Juli 2011

Candi Gedong V

Kompleks Candi Gedong Songo
Candi Gedong V (Candi Gedong songo)
Candi ini diketemukan oleh Raffles pada tahun 1804 dan merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra abad ke-9 (tahun 927 masehi).Candi ini memiliki persamaan dengan kompleks Candi Dieng di Wonosobo. Candi ini terletak pada ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut sehingga suhu udara disini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C)Lokasi 9 candi yang tersebar di lereng Gunung Ungaran ini memiliki pemandangan alam yang indah. Di sekitar lokasi juga terdapat hutan pinus yang tertata rapi serta mata air yang mengandung belerang.Candi Gedong Songo adalah nama sebuah komplek bangunan candi peninggalan budaya Hindu yang terletak di Desa Candi, Kecamatan Bandungan,Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Indonesia tepatnya di lereng Gunung Ungaran. Di kompleks candi ini terdapat sembilan buah candi.
Perjalanan kedua, 'eksplor Candi Gedongsongo akhirnya terlaksana juga, Jumat tanggal 1 Juli 2011 jam setengah 3 meluncurlah dari kantor. Saya memaksakan diri ke candi walau dengan kondisi fisik yang sedikit meragukan.
tampak dari belakang
Agak sedikit mendung dilangit ketika saya sampai di kompleks candi gedongsongo ini, tujuan utama saya hanya satu candi yaitu candi Gedong V. Setelah Bayar Tiket Rp. 6000,- (lokal, kalau turis asing Rp. 25.000,-), langsung saya menuju candi gedong V. Setelah pintu gerbang Candi Gedong9, langsung kearah kiri melewati kandang kuda, agar lebih cepat saya melewati kandang kuda ini terus kekiri.
Kalau sahabat lurus nanti akan ketemu Candi I,II,II dst...dan merupakan urutan candii yang benar). Candi Ini Berada pada ketinggian 1.308 mdpl di Gunung Kendalisada (berdekatan dengan Gunung Ungaran).
Kala
dupa yang tersisa di sudut candi
Patung Dewa
sesampainya di pos pandang menuju candi Gedong V, kondisi fisik malah ngedrop, kepala pusing, perut mual... (yang terjadi selanjutnya----sensor saja---), setelah beristirahat agak lama di gardu pos pandang, saya melanjutkan berjalan kaki menuju candi Gedong V. Walau terlihat perjalanan kali ini tampaknya akan berat, tapi karena kepalang basah berada di sini, kuteruskan saja.... masih tersisa semangat dan niat yang harus sampai, tidak boleh tidak maka lajulah kaki saya walau dengan 'ngos-ngos an.... --- saran saya ikutilah jalur yang benar... sahabat mulai candi I-II-III dst...jadi jalan tidak terlalu nanjak...(kuranglebih rute langsung keCandi Gedong V ini 60 derajat)
  Candi Gedong V ini, didampingi 1 candi perwara yang runtuh tinggal sedikit sisa yang masih berdiri, juga beberapa reruntuhan yang terletak di belakang candi (dari papan nama candi) yang berada pada dataran yang lebih rendah sedikit, yang konon katanya merupakan 2 bangunan candi yang sekarang tinggal reruntuhan candi serta pondasinya saja.
Atap Candi Gedong V
Batuan pondasi 
     Candi Hindu yang merupakan peninggalan jaman Wangsa Syailendra ini sampai sekarang masih digunakan untuk beribadah, terbukti banyak, dupa,hio ataupun kemenyan dan bunga sesajen.
Hiasan pintu masuk candi yang berupa Kala pun masih terlihat hanya saja Yoni yang sudah tidak ada.
tangan jahil
Disisi sebelah kanan candi, di dindingnya masih ada bekas arca
Yang memprihatinkan ada beberapa ukiran nama yang dibuat orang (bukan tulisan asli candi)... selain beberapa coretan di dinding batu candi dan banyaknya sampah yang bertebaran disekitar candi....
Reruntuhan Candi yang katanya candi ke 9




    Selain Eksotisnya candi, sesekali kita akan mendenngan kicauan burung-burung di sekitar Candi. 
Beberapa kali kabut datang dan pergi selama saya berada di Candi Gedong V ini, selain hawa dingin yang menusuk tulang (pen dikaki berontak nic.... ketika yang datang kabut yang pekat dan malam mulai datang akhirnya saya memutuskan untuk turun 'gunung'.....
Berbeda dengan perjalanan menanjak tadi, sekarang perjalanan menurun, curam sampai ingin rasanya berlari..... tentunya saya tidak berlari..... rasanya capek banget....
---- 
tapi ini adalah perjuangan yang menyenangkan bagi saya, sampai ketemu lagi di Candi Gedong IV... semoga tidak lama lagi-

berpose diatas reruntuhan candi dilatar belakang candi Gedong V yang diselimuti kabut/ diambil sekitar jam 17.30
kira kira bila para sahabat ingin berkunjung ke gedong songo.... diperlukan perjalanan sekitar 40 menit dari Kota Ambarawa dengan jalanan yang naik, dan kemiringannya sangat tajam (rata-rata mencapai 40 derajat). Lokasi candi juga dapat ditempuh dalam waktu 10 menit dari obyek wisata Bandungan. Berikut daftar jarak tempuh menuju candi ini.
  • Gedong Songo - Ungaran : 25 km
  • Gedong Songo - Ambarawa : 15 km
  • Gedong Songo - Semarang : 45 km

Rabu, 18 Mei 2011

Gedong Songo. The Great Art

Gedongsongo

Pagung Kesenian Rakyat di Pintu Masuk Gedongsongo
Dimulai tanpa rencana, sama sekali, bahkan tidak kepikiran hari ini saya hunting foto ke Candi Gedong Songo, saat ngobrol dengan seorang teman kerja, lha kok yang dekat belum di “eksplor?”, seperti tersadar dari tidur… kok iya ya…. Candi Gedongsongo belum ku jelajahi.
Kamis 11 Mei 2011 Jam 4 sore, dengan membulatkan hati harus ke Gedongsongo. Saat berangkat, sudah dihadang cuaca yang kurang bersahabat. Tapi dengan kebulatan tekat, tetap ku teruskan niat ke Gedongsongo. Perjalanan kurang lebih dari Ungaran-Bandungan-Gedongsongo membutuhkan waktu 30menit (lumayan ngebut). Setelah Parkir, dan membayar Tiket Masuk Rp. 5.000,-. Mulailah ekspedisi Gedongsongo kali ini.
Candi Gedongsongo ini, sesuai dengan namanya ; Gedong yang berarti bangunan dan Songo yang berarti Sembilan. Jumlah candi ada 9 buah dengan kondisi yang bervariasi dan letak yang agak berjauhan. Candi Gedongsongo ada di Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Semarang Kecamatan bandungan. Berada di Lereng Gunung Ungaran. Kepercayaan nenek moyang kita bahwa:
Gunung adalah tempat persembahan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan ini merupakan tradisi masyarakat lokal pra Hindu. Sedangkan gunung juga merupakan tempat tingga dewa-dewa menurut tradisi Hindu yang saat itu sedang berkembang secara global mempengaruhi hampir separuh dunia. Tradisi lokal biasanya terkurangi perannya oleh tradisi global, ternyata keduanya mampu berdiri setara di Gedongsongo.
Vanaprasta
Di Candi ini, biasa disebut Kompleks Candi Gedongsongo juga dilengkapi dengan pendopo,panggung kesenian/hiburan rakyat, taman, kios kerajinan dan makanan. Juga ada jasa berkeliling dengan kuda, yang terbaru, sejak tahun 2010 kemarin ada fasilitas baru yang sudah diresmikan Vanaprasta Gedongsongo Park (rumah heritage, meditasi/yoga, spa&reflexiology, kolam rendam, resto).
Candi Gedongsongo adalah candi hindu yang dibangun abad VIII SM pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno.
Tahun 1740, Loten menemukan kompleks Candi Gedongsongo. Tahun 1804, Raffles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitoe karena hanya ditemukan tujuh kelompok bangunan. Van Braam membuat publikasi pada tahun 1925, Friederich dan Hoopermans membuat tulisan tentang Gedongsongo pada tahun 1865. Tahun 1908 Van Stein Callenfels melakukan penelitian terhadapt kompleks candi dan Knebel melakukan inventarisasi pada tahun 1910-1911.
Candi Gedong 1
Relief Kera
reruntuhan candi perwara


Candi Gedong I dari atas
Yoni di Candi Gedong I
Sekitar 200 meter dari pintu masuk, kita temui Candi Gedong I, seperti namanya, Candi Gedong I ada di posisi pertama yang akan kita jumpai saat masuk ke Gedongsongo. Relief di candi ini seperti candi candi hindu lain, ada relief batara kala, hewan hewan seperti naga, kera dll. Di belakang kanan candi ada reruntuhan yang dulunya dimungkinkan candi perwara/pendamping candi ini. Di dalam candi, adapula yoni sebagi tempat dupa untuk peribadatan zaman dulu. Sementara itu dibelakang candi ada aliran air yang sangat jernih. Atap candi I tidak sempurna dalam susunannya. Mungkin karena lapuk dimakan usia atau bisa juga banyak batu candi yang dibawa oleh para kolektor. Bisa suja karena rusak disambar petir. Karena bila hujan, kawasan candi ini relatif tinggi intensitas terjadinya petir, walaupun sudah ada usaha memasang alat penangkal petir. Di dalam candi masih ada yoni, sementara lingganya sudah tidak ada.

Candi Gedong II

Menuju candi Gedong 2, ada beberapa perubahan jalan menuju kearah Candi II, jalan yang baru sedikit lebih jauh dari jalan sebelumnya, memutar memasuki vanaprasta park. Karena terburu buru, dan masih banyak pengunjung yang menerobos lewat bekas jalan yang lama saya jadi ikut-ikutan. Antara Candi I dan Candi II melewati Pemandian air dingin disebelah kiri jalan, sementara di sebelah kanan Vanaprasta Park, hutan pinus (seingat saya di hutan pinus itu ada tempat pertapaan, semoga benar, dulu saat turun dari puncak gunung Ungaran pernah melewati jalur gedong songo ini). Juga masih ada sisa dari gardu pandang. Tinggal bangunan yang tidak diketahui bangunan itu dipergunakan untuk apa.
Candi Gedong II
Pemandangan di Gedong II lebih indah dari Candi Gedong I. Sebelum masuk area candi ada sebongkah batu besar yang seringkali menjadi tempat berfoto ria bagi pengunjung candi. Disamping kiri dan depan candi ada reruntuhan candi yang belum tersusun dengan baik. Untuk bangunan candi utama ini kondisinya masih bagus, dibandingkan dengan Candi Gedong I.
Candi Gedong II
Pada saat berada di Candi II, keadaan sudah mulai gelap, bau belerang semakin kuat yang berasal dari mata air panas yang ada di dekat Candi Gedong III ( dekat : terletak di lembah di depan Candi Gedong III, dengan jalan yang sama untuk menuju Candi Gedong IV)
Candi Gedong II





Pemandian Air Panas
Karena konsisi sudah mulai tidak bersahabat; kabut mulai turun, Guntur bersahutan tanda sesaat lagi hujan, serta saya (mungkin) pengunjung terakhir yang masih di kawasan ini, ekplorasi Candi Gedong III sementara dengan berat hati hanya bisa menampilkan gambar dulu, itupun versi malam... Candi Gedong III masih utuh, juga candi perwaranya masih bisa dinikmati baik yang berada didepan maupun disamping, akan tetapi karena kondisi sudah tidak memungkinkan lagi… dengan sangat terpaksa ekpedisi kali ini harus saya akhiri,  (bersambung)
Candi Gedong III
Sate Kelinci
Oh ya… Apabila anda berkunjung ke Gedongsongo, jangan lupa mencoba Sate Kelincinya… dijamin mantabzzz……